Fakultas Hukum
Universitas Panca Bhakti
Pontianak
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari
bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut.
Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi serta bagaimana perilaku pebisnis
dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan jalannya bisnis yang mereka
tempuh.
Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari berbagai
tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur organisasi merupakan
suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang menghendaki adanya
ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-kecilan,
menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum banyak orang yang tau
tentang organisasi bisnis, sehinnga usahanya belum menggunakan struktur bisnis yang tepat.
Banyak juga orang-orang yang tidak tau mengenai bentuk-bentuk organisasi bisnis, sehingga
mereka tidak tau betuk usaha apa yang sedang mereka jalani.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis badan usaha swasta di Indonesia?
2. Apa yang dimaksud dengan koperasi?
3. Apa saja bentuk lain organisasi bisnis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis badan usaha swasta di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengertian dari koperasi
3. Untuk mengetahui bentuk lain organisasi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Pemilihan bentuk organisasi bisnis harus
diputuskan pada saat perusahaan akan didirikan atau akan mulai beroperasi, karena berhasil
tidaknya usaha yang akan dijalankan dipengaruhi keputusan tersebut. Ada beberapa factor yang
harus dipertimbangkan dalam memilih bentuk organisasi bisnis antara lain :
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang,
dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga
menanggung semua resiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Dalam perusahaan
perorangan, seorang pemilik tunggal mengambil segala keputusan dan bertanggung jawab secara
pribadi atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan. Namun seseorang tersebut juga
mempunyai kewajiban tidak terbatas akan hutang yang ditanggung oleh perusahaan apabila
mengalami kerugian.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan
perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja. Perusahaan perseorangan
dibagi dalam 2 kelompok yaitu :
Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan,
maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat
Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan
yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.
KELEBIHAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
1. Mudah dibentuk
Setiap orang yang mempunyai status hukum dapat bertindak untuk memulai usaha. Hal ini
dapat dilakukan dengan modal kecil
2. Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha
Perusahaan perseorangan akan memperoleh imbalan secara langsung atas usaha pemiliknya
baik secara moneter maupun kejiwaan.
3. Pembuatan dan pengendalian hanya dilakukan oleh satu orang
Keuntungan yang paling penting adalah secara kejiwaan pemiliknya dapat memimpin
perusahaan secara langsung.
KEKURANGAN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
1. Tanggung jawab utang yang tidak terbatas
Artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan
menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi
2. Jarang ada yang bertahan lama
Hal ini dapat disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik perusahaan.
3. Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman
Sangat sulit bagi perusahaan perseorangan untuk meningkatkan uangnya maupun untuk
memulai suatu usaha baru atau memperluas usahanya karena kepercayaan pihak perbankan
terhadap prospek bisnis kecil masih rendah
4. Relative bergantung pada pola pikir satu orang saja
Apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat besar.
2. Persekutuan Firma
Persekutuan Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua
anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap
utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan
ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris. Akta Pendirian
Firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi
tempat kedudukan Firma yang bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus diumumkan
dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara. Tetapi karena Firma bukan merupakan
badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan pengesahan dari Departemen
Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD).
Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :
Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-
sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.
Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan
HAM.
Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah
berakhir. Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat bubar sebelum
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar akibat pengunduran diri
atau pemberhentian sekutu.
Ketentuan mengenai Firma ini diatu dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal
16 dan 18 dan intinya menyebutkan :
Dengan adanya variasi dalam manajemen dan banyak sumber modal akan dapat
meningkatkan prospek dari persekutuan untuk tumbuh dan dapat memperluas produksi
dan pemasarannya.
KEKURANGAN PERSEROAN KOMANDITER
1. Tanggung jawab tidak terbatas
Setiap partner bertanggung jawab atas kerugian disebebkan oleh kesalahan atau hilangnya
partner lain yang bertindak atas nama usaha atau dengan kekuasaan partnernya.
2. Umur yang terbatas
Secara hukum, suatu peresekutuan dapat diberhentikan karena adanya, kematian,
ketidakmampuan atau penarikan salah satu dari partner.
3. Lemahnya pengendalian
Semua indicant yang dilakukan setiap partner atas nama persekutuan akan mengikat
semua partner walaupun indicant tersebut mungkin tidak diketahui oleh orang lain.
Lupiyoadi R. dan Wacik J (1998:60-61) mengungkapkan bahwa fungsi dan kedudukan
partner dalam sebuah peerseroan komanditer dapat berupa :
1. Otensible partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan
dijalankan dan dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai partner. Partner
jenis ini dapat juga berfungsi sebagai general partner.
2. Active partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan dijalankan.
Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai Otensible partner.
3. Secret partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yabng akan dijalankan
tetapiu kesertaannya dirahasiakan.
4. Dormant partner, merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan
dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak pada bisnis yang akan dijalankan
dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai partner.
5. Nominal partner, yaitu seoarang yang ikut seta dalam suatu CIV dimana
kesertaannyasebagai partner diwakili oleh seseorang.
6. Subpartner, yaitu seseorang yang dikontrak oleh partner di dalam CV untuk turut
membantu kelancaran jalannya CV yang bersangkutan.
7. Limited partner, merupakan partner yang harus dimintai persetujuannya lebih dahulu
apabila hartanya akan dijadikan modal kerja bagi CV yang ada.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum
dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan
sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham
yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.
Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut
dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang
diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
KELEBIHAN PT :
1. Adanya tanggung jawab utang yang terbatas, diamana tanggung jawab hanya terbatas artas
jumlah saham yang dimiliki.
2. Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
3. Umumnya memiliki jangka waktu operasi yang tidak terbatas.
4. Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengaan nilai nominal yang besar untuk
jangaka waktu panjang dan tingkat bunga yang rendah.
5. Adanya kemungkinan untuk, alih teknologi dan ilmu dimana para pemegang saham dapat
dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesinal untuk menjalankan perusahaan yang
ada.
KEKURANGAN PT :
1. Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang usaha yang akan dijalankan, dimana umumnya
bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT ditentukan oleh izin yang dikeluarkan serta
peraturan-peraturan yang berlaku.
2. Adanya perbedaan kepentingan didalam menjalankan PT, dimana terkadang pemilik saham
minoritas dikalahkan oleh kepentingan pemilik saham mayoritas.
3. Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak.
4. Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan PT.
5. Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda
yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen yang diterima serta pajak individunya.
Jenis-jenis PT :
1) PT Tertutup
Di dalam PT ini saham-sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu tidak setiap
orang dapat ikut serta dalam modalnya. Seringkali pemegang saham berasal dari
famili/keluarga sendiri dan surat sahamnya ditulis atas nama. Tujuan dari hal itu ialah
agar harta benda yang digunakan untuk usaha lebih terpelihara dan terjamin
keamanannya.
2) PT Terbuka
Di sini saham-sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang, saham di sini biasanya bukan
atas nama melainkan saham “atas tunjuk” sehingga mudah untuk dipindahtangankan
yaitu dengan menjualnya kepada orang lain.
3) PT Publik
Adalah suatu PT yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. PT Publik dapat pula berarti
sebuah korporasi yang telah melakukan go public dan sahamnya dimiliki oleh publik.
4) PT Asing
Merupakan suatu PT yang didirikan di luar negeri menurut hokum yang berlaku di sana
dan berkedudukan di luar negeri pula. Pasal 3 Undang-Undang Penanaman Modal Asing
(UPPMA) menyaakan bahwa perusahaan yang akan melakukan investasi di Indonesia
harus berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan dan berlokasi di Indonesia sesuai
hukum yang berlaku di Indonesia.
B. KOPERASI
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
atas asas kekeluargaan. Status badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan
dari pemerintah (MenteriKoperasi).
KOPERASI sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan politik yang cukup kuat
karena memiliki landasan konstitusional, yaitu berpegang pada pasal 33 UUD 1945, khususnya
ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan”. Mohammad Hatta adalah sebagai bapak pendiri koperasi.
Dalam penjelasan konstitusi tersebut juga dikatakan bahwa, sistem ekonomi di Indonesia
didasarkan pada asas Demokrasi Ekonomi. Dimana produksi dilakukan oleh semua dan untuk
semua yang wujudnya dapat ditafsirkan sebagai koperasi. Dan sistem ekonomi dunia, koperasi
disebut juga sebagai the third way artinya “jalan ketiga” serta menurut sosiolog Inggris yang
bernama Anthony Giddens bahwa koperasi dipopulerkan sebagai “jalan tengah” antara
kapitalisme dan sosialisme.
Jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan usaha berskala besar, maka
koperasi mewadahi usaha-usaha kecil, walaupun jika telah bergabung dalam koperasi menjadi
badan usaha skala besar juga seperti ci negara-negara kapitalis yaitu di Eropa Barat, Amerika
Utara, dan Australia, koperasi juga menjadi wadah usaha kecil dan konsumen berpendapatan
rendah. Bahkan pedesaan di Jepang, koperasi menggantikan peranan bank atau semacam “Bank
Rakyat”, yaitu koperasi yang beroperasi dengan sistem perbankan (Rahardjo, kompas, 9 Agustus
2002).
Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka rela, hibah
dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank,
penerbitan obliga atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.
si atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.
Koperasi mempunyai ciri tersendiri:
1. Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen penghasil
barang / jasa. Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para anggotanya dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta
perlengkapan produksi lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada konsumen.
2. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para
anggotanya dan meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka ragam
sesuai dengan kebutuhan anggotanya.
1. Primer Koperasi adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil pula dan
melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2. Pusat Koperasi adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi primer,
sedikitnya lima.
3. Gabungan Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi
(paling sedikit tiga puluh pusat koperasi).
4. Induk Koperasi adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan koperasi
(paling sedikit tiga gabungan koperasi).
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT), yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi dan diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun. RAT menetapkan sebagai
berikut :
a. Anggaran Dasar.
b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c. Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan
keuangan.
e. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus adalah orang-orang yang secara aktif bertugas dalam pengelolaan koperasi dan
memiliki jabatan paling lama 5 tahun. Sebagai imbalannya, pengurus menerima uang jasa /
honorarium.
3. Pengawas / Dewan Komisaris yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam RAT.
Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi serta membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Join Venture dapat diartikan sebagai suatu persetujuan (joint project), yaitu bentuk
persekutuan perseroan yang dibentuk oleh dua atau lebih perseroan untuk tujuan tertentu. Tujuan
utamanya adalah menggabung keahlian yang memiliki keahlian berbeda untuk dapat
mengkontribusikan demi keberhasilan suatu proyek tertentu. Joint venture biasanya digunakan
untuk mngerjakan pembangunan proyek-proyek besar yang memerlukan modal besar.
Bentuk ini merupakan suatu kerja sama antara beberapa perusahaan yang berasal dari
beberapa Negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan
ekonomi yang lebih padat. Jadi disini tidak memandang besarnya modal kekuatan ekonomi atau
lokasi masing-masing partner bersangkutan. Menurut UUPMA No.1 Tahun 1967 menyebutkan
bahwa perusahaan patungan harus berbentuk perseroan terbatas (PT).
Disebutkan pula bahwa perusahaan patungan ini modalnya berupa saham dari pendiri dengan
perbandingan tertentu. Resiko ditanggung bersama antara masing-masing partner.
Karakteristik dari join venture adalah sebagai berikut:
Terbentuknya trust ialah dari gabungan beberapa perusahaan (Merger) menjadi satu dan
masing-masing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri (mengadakan fusi)
sehingga gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan yang baru dan
trust dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab anggota/pengurus ini dapat
berganti-ganti begitu pula saham dapat di pindahkan.
3. Sindikat (Syndicate)
Yaitu suatu kerja sama antara beberapa orang yang melaksanakan proyek khusus
dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat masing-masing anggota dapat menjual barang hasil
produksinya kepada para anggota lainnya. Sindikat memiliki kemiripan dengan join venture,
yaitu dibentuk oleh beberapa perusahaan yang mempunyai tujuan khususu. Tapi, pada
prinsipnya sindicate digunakan dalam bidang keuangan.
4. Cooperatives
Prinsip dari Cooperatives (kerja sama) yang sekarang diadopsi oleh bisnis di seluruh
dunia adalah sebagai berikut:
Franchisee adalah sistem pemasaran yang berkisar pada perjanian sah antara dua pihak
yang salah satunya (franchisee) diberi hak istimewa untuk menjalankan bisnis sebagai
pemilik pribadi, tapi dengan syarat perusahaan dijalankan menurut metode dan terminologi
yang dispesifikasikan oleh pihak yang lain (franchisor).
Kelebihan franchisee :
a. Pelatihan formal.
b. Bantuan keuangan.
c. Metode pemasaran yang telah terbukti.
d. Bantuan manajemen.
e. Jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat.
f. Tingkat kegagalan keseluruhan lebih rendah.
Kekurangan franchisee:
a. Pajak franchisee.
b. Royalti yang harus dibayarkan.
c. Adanya batas pertumbuhan.
d. Kurangnya kebebasan dalam beroperasi.
e. Franchisor mungkin penyalur tunggal dari beberapa perlengkapan.
6. BUMN
Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara
merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara.
Ciri-ciri BUMN :
7. Yayasan
Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan
tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur
dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September
2004 menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status badan hukum
setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan pendirian yayasan dapat diajukan kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh pengesahan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh
Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina
mengenai keadaan keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas
melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan
yayasan.
Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau
memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam undang-undang, kekayaannya wajib
diaudit oleh akuntan publik dan laporan tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar
berbahasa Indonesia.