Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar
Bisnis
Pertimbangan menetapkan bentuk pemilikan
bisnis, Alternatif bentuk pemilikan bisnis:
Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi,
Koperasi, BUMN & BUMD.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi MK84014 Suri Mahrani, M.Ak.

Abstract Kompetensi
Menetapkan bentuk pemilikan bisnis Kemampuan menjelaskan kelebihan &
kelemahan bentuk-bentuk pemilikan
bisnis
1. Pertimbangan menetapkan bentuk pemilikan
bisnis

Pertimbangan dalam menentukan bentuk pemilikan bisnis:

1. Keuntungan & kerugian dari kepemilikan perusahaan perorangan,


persekutuan, korporasi, koperasi
2. Tingkat kendali yang dimiliki oleh masing-masing pemilik dalam
menjalankan bisnis
3. Potensi pengembalian dari bisnis & risikonya.

Akses Bisnis ke
Pendanaan

Keputusan Kendali atas Nilai Perusahaan


Bentuk Bisnis
Kepemilikan

Potensi
Pengembalian
Bisnis & Risiko

2014 Pengantar Bisnis


2 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Alternatif Bentuk Kepemilikan Bisnis

Berikut bentuk kepemilikan bisnis yang menjadi dasar pertimbangan:

1. Perusahaan Perseorangan
2. Perusahaan Persekutuan (kemitraan)
3. Korporasi (Corporation): Perseroan Terbatas
4. Koperasi
5. BUMN
6. BUMD

2.1. Perusahaan Perseorangan (Sole Proprietoship)

Perusahaan perseorangan adalah bentuk badan usaha yang hanya dimiliki


oleh satu orang dan menanggung seluruh resiko secara pribadi. Dan manajemen
perusahaan dikelola oleh pemilik, Untuk jabatan-jabatan tertentu seperti: pengelola,
pelaksana harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh pemilik.
Pemilik membuat setiap kebijakaan dan keputusan perusahaan, begitu pula
dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari, termasuk melakukan
hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Berikut keuntungan pendirian perusahaan perseorangan:

 Pendirian perusahaan perorangan lebih mudah


 Seluruh Keuntungan akan diterima pemilik
 Dalam mengambil keputusan lebih mudah karena hanya ada satu
pemilik (Pengendalian penuh)
 Perusahaan perorangan didirikan untuk usaha kecil sehingga Pajak
lebih rendah

2014 Pengantar Bisnis


3 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berikut kerugian perusahaan perorangan:

 Kesulitan penambahan modal dikarenakan pemilik hanya satu


orang (Dana terbatas)
 Pemilik menanggung seluruh kerugian
 Hutang perusahaan ditanggung pemilik sampai ke harta pribadi.
 Keahlian terbatas
 Tidak bisa mengikuti tender karena tidak memenuhi persyaratan
administrasi

2.2. Perusahaan Persekutuan (Partnership)


Bentuk usaha yang didirikan dua orang atau lebih disebut Persekutuan,
contoh: Kantor Akuntan Publik, Konsultan Hukum (Law Firm) dll. Dalam persekutuan
terdapat sekutu terbatas (limited partnership) & sekutu umum (general partnership).
Sekutu terbatas merupakan merupakan investor dalam persekutuan & tidak ikut
mengelola perusahaan sebagai manajemen, sekutu ini memili kewajiban yang
dibatasi oleh harta yang ditanam (diinvestasikan) dalam perusahaan. Sedangkan
Sekutu umum adalah sekutu yang mengelola bisnis tersebut sehingga menerima
gaji, berbagi keuntungan & kerugian serta memiliki kewajiban yang tidak terbatas
(sampai ke harta pribadi) - Griffin.

Bentuk Persekutuan: Persekutuan Komanditer & Persekutuan Firma.


Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu
persekutuan yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.

Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

2014 Pengantar Bisnis


4 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan
perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya,
semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering
juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.

 Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya


menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi,
mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu
juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang
mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang
yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil
keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam
kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini
sering juga disebut sebagai persero diam.

Persekutuan komanditer dalam praktik di Indonesia didirikan dengan


dibuatkan akta pendirian/berdasarkan akta notaris, didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri yang berwenang dan diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara RI. Namun persekutuan komanditer berbeda dengan Persekutuan Firma.
Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah:
perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa.
Berdasarkan Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Firma
adalah  persekutuan yang diadakan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan
memakai nama bersama. Pengertian firma adalah badan usaha yang didirikan dua
orang atau lebih yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab penuh
terhadap perusahaan, modal firma berasal dari anggota pendiri & pembagian
keuntungan kepada anggota sesuai dengan akta pendirian. Dalam Persekutuan
Firma hanya terdapat satu macam sekutu, yaitu sekutu komplementer atau Firmant.
Persekutuan Firma didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah nama
bersama atau Firma sebagai nama yang dipakai untuk berdagang bersama-sama.
Persekutuan Firma merupakan bagian dari persekutuan perdata, maka dasar hukum
persekutuan firma terdapat pada Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) dan pasal-pasal lainnya dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang terkait. Dalam Pasal 22 KUHD
disebutkan bahwa persekutuan firma harus didirikan dengan akta otentik tanpa
adanya kemungkinan untuk disangkalkan kepada pihak ketiga bila akta itu tidak ada.

2014 Pengantar Bisnis


5 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pasal 23 KUHD dan Pasal 28 KUHD menyebutkan setelah akta pendirian dibuat,
maka harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri dimana firma tersebut
berkedudukan dan kemudian akta pendirian tersebut harus diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia. Contoh firma adalah Kantor advokat (pengacara,
penasihat hukum, konsultan hukum), konsultan bisnis dan Akuntan Publik
Banyak pendapat yang menyatakan Persekutuan Firma disebut juga sebagai
perusahaan yang tidak berbadan hukum karena firma telah memenuhi syarat/unsur
materiil namun syarat/unsur formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari
Negara berupa peraturan perundang-undangan belum ada. Hal inilah yang
menyebabkan Persekutuan Firma bukan merupakan persekutuan yang berbadan
hukum, karena akta pendiriannya tidak memerlukan pengesahan dari Kementerian
Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan & pembubaran Firma diatur dalam KUHD.

Keuntungan atas bentuk persekutuan yaitu:

 Mudah untuk mendapatkan tambahan modal dibanding perusahaan


perseorangan
 Kerugian atas usaha ditanggung oleh seluruh sekutu
 Lebih banyak keahlian yang dimiliki pada persekutuan dibanding
perusahaan perseorangan.

Kerugian atas bentuk persekutuan yaitu :


 Kewajiban yang tidak terbatas pada sekutu umum
 Pembagian keuntungan atas persekutuan dibagi kepada semua sekutu
 Pembagian pengendalian

Contoh bentuk usaha Persekutuan Firma yaitu: Kantor Akuntan Publik,


Konsultan Hukum (Law Firm) dll.
Persekutuan perdata atau persekutuan firma – hanya dapat didirikan oleh
paling sedikit 2 orang akuntan publik dan/atau 75% dari seluruh sekutu adalah
akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan (bahasa Inggris: Partner) dan
salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan (Wikipedia).

2014 Pengantar Bisnis


6 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.3. Perseroan Terbatas (Corporation)
Di Indonesia korporasi (corporation) dikenal dengan nama Perseroan
Terbatas atau disingkat PT.. Untuk mendirikan perseroan terbatas di Indonesia
persyaratannya bisa dilihat pada Undang-Undang Nomor.40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
Pengertian Perseroan Terbatas menurut UU No. 40 Tahun 2007 Pasal 1
adalah “Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
Keuntungan bentuk kepemilikan Perseroan Terbatas sebagai berikut:
 Kewajiban terbatas sebesar modal yang ditanamkan dalam
perusahaan
 Akses ke pendanaan lebih mudah
 Perpindahan kepemilikan dengan menjual saham

Kerugian bentuk kepemilikan Perseroan Terbatas sebagai berikut:


 Biaya organisari yang tinggi
 Pengungkapan Laporan Keuangan kepada public
 Masalah perwakilan yang dilakukan oleh para manager
 Pajak yang tinggi

2014 Pengantar Bisnis


7 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.4. Koperasi
Dasar Hukum pendirian Koperasi di Indonesia Undang-Undang No.25 Tahun 1992 &
UU No. 17 Tahun 2012. Pengertian koperasi sebagai berikut:
1. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 merupakan badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan
2. Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012 Pasal 1, Pengertian Koperasi
adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan untuk
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, social, & budaya sesuai dengan nilai
dan prinsip koperasi.
Tujuan Koperasi menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2012 Pasal 4 adalah
meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang
demokratis & berkeadilan.

JENIS KOPERASI
Jenis koperasi berdasarkan tingkat & luas daerah kerja:
1. Koperasi Primer yaitu koperasi yang memiki anggota minimal 20 orang
2. Koperasi Sekunder yaitu koperasi yang terdiri dari gabungan koperasi-
koperasi dan memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan
koperasi primer. Koperasi sekunder terdiri dari:
2.1. Koperasi Pusat: koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer.
2.2. Gabungan Koperasi: koperasi yang beranggotakan minimal 3
koperasi pusat
2.3. Induk Koperasi: koperasi yang beranggotakan minimal 3 gabungan
koperasi

2014 Pengantar Bisnis


8 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FUNGSI KOPERASI
Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi
memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut:
1. Mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat
2. Berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
3. Memperkokoh perekonomian rakyat
4. Mengembangkan perekonomian nasional
5. Mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Masalah Perkoperasian yang sebaiknya diketahui oleh mahasiswa yaitu Undang-


Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dibatalkan seluruh materi
muatannya oleh Mahkaman Konstitusi karena berjiwa korporasi dan kembali ke
Undang-Undang No.25 1992. Namun kenyataanya UU No.17 Tahun 2012 tersebut
sampai hari ini masih ada di Website Kementrian Koperasi & Usaha Kecil dan
Menengah (www.depkop.go.id)
Berikut Kutipan Berita dari Hukum Online Rabu tanggal 28 Mei 2014

“Roh korporasi terus merasuk ke sendi-sendi kehidupan negara, termasuk jiwa


usaha yang sesuai dengan kegotong royongan: koperasi. Gara-gara bernuansa
korporasi,UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dibatalkan Mahkamah
Konstitusi (MK). Tak tanggung-tanggung, yang dibatalkan adalah seluruh materi
muatan Undang-Undang tersebut.
 
Selain karena berjiwa korporasi, UU Perkoperasian telah menghilangkan asas
kekeluargaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas koperasi. Menurut
Mahkamah, UU Perkoperasian 2012 bertentangan dengan UUD 1945, dan menjadi
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat setelah putusan ini.
 
Untuk menghindari kekosongan hukum, Mahkamah menyatakan berlaku kembali UU
Perkoperasian 1992. ”Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
berlaku untuk sementara waktu sampai dengan terbentuknya UU yang baru,” kata
Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva saat membacakan putusan bernomor 28/PUU-
XI/2013 di ruang sidang MK, Rabu (28/5).
 
Permohonan ini diajukanGabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GPRI)

2014 Pengantar Bisnis


9 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Provinsi Jawa Timur, Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Jawa Timur, Pusat Koperasi
Wanita Jawa Timur (Puskowanjati), Pusat Koperasi An-Nisa Jawa Timur, Pusat
Koperasi Bueka Assakinah Jawa Timur, Gabungan Koperasi Susu Indonesia, Agung
Haryono, dan Mulyono. Mereka menguji Pasal 1 angka 1, Pasal 50 ayat (1), Pasal 55
ayat (1), Pasal 56 ayat (1), Pasal 66, Pasal 67, Pasal 68, Pasal 69, Pasal 70, Pasal
71, Pasal 72, Pasal 73, Pasal 74, Pasal 75, Pasal 76, Pasal 77, Pasal 80, Pasal 82,
dan Pasal 83 UU Perkoperasian 2012.”

2.5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan Usaha Milik Negara menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003


adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yang dipisahkan. BUMN bisa pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Sejak tahun 2001 seluruh BUMN
dikoordinasikan oleh Kementrian BUMN yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.
BUMN di Indonesia berbentuk perseroan (PT), perusahaan umum, dan perusahaan
jawatan.
BUMN berbentuk Perseroan Terbatas modalnya terbagi atas saham-saham
seluruhnya atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki pemerintah (atas nama
negara) dengan tujuan utamanya mengejar keuntungan. Beberapa persero
pemerintah telah melakukan perubahan kepemilikannya menjadi Perusahaan
Terbuka (Tbk) sehingga sebagian sahamnya bisa dimiliki oleh publik dan terdaftar di
Bursa Saham, sebagai contoh PT. Telkom Indonesia (Persero), Tbk. Berikut ciri-ciri
BUMN berbentuk Perseroan Terbatas sebagai berikut:
1. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
2. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memperhatikan
Undang-Undang
3. Statusnya badan hukum berupa perseroan terbatas yang diatur
dengan Undang-Undang
4. Modalnya berbentuk saham
5. Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan
negara yang dipisahkan

2014 Pengantar Bisnis


10 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6. Menteri Keuangan yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang
saham milik pemerintah
7. RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
8. Laporan Tahunan diserahkan RUPS untuk disahkan.
9. Dipimpin oleh Direksi
10. Tujuan utama memperoleh keuntungan
11. Pegawainya berstatus pegawai swasta

Perusahaan Umum (Perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya milik


negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dab sekaligus
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Ciri-ciri
Perusahaan Umum:
1. Melayani kepentingan masyarakat umum
2. Dipimpin oleh seorang direksi/direktur
3. Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta dalam arti
Perum bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
4. Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
5. Pegawainya berstatus pegawai swasta

Perusahaan Jawatan (Perjan) sebagai salah satu bentuk usaha yang berasal dari
pemerintah. Contoh sebelumnya Perjan Kereta Api berubah menjadi Persero (PT. KAI).
Berikut ciri-ciri Perjan sebagai berikut:
1. Tujuan memberikan layanan kepada masyarakat
2. Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
3. Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
menteri atau Direktur Jenderal departemen yang bersangkutan
4. Pegawainya berstatus pegawai negeri

2.6. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan Usaha Milik Daerah merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh
pemerintah daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang

2014 Pengantar Bisnis


11 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom. Contoh bentuk
BUMD sebagai berikut:
1. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Contoh: Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat & Banten, Tbk atau lebih dikenal dengan nama Bank BJB.
2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
3. Perusahaan Daerah Angkutan Kota
4. Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota, contoh: Bus AKDP & AKAP.

Daftar Pustaka
Madura, Jeff, 2007, Introduction to Business, 4th edition, South Western College
Publishing,
Griffin, Ricky W., and Ebert Ronald J., Business, 8 th edition, Pearson Education Inc.,
New Jersey.
Boone, Louis E., and Kurtz, David L., 2000, Contemporary Business, Harcourt Inc.
Griffin, Ricky W., and Pustay., International Business, 8 th edition, Pearson Education
Inc., New Jersey
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5385bfa83b01f/uu-perkoperasian-
dibatalkan-karena-berjiwa-korporasi
http://www.kukmonline.com/2015-momentum-penyusunan-undang-undang-baru-
koperasi/158

2014 Pengantar Bisnis


12 Suri Mahrani, M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai