Anda di halaman 1dari 16

Kepemilikan Usaha

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu : Choiru Umatin, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Muhammad Aldi Pratama (23404047)


2. Resa Dwi Rahmawati (23404055)
3. Nova Tri Wulandari (23404071)

PROGAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2024
BAB I

PEMBAHASAN
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah suatu perusahaan dalam bisnis atau badan
usaha yang bersifat sederhana yang didirikan oleh pemilik tunggal. Perusahaan bisnis
seperti ini dalam operasional dan menjalankan aktifitasnya hanya berada pada satu
orang pemandu yang memiliki tanggung jawab, resiko, dan kendali penuh atas bisnis
tersebut. Tujuan pendirian perusahaan perseorangan dikhususkan hanya berosrientasi
untuk memperoleh keuntungan. Kekayaan perusahaan meliputi kekayaan pribadi dari
pengusaha tanpa ada pemisahan sama sekali.1
Proses pendirian perusahaan perseorangan ini bisa dikategorikan mudah, karena
setiap individu yang ingin membuka usaha dalam bisnis seperti ini tidak harus memiliki
izin dan aturan-aturan tertentu. Oleh karena itu, pelau bisnis bebas mengembangkan
bisnisnya sesuai dengan kemampuan modal yang dimilikinya. Pemerintah mengizinkan
pendirian perusahaan perseorangan dalam skala kecil sebagai salah satu strategi dalam
pembangunan ekonomi negara.
Pada umumnya perusahaan perseorangan hanya membutuhkan modal yang
kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga/karyawan yang sedikit
dan penggunaan alat produksi teknologi yang sederhana dan sedikit. Bentuk dari
perusahaan perseorangan ini umumnya seperti, toko sederhana, warnet, dan
perbengkelan.
Perusahaan dengan kepemilikan Perseorangan memiliki keuntungan
dibandingkan dengan bentuk kepemilikan lainnya, yaitu :
a) Semua keuntungan yang diperolah dari bisnisnya diterima oleh pemilik
tunggal
b) Operasional yang mudah
c) Pengendalian secara penuh
d) Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin
e) Biaya pajak yang relatif rendah

1
Dwi Hastuti, S.E., M.Sc., dkk, Pengantar Bisnis (Manajemen Era Digital & Sustainability), (Jambi:
PT.Sonpedia, 2023), 30-31
Adapun kekurangannya adalah:

a) Apabila terjadi resiko kebangkrutan maka akan ditanggung seluruhnya


oleh pemilik tunggal
b) Tanggung Jawab dan Kewajiban yang tidak terbatas
c) Modal usaha yang kecil dan Fasilitas yang sederhana

2. Ragam Jenis Kemitraan

Kemitraan dikenal dengan istilah gotong royong atau bekerjasama dari berbagai
pihak, baik secara kelompok maupun individual. Kemitraan adalah suatu kerjasama
usaha formal yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha
menengah atau besar untuk mencapai suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan
prinsip bersama. Bagi pengusaha kecil kemitraan dianggap menguntungkan karena
dapat mengambil manfaat dari pasar dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar.
Dalam kerjasama harus ada misi, visi, tujuan dan kesepakatan yang telah dibuat
bersama dan saling berbagi resiko maupun keuntungan yang diperoleh masing-masing
pelaku kemitraan.

Menurut undang-undang republik Indonesia no.9 tahun 1995 kemitraan adalah


kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar disertai
pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memerlukan, saling memperkuat dan
saling menguntungkan.

Ragam Jenis Kemitraan:

Melansir dari Business Australian Government, terdapat tiga jenis kemitraan,


yaitu: kemitraan umum (general partnership), kemitraan terbatas (limited partnership),
dan kemitraan terbatas gabungan (incorporated limited partnership).

1) Kemitraan Umum (General Partnership)


Pada Kemitraan umum, semua pihak bertanggung jawab tanpa batas atas
pengelolaan bisnisnya, termasuk utang dan piutang perusahaan. Keuntungan
bisnis juga dibagi rata yang dituangkan secara tertulis dalam perjanjian
kemitraan.
2) Kemitraan Terbatas (Limited Partnership)
Kemitraan terbatas terdiri dari mitra umum yang tanggung jawabnya terbatas
pada jumlah uang yang mereka berikan untuk usaha bersama itu. Mitra terbatas
biasanya investor pasif yang tidak memainkan peran apapun dalam pengelolaan
bisnis sehari-hari.
3) Kemitraan Bebas Gabungan (Incorporated Limited Partnership)
Pada Kemitraan terbatas gabungan, mitra yang bergabung dapat memiliki
tanggung jawab terbatas atas hutang bisnis. Namun, dibawah struktur organisasi
ini harus ada setidaknya satu mitra umum dengan tanggung jawab tidak terbatas.
Selain itu, jika organisasi tidak dapat memenuhi kewajibannya, mitra umum
secara pribadi harus bertanggung jawab atas kekurangan tersebut.
Sederhananya, incorporated limited partnership merupakan gabungan antara
kemitraan umum dan kemitraan terbatas.

Kelebihan dan Kekurangan Kemitraan


Business partnership memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai
berikut:

Kelebihan Kemitraan

1. Modal yang dikumpulkan akan lebih besar, hal ini akan membuat perluasan usaha
semakin cepat.
2. Pembagian laba mudah dilakukan karena sudah berdasarkan kesepakatan bersama yang
ditentukan sejak awal.
3. Keterampilan yang dimiliki masing-masing-masing mitra dapat menutup keterbatasan
saat bisnis dijalankan.

Kekurangan Kemitraan

1. Terjadinya konflik internal dalam bisnis akan lebih mudah terjadi.


2. Mitra memiliki kewajiban tidak terbatas, hal ini mengharuskan orang bertanggung
jawab atas kewajibannya bahkan jika harus mengatasinya dengan kekayaan pribadi.
3. Adanya kesulitan untuk mundur sebagai mitra, karena jika ingin mundur, mitra harus
memastikan ada orang lain yang menggantikan posisinya.

3. Pembentukan Korporasi
Korporasi adalah suatu usaha yang diakui oleh negara sebagai badan hukum
yang terpisah dari pemiliknya (disebut juga pemegang saham). Suatu korporasi dapat
dimiliki oleh perorangan dan/atau badan lain, dan kepemilikannya dapat dengan mudah
dialihkan melalui jual beli saham. Karena korporasi adalah badan hukumnya sendiri,
maka ia dapat mengajukan litigasi sendiri, yang melindungi pemiliknya dari tanggung
jawab pribadi jika terjadi tindakan hukum.
Di Indonesia tidak jarang orang menyamakan korporasi dengan perusahaan.
Pandangan tersebut tidak dapat disalahkan sepenuhnya meski tentu saja terdapat
perbedaan antara keduanya. Koporasi bermakna (i) badan usaha yang sah; badan
hukum; (ii) perusahaan atau badan usaha yang sangat besar atau beberapa perusahaan
yang dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar. Sementara perusahaan
adalah (i) kegiatan (pekerjaan dan sebagianya) yang diselenggarakan dengan peralatan
atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan
sesuatu, mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberi jasa, dan
sebagainya ); (ii) organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha .
Dengan arti ini, korporasi dan perusahaan relatif bermakna sama.
Keberadaan korporasi idealnya bertujuan untuk berperan dalam pembangunan
nasional. Korporasi dengan berbagai bentuk dan usahanya dapat memberikan
kontribusi yang luar biasa ditengah-tengah masyarakat.
Strategi korporat berbeda dengan strategi bisnis dan strategi fungsional. Strategi
korporat berhadapan dengan isu pada bisnis apa saja korporasi perlu masuk (what
businesses are we in) atau ketika berkompetisi (where to compete) dan bagaimana
menciptakan nilai atas berbagai bisnis yang ada dalam korporasinya. Strategi korporat
berkaitan dengan ruang lingkup korporasi, meliputi rantai nilai industri, produk dan
jasa, serta wilayah geografi. Sementara itu, strategi bisnis lebih berkaitan dengan
mencari jawaban atas pertanyaan bagaimana memenangkan persaingan (how to win the
competition) di setiap pasar atau industri yang dimasuki oleh perusahaan. Strategi
korporat mengarahkan keputusan investasi pada bisnis yang kuat (secara struktural
bisnis yang atraktif dan perusahaan bisa mengembangkan keunggulan kompetitif) dan
melepaskan dari bisnis yang tidak menguntungkan (konfigurasi), mengelola sumber
daya di antara berbagai bisnis yang ada dalam portfolionya (koordinasi), serta
mengambil keputusan diversifikasi, baik menambah maupun mengurangi divisi dalam
korporasi.2
Proses Pembentukan Korporasi melibatkan beberapa Langkah, yaitu:
1) Pemilihan Jenis Badan Hukum : Korporasi dapat dibentuk dalam bentuk
koperasi atau badan hukum lainnya, seperti PT.
2) Identifikasi Potensi : Identifikasi potensi usaha yang akan dibentuk menjadi
korporasi, seperti potensi usaha petani atau usaha kecil menengah.
3) Pengembangan Rencana Bisnis : Membuat rencana bisnis yang detail untuk
usaha yang akan dibentuk menjadi korporasi.
4) Pengembangan Struktur Organisasi : Membentuk struktur organisasi yang
sesuai dengan rencana bisnis yang telah dibuat.
5) Pendaftaran kepada Badan Peratahanan Nasional (BPN) : Pendaftaran kepada
BPN untuk mendapatkan izin untuk membentuk korporasi.

4. Keunggulan dan Kelemahan Korporasi


Ada beberapa keuntungan menjadi korporasi, termasuk tanggung jawab pribadi
yang terbatas, pengalihan kepemilikan yang mudah, kelangsungan bisnis, akses modal
yang lebih baik, dan (tergantung pada struktur perusahaan) manfaat pajak sesekali.
a) Perlindungan Tanggung Jawab Pribadi
Korporasi memberikan lebih banyak perlindungan tanggung jawab asset
pribadi kepada pemiliknya dibandingkan jenis entitas lainnya. Misal,
Jika sebuah perusahaan digugat, pemegang saham tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas hutang atau kewajiban hukum perusahaan
bahkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki cukup asset untuk
pembayaran kembali. Perlindungan tanggung jawab pribadi adalah
salah satu alasan utama bisnis memilih untuk bergabung.
b) Keamanan dan Keabadian Bisnis
Kepemilikan Korporasi didasarkan pada presentase kepemilikan saham,
yang menawarkan lebih banyak fleksibilitas dibandingkan jenis entitas
lain dalam hal mengalihkan kepemilikan dan melanggengkan bisnis
untuk jangka Panjang. Kepemilikan jenis ini seringkali mudah untuk
dibeli dan dijual. Misal, jika seorang pemilik ingin keluar dari

2
Amin Wibowo, Corporate Strategy: Konsep dan Praktik, (Yogyakarta: Andi Offset, 2020), 6
perusahaan, dia cukup menjual sahamnya. Begitu pula jika pemiliknya
meninggal, maka kepemilikan sahamnya dapat dengan mudah
berpindah kepada orang lain.
c) Akses terhadap Modal
Karena Sebagian besar perusahaan menjual kepemilikan melalui saham
yang diperdagangkan secara public, mereka dapat dengan mudah
mengumpulkan dana dengan menjual saham.

Korporasi bukan untuk semua orang, dan hal ini bisa menghabiskan lebih banyak
waktu dan uang daripada manfaatnya. Korporasi memiliki beberapa kelemahan sebagai
berikut:

a) Proses Lamaran yang lama


Mengajukan anggaran dasar kepada Menteri Luar Negeri bisa
dilakukan dengan cepat, namun keseluruhan proses
penggabungannya sering kali memakan waktu lama. Mungkin harus
melalui banyak dokumen untuk menentukan dan
mendokumentasikan dengan benar rincian organisasi dan
kepemilikannya.
b) Formalitas, Protokol dan Struktur yang Kaku
Disamping proses lamaran yang Panjang, terdapat juga jumlah
waktu dan energi yang diperlukan untuk mempertahankan
perusahaan dengan baik dan mematuhi persyaratan hukum. Kita
harus mengikuti banyak formalitas dan peraturan yang berat untuk
mempertahankan status perusahaan anda.
c) Pajak Berganda
Sebagian besar perusahaan menghadapi pajak berganda (C-corps),
yang berarti bahwa pendapatan bisnis dikenakan pajak ditingkat
entitas dan juga ditingkat pemegang saham (berdasarkan persentase
keuntungan yang diperoleh).
d) Mahal
Korporasi mahal untuk dibentuk dan dioperasikan. Mungkin mudah
bagi perusahan mapan untuk meningkatkan modal dengan menjual
saham, namun membentuk dan memelihara perushaan bisa jadi
mahal.
5. Koperasi Ventura, Perusahaan Terbatas, dan Perusahaan Nirlaba
a) Koperasi Ventura
Koperasi Ventura adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan atau
penyertaan modal ke dalam perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.
Modal ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) dengan
tujuan utama melakukan investasi dalam penyertaan modal kepada perusahaan
baru berdiri, terutama startup. Modal ventura merupakan cara yang terbaik bagi
pemupukan modal koperasi. Modal ventura merupakan bentuk penyertaan
modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan
dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang sering diberi modal disebut
sebagai vestee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana dan
sebagai venture capitalist atau pihak investor.3
Modal ventura adalah merupakan salah satu bentuk dari penyertaan
modal, di mana setelah selang waktu yang telah ditentukan, modal harus ditarik
kembali oleh pemilik modal penyertaan. Pembatasan waktu yang diberikan
kepada modal ventura untuk di Indonesia adalah 10 tahun.
Penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau koperasi pada dasarnya
merupakan suatu investasi untuk mana kepada pemiliknya harus diberikan bukti
keikutsertaannya dalam bentuk saham.4
Modal ventura merupakan bentuk pembiayaan aktif yang ditandai
dengan keterlibatan ini menjadi karakteristik khas yang dapat menjadi
karakteristik khas yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi kelemahan yang
umumnya dihadapi oleh usaha kecil menengah (UKM), yaitu kemampuan
dalam pengelolaan manajemen perusahaan.

b) Perusahaan Terbatas
Adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang
mempunyai modal usaha yang terbagi-bagi atas beberapa saham, dimana setiap
pesero turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Disini
pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang

3
Muhammad Fahri Farid, HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Syariah (Jakarta:PT Gramedia, 2020), 188
4
Sattar, Buku Ajar Ekonomi Koperasi : Evaluasi Keberhasilan Koperasi dilihat dari beberapa Aspek,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2021), 12
perusahaan sebesar modal yang disetorkan. Kekayaan perusahaan dipisahkan
dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, kelebihan utang tersebut tidak
menjadi tanggung jawab para pemegang saham Apabila perusahaan mendapat
keuntungan, keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut
dividen yang nominalnya tergantung pada besar kecilnya keuntungan yang
diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal perseroan terbatas dapat pula berasal
dari obligasi (instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah,
perusahaan, atau lembaga lainnya sebagai cara untuk meminjamkan uang
kepada investor). Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah
bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas
tersebut.
c) Perusahaan Nirlaba
Perusahaan nirlaba, juga dikenal sebagai organisasi non-profit, adalah
entitas bisnis atau organisasi yang tidak dimiliki oleh individu atau pihak swasta
dan tujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan finansial. Lembaga
nirlaba didirikan benar- benar bukan untuk mencari laba. Produk lembaga
nirlaba adalah nilai dan moral, sedangkan produk perusahaan adalah barang dan
jasa. Sumber dana lembaga nirlaba adalah donasi masyarakat dan digunakan
sepenuhnya untuk kegiatan operasional untuk mencapai visi serta misi
lembaga.5 Terdapat tiga karakteristik atau ciri-ciri organisasi nirlaba, yaitu:
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
2. barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri
atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau

5
Haniah Lubis, Lembaga Keuangan Syariah, (Pekalongan: Nasya Expanding Management, 2021), 120
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.6
Contoh-contoh Organisasi nirlaba meliputi Institut Pendidikan, Yayasan Sosial,
Rumah Sakit Publik, Gereja, dan berbagai Lembaga lainnya yang bertujuan
untuk memberikan manfaat kepada masyarakat tanpa fokus pada keuntungan
finansial.
6. Merger
Istilah merger berasal dari kata merge yang dalam Bahasa Indonesia berarti
menggabungkan atau memfusikan. Menurut Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598:
Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang
me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-
merger, dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham
dan perusahaan yang di- merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru.
Definisi merger yang lain, menurut Harianto dan Sudono, 2001, p.640: Merger
merupakan penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini
perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan
pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan berhenti beroperasi.
Dengan demikian, merger adalah penggabungan dari perusahaan atau lebih dengan cara
tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari perusahaan dan membubarkan
perusahaan lainnya tanpa melikuidasi terlebih dulu.
Alasan utama perusahaan melakukan merger adalah untuk memperbaiki kinerja
perusahaan. Dan tidak selamanya perusahaan yang merger itu adalah perusahaan yang
tidak sehat. Banyak juga perusahaan yang sehat melakukan merger agar menjadi lebih
besar lagi atau agar dapat membentuk sinergi.7
Dilihat dari segi tujuannya, terdapat dua macam merger perusahaan, yaitu:
1) Merger dalam rangka rescue program, yakni merger dengan atau antara
perusahaan yang kurang atau tidak sehat.

6
Voettie Wisataone, M.A., Strategi Integrated Marketing Communication Organisasi Nirlaba, (Pekalongan:
Nasya Expanding Management, 2021), 22
7
Nanik Kustiningsih dan Ali Farhan, Manajemen Keuangan: Dasar-Dasar Pengelolaan Keuangan, (Sidoarjo:
Globalcare, 2022), 152
2) Merger dalam rangka improving business, yakni merger antara perusahaan
yang sehat.

Terdapat empat macam jenis merger usaha, yaitu:

1) Merger horizontal, merger ini gabungan antara dua perusahaan yang sama jenis
usahanya. Contohnya merger perusahaan sepatu A merger dengan perusahaan
sepatu B.
2) Merger vertikal, merger ini terjadi antara perusahaan- perusahaan yang saling
berhubungan. Contoh merger vertikal adalah, perusahaan hardware dengan
perusahaan komputer.
3) Merger konglomerat, adalah kerja sama antara beberapa perusahaan dengan
bidang atau produk yang berbeda. Tujuan dari merger ini untuk mencapai
pertumbuhan badan usaha secara cepat dan dengan harapan mendapatkan hasil
yang lebih baik dengan cara bertukar saham antara perusahaan yang bersatu.
4) Merger kon generik, merger ini adalah kerjasama antara 2 Merger kon generik,
merger ini adalah kerjasama antara 2 atau lebih perusahaan yang saling
berhubungan tapi bukan memiliki kesamaan jenis produk. Sebagai contohnya
bank dengan perusahaan leasing.

Kelebihan merger adalah pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan


tidak memakan banyak biaya jika dibandingkan dengan pengambilalihan dengan
cara lain. Sedangkan kekurangan merger adalah keputusan harus disetujui oleh para
pemegang saham dari tiap-tiap perusahaan, sedangkan untuk memperoleh
peretujuan tersebut dibutuhkan waktu yang lama.8

7. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merujuk kepada bisnis-bisnis
yang memiliki skala kecil dalam hal jumlah karyawan, omset, dan aset jika
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar. UMKM memiliki peran yang
penting dalam ekonomi karena mereka menciptakan lapangan kerja, mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal, dan seringkali menjadi sumber inovasi.
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

8
Dr. Drs. Ismail, M.Si, Manajemen Strategis Sektor Publik, (Pasuruan: Qiara Media, 2020), 248-249
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00.

2. Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan paling banyak Rp50.000.000,00 sampai dengan paling


banyak Rp500.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00.
3. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,00 sampai dengan
paling banyak Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp2.500.000.000,00
sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00.
Badan Pusat Statistik mengemukakan bahwa batasan usaha mikro, kecil dan
menengah adalah:
1. Usaha mikro yaitu usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk
tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar.
2. Usaha kecil yaitu usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang.
3. Usaha Menengah yaitu usaha yang memiliki pekerja 19 sampai 99 orang.9

Beberapa keunggulan yang dimiliki UMKM adalah sebagai berikut:

1) Organisasi Internal Sederhana


2) Mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan/ padat karya, berorientasi
ekspor dan bersubstitusi impor
3) Aman bagi perbankan dalam membeli kredit

9
Hamdani, Mengenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Llebih Dekat, (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2020), 1-3
4) Bergerak di bidang usaha yang cepat menghasilkan
5) Mampu memperpendek rantai distribusi
6) Fleksibilitas dalam pengembangan usaha

Beberapa Kelemahan yang dimiliki UMKM adalah sebagai berikut:

1) Lemah dalam kewirausahaan dan manajerial


2) Keterbatasan keuangan
3) Ketidakmampuan aspek pasar
4) Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi
5) Ketidakmampuan Informasi
6) Tidak didukung kebijakan dan regulasi memadai
7) Tidak terorganisir dalam jaringan dan kerja sama
8) Sering tidak memenuhi standar10
8. Konsep dan Tipe-tipe Franchising
Waralaba adalah suatu hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Waralaba adalah suatu hubungan kerja yang memiliki kontrak atau perjanjian
antara pemilik waralaba (franchisor) dan penerimanya (franchisee). Waralaba dikenal
franchise (dalam bahasa Perancis) dan franchising (dalam bahasa Inggris).
Menurut Pasal 1 angka 1 PP 42/2007, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki
oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba
Berdasarkan definisi ini dapatlah disimpulkan bahwa waralaba adalah bagian dari
kegiatan perdagangan, bukan bagian dari kegiatan pembiayaan usaha, sehingga
pengaturan dan pengawasan bisnis waralaba menjadi domain kewenangan Menteri
Perdagangan RI beserta jajarannya.
Dalam bisnis waralaba dikenal adanya istilah "pemberi waralaba"
(pewaralaba/franchisor) serta "penerima waralaba" (terwaralaba/ franchisee). "Pemberi
waralaba" adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk
memanfaatkan dan/atau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada penerima
waralaba. Sedangkan "penerima waralaba" adalah orang perseorangan atau badan

10
M. Afdhal Chatra P, dkk, Manajemen UMKM: Mengelola SDM untuk meningkatkan Produktivitas UMKM di
Indonesia, (Jambi: PT. Shonpedia, 2023), 28-29
usaha yang diberikan hak oleh pemberi waralaba untuk memanfaatkan dan/atau
menggunakan waralaba yang dimiliki pemberi waralaba.
Selain itu, ada pula istilah “pemberi waralaba lanjutan”, yaitu penerima
waralaba yang menerima hak oleh pemberi waralaba untuk menunjuk penerima
penerima waralaba lanjutan. “Pemberi Waralaba Lanjutan” disebut pula “penerima
waralaba utama” atau “Master Franchisee”.
Bisnis waralaba berkaitan erat dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
karena dalam bisnis ini pemberi waralaba (franchisor) berkenan memberikan lisensi
HAKI dan sistem bisnis yang dimilikinya kepada pihak lain selaku penerima waralaba
(franchisee). Waralaba juga berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif karena ada
beberapa subsektor ekonomi kreatif yang dapat memakai model waralaba dalam
menjalankan bisnisnya seperti kuliner, musik, seni pertunjukan, acara televisi, dan
permainan interaktif. Indonesian Idol, The Voice, Got Talent, dan Masterchef adalah
contoh acara televisi dari luar negeri yang diwaralabakan ke berbagai negara.11

Berbagai Tipe Usaha Franchising:

Dalam Pelaksanaannya, terdapat beberapa tipe waralaba, yakni sebagai berikut:

1) Trade Name Franchising


Tipe yang satu ini Franchise mendapatkan hak untuk memproduksi, contohnya
pada PT. Great River mempunyai hak untuk memproduksi pakaian dalam
Triumph dengan lisensi dari Jerman.
2) Product Distribution Franchising
Salah satu tipe ini, franchise mendapatkan hak untuk distribusi diwilayah
tertentu, misalnya pada soft drink dan kosmetik.
3) Pure Franchising /Business Format
Tipe yang satu ini, franchise mendapatkan hak sepenuhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, stategi pemasaran, bantuan
manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan lain sebagainya. Contohnya
pada restaurant, fast food, Pendidikan, dan konsultan.12

11
Cita Yustisia Serfiyani, dkk, Franchise Top Secret: Ramuan Sukses Bisnis Waralaba Sepanjang Masa,
(Yogyakarta: Andi Offset, 2024), 26-30
12
Nurul Komaryatin, Modul Ajar Implementasi Pemasaran, (Solok: Mitra Cendekia Media, 2022), 161-162
KESIMPULAN

Perusahaan perseorangan, juga dikenal sebagai usaha perseorangan atau sole


proprietorship, adalah bentuk bisnis di mana satu orang memiliki dan mengelola bisnis tersebut
tanpa adanya pemisahan hukum antara pemilik dan bisnis.
Ragam jenis kemitraan menawarkan fleksibilitas dalam struktur dan tanggung jawab
bisnis. Pemilihan jenis kemitraan yang tepat harus mempertimbangkan tujuan bisnis, tanggung
jawab hukum, perlindungan terhadap risiko, serta keuntungan dan kerugian dari masing-masing
jenis kemitraan.
Pembentukan korporasi menawarkan perlindungan terhadap tanggung jawab pribadi,
akses ke sumber pendanaan yang lebih besar, serta fleksibilitas dalam kepemilikan dan
pengelolaan bisnis. Namun, proses pembentukan korporasi membutuhkan ketaatan terhadap
pengaturan hukum yang ketat dan komitmen terhadap struktur organisasi yang formal.
Koperasi ventura bertujuan untuk memperoleh keuntungan finansial bagi para anggota
melalui investasi bersama, sementara perusahaan terbatas menawarkan perlindungan terhadap
tanggung jawab pribadi pemilik dan fokus pada keuntungan finansial. Di sisi lain, perusahaan
nirlaba bertujuan untuk mencapai tujuan sosial, lingkungan, atau kemanusiaan tanpa
memprioritaskan keuntungan finansial.
Merger, atau penggabungan perusahaan, adalah proses di mana dua atau lebih perusahaan
bergabung menjadi satu entitas yang baru atau salah satunya menjadi bagian dari perusahaan yang
lain.
UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian global dengan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, inovasi,
dan inklusi sosial. Mendukung pengembangan dan pertumbuhan UMKM merupakan strategi yang
efektif untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Konsep franchising adalah strategi bisnis yang efektif untuk ekspansi dan pertumbuhan
merek dengan memanfaatkan jaringan franchisee yang terdistribusi secara geografis. Franchising
memberikan kesempatan bagi peluang bisnis dengan risiko yang terkontrol dan dukungan yang
komprehensif, baik bagi franchisor maupun franchisee.
DAFTAR PUSTAKA

Cita Yustisia Serfiyani, d. (2024). Franchise Top Secret : Ramuan Sukses Bisnis Waralaba
Sepanjang Masa. Yogyakarta: Andi Offset.
Dwi Hastuti, d. (2023). Pengantar Bisnis (Manajemen Era Digital &Sustainbility. Jambi: PT.
Shonpedia.
Farid, M. F. (2020). HRD Syariah Teori dan Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis Syariah. Jakarta: PT. Gramedia.
Hamdani. (2020). Mengenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lebih Dekat.
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Ismail. (2020). Manajemen Strategis Sektor Publik. Pasuruan: Qiara Media.
Komaryatin, N. (2022). Modul Ajar Implementasi Pemasaran. Solok, Sumatera Barat: Mitra
Cendekia Media.
Kustiningsih, N. (2022). Manajemen Keuangan : Dasar-Dasar Pengelolaan Keuangan.
Sidoarjo: Globalcare.
Lubis, H. (2021). Lembaga Keuangan Syariah. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
P., M. A. (2023). Manajemen UMKM : Mengelola SDM untuk meningkatkan Produktivitas
UMKM di Indonesia. Jambi: PT: Shonpedia.
Sattar. (2021). Buku Ajar Ekonomi Koperasi: Evaluasi Keberhasilan Koperasi dilihat dari
beberapa Aspek. Yogyakarta: Budi Utama.
Wibowo, A. (2020). Corporate Strategy : Konsep dan Praktik. Yogyakarta: Andi Offset.
Wisataone, V. (2021). Strategi Integrated Marketing Communication Organisasi Nirlaba.
Pekalongan: Nasya Expanding Management.

Anda mungkin juga menyukai