2019
PERTEMUAN 8
3. Penentuan harga.
4. Pembelian.
5. Kebutuhan tenaga kerja.
6. Organisasi intern.
7. Pembelajaran.
8. Jenis badan usaha.
Dalam kaitan dengan studi kelayakan bisnis, pendirian badan usaha perlu dinilai
dari aspek hukum. Hal ini terkait dengan legalitas suatu badan usaha atau lembaga
yang memberikan pelayanan baik yang berorientasi pada keuntungan maupun sosial.
Akan tetapi, kenyataannya masih banyak lembaga yang mengesampingkan aspek
hukum. Aspek hukum ini untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian
dokumen-dokumen.
Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang
mengeluarkan dan mengesahkan dokumen. Bagi badan usaha perlu dipersiapkan hal-
hal yang berkaitan dengan aspek hukum meliputi Badan Hukum Perusahaan
(Perseorangan, Perusahaan Negara, atau Daerah, PT, Firma, CV, Koperasi, Yayasan),
izin-izin yang dimiliki, Sertifikat Tanah dan dokumen pendukung lain.
Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti keabsahan,
kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat
tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali bisnis yang telah berjalan pada akhirnya
menimbulkan masalah. Masalah-masalah yang muncul terkadang sangat vital,
sehingga bisnis yang semula dinyatakan layak, ternyata sebaliknya. Bahkan bisa saja
perusahaan memiliki izin-izin tetapi palsu. Masalah tanah juga dapat menjadi sebab di
mana sering terjadi pemalsuan surat-surat sehingga menimbulkan sengketa.
Oleh karena itu, perusahaan dalam melakukan analisis aspek hukum harus
dilakukan secara teliti dan cermat khususnya dalam mencari sumber-sumber informasi
yang jelas dan bersumber dari seseorang yang berkompeten dalam mengeluarkan
surat-surat.
2|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
badan usaha di Indonesia sangat beragam mulai dari perusahaan perseorangan, firma
sampai kepada bentuk koperasi.
Pelaku bisnis memiliki beberapa pertimbangan dalam memilih badan usaha.
Secara umum pemilihan bentuk badan usaha adalah sebagai berikut:
1. Kepemilikan
Kepemilikan menjadi pertimbangan utama dalam mendirikan badan usaha. Hal ini
terkait dengan perencanaan usaha yang akan dilakukan pelaku bisnis,
kepemilikan akan memberikan arah bagi jalannya usaha khususnya di masa yang
akan dating.
2. Organisasi
Organisasi tergantung pada besar kecilnya usaha dan jenis badan usaha. Hal ini
akan menjadi kerangka acuan dalam menilai keberhasilan usaha.
3. Modal
Modal tergantung pada jenis usaha yang dialakukan oleh badan usaha. Besar
kecilnya modal akan menentukan tingkat keberhasilan usaha.
4. Pajak
Pajak menjadi pertimbangan pelaku bisnis dalam mendirikan badan usaha. Hal ini
terkait dengan kebijakan suatu Negara. Negara yang menerapkan pajak yang
tidak kondusif dapat mengakibatkan pelaku bisnis tidak mau untuk mendirikan
badan usaha dan bahkan menanamkan investasi.
3|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan Perseorangan (Proprietorship)
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan bisnis yang dimiliki oleh seorang
pemilk dengan tanggung jawab, tidak memerlukan persyaratan khusus, dan
bentuk organisasi cukup dengan manajemen sederhana.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak memerlukan modal besar. Pimpinan
perusahaan perseorangan biasanya pemilik usaha tersebut yang sekaligus
menjadi tanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan, termasuk
kewajiban terhadap pihak luar. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan
adalah semata-semata hanya untuk mencari keuntungan. Badan usaha
perseorangan bersifat informal dan memulai usahanya dari rumah dan akan
memisahkan diri setelah besar seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang
bergerak di bidang kosmetik Sari Ayu yang dikembangkan oleh Martha Tilaar atau
perusahaan rokok gudang garam oleh Suryo Wonowidjojo. Secara umum
kelebihan perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan
Perusahaan
Perseroan
Organisasi Pajak
Sederhana Rendah
Bertanggung
Jawab Atas Semua Dana Terbatas
Kerugian
Kelemahan
Perusahaan
Perseroan
Tanggung Jawab
Keterampilan Terbatas
Tidak Terbatas
4|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Kelebihan Partnership
Kerugian
Dana Lebih Ada
Ditanggung
Tambahan Spesialisasi
Bersama
Kelemahan Partnership
6|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
8|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Adapun tata cara dan persyaratan pendirian Perseroan Terbatas antara lain:
a) Pendiri sekurang-kurangnya 2 orang
b) Pendirian dituangkan dalam Akta Notaris
c) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia
d) Mencantumkan nama PT dalam Akta Notaris
e) Mendapat Pengesahan Menteri Kehakiman
f) Didaftarkan berdasarkan undang-undang Wajib Daftar Perusahaan atau
Pengadilan
g) Diumumkan dalam Berita Negara
h) Modal sekurang-kurangnya Rp 20.000.000,-
i) Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari Modal Dasar
j) Menyetor Modal Setor sebesar 50% dari Modal Ditempatkan
Demikian pula bagi Perseroan Terbatas yang mengalami perubahan
dipersyaratkan untuk :
a) Mnecantumkan nama, maksud, clan tujuan kegaiatan perseroan.
b) Perpanjangan waktu perseroan.
c) Peningkatan atau penurunan modal.
d) Perubahan status dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya.
Dalam akta pendirian Perseroan harus dicantumkan nama pendiri, komisaris,
direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan.
Dalam kaitan ini, kelebihan dan kelemahan korporasi adalah sebagai berikut:
Kelebihan Korporasi
Tanggung Transfer
Jawab Terbatas Akses Kepemilikan
Terhadap
Modal
9|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Kelemahan Partnership
Biaya Masalah
Transparansi Pajak Tinggi
Keorganisasian Keagenan
Publik
Tinggi
4. Perusahaan Negara
Perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang di mana modal
diambil dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan dalam
saham. Perusahaan Negara dipimpin oleh seorang direksi yang diangkat
oleh pemerintah.
Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah perusahaan yang didirikan untuk
pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan memegang asas
10 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
efisiensi, efektivitas dan ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang
berada di bawah Kementrian teknik. Modal diperoleh dari Negara yang
dimasukan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Kementrian tersebut.
Perusahaan Umum (Perum) adalah perusahaan yang didirikan untuk
melayani kepentingan umum dan bersifat mencari keuntungan. Modal
diperoleh dari pemerintah atau pihak lain. Adapun status pegawai adalah
Pegawai Negara yang diatur tersendiri.
Perusahaan Perseroan (Persero) adalah perusahaan yang didirikan untuk
mencari keuntungan. Bentuk bidang usaha adalah perseroan Terbatas (PT)
dan sebagian atau seluruh modalnya berasal dari Negara.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
Negara dan kekayaan dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah.
Adapun karakteristik BUMN adalah :
Usahanya bersifat membantu pemerintah, dalam membangun public
utilities
Menghasilkan barang karena pertimbangan dan keamanan dan
kerahasiaan harus dikuasai Negara.
Melaksanakan kebijakan strategis pemerintah.
Tujuan melindungi keselamatan dan kesejateraan masyarakat.
Usaha bersifat komersil dan fungsinya dapat dilakukan swasta.
6. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan peraturan daerah. Modal seluruhnya atau sebagian besar milik
pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang.
Tujuan didirikan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya. Pimpinan perusahaa daerah diangkat oleh kepala daerah.
7. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan
memilki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan.
11 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
8. Koperasi
Badan hukum yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi yang
berlandaskan pada prinsip koperasi. Pendirian melalui Akte Pendirian setelah
memperoleh pengesahan pemerintah dan dibentuk melalui rapat minimal 20
orang dengan syarat mampu melakukan tindakan hukum, menerima
landasan idiil, asa dan sendi dasar koperasi dan sanggup melakukan
kewajiban dan hak sebagai anggota.
Adapun ciri dari koperasi adalah:
Pemilik adalah anggota sekaligus pelanggan.
Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Tahunan Anggota (RAT).
Satu anggota adalah satu suara.
Organisasi diurus secara demokratis.
Kumpulan individu.
Manajemen bersifat terbuka.
Dalam praktiknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:
a. Koperasi produksi
b. Koperasi konsumsi
c. Koperasi jasa
d. Koperasi serbaguna usaha
e. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu
Koperasi dikelola oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan
pembagian hasil usaha berdasarkan jasa/partisipasi maisng-masing anggota.
Prinsip koperasi adalah anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan
anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya atau melalui penerbitan
obligasi serta surat utang lainnya. Tujuan koperasi adalah untuk membangun
dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakt pada umumnya.
12 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Dalam praktiknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin dan jenis-jenis izin
yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin yang
dimaksud adalah:
1. Izin lokasi :
Sertifikat tanah (akte tanah).
Bukti pembayaran PBB yang terakhir.
Rekomendasi dari RT/RW/Kecamatan.
2. Izin usaha :
Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Surat izin tempat usaha dari Pemda setempat.
Surat tanda rekanan dari Pemda setempat.
SIUP dari instansi terkait.
Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah
penelitian dokumen lainnya, yaitu :
1. Bukti diri (KTP atau SIM)
2. Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
3. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya.
Dalam studi kelayakan bisnis, perlu dilakukan penelitian terhadap dokumen-
dokumen khususnya menyangkut kelengkapan dokumen atau izin perusahaan.
13 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Dokumen yang diteliti sangat tergantung dari jenis usahanya. Secara umum
dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum adalah
sebagai berikut :
1. Bukti diri
Bukti diri merupakan kartu identitas diri pemilik usaha. Bukti diri biasanya
dikeluarkan oleh kelurahan setempat. Dikenal dengan nama KTP.
2. Bentuk Badan Usaha
Bentuk Badan hukum yang lazim di Indonesia ada beberapa jenis, misalnya
Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan
Firma (Fa), dan lain-lainnya.
3. Tanda Daftar Perusahaan
Setiap perusahaan khususnya yang berada di wilayah Negara Indonesia
harus membuat surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Surat ini dikeluarkan
sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak juga perlu dilakukan penelitian yaitu untuk melihat
apakah perusahaan sudah dimiliki NPWP atau belum. Selanjutnya harus
dilakukan pengecekan kepada departemen teknis yang mengeluarkan
NPWP dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak.
5. izin-izin Perusahaan
Setelah menliti dokumen-dokumen di atas, perlu dilakukan studi kelayakan
bisnis menyangkut izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut. Adapun izin-izin yang merupakan kelengkapan bukti
lain adalah :
a. Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha perdagangan dari kemetrian Perdagangan dan /atau
Perindustrian.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang
bergerak dalam bidang usaha industry dari Kementrian Perdagangan
dan/atau Perindustrian.
c. Izin usaha tambang dari Kementrian Pertambangan dan Energi.
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Kementrian Pariwisata.
e. Izin usaha Farmasi dan rumah sakit dari Kementrian Kesehatan.
f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari kementrian Pertanian.
14 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
15 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019
Badan Hukum
NPWP
Izin Domisili
Bukti Diri
Izin-izin lainnya
Sumber :
Purwana, Dedi dan Hidayat, Nurdin, 2016, Studi Kelayakan Bisnis, Bandung : Rajawali
pers.
16 | P a g e