Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu
dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali
para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk
mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya.
Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau
memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu
bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki
pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan
tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang
lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam
banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikanke bentuk yang lain
akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh
karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Tidak ada bentuk
kepemilikan yang “terbaik”. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan
mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan
yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap
bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi
personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang
bijak mengenai suatu kepemilikan.

1.2 Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan yaitu
sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui bentuk kepemilikan suatu bisnis
2. Untuk memperoleh hal-hal baru yang ada di dalam dunia bisnis sehingga dapat menambah
wawasan.
3. Sebagai salah satu tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengantar Manajemen bisnis
4. Untuk Mempelajari dan mendalami tugas atau Mata kuliah yang telah diberikan.
BAB II
GAMBARAN UMUM ( ISI )

2.1 Bentuk Kepemilikan Bisnis Perusahaan Perorangan


Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha,
modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah pemilik modal dan
pemimpin perusahaan. Tanggung jawab perusahaan perorangan adalah tidak terbatas. Artinya
bahwa orang tersebut (pemilik) bertanggung jawab terhadap kewajiban atau utang-utangnya
dengan mengorbankan modal yang dimasalahkannya kedalam perusahaan tersebut dan dengan
seluruh hartanya kekayaan milik pribadinya, berikut ciri-ciri perusahaan perseorangan :
A. Dimiliki oleh perorangan
B. Pengelolaan terbatas atau sederhana
C.Modal tidak terlalu besar
D. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahhan,
Adapun Kebaikan atau dampak perusahaan perorangan :
A.Dapat dengan mudah dimulai;
B. Merupakan oganisasi sederhana, sehingga biaya organisasinya pun rendah;
C.Pemilik mempunyai kebebasan dalam mengelolah perusahhan;
D.Perangsang laba kuat, yang mempunyai arti bahwa pemilik berhak atas seluruh la.ba
perusahaan, sehingga menumbuhkan gairah untuk memajukan perusahaan,
Adapun Keburukan atau kekurangan perusahaan perseorangan :
A. Besar perusahaan terbatas, karena daya kemampuan pemilik perusahaan
terbatas;
B. Keterbatasan tenaga kerja;
C. Kemampuan manajemen terbatas
D. Kelangsungan hidup perusahaan atau kontinuitas perusahaan tidak
terjamin,karena hanya tergantung pada pemilik.
E. Kebutuhan modal yang dapat di penuhi pemilik perusahaan relatif kecil

Di dalam pengelolaan perusahaanperseorangan, hampir keseluruhan langsung ditangani


sendiri oleh pemiliknya atau kelurga sendiri. Jika perusahaan perseorangan berkembang
menjadi besar, maka kegiatan manajemen baru akan terlihat lebih teratur, pemiliktidak lagi
mengelola secara langsung. Melainkan akan duduk sebagai seseoarang komisaris (pengawasa),
sedangkan untuk menjalankan usaha diserahkan kepada orang lain, atau manajer yang bisa
berkerja lebih profesional.
·
2.2 Bentuk Kepemilikan Bisnis Firma ( Kemitraan )
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang yang juga lasung
memimpin perusahaan. Menurut KUHD, firma adalah suatu poersekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memekai suatu nama untuk kepentingan bersama. Dalam persekutuan
firma, semua pemilik ikut men jalankan kegiatan usaha.
Modal firma terutama berasal dari setoran dari setiap orang yang terkait dalam
kesepakatan firma. Besar kecilnya bagian modal setia anggota di tetepkan berdasarkan
kesepakatan bersama. Seseorang yang mempunyai keahlian tertentu yang sangat menunjang
keberhasilan firma, dapat diterima sebagai anggota pemilik tanpa menyetor sejumlahmodal.
Keahlian tersebutdihargai setara dengan bagian modal yang semestianya disetorkan.
Setiap pemilik firma bertanggung jawab sepenuhnya atas utang-utang perusahaan.
Sementara itu, pembagian laba biasanya didasarkan pada jumlah modal yang disetorkan.
Kriteria lain, seperti keahlian dan pengalaman maasing-masinganggota dapat juga dipakai
sebagai dasar pertimbangan lainnya. Pada prinsipnya, setiap anggota berhak mepimin
perusahaan . namun demikian, lepentian perusahaan, biasanya dipilih salah satu di antara
anggota memjadi pemimpin utama.
Dalam menjalankan usaha, ada dua macam anggota firma, yaitu sebagai berikut:
1) Anggota yang mendapat usaha bertindak atas nama perusahaan.
2) Anggota yang tidak menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.
Maksud atas pembagian anggota seperti di atas adalah untuk menghindarkan terjadian tindakan
yang merugikan bagi perusahaan,
Adapun Kebaikan firma atau kemitraan adalah sebagai berikut :
A. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak tergantung pada
suatu orang pemilik
B. Untuk memeperoleh kredit lebih mudah karena dalam perusahaan lebih banyak
orang yang bertanggung jawab.
C. Modal dapat terpenuhi dab bisa menjadi lebih besar daripada perusahhan
perseorangan.
D. Adanya kerja sama dari pihak pemilik.
E. Langkah atau tindakkan lebih rasional karena perusahhan dikelolah lebih dari
satu orang.
Adapun Kelemahan firma atau kemitraan adalah sebagai berikut :
A. Tangguing jawab pemilik tidak terbatas.
B. Dapat terjadi perselisihaan antarsuku sehingga tidak jarang sampai berakibat
perusahaan bubar
C. Modal susah diambil walau sekutu mengundurkan diri
D. Risiko perusahaan untuk bubar sangat besar.
·
2.3 Bentuk Kepemilikan Bisnis Perseroan Komanditer ( Korporasi )
Peseroan komanditer adalah bentuk badan yang dirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di
antara anggotanya. Satu pihak dalam CV bersedia mempimpin, mengelola perusahaan serta
bertanggung jawab atas utang-utang perusahaan. Pihak lainnya dalam CV hanya bersedia
menaruh modal dalam usaha, tetapi tidak bersedia mempimpin perusahaan , hanya bertanggung
jawab atas uatang-utang perusahaan sebesar modal yang disertakan. Berdasarkan pengertian di
atas, pada dasarnya ada dua kelompok pemilik suatu perusahaan komanditer
A. Kelompok pertama , yaitu mereka yang menanamkan sejumlah modal dan
bertindak selaku pengelola perusahaan. Mereka ini disebut sebagai sekutu komanditer.
B. Kelompok kedua yaitu mereka hanya mengikutsertakan sejumlah modal tetapi
tidak ikut mengelola perusahhan mereka ini dinamakan sekutu komanditer (sekutu
pasif)
Segala sesuatu mengenai perusahaan seperti tata cara pembagian keuntungan peneriamaan
sekutu baru, pengunduran diri selaku sekutu, tahun buku, dan lain sebagainya disepakati dan
diatur bersama secara tertulis antara sekutu-sekutu. Perseroan komanditer memiliki
keuntungan dan kelemahan sebagaimana bentuk perusahaan lain.
Keuntungan-keuntungan perseoran komanditer, yaitu sebagai berikut:
A. Relatif mudah mendirikannya
B. Terdapat kemungkinan mengumpulkan modal lebih besar
C. Memungkinkan diadakan spesialisasi dalam pengolaan
D. Pemilik termotovasi untuk bekerja keras
Kelemahaan-kelemahan perseoran komanditer, yaitu sebagi berikut:
A. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas utang-utang
perusahaan
B. Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
C. Relatif sulit untuk mengumpulkan modal. Contoh peseroan komanditer adalah
perusahhan yang bergerak di bidamg percetakkan, seperti CV Grahadi, CV Haka MJ,
dan CV Putra Nugraha.

2.4 Bentuk Kepemilikan Bisnis Perseroan Terbatas


Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya. Di dalam
PT pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar
pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk mendirikan PT / persoroan terbatas dibutuhkan
sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas, PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995 serta
peraturan pelaksanaannya.
1. PT Merupakan Badan Hukum.
Dalam hukum Indonesia dikenal bentuk-bentuk usaha yang dinyatakan sebagai Badan Hukum
dan bentuk-bentuk usaha yang Bukan Badan Hukum. Bentuk usaha yang merupakan Badan
Hukum adalah: PT, Yayasan, PT (Persero), Koperasi. Sedangkan bentuk usaha yang Bukan
Badan Hukum adalah: usaha perseorangan, Firma, Commanditaire Vennotschap (CV),
Persekutuan Perdata (Maatschap). Perbedaan yang mendasar antara bentuk usaha Badan
Hukum dan bentuk usaha Bukan Badan Hukum adalah, dalam bentuk usaha Badan Hukum
terdapat pemisahan harta kekayaan dan pemisahan tanggung jawab secara hukum antara
pemilik bentuk usaha Badan Hukum dengan Badan Hukum tersebut sendiri.Sedangkan dalam
bentuk usaha Bukan Badan Hukum secara prinsip tidak ada pemisahan harta kekayaan dan
pemisahan tanggung jawab secara hukum antara pemilik dan bentuk usaha itu sendiri.
2. PT Didirikan Berdasarkan Perjanjian.
Perjanjian dibuat oleh paling sedikit 2 pihak. Oleh karena PT harus didirikan berdasarkan
perjanjian maka PT minimal harus didirikan oleh paling sedikit 2 pihak. Pasal 7 UU No.1/1995
mengatur hal tersebut:“Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris
yang dibuat dalam bahasa Indonesia”.
3. PT Melakukan Kegiatan Usaha.
Sebagai suatu bentuk usaha, fungsi didirikannya suatu PT adalah untuk melakukan kegiatan
usaha. Dalam mendirikan PT harus dibuat Anggaran Dasar PT yang didalamnya tertulis
maksud dan tujuan PT dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT.
4. PT Memiliki Modal Dasar yang Seluruhnya Terbagi dalam Saham.
Salah satu karakteristik dari PT adalah modal yang terdapat dalam PT terbagi atas saham. Suatu
Pihak yang akan mendirikan PT harus menyisihkan sebagian kekayaannya menjadi
kekayaan/aset dari PT. Kekayaan yang disisihkan oleh pemilik tersebut menjadi modal dari PT
yang dinyatakan dalam bentuk saham yang dikeluarkan oleh PT tersebut.
5. PT Harus Memenuhi Persyaratan yang Ditetapkan dalam UU No. 1/1995 serta Peraturan
Pelaksananya.
UU No. 1/1995 sampai saat ini adalah dasar hukum yang mengatur mengenai perseroan
terbatas di Indonesia. Namun sehubungan dengan PT harus diperhatikan pula peraturan
pelaksana yang terkait dengan UU No. 1/1995 antara lain misalnya: Peraturan Pemerintah No.
5 tahun 1999 tentang “Bentuk-bentuk Tagihan Tertentu Yang Dapat Dikompensasikan Sebagai
Setoran Saham” yang merupakan peraturan pelaksana dari Pasal 28 UU No.1/1995
Adapun Ciri-ciri dan sifat Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut :
A. kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
B. modal dan ukuran perusahaan besar.
C. kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
D. dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
E. kepemilikan mudah berpindah tangan.
F. mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
G. keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen.
H. kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham sulit
untuk membubarkan pt.
I. pajak berganda pada pajak penghasilan / pph dan pajak deviden.
Jenis/Macam Perseroan Terbatas (PT) yang Ada Di Indonesia
1. Perseroan Terbatas / PT Tertutup
PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya bisa dimiliki oleh
orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak menerima pemodal dari luar secara
sembarangan. Umumnya jenis PT ini adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di
kertasnya sudah tertulis nama pemilik saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke
orang atau pihak lain.
2. Perseroan Terbatas / PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut boleh dibeli dan dimiliki
oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga sangat mudah untuk diperjual belikan ke
masyarakat. Pada umumnya saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama
sehingga tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut.
3. Perseroan Terbatas / PT Domestik
PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan operasional di dalam negeri
sesuai aturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
4. Perseroan Terbatas / PT Asing
PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan dan hukum yang berlaku di
negara tempat PT itu didirikan. Namun pemerintah telah menetapkan bahwa setiap perusahaan
atau pemodal asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri berbentuk PT yang taat
dan tunduk terhadap aturan dan hukum yang ada di Indonesia.
5. Perseroan Terbatas / PT Perseorangan
PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan hanya dimiliki oleh satu orang
saja. Orang yang menguasai saham tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai direktur di
perusahaan tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan memilik kekuasaan tunggal,
yaitu mengusai wewenang diektur dan juga RUPS / rapat umum pemegang saham.
6. Perseroan Terbatas / PT Umum / PT Publik
PT Publik adalah PT yang kepemilikan saham bebas oleh siapa saja dan juga terdaftar di bursa
efek.
·

2.5 Bentuk Kepemilikan Bisnis BUMN atau BUMD


Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian
besar atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai salah
satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai badan
usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri
Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu perjan, persero dan perum
beserta pengertian arti definisi :
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi.
Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena
besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan
Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis negara yang
seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar
keuntungan atau profit oriented, berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan. Perum adalah
perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status
pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan
diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut
kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan
umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri,
Perum Pegadaian, dll.
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda
dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Bentuk
persero semacam itu tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT
swasta yakni sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya.
Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah.
Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis persero
dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik agar produk output
yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak keuntungan.Persero dipimpin oleh
direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT <
nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Tujuan BUMN selalu terdiri dari tujuan sosial dan tujuan komersial. Sebaiknya tujuan
sosial dibedakan dari tujuan komersial, untuk tujuan sosial pemerintah memberi subsidi sedang
tujuan komersial dibayar oleh konsumen.Turut campur tangan pemerintah dalam
perekonomian dalam bentuk BUMN/BUMD, secara ekonomis merupakan tindakan untuk
mengatasi kegagalan mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara optimal, yang
berarti pula mengatasi adanya kegagalan mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis
yang optimal atas sumber daya. Kegagalan pasar pertama adalah kegagalan yang disebabkan
oleh struktur pasar di mana tingkat teknologi yang menyebabkan turunnya biaya (decreasing
cost technology) menyebabkan terbentuknya monopoli secara alamiah (natural monopoly) atau
oligopoli. Apabila terjadi monopoli atau oligopoli maka pasar akan dikuasai oleh sebuah atau
beberapa perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar untuk mendapatkan keuntungan yang
berlebihan dengan mengurangi produksi dan menaikkan harga di atas biaya marginal.
Kegagalan pasar yang lain adalah eksternalitas yaitu adanya perbedaan nilai dan manfaat sosial
dengan manfaat dan nilai pribadi (Mangkoesoebroto. 1993:43). Kegagalan pasar yang lain
adalah kegagalan mekanisme pasar secara dinamis yang disebabkan belum berkembangnya
pasar modal dan keengganan pihak swasta terhadap resiko usaha. Apabila kondisi ini dibiarkan
tanpa adanya turut campur tangan pemerintah maka akan terjadi kebangkrutan, dan
pengangguran yang mempunyai akibat luas terhadap perekonomian suatu negara. BUMN
mempunyai peran penting dalam pembangunan negara berkembang. Timbulnya BUMN dapat
disebabkan oleh beberapa alasan : karena kegagalan mekanisme pasar mencapai alokasi
sumber daya secara optimal, disebabkan adanya monopoli dan eksternalitas, alasan idiologi,
alasan sosial politis, dan sebagai warisan sejarah.
Adapun Ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut :
A. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan
oleh pemerintah.
B. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah
C. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
usaha.
D. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
E. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
F. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup
orang banyak.
G. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
H. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
I. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
J. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi
K. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
L. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki
oleh negara.
M. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
N. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
O. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
P. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank
·
2.6 Bentuk Kepemilikan Bisnis Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu :
1. Perorangan, yaitu orang yang sukarela menjadi anggota koperasi.
2. Badan hokum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki
lingkup lebih luas.
Menurut atau dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :
A. Koperasi adalah perkumpulan orang – orang
B. Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan
C. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
D. Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara
demokratis
E. Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
F. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
Adapun menurut Chaniago Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan
orang – orang atau badan hokum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk
dan keluar, denganbekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Adapun menurut Dooren Sudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidaklah
hanya kumpulan orang–orang, akan tetapi juga merupakan kumpulan dari badan–badan
hokum.

Adapun menurut Hatta Koperasi Adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib
penghidupan ekonomi berdasarkan tolong – menolong , semangat tolong menolong tersebut
didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan
semua buat orang.
Adapun menurut Moonder Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang
menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong.
Aktivitas dalam urus niaga semata–mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang
dikandung gotong – royong.
Dan menurut Definisi UU No. 25 / 1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang – seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan
Tujuan Koperasi Untuk menyejahteraan anggotanya. Tujuan utama adalah mewujudkan
masyarakat adil makmur materian dan spiritual berdasarkan pancasila dan undang – undang
Dasar 1945.
Menurut Moonker adapun prinsip prinsip Koperasi adalah sebagai berikut :
A. Keanggotaan bersifat sukarela
B. Keanggotaan terbuka
C. Pengembangan anggota
D. Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
E. Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis
F. Koperasi sebagai kumpulan orang – orang
G. Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi
H. Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
I. Perkumpulan dengan sukarela
J. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
K. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi.

BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada pembuatan tulisan yang berjudul “Bentuk Bentuk Badan Usaha” kebijakan kebijakan
pada setiap badan usaha sangat berpotensi besar untuk kelancaran sebuah jalannya usaha agar
lebih teratur selain itu dalam penggabungan penggabungan perusahaan juga sangat
berpengaruh untuk memenuhi tuntutan bisnis perusahaan itu sendiri. Serta memberi
kemudahan bagi para customer dan keuntungan bagi seorang pemilik seperti koperasi simpan
pinjam yang bekerja sama atau bergabung dengan bank bukopin untuk memberi kemudahan
bagi para pengusaha yang kehabisan modal atau ingin membuka anak perusahaan

3.2 Saran
Saat ini masih banyak bentuk – bentuk kelemahan yang terdapat dari beberapa badan usaha,
seharusnya pemerintah memberi tips untuk meminimalisir kelemahan tersebut agar tingkat
kelemahan tidak berpengaruh pada kemajuan perushaan

Anda mungkin juga menyukai