Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS

Kelompok 2
1. Nurul fatonah (A01.20.0378)
2. Nadila ayu pertiwi (A01.20.0387)

STIE PELITA NUSANTARA TAHUN 2020/2021


FAKULTAS MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-kecilan,
menengah, hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum banyak orang yang
tahu tentang organisasi bisnis, sehingga usahanya belum menggunakan struktur bisnis
yang tepat.
Banyak juga orang-orang yang tidak tahu mengenai bentuk-bentuk organisasi
bisnis, sehingga mereka tidak tahu bentuk usaha apa yang sedang mereka jalani.

B.       Pembatasan Masalah
Makalah ini  mengurai tentang definisi organisasi bisnis serta pembagian
departemen atau unit pada struktur organisasi. Bentuk-bentuk organisasi dan
pertimbangan untuk mendirikan suatu organisasi bisnis beserta ciri-ciri dan sifatnya.

C.      Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari organisasi bisnis ?
2. Bagai mana supaya kita mengetahui bentuk-bentuk organisasi bisnis ?

D.      Landasan Teori
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam
mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang
ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan
kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin
usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut
terhadap usahanya.
Begitu pula dengan organisasi bisnis, suatu bisnis akan menjadi jelas apabila
terstruktur. Maka dari itu bentuk-bentuk organisasi bisnis perlu kita ketahui dan kita
pelajari.
Ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip untuk mencapai organisasi yang baik:
−          Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan yang
jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah perusahaan.
−          Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus
melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat
dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Organisasi Bisnis
Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi
bisnis adalah radio. Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah
menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada
masyarakat.

B.       Departementalisasi
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan
struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan
dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian
ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan
departementalization atau departementalisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi
3 (tiga) macam:
1) Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan
menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas
dengan produksi lini produk yang tidak banyak.Biasanya dibagi dalam bagian
keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2) Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi
ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap
lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3) Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut
fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat
memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan
memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak
menentu dan sifatnya tidak tetap.

C.      Bentuk-bentuk organisasi bisnis


1) Perusahaan Perseorangan
2) Persekutuan Firma
3) Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
4) Perseroan Terbatas
5) Koperasi
6) BUMN

D.    Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan


o Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)
o Ruang lingkup usaha
o Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
o Besarnya resiko pemilikan
o Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
o Besarnya investasi yang ditanamkan
o Cara pembagian keuntungan
o Jangka waktu berdirinya perusahaan
o Peraturan-peraturan pemerintahan

E.       Pengusaha
Adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain menjalankan
perusahaan. Pengusaha mengeluarkan sejumlah modal yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan usaha.
Dalam hal ini terdapat 3 kategori pengusaha
a. Pengusaha yang bekerja sendiri
b. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
c. Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaan.

F.       Perusahaan
Menurut UU no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf B
yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan atau laba.

1.         Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung
semua risiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu
1) Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka
dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP).
2) UsahaPerseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan yang
dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.

a.         Ciri dan Sifat Perusahaan Perseorangan


1) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
2) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
3) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
4) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
5) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
6) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan
yang lebih besar
7) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
8) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

b.        Kebaikan perusahaan perseorangan:


1) Mudah dibentuk dan dibubarkan
2) Bekerja dengan sederhana
3) Pengelolaannya sederhana
4) Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba

c.         Kelemahan perusahaan perseorangan


1) Tanggung jawab tidak terbatas
2) Kemampuan manajemen terbatas
3) Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
4) Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
5) Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

2.         Firma
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua
anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap
utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan
ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris.Akta
Pendirian Firma harus didaftarkan di Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Firma yang bersangkutan.Setelah itu akta pendirian harus
diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara.Tetapi karena Firma
bukan merupakan badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan
pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD).
a.         Ciri dan Sifat Firma
1) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
2) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
4) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
5) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
6) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
7) Mudah memperoleh kredit usaha

b.        Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :


Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-
sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. Tidak
ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan HAM.
Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
telah berakhir. Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat
bubar sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.

c.         Kebaikan Firma
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimiliki beberapa orang
3. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik

d.        Kelemahan Firma
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka firma pun bubar

3.         Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para
anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah
yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.
a.          Ciri dan Sifat CV
1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
2. Modal besar karena didirikan banyak pihak
3. Mudah mendapatkan kridit pinjaman
4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang
pasif tinggal menunggu keuntungan
5. Relatif mudah untuk didirikan
6. Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

a.         Sekutu pada perseroan dapat dikelompokkan menjadi :


 Sekutu Komplementer
yaitu: sekutu aktif / orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan
dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya sesuai pasal 18
KUHD.
 Sekutu Komanditer
yaitu: sekutu pasif / orang yang tidak ikut mengurus persekutuan tapi
mempercayakan uangnya dalam persekutuan dan bertanggung jawab hanya
terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut

b.         Berakhirnya CV
diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta
Pendirian) atau pemberhentian sekutu.
2. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan
anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.

c.        Kebaikan perseroan komanditer


1. Pendiriannya relatif mudah
2. Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
3. Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
4. Manajemen dapat didiversifikasikan
5. Kesempatan untuk berkembang lebih besar

d.         Kelemahan perseroan komanditer


1. Tanggung jawab tidak terbatas
2. Kelangsungan hidup tidak terjamin
3. Sukar untuk menarik kembali investasinya

e.          Perusahaan Berbadan Hukum


Badan Hukum adalah organisasi yang diwujudkan / diciptakan oleh hukum
sebagai pembawa hak dan kewajiban seperti halnya manusia. Karena itu badan
hukum dapat mempunyai kekayaan sendiri, utang piutang sendiri, dapat digugat
dan menggugat.
Badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum setelah akta pendirian badan
hukum tersebut mendapat pengesahan dari pemerintah / Departemen Kehakiman
yang termasuk dalam kelompok perusahaan berbadan hukum adalah Perseoran
Terbatas, Koperasi, Yayasan dan BUMN.

4.         Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah : Badan
Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan pengesahan dari Departemen
Kehakiman. Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi para pemegang
saham dengan bagian kekayaan yang disetor ke perseroan dalam bentuk setoran saham.
Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin
besar saham yang dimiliki, makin besar peran dan kedudukan seseorang sebagai pemilik
perusahaan tersebut.
Tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga terbatas pada
modal sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap kewajiban-kewajiban finansial
perusahaan ditentukan oleh besarnya modal yang diikutsertakan pada perseroan. (Hal
ini yang berbeda dengan CV/Firma).
Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para pimpinan
perusahaan tidak dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap utang-utang perusahaan.
Keterlibatan dan tanggung jawab para pemilik terhadap utang piutang perusahaan
terbatas pada saham yang dimiliki.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena meski
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia perseroan ini akan tetap berjalan.
a.         Ciri dan Sifat Perseroan Terbatas
1. Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
2. Modal dan ukuran perusahaan besar
3. Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
5. Kepemilikan mudah berpindah tangan
6. Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
7. Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
8. Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
9. Sulit untuk membubarkan pt

b.        Unsur-unsur dalam Perseroan Terbatas


1.        Organisasi yang teratur
Sebagai organisasi yang teratur, perseroan mempunyai organ yang terdiri dari :
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2) Adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang segala
kewenangan yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. RUPS
terdiri dari RUPS tahunan yang diadakan paling lambat 6 bulan setelah tahun
buku dan RUPS lainnya yang dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan.
3) Direksi
4) Adalah organ PT yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan PT untuk
kepentingan dan tujuan PT serta mewakili PT baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
5) Komisaris
6) Adalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan
atau khusus serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan
perseroan.
2.        Kekayaan sendiri
Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para pemegang
sahamnya dan terbagi dalam 3 kelompok modal yaitu Modal Dasar, Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor.
1) Modal Dasar, merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari
suatu perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas (UU PT), jumlah modal dasar suatu perseroan minimal Rp.
25.000.000,- kecuali untuk usaha-usaha tertentu yang mensyaratkan modal dasar
di atas Rp. 25.000.000,- contoh pendirian usaha bank.
2) Modal yang ditempatkan, merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi
oleh para pendiri perseroan terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan,
minimal 25 % dari seluruh jumlah modal dasar.
3) Modal yang disetor, merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT,
minimum sebesar 50% dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari modal
dasar peseroan.

3.        Melakukan hubungan hukum sendiri


Diwakili oleh Direksi untuk melakukan hubungan hukum sendiri dengan pihak
ketiga dengan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Sebelum Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI, para pendiri
bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan persero terbatas
tersebut.
b. Setelah akta pendirian disahkan namun belum diumumkan dalam Berita Negara
RI, Dewan Direktur bertanggung jawab secara tanggung renteng atas tindakan-
tindakan perseroan terbatas tersebut (Pasal 23 UU PT)
c. Setelah akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara RI, maka perseroan
terbatas tersebut yang akan bertanggung jawab atas seluruh tindakannya.
Mempunyai tujuan sendiri yaitu memperoleh keuntungan (laba).

c.         Tata Cara Pendirian PT


Pembuatan akta pendirian di muka notaris; membawa rancangan AD dan ART.
Pengesahan oleh Menteri Kehakiman untuk pengesahan status sebagai badan
hukum.
Pendaftaran perseroan yang dilakukan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang
wilayah kerjanya meliputi tempat perseroan didirikan. Pendaftaran wajib dilakukan
dalam waktu 30 hari setelah pengesahan / persetujuan Menteri Kehakiman
diberikan.
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara, wajib dilakukan permohonan
pengumuman oleh direksi dalam waktu 30 hari sejak pendaftaran
d.        Berakhirnya Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 114 UU PT, Perseroan Terbatas dapat bubar karena:
1.        Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dalam Pasal 115 UU PT ditentukan bahwa direksi dapat mengajukan usul
pembubaran persero kepada RUPS. Keputusan RUPS tentang pembubaran
perseroan sah bila diambil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan UU dan
Anggaran Dasar.
2.        Karena jangka waktu berdirinya perseroan sudah berakhir.
3.        Keputusan Pengadilan Negeri karena;
a.      Permohonan Kejaksaan karena perseroan melanggar kepentingan umum
b.     Permohonan 1 orang pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit
1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
c.      Permohonan kreditur karena perseroan tidak mampu membayar utangnya
setelah dinyatakan pailit atau kekayaan perseroan tidak cukup untuk melunasi
seluruh utangnya setelah pernyataan pailit dicabut.
d.      Permohonan pihak berkepentingan karena adanya cacat hukum dalam akta
pendirian perseroan.

e.         Kebaikan Perseroan Terbatas


1. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
2. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan
pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
3. Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
4. Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan
perluasan usaha.
5. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien

f.          Kelemahan Perseroan Terbatas:


1.        Biaya pendiriannya relatif mahal
2.        Rahasia tidak terjamin
3.        Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

5.         Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Status badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari
pemerintah (MenteriKoperasi).

a.         Modal Koperasi terdiri dari :


1.    Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka
rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
2.    Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya,
bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.

b.        Tujuan koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan
UUD’45.

c.         Prinsip Koperasi
1.        Keanggotaan bersifat suka rela
2.        Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3.        Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4.        Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5.        Kemandirian
6.        Keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. Koperasi
mempunyai ciri tersendiri:
7.        Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
8.        Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
9.        Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan
anggota.
10.    Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
11.    Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
12.    Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap
pihak lain.
13.    Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.

d.         Cara Mendirikan Koperasi


Menurut Pasal 6 – Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992 adalah sebagai berikut:
1.        Rapat pembentukan koperasi Sekurang-kurangnya 20 orang pendiri mengadakan
rapat pembentukan koperasi, kemudian dibuatkan berita acara yang berisikan hasil
kesepakatan, jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk
menandatangani akta pendirian.
2.        Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
Pengesahan dan pendaftaran akta pendirian, diberikan paling lama 3 bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan. Tanggal pengesahan akta pendirian berlaku
sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi dan resmi sebagai badan hukum.
3.        Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
4.        Pengumuman dalam Berita Negara

e.         Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya:
1.        Koperasi Produksi
adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen penghasil barang / jasa.
Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para anggotanya dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta
perlengkapan produksi lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada
konsumen.
2.        Koperasi Konsumsi
adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
anggotanya.
3.        Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para anggotanya dan
meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4.        Koperasi Serba Usaha
adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi:
1.        Primer Koperasi
adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil pula dan
melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2.        Pusat Koperasi
adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi primer,
sedikitnya lima.
3.        Gabungan Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi (paling
sedikit tiga puluh pusat koperasi)
4.        Induk Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan koperasi
(paling sedikit tiga gabungan koperasi).

f.          Pihak yang terlibat dalam Koperasi:


1.        Rapat Anggota Tahunan (RAT)
yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi dan diadakan
paling sedikit sekali dalam satu tahun. RAT menetapkan sebagai berikut:
a.        Anggaran Dasar
b.        Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c.         Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d.        Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta
pengesahan laporan keuangan
e.         Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f.         Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2.        Pengurus
adalah orang-orang yang secara aktif bertugas dalam pengelolaan koperasi dan
memiliki jabatan paling lama 5 tahun. Sebagai imbalannya, pengurus menerima
uang jasa / honorarium.
3.    Pengawas / Dewan Komisaris
yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam RAT. Pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
serta membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
g.         Pembubaran Koperasi
Menurut Pasal 46 UU no. 25 Tahun 1992, pembubaran koperasi dapat
dilakukan berdasarkan :
1.        Keputusan Rapat Anggota atau
2.        Keputusan pemerintah bila terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak
memenuhi ketentuan UU no. 25 tahun 1992. Kegiatannya bertentangan dengan
ketertiban umum dan atau kesusilaan.Kelangsungan hidupnya tidak dapat
diharapkan.

6.  BUMN
Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) dahulu dikenal sebagai perusahaan
negara(disingkat PN) adalah perusahaan yang dimiliki baik sepenuhnya, sebagian besar,
maupun sebagian kecil oleh pemerintah dan pemerintah memberi kontrol terhadapnya.
Yang membedakan BUMN dengan badan lain milik pemerintah adalah status badan
hukum dan sifat operasionalnya (seperti aktivitas dan tujuan komersialnya). Meski
BUMN berperan dalam melaksanakan kebijakan publik(misalnya perusahaan
perkeretaapian milik negara bertujuan untuk mempermudah akses dan mobilitas
masyarakat)

Fungsi BUMN

Adapun beberapa fungsi badan usaha milik negara semuanya ditujukan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan berdirinya badan
tersebut. Berikut beberapa fungsi dari berdirinya badan usaha milik negara

• Sebagai badan penyedia produk baik itu barang dan jasa bagi masyarakat, dalam hal
ini rakyat Indonesia.

• Berfungsi sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk membuat kebijakan
perekonomian.

• Sebagai alat untuk menciptakan lapangan kerja

• Berfungsi sebagai sumber pendapatan atau devisa negara.

• Badan usaha milik negara juga bisa dijadikan media pengembangan usaha kecil.
Termasuk UKM, serta koperasi.

• Sebagai salah satu simultan atau istilahnya adalah pendorong munculnya beberapa
peluang usaha baru. Ini ada hubungannya dengan fungsi sebelumnya yaitu menciptakan
lapangan kerja.

• Pengelolaan sumber daya alam milik negara juga perlu diatur dengan benar. Maka
dengan adanya badan usaha milik negara ini bisa dijadikan media pengatur yang tepat.

• Badan usaha milik negara juga berfungsi sebagai pelopor pembangunan. Dari
beberapa macam sektor usaha yang sekiranya belum terjamah oleh sektor swasta.

Ciri-Ciri
Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari BUMN, supaya lebih paham sebaiknya
perlu tahu juga tentang apa saja ciri-cirinya. Secara umumnya ciri badan usaha milik
negara ini ada 6. Berikut penjelasan dari keenam point ciri-ciri tersebut :

1. Sebagai Sumber Pemasukan Negara

Ciri utama dari badan usaha milik negara adalah sebagai sumber pemasukan negara.
Dana yang diperoleh negara selama ini sebagian besar berasal dari sini. Badan usaha
milik negara kerap kali melakukan kegiatan penyediaan dan pelayanan barang bagi
masyarakat. Hal inilah yang menjadi pemasukan negara secara rutin.

2. Pemerintah Memegang Kekuasaan Penuh

Dalam lingkup kegiatannya badan usaha milik negara ini diawasi, dikontrol, serta
dikuasai penuh oleh negara. Upaya untuk memegang penuh kekuasaan ini bertujuan
supaya menghindari penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Segala Resiko Ditanggung Pemerintah

Oleh karena semua kekuasaan di tangan negara atau pemerintah, maka resiko pun
sepenuhnya ditanggung oleh mereka. Pada intinya pemerintah atau negara punya
tanggung jawab dan hak penuh atas operasional BUMN. Jadi bagaimana jalannya badan
usaha milik negara semua tergantung bagaimana pemerintah memegang kendali.

4. Melayani Kepentingan Umum Dan Pelayanan Untuk Publik

Tujuan utama badan usaha milik negara dibentuk memang pada dasarnya untuk
melayani masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari bidang usaha yang dijalankan. Mulai dari
pelayanan listrik, komunikasi, air, dan lain sebagainya.

5. Kepemilikan Saham Bisa Dimiliki Masyarakat

Soal kepemilikan saham, sebenarnya badan usaha milik negara tidak hanya dimiliki
oleh pemerintah atau negara saja. Pihak lain juga ternyata boleh untuk menguasainya.
Namun pihak lain selain negara yang ikut memiliki saham juga tidak boleh
sembarangan.

Mereka yang memiliki saham badan usaha milik negara jumlahnya tidak boleh lebih
dari 50% kepemilikan pemerintah.
6. Menyediakan Produk Yang Merupakan Kebutuhan Masyarakat

Badan usaha milik negara juga memiliki ciri menyediakan produk atau jasa sesuai
kebutuhan masyarakat. Lebih sederhananya jika badan usaha milik negara tidak
menyediakan suatu produk atau jasa, maka masyarakat akan sangat sulit untuk
mencarinya.

Contoh

Ada banyak sekali contoh BUMN di Indonesia. Tentu saja badan usaha milik negara
tersebut bergerak dalam berbagai bidang yang berbeda. Berikut apa saja contoh dari
badan usaha milik negara sesuai dengan bidang masing-masing

• Bidang pemberdayaan energi, contohnya seperti PT. PLN yang menyediakan


kebutuhan listrik masyarakat, PT. Perusahaan Gas Negara, PT. Tambang Bukit Asam
yang menyediakan bahan bakar batu bara.

• Bandar udara, badan usaha milik negara dalam bidang ini saat ini masih dipegang oleh
PT. Angkasa Pura

• Angkutan darat, contohnya seperti perum DAMRI menyediakan layanan bus, serta PT.
Kereta Api Indonesia

• Logistik, misalnya PT. pos Indonesia dan Perum Bulog

• Perbankan, termasuk PT. BNI, PT. BRI, PT.BTN, serta PT. Bank Mandiri, Tbk

• Farmasi seperti PT. Kimia Farma Tbk serta PT. Bio Farma

• Bidang Asuransi ada PT. Asuransi jasa Raharja, PT. Asuransi Jiwasraya, PT. Taspen,
serta PT. Jamsostek.

• Jasa konstruksi, termasuk PT. Adhi Karya Tbk, PT. Istaka Karya, PT. Hutama Karya,
serta Perum Pengembangan Perumahan Nasional

• Bidang pelayaran ada PT. Pelni atau Pelayaran Nasional Indonesia

• Usaha penerbangan sudah ada PT. Garuda Indonesia


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). 
Departementalisasi ada tiga yaitu:
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
2. Departementalisasi menurut produk/pasar
3. Departementalisasi menurut Matrix
Bentuk-bentuk organisasi bisnis meliputi
1. Perusahaan Perseorangan
2. Persekutuan Firma
3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. BUMN
B.       Saran
Adapun cara agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan
usaha apa yang Anda jalankan dan buatlah struktur organisasi yang jelas. Tentukanlah
rancangan kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan
lebih bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai
izin.

DAFTAR PUSTAKA

Naja, Daeng. 2009. Pengantar Hukum Bisnis Indonesia. Cetakan Pertama.


Yokyakarta:Pustaka Yustisia
Silondae, A.A. dan Wirawan B. Ilyas. 2011. Pokok- Pokok Hukum B isnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Abdul R Saliman, SH, MM, dkk., Hukum Bisnis Untuk Perusahaan (Teori dan Contoh
Kasus), Kencana Renada Media Group, Jakarta 2005.
Solihin, Ismail, 2006, Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Studi

Anda mungkin juga menyukai