Kelompok 2
1. Nurul fatonah (A01.20.0378)
2. Nadila ayu pertiwi (A01.20.0387)
B. Pembatasan Masalah
Makalah ini mengurai tentang definisi organisasi bisnis serta pembagian
departemen atau unit pada struktur organisasi. Bentuk-bentuk organisasi dan
pertimbangan untuk mendirikan suatu organisasi bisnis beserta ciri-ciri dan sifatnya.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari organisasi bisnis ?
2. Bagai mana supaya kita mengetahui bentuk-bentuk organisasi bisnis ?
D. Landasan Teori
Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam
mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang
ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha yaitu lingkungan bisnis.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan
kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin
usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut
terhadap usahanya.
Begitu pula dengan organisasi bisnis, suatu bisnis akan menjadi jelas apabila
terstruktur. Maka dari itu bentuk-bentuk organisasi bisnis perlu kita ketahui dan kita
pelajari.
Ahli manajemen merumuskan prinsip-prinsip untuk mencapai organisasi yang baik:
− Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan yang
jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah perusahaan.
− Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus
melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat
dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Bisnis
Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas
ekonomi dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi
bisnis adalah radio. Radio disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah
menghasilkan keuntungan melalui kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada
masyarakat.
B. Departementalisasi
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan
struktur yang menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan
dengan lebih baik dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian
ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan
departementalization atau departementalisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi
3 (tiga) macam:
1) Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan
menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas
dengan produksi lini produk yang tidak banyak.Biasanya dibagi dalam bagian
keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.
2) Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi
ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap
lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3) Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut
fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat
memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan
memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak
menentu dan sifatnya tidak tetap.
E. Pengusaha
Adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain menjalankan
perusahaan. Pengusaha mengeluarkan sejumlah modal yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan usaha.
Dalam hal ini terdapat 3 kategori pengusaha
a. Pengusaha yang bekerja sendiri
b. Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
c. Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan
perusahaan.
F. Perusahaan
Menurut UU no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf B
yang dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan
dan atau laba.
1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung
semua risiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak
memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu
1) Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis.
Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka
dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP).
2) UsahaPerseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan yang
dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.
2. Firma
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua
anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap
utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan
ditanggung bersama, kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris.Akta
Pendirian Firma harus didaftarkan di Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Firma yang bersangkutan.Setelah itu akta pendirian harus
diumumkan dalam Berita Negara atau Tambahan Berita Negara.Tetapi karena Firma
bukan merupakan badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan
pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD).
a. Ciri dan Sifat Firma
1) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
2) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
4) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
5) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
6) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
7) Mudah memperoleh kredit usaha
c. Kebaikan Firma
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal
yang dimiliki beberapa orang
3. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga
keputusan-keputusan menjadi lebih baik
d. Kelemahan Firma
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka firma pun bubar
3. Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para
anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah
yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.
a. Ciri dan Sifat CV
1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
2. Modal besar karena didirikan banyak pihak
3. Mudah mendapatkan kridit pinjaman
4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang
pasif tinggal menunggu keuntungan
5. Relatif mudah untuk didirikan
6. Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu
b. Berakhirnya CV
diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:
1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta
Pendirian) atau pemberhentian sekutu.
2. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan
anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.
4. Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah : Badan
Hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan pengesahan dari Departemen
Kehakiman. Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi para pemegang
saham dengan bagian kekayaan yang disetor ke perseroan dalam bentuk setoran saham.
Tanda keikutsertaan seseorang sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin
besar saham yang dimiliki, makin besar peran dan kedudukan seseorang sebagai pemilik
perusahaan tersebut.
Tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga terbatas pada
modal sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap kewajiban-kewajiban finansial
perusahaan ditentukan oleh besarnya modal yang diikutsertakan pada perseroan. (Hal
ini yang berbeda dengan CV/Firma).
Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para pimpinan
perusahaan tidak dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap utang-utang perusahaan.
Keterlibatan dan tanggung jawab para pemilik terhadap utang piutang perusahaan
terbatas pada saham yang dimiliki.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena meski
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia perseroan ini akan tetap berjalan.
a. Ciri dan Sifat Perseroan Terbatas
1. Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
2. Modal dan ukuran perusahaan besar
3. Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
5. Kepemilikan mudah berpindah tangan
6. Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
7. Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
8. Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
9. Sulit untuk membubarkan pt
5. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Status badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari
pemerintah (MenteriKoperasi).
b. Tujuan koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan
UUD’45.
c. Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat suka rela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. Koperasi
mempunyai ciri tersendiri:
7. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
8. Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
9. Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan
anggota.
10. Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
11. Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
12. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap
pihak lain.
13. Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.
e. Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya:
1. Koperasi Produksi
adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen penghasil barang / jasa.
Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para anggotanya dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari, seperti menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta
perlengkapan produksi lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada
konsumen.
2. Koperasi Konsumsi
adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi
anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para anggotanya dan
meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha
adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi:
1. Primer Koperasi
adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil pula dan
melbatkan secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2. Pusat Koperasi
adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi primer,
sedikitnya lima.
3. Gabungan Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi (paling
sedikit tiga puluh pusat koperasi)
4. Induk Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan koperasi
(paling sedikit tiga gabungan koperasi).
6. BUMN
Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) dahulu dikenal sebagai perusahaan
negara(disingkat PN) adalah perusahaan yang dimiliki baik sepenuhnya, sebagian besar,
maupun sebagian kecil oleh pemerintah dan pemerintah memberi kontrol terhadapnya.
Yang membedakan BUMN dengan badan lain milik pemerintah adalah status badan
hukum dan sifat operasionalnya (seperti aktivitas dan tujuan komersialnya). Meski
BUMN berperan dalam melaksanakan kebijakan publik(misalnya perusahaan
perkeretaapian milik negara bertujuan untuk mempermudah akses dan mobilitas
masyarakat)
Fungsi BUMN
Adapun beberapa fungsi badan usaha milik negara semuanya ditujukan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan berdirinya badan
tersebut. Berikut beberapa fungsi dari berdirinya badan usaha milik negara
• Sebagai badan penyedia produk baik itu barang dan jasa bagi masyarakat, dalam hal
ini rakyat Indonesia.
• Berfungsi sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk membuat kebijakan
perekonomian.
• Badan usaha milik negara juga bisa dijadikan media pengembangan usaha kecil.
Termasuk UKM, serta koperasi.
• Sebagai salah satu simultan atau istilahnya adalah pendorong munculnya beberapa
peluang usaha baru. Ini ada hubungannya dengan fungsi sebelumnya yaitu menciptakan
lapangan kerja.
• Pengelolaan sumber daya alam milik negara juga perlu diatur dengan benar. Maka
dengan adanya badan usaha milik negara ini bisa dijadikan media pengatur yang tepat.
• Badan usaha milik negara juga berfungsi sebagai pelopor pembangunan. Dari
beberapa macam sektor usaha yang sekiranya belum terjamah oleh sektor swasta.
Ciri-Ciri
Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari BUMN, supaya lebih paham sebaiknya
perlu tahu juga tentang apa saja ciri-cirinya. Secara umumnya ciri badan usaha milik
negara ini ada 6. Berikut penjelasan dari keenam point ciri-ciri tersebut :
Ciri utama dari badan usaha milik negara adalah sebagai sumber pemasukan negara.
Dana yang diperoleh negara selama ini sebagian besar berasal dari sini. Badan usaha
milik negara kerap kali melakukan kegiatan penyediaan dan pelayanan barang bagi
masyarakat. Hal inilah yang menjadi pemasukan negara secara rutin.
Dalam lingkup kegiatannya badan usaha milik negara ini diawasi, dikontrol, serta
dikuasai penuh oleh negara. Upaya untuk memegang penuh kekuasaan ini bertujuan
supaya menghindari penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena semua kekuasaan di tangan negara atau pemerintah, maka resiko pun
sepenuhnya ditanggung oleh mereka. Pada intinya pemerintah atau negara punya
tanggung jawab dan hak penuh atas operasional BUMN. Jadi bagaimana jalannya badan
usaha milik negara semua tergantung bagaimana pemerintah memegang kendali.
Tujuan utama badan usaha milik negara dibentuk memang pada dasarnya untuk
melayani masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari bidang usaha yang dijalankan. Mulai dari
pelayanan listrik, komunikasi, air, dan lain sebagainya.
Soal kepemilikan saham, sebenarnya badan usaha milik negara tidak hanya dimiliki
oleh pemerintah atau negara saja. Pihak lain juga ternyata boleh untuk menguasainya.
Namun pihak lain selain negara yang ikut memiliki saham juga tidak boleh
sembarangan.
Mereka yang memiliki saham badan usaha milik negara jumlahnya tidak boleh lebih
dari 50% kepemilikan pemerintah.
6. Menyediakan Produk Yang Merupakan Kebutuhan Masyarakat
Badan usaha milik negara juga memiliki ciri menyediakan produk atau jasa sesuai
kebutuhan masyarakat. Lebih sederhananya jika badan usaha milik negara tidak
menyediakan suatu produk atau jasa, maka masyarakat akan sangat sulit untuk
mencarinya.
Contoh
Ada banyak sekali contoh BUMN di Indonesia. Tentu saja badan usaha milik negara
tersebut bergerak dalam berbagai bidang yang berbeda. Berikut apa saja contoh dari
badan usaha milik negara sesuai dengan bidang masing-masing
• Bandar udara, badan usaha milik negara dalam bidang ini saat ini masih dipegang oleh
PT. Angkasa Pura
• Angkutan darat, contohnya seperti perum DAMRI menyediakan layanan bus, serta PT.
Kereta Api Indonesia
• Perbankan, termasuk PT. BNI, PT. BRI, PT.BTN, serta PT. Bank Mandiri, Tbk
• Farmasi seperti PT. Kimia Farma Tbk serta PT. Bio Farma
• Bidang Asuransi ada PT. Asuransi jasa Raharja, PT. Asuransi Jiwasraya, PT. Taspen,
serta PT. Jamsostek.
• Jasa konstruksi, termasuk PT. Adhi Karya Tbk, PT. Istaka Karya, PT. Hutama Karya,
serta Perum Pengembangan Perumahan Nasional
A. Kesimpulan
Organisasi bisnis adalah suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit).
Departementalisasi ada tiga yaitu:
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
2. Departementalisasi menurut produk/pasar
3. Departementalisasi menurut Matrix
Bentuk-bentuk organisasi bisnis meliputi
1. Perusahaan Perseorangan
2. Persekutuan Firma
3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. BUMN
B. Saran
Adapun cara agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan
usaha apa yang Anda jalankan dan buatlah struktur organisasi yang jelas. Tentukanlah
rancangan kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan
lebih bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai
izin.
DAFTAR PUSTAKA