Anda di halaman 1dari 16

Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M.

2019

PERTEMUAN 8

KAJIAN ASPEK LEGALITAS

A. Pengertian Badan Hukum Usaha


Hakikatnya sebuah usaha bisnis dikelola baik oleh perseorangan maupun
sekelompok orang. Dalam kiprahnya, pelaku bisnis memerlukan organisasi sebagai
paying melaksanakan aktivitas bisnis-sering disebut badan usaha. Ini terutama
berkaitan dengan aspek legalitas. Pelaku bisnis membuat badan usaha didasarkan
beberapa pertimbangan sebagai dasar motovasi antara lain:
1. Dorongan hidup
Dalam rangka melaksanakan aktivitas bisnis, pelaku bisnis membuat badan
usaha. Hal ini didasarkan keinginan untuk mencari keuntungan baik materiil
maupun spiritual.
2. Bebas tidak terikat
Pelaku bisnis menginginkan adanya kebebasan dan tidak terikat pada aturan
secara individu dalam melakukan usaha.
3. Dorongan sosial
Pada dasarnya setiap individu memiliki keinginan untuk melakukan aktivitas
dengan orang lain. Aktivitas ini disebabkan oleh dorongan sosial yang ada pada
individu. Dorongan sosial ini dapat direalisasikan secara bebas melalui aktivitas
dalam sebuah lembaga atau badan usaha.
4. Mendapat kekuasaan
Salah satu sifat manusia sebagai individu adalah keinginan untuk mendapatkan
kekuasaan. Kekuasaan ini dapat diperoleh melalui keterlibatan diri dalam badan
usaha.
5. Melanjutkan usaha orang tua
Pertimbangan lain adalah keinginan untuk melanjutkan usaha orang tua. Hal ini
terkait dengan keberlanjutan usaha yang telah dirintis pendahulunya.
Pertimbangan-pertimbangan ini menjadi dasar seseorang baik badan tersebut
bersifat profit maupun non profit. Akan tetapi, pendirian suatu badan usaha perlu
mempertimbangkan berbagai factor antara lain:
1. Barang dan jasa yang akan dijual.
2. Pemasaran barang dan jasa.
1|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

3. Penentuan harga.
4. Pembelian.
5. Kebutuhan tenaga kerja.
6. Organisasi intern.
7. Pembelajaran.
8. Jenis badan usaha.
Dalam kaitan dengan studi kelayakan bisnis, pendirian badan usaha perlu dinilai
dari aspek hukum. Hal ini terkait dengan legalitas suatu badan usaha atau lembaga
yang memberikan pelayanan baik yang berorientasi pada keuntungan maupun sosial.
Akan tetapi, kenyataannya masih banyak lembaga yang mengesampingkan aspek
hukum. Aspek hukum ini untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian
dokumen-dokumen.
Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang
mengeluarkan dan mengesahkan dokumen. Bagi badan usaha perlu dipersiapkan hal-
hal yang berkaitan dengan aspek hukum meliputi Badan Hukum Perusahaan
(Perseorangan, Perusahaan Negara, atau Daerah, PT, Firma, CV, Koperasi, Yayasan),
izin-izin yang dimiliki, Sertifikat Tanah dan dokumen pendukung lain.
Bagi penilai studi kelayakan bisnis, dokumen yang perlu diteliti keabsahan,
kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat
tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali bisnis yang telah berjalan pada akhirnya
menimbulkan masalah. Masalah-masalah yang muncul terkadang sangat vital,
sehingga bisnis yang semula dinyatakan layak, ternyata sebaliknya. Bahkan bisa saja
perusahaan memiliki izin-izin tetapi palsu. Masalah tanah juga dapat menjadi sebab di
mana sering terjadi pemalsuan surat-surat sehingga menimbulkan sengketa.
Oleh karena itu, perusahaan dalam melakukan analisis aspek hukum harus
dilakukan secara teliti dan cermat khususnya dalam mencari sumber-sumber informasi
yang jelas dan bersumber dari seseorang yang berkompeten dalam mengeluarkan
surat-surat.

B. Jenis-jenis Badan Usaha


Pilihan bentuk badan usaha mulai dari usaha skala mikro dan makro, kecil,
menengah dan besar, maupun keluarga dan non keluarga. Akan tetapi, secara hukum

2|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

badan usaha di Indonesia sangat beragam mulai dari perusahaan perseorangan, firma
sampai kepada bentuk koperasi.
Pelaku bisnis memiliki beberapa pertimbangan dalam memilih badan usaha.
Secara umum pemilihan bentuk badan usaha adalah sebagai berikut:
1. Kepemilikan
Kepemilikan menjadi pertimbangan utama dalam mendirikan badan usaha. Hal ini
terkait dengan perencanaan usaha yang akan dilakukan pelaku bisnis,
kepemilikan akan memberikan arah bagi jalannya usaha khususnya di masa yang
akan dating.
2. Organisasi
Organisasi tergantung pada besar kecilnya usaha dan jenis badan usaha. Hal ini
akan menjadi kerangka acuan dalam menilai keberhasilan usaha.
3. Modal
Modal tergantung pada jenis usaha yang dialakukan oleh badan usaha. Besar
kecilnya modal akan menentukan tingkat keberhasilan usaha.
4. Pajak
Pajak menjadi pertimbangan pelaku bisnis dalam mendirikan badan usaha. Hal ini
terkait dengan kebijakan suatu Negara. Negara yang menerapkan pajak yang
tidak kondusif dapat mengakibatkan pelaku bisnis tidak mau untuk mendirikan
badan usaha dan bahkan menanamkan investasi.

Badan hukum memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Kelebihan dan


kelemahan dapat dilihat dari luasnya bidang usaha yang dijalankan, modal yang
dimiliki, batas tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pemilik, serta pembagian
keuntungan masing-masing badan usaha. Sebagai contoh dalam hal tanggung jawab
antara perusahaan yang berbentuk perusahaan perseorangan tentu berbeda dengan
Perseroan Terbatas (PT). Dalam perusahaan yang berbentuk Perusahaan
Perseorangan tanggung jawab pemilik modal tidak terbatas jika perusahaan mengalami
kebangkrutan, sedangkan dalam perusahaan berbentuk Perusahaan mengalami
kebangkrutan, sedangkan dalam perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas tanggung
jawabnya hanya sebatas modal yang disetor ke perusahaan.

3|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Perusahaan Perseorangan (Proprietorship)
Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan bisnis yang dimiliki oleh seorang
pemilk dengan tanggung jawab, tidak memerlukan persyaratan khusus, dan
bentuk organisasi cukup dengan manajemen sederhana.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak memerlukan modal besar. Pimpinan
perusahaan perseorangan biasanya pemilik usaha tersebut yang sekaligus
menjadi tanggung jawab terhadap segala aktivitas perusahaan, termasuk
kewajiban terhadap pihak luar. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan
adalah semata-semata hanya untuk mencari keuntungan. Badan usaha
perseorangan bersifat informal dan memulai usahanya dari rumah dan akan
memisahkan diri setelah besar seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang
bergerak di bidang kosmetik Sari Ayu yang dikembangkan oleh Martha Tilaar atau
perusahaan rokok gudang garam oleh Suryo Wonowidjojo. Secara umum
kelebihan perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Semua Laba Hanya Pengendalian


Untuk Pengusaha Seutuhnya

Kelebihan
Perusahaan
Perseroan

Organisasi Pajak
Sederhana Rendah

Gambar 1 Kelebihan Bentuk Perusahaan Perseorangan

Sedangkan kelemahan perusahaan perseorangan sebagai berikut :

Bertanggung
Jawab Atas Semua Dana Terbatas
Kerugian

Kelemahan
Perusahaan
Perseroan

Tanggung Jawab
Keterampilan Terbatas
Tidak Terbatas

4|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

Gambar 2 Kelemahan Bentuk Perusahaan Perseorangan

Perusahaan ini umumnya merintis usaha sendiri dengan keterbatasan modal.


Biasanya perusahaan jenis ini akan membuka usaha dari lokasi tempat tinggal
atau tempat yang secara studi kelayakan memilki prospek yang baik. Pemilik
perusahaan dapat melakukan strategi untuk menghindari kerugian-kerugian.
Salah satunya adalah pemilik harus teliti dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
2. Perusahaan Kemitraan/Partnership (Firma, CV)
a. Firma
Perusahaan perseorangan adalah Perusahaan Bisnis yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih dengan tanggung jawab berada pada tangan pemilik
sekaligus bertanggung jawab atas segala risiko yang timbul, menjalankan
perusahaan atas nama persusahaan, pendirian melalui Akta Resmi (Berita
Acara Negara) atau di bawah tangan (kesepakatan antar pihak terlibat),
bentuk organisasi besar dengan manajemen efektif dan modal diperoleh dari
mereka yang terlibat.
Kepemimpinan Firma berada sepenuhnya di tangan pemilik sekaligus
bertanggung jawab terhadap segala risiko seperti masalah utang piutang.
Modal firma diperoleh dari mereka yang terlibat dalam firma.
Dengan demikian, firma merupakan perusahaan yang didirikan untuk
melaksanakan suatu usaha dengan satu nama. Perusahaan jenis ini
basanya seperti kantor pengacara, konsultan pajak, konsultan public dan
konsultan manajemen.
b. Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Komanditer adalah perusahaan bisnis yang dimilki oleh dua orang
atau lebih dengan tanggung jawab hanya sebatas jumlah modal/terbatas,
persekutuan atas dasar kepercayaan, terdapat sekutu yang bertanggung
jawab bertindak sebagai pemodal dan dijalankan oleh sekutu aktif dan
bertanggung jawab atas semua risiko.
Dalam hal ini, perusahaan berbadan hukum CV dijalankan oleh seorang
sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua risiko atau kewajiban
kepada pihak ketiga. Dengan demikian, CV merupakan perusahaan yang
salah satu pendirinya harus berfungsi sebagai general partner. General
Partner ini bertanggung jawab atas timbulnya pengendalian dan utang
5|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

perusahaan. Dalam akte pendirian harus dijelaskan tentang tugas dan


tanggung jawab masing-masing pendiri, jumlah modal yang disetor,
tanggung jawab manajemen dari para pendiri, kekuasaan pembagian
keuntungan dan utang.
Dalam hal ini, kelebihan dan kelemahan perusahaan partnership dapat
digambarkan sebagai berikut :

Kelebihan Partnership

Kerugian
Dana Lebih Ada
Ditanggung
Tambahan Spesialisasi
Bersama

Gambar 3 Kelebihan Bentuk Partnership

Kelemahan Partnership

Berbagi Tanggung Jawab


Berbagi Laba
Pengendalian Tidak Terbatas

Gambar 4 Kelemahan Bentuk Partnership

3. Korporasi/Corporation (Perseroan Terbatas)


Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak
digunakan dan diminati oleh para pengusaha. Hal ini disebabkan badan hukum
perseroan terbatas memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan
hukum lainnya. Kelebihan nya antara lain luas nya bidang usaha yang dimilki,
kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang
disetor. Pengertian Perseroan Terbatas menurut undang-undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah :
“Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian yang melakukan kegiatan
usaha dengan modal tertentu, yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.”
Dari pengertian di atas dapat kita kemukakan hal-hal penting sebagai berikut :

6|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

a. Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum perusahaan untuk


melakukan suatu kegiatan.
b. Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan atas dasar suatu perjanjian antara
pihak-pihak yang ikut terlibat di dalamnya.
c. Pendirian Perseroan Terbatas di dasarkan atas kegiatan atau ada usaha
tertentu yang akan dijalankan.
d. Pendirian Perseroan Terbatas dengan modal yang terbagi dalam bentuk
saham.
e. Perseroan Terbatas harus mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan
dalam undang-undang serta peraturan pemerintah lainnya.
Pendirian Perusahaan dilakukan atas perjanjian antara pihak yang terlibat dengan
tanggung jawab yang dimiliki terbatas pada modal yang disetor dan bentuk sesuai
dengan usaha. Perusahaan Terbatas dapat digolongkan atas dasar sebagai
berikut:
a. Bentuk kepemilikan Perseroan Terbatas:
1) Perseroan Terbatas Biasa
Pendiri, pemegang saham dan pengurus adalah warga Negara dan
Badan Hukum Indonesia (tidak ada modal asing).
2) Perseroan Terbatas Terbuka
Perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal dan
dimungkinkan warga Negara asing/badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham dan pengurus.
3) Perseroan Terbatas PERSERO
Pemilik Pemerintah melalui BUMN. Kepengurusan tunduk pada aturan
BUMN. Perusahaan ini biasanya ditulis Persero di Belakang nama
Perusahaan seperti Telkom (Persero).
Dalam kaitan ini. Metode kepemilikan pada bisnis dapat dikelompokan
sebagai berikut :
 Franchising
 Joint Venture
 Lisensi
 Merger
 Acquisition

7|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

b. Sedangkan berdasarkan status Perseroan Terbatas terbagi atas :


1) Perseroan Tertutup
Perusahaan di mana modal dan jumlah penegang saham memenuhi kriteria
dan tidak melakukan penawaran umum.
2) Perseroan Terbuka
Perseroan terbuka di mana modal dan jumlah pemegang saham memenuhi
kriteria dan perusahaan melakukan penawaran umum sesuai peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Badan usaha khususnya perseroan Terbatas yang melakukan perubahan
status perusahaan menjadi perusahaan Go Public perlu memenuhi
persyaratan. Adapun persyaratan Go Public adalah sebagai berikut :
 Mendaftarkan Pada Bursa Efek (listing)
 Saham perdana IPO (Initial public Offering)
 Melakukan good corporate governance
 Mempublikasikan laporan keuangan secara berkala
Perseroan terbatas memiliki modal tertentu yang dipersyaratkan. Artinya,
besarnya modal sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu:
a) Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal pertama yang tertera dalam Akta notaris misalnya, PT Babel
International Tbk. Didirikan dengan modal dasar Rp 1.000.000.000,-
(satu miliar rupiah) yang tentunya dalam bentuk saham.
b) Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital)
Modal yang ditempatkan para pemegang saham. Modal ditempatkan
besarnya minimal 25% dari Modal Dasar. Dari contoh di atas modal
ditempatkan adalah sejumlah Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh
juta rupiah) yang diperoleh dari 25% dikalikan modal dasar (Rp
1.000.000.000,-).
c) Modal Setor (Paid-up Capital)
Modal yang harus sudah disetor oleh para pemegang saham. Modal
disetor besarnya minimal 50% dari modal yang ditempatkan dari contoh
di atas besarnya modal setor Rp 125.000.000,- (seratus dua puluh lima
juta rupiah) yang diperoleh dari 50% dikalikan modal ditempatkan (Rp
250.000.000,-).

8|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

Adapun tata cara dan persyaratan pendirian Perseroan Terbatas antara lain:
a) Pendiri sekurang-kurangnya 2 orang
b) Pendirian dituangkan dalam Akta Notaris
c) Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia
d) Mencantumkan nama PT dalam Akta Notaris
e) Mendapat Pengesahan Menteri Kehakiman
f) Didaftarkan berdasarkan undang-undang Wajib Daftar Perusahaan atau
Pengadilan
g) Diumumkan dalam Berita Negara
h) Modal sekurang-kurangnya Rp 20.000.000,-
i) Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari Modal Dasar
j) Menyetor Modal Setor sebesar 50% dari Modal Ditempatkan
Demikian pula bagi Perseroan Terbatas yang mengalami perubahan
dipersyaratkan untuk :
a) Mnecantumkan nama, maksud, clan tujuan kegaiatan perseroan.
b) Perpanjangan waktu perseroan.
c) Peningkatan atau penurunan modal.
d) Perubahan status dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya.
Dalam akta pendirian Perseroan harus dicantumkan nama pendiri, komisaris,
direksi, bidang usaha, dan tujuan perusahaan didirikan.
Dalam kaitan ini, kelebihan dan kelemahan korporasi adalah sebagai berikut:

Kelebihan Korporasi

Tanggung Transfer
Jawab Terbatas Akses Kepemilikan
Terhadap
Modal

Gambar 5 Kelebihan Bentuk Korporasi

9|Page
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

Kelemahan Partnership

Biaya Masalah
Transparansi Pajak Tinggi
Keorganisasian Keagenan
Publik
Tinggi

Gambar 6 Kelemahan Bentuk Korporasi

Berdasarkan ketiga bentuk perusahaan dapat disimpulkan perbandingan jenis-


jenis badan usaha sebagai berikut :
Business Source Of
Liability Continuity Management
Form Invesment
Proprietorship - Personal Ends with Personal, Personal
- Unlimited death or unrestricted
decision
owner
General - Personal Ends with Unrestricted or Personal by
Partnership - Unlimited death or Depends on Partner(s)
decision of partnership
any partner agreement
Corporation Capital As stated in Under control of Purchase of
Investment charter, board of directors, stock
perpetua or which is selected by
for specified stockholders
period of yearl

4. Perusahaan Negara
Perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang di mana modal
diambil dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan dalam
saham. Perusahaan Negara dipimpin oleh seorang direksi yang diangkat
oleh pemerintah.
Perusahaan Jawatan (Perjan) adalah perusahaan yang didirikan untuk
pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan memegang asas
10 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

efisiensi, efektivitas dan ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang
berada di bawah Kementrian teknik. Modal diperoleh dari Negara yang
dimasukan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Kementrian tersebut.
Perusahaan Umum (Perum) adalah perusahaan yang didirikan untuk
melayani kepentingan umum dan bersifat mencari keuntungan. Modal
diperoleh dari pemerintah atau pihak lain. Adapun status pegawai adalah
Pegawai Negara yang diatur tersendiri.
Perusahaan Perseroan (Persero) adalah perusahaan yang didirikan untuk
mencari keuntungan. Bentuk bidang usaha adalah perseroan Terbatas (PT)
dan sebagian atau seluruh modalnya berasal dari Negara.
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
Negara dan kekayaan dipisahkan berdasarkan peraturan pemerintah.
Adapun karakteristik BUMN adalah :
 Usahanya bersifat membantu pemerintah, dalam membangun public
utilities
 Menghasilkan barang karena pertimbangan dan keamanan dan
kerahasiaan harus dikuasai Negara.
 Melaksanakan kebijakan strategis pemerintah.
 Tujuan melindungi keselamatan dan kesejateraan masyarakat.
 Usaha bersifat komersil dan fungsinya dapat dilakukan swasta.
6. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu
peraturan peraturan daerah. Modal seluruhnya atau sebagian besar milik
pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan
atau berdasarkan undang-undang.
Tujuan didirikan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional
umumnya. Pimpinan perusahaa daerah diangkat oleh kepala daerah.
7. Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan dan lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial. Modal
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, atau sumbangan lainnya. Yayasan
memilki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan.
11 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

8. Koperasi
Badan hukum yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi yang
berlandaskan pada prinsip koperasi. Pendirian melalui Akte Pendirian setelah
memperoleh pengesahan pemerintah dan dibentuk melalui rapat minimal 20
orang dengan syarat mampu melakukan tindakan hukum, menerima
landasan idiil, asa dan sendi dasar koperasi dan sanggup melakukan
kewajiban dan hak sebagai anggota.
Adapun ciri dari koperasi adalah:
 Pemilik adalah anggota sekaligus pelanggan.
 Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Tahunan Anggota (RAT).
 Satu anggota adalah satu suara.
 Organisasi diurus secara demokratis.
 Kumpulan individu.
 Manajemen bersifat terbuka.
Dalam praktiknya jenis-jenis koperasi terdiri dari:
a. Koperasi produksi
b. Koperasi konsumsi
c. Koperasi jasa
d. Koperasi serbaguna usaha
e. Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu
Koperasi dikelola oleh pengurus yang diangkat oleh rapat anggota dan
pembagian hasil usaha berdasarkan jasa/partisipasi maisng-masing anggota.
Prinsip koperasi adalah anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, hibah. Modal pinjaman berasal dari anggota koperasi lainnya dan
anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya atau melalui penerbitan
obligasi serta surat utang lainnya. Tujuan koperasi adalah untuk membangun
dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakt pada umumnya.

12 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

C. Perizinan Usaha dan Izin Lainnya


Kegiatan usaha selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang usaha dan
izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya. Dokumen dan izin-
izin tersebut bertujuan antara lain :
1. Melindungi kepentingan perusahaan.
2. Dokumen dan izin-izin diperlukan bagi instansi tertentu sebagai data untuk
melakukan berbagai pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha. Hal ini
dilakukan untuk menghindari dari berbagai penyimpangan-penyimpangan.
3. Memudahkan instansi tertentu untuk mengambil tindakan, sehingga tidak
menimbulkan kerugian kepada pihak-pihak tertentu apabila perusahaan
melakukan penyimpangan.

Dalam praktiknya terdapat beragam izin. Banyaknya izin dan jenis-jenis izin
yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin yang
dimaksud adalah:
1. Izin lokasi :
 Sertifikat tanah (akte tanah).
 Bukti pembayaran PBB yang terakhir.
 Rekomendasi dari RT/RW/Kecamatan.
2. Izin usaha :
 Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat.
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
 Surat izin tempat usaha dari Pemda setempat.
 Surat tanda rekanan dari Pemda setempat.
 SIUP dari instansi terkait.
Di samping keabsahan dokumen di atas yang tidak kalah pentingnya adalah
penelitian dokumen lainnya, yaitu :
1. Bukti diri (KTP atau SIM)
2. Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
3. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya.
Dalam studi kelayakan bisnis, perlu dilakukan penelitian terhadap dokumen-
dokumen khususnya menyangkut kelengkapan dokumen atau izin perusahaan.

13 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

Dokumen yang diteliti sangat tergantung dari jenis usahanya. Secara umum
dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum adalah
sebagai berikut :
1. Bukti diri
Bukti diri merupakan kartu identitas diri pemilik usaha. Bukti diri biasanya
dikeluarkan oleh kelurahan setempat. Dikenal dengan nama KTP.
2. Bentuk Badan Usaha
Bentuk Badan hukum yang lazim di Indonesia ada beberapa jenis, misalnya
Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, Yayasan
Firma (Fa), dan lain-lainnya.
3. Tanda Daftar Perusahaan
Setiap perusahaan khususnya yang berada di wilayah Negara Indonesia
harus membuat surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Surat ini dikeluarkan
sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Nomor Pokok Wajib Pajak juga perlu dilakukan penelitian yaitu untuk melihat
apakah perusahaan sudah dimiliki NPWP atau belum. Selanjutnya harus
dilakukan pengecekan kepada departemen teknis yang mengeluarkan
NPWP dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak.
5. izin-izin Perusahaan
Setelah menliti dokumen-dokumen di atas, perlu dilakukan studi kelayakan
bisnis menyangkut izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha
perusahaan tersebut. Adapun izin-izin yang merupakan kelengkapan bukti
lain adalah :
a. Surat izin Usaha Perdagangan (SIUP), bagi perusahaan yang bergerak
dalam bidang usaha perdagangan dari kemetrian Perdagangan dan /atau
Perindustrian.
b. Surat Izin Usaha Industri (SIUI), bagi perusahaan atau usaha yang
bergerak dalam bidang usaha industry dari Kementrian Perdagangan
dan/atau Perindustrian.
c. Izin usaha tambang dari Kementrian Pertambangan dan Energi.
d. Izin usaha perhotelan dan pariwisata dari Kementrian Pariwisata.
e. Izin usaha Farmasi dan rumah sakit dari Kementrian Kesehatan.
f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari kementrian Pertanian.
14 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

g. Izin domisili di mana perusahaan/lokasi proyek berada dari pemda.


h. Izin ganguan untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan.
i. Izin mendirikan Bangunan (IMB), khusus untuk pendirian gedung baru
atau merehab pembangunan suatu gedung.
j. Izin tenaga kerja asing jika ada.
Penelitian terhadap dokumen-dokumen di atas perlu ditunjangan oleh
kelengkapan dokumen-dokumen penting lainnya. Penelitian dokumen yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Status Hukum Tanah
Keabsahannya penelitian dokumen Sertifikat Tanah dilakukan kepada pihak
yang berwenang mengeluarkannya seperti Badan Pertanahan Nasional
(BPN). Yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah status tanah
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Jenis ha katas tanah.
 Hak Milik
 Hak Guna Bangun
 Hak Guna Usaha
 Hak Pakai
 Hak Sewa
b. Harga tanah sekarang dan prediksi di masa yang akan dating.
c. Nama dan alamat pemilik sebenarnya.
d. Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.
e. Rencana Tata Kota.
f. Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak, karena tanah yang
tidak dapat diperjualbelikan adalah:
 Tanah Adat
 Tanah Wakaf
 Tanah Sengketa
 Tanah Transmigrasi
 Tanah Badan Pemerintah
2. Kendaraan Bermotor
Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha tersebut
seperti usaha jasa angkutan, yaitu :

15 | P a g e
Materi Tambahan Pertemuan 8/Studi Kelayakan Bisnis/Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. 2019

a. Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)


b. Harga beli (faktur dan kuitansi)
c. Kondisi kendaraan
d. Izin trayek, jika usaha transportasi
3. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.
Perizinan ini memerlukan pengecekan kebenaran data-data atau informasi
serta menguji kebenaran dan keabsahan dokumen-dokumen. Pengecekan data
dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu:
1. Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat
atau dokumen-dokumen.
2. Mencari informasi dari laporan-laporan, Koran, majalah, atau perpustakaan
yang memuat informasi yang relevan dengan analisis.
Dokumen yang perlu dipersiapkan serta menjadi bahan untuk penilaian studi
kelayakan dari aspek legalitas dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

Badan Hukum

Tanda Daftar Perusahaan

NPWP

Surat Izin Usaha

Izin Domisili

Izin Mendirikan Bangunan

Bukti Diri

Izin-izin lainnya

Gambar 7 Kelengkapan Legalitas Badan Usaha

Sumber :
Purwana, Dedi dan Hidayat, Nurdin, 2016, Studi Kelayakan Bisnis, Bandung : Rajawali
pers.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai