Disusun oleh :
NIM : 2030603187
Kelas : SPS 6
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT saya panjatkan atas berkat rahmat dan
anugerah-Nya yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk meyelesaikan
pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca maupun
dari Bapak / Ibu Dosen agar supaya kedepannya saya dapat menulis makalah dengan lebih
baik lagi. Demikianlah, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan juga saya sebagai penulis. Terima kasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Usaha Swasta
B. Usaha Negara (Pengertian, Pengaturan,Pendirian, Klasifikasi)
C. Legalitas Usaha / Lembaga Perizinan
D. Pembukuan dan Wajib Daftar Perusahaan
E. Resteukturisasi Perusahaan (Marger, Akuisisi dan Konsolidasi)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi ) untuk
mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi yang melakukan kegiatan
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Sedangkan Perusahaan merupakan salah satu bagian
atau alat badan usaha untuk melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat. Badan usaha bisa saja memilki beberapa perusahaan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi
yang terjadi saat ini, banyaknya pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis
kemiskinan.
Peranan badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk
menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dijabarkan ke dalam rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan usaha swasta ?
2. Apa yang dimaksud dengan usaha negara ?
3. Apa yang dimaksud dengan legalitas usaha / lembaga perizinan ?
4. Apa saja yang terdapat pada pembukuan dan wajib daftar perusahaan ?
5. Apa yang dimaksud dengan restrukturisasi perusahaan ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha swasta, usaha negara, legalitas usaha /
lembaga perizinan, terdapat apa saja dala pembukuan dan wajib daftar perusahaan, dan juga
yang dimaksud dengan restrukturisasi perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Usaha Swasta
Badan usaha milik swasta (BUMS) adalah jenis usaha yang pemilik perusahaan atau modal
usaha sebagian besar dipegang oleh pihak swasta atau non pemerintah. Badan usaha yang
modalnya dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha memiliki fungsi dan peranan yang terbagi-bagi
atas berbagai macam-macam atau jenis-jenis bentuk BUMS, yaitu antara lain :
1. Perusahaan Perorangan
Suatu perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh pemilik tunggal sedangkan
pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu perusahaan perseorangan. Dari segi
permodalan pengusaha perseorangan dapat saja mendapatkan pinjaman dari kreditor
untuk operasional perusahaan, tetapi tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti
kepemilikan lain dari orang tersebut. Akibat dari adanya utang tersebut pemilik
bertanggung jawab langsung dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi
keuntungan, pengusaha tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
2. Perusahaan Firma
Suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih
dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya.
· Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
· Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
· Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
· keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
· seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
· pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
· mudah memperoleh kredit usaha.
3. Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV)
Suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-
beda di antara anggotanya.
5. Koperasi
Badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
Ciri-ciri koperasi :
· Koperasi adalah kumpulan sekelompok orang dan bukan kumpulan modal. Artinya,
koperasi berfungsi untuk menyejahterakan anggota-anggotanya.
· Semua kegiatan di dalam koperasi dilaksanakan dengan bekerja sama dan bergotong
royong berdasarkan persamaan derajat, hak, dan kewajiban anggotanya yang berarti
koperasi merupakan wadah ekonomi dan sosial.
· Segala kegiatan di dalam koperasi didasarkan pada kesadaran para anggota, bukan
atas dasar ancaman, intimidasi, atau campur tangan pihak-pihak lain yang tidak ada
sangkut pautnya dengan koperasi.
· Tujuan ideal koperasi adalah untuk kepentingan bersama para anggotanya
B. Usaha Negara
a. Pengertian
BUMN adalah badan usaha milik negara yang berbentuk perusahaan perseroan (PERSERO)
sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 dan perusahaan
umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
1998.
Badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Sebagai penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak disedikan oleh swasta
Merupakan alat pemerintah dalam menata kebijakan perekonomian
Sebagai pengelola dari cabang-cabang produksi sumber daya alam untuk masyarakat banyak
Sebagai penye
dia layanan dalam kebutuhan masyarakat
Sebagai penghasil barang dan jasa demi pemenuhan orang banyak
Sebagai pelopor terhadap sektor-sektor usaha yang belum diminati oleh pihak swasta,
Pembuka lapangan kerja
Penghasil devisa negara
Pembantu dalam pengembangan usaha kecil koperasi,
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha.
Ø secara formal memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian
§ pendiri/pihak-pihak pendiri
§ perusahaan
§ usaha perusahaan
§ hubungan perusahaan
2. Nama Perusahaan
dikatakan ada pengakuan apabila tidak ada pihak yang menyangkal atau
keberatan dengan pemakaian nama perusahaan yang bersangkutan
pengusaha atau masyarakat umum mengetahui dan mengakui nama yang dipakai
oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan usahanya
apabila ada pihak yang tidak mengakui nama perusahaan yang di daftarkan maka
dapat mengajukan ke Menteri Perindustrian dan perdagangan mengenai nama
yang di daftarkan beserta alasannya
Pertama kali diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 23 Para persero
firma diwajibkan mendaftarkan akta itu dalam register yang disediakan untuk itu pada kepaniteraan
raad van justitie (pengadilan Negeri) daerah hukum tempat kedudukan perseroan itu. Selanjutnya
pasal 38 KUHD : Para persero diwajibkan untuk mendaftarkan akta itu dalam keseluruhannya beserta
ijin yang diperolehnya dalam register yang diadakan untuk itu pada panitera raad van justitie dari
daerah hukum kedudukan perseroan itu, dan mengumumkannya dalam surat kabar resmi. Selanjutnya
pada tahun 1982 wajib daftar perusahaan diatur dalam ketentuan tersendiri yaitu UUWDP yang
tentunya sebagai ketentuan khusus menyampingkan ketentuan KUHD sebagai ketentuan umum.
Dalam pasal 5 ayat 1 UUWDP diatur bahwa setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan di kantor pendaftaran perusahaan. Pada tahun 1995 ketentuan tentang PT dalam KUHD
diganti dengan UU No.1 Tahun 1995, dengan adanya undang-undang tersebut maka hal-hal yang
berkenaan dengan PT seperti yang diatur dalam pasal 36 sampai dengan pasal 56 KUHD beserta
perubahannya dengan Undang-Undang No. 4 tahun 1971 dinyatakan tidak berlaku.
Jadi dasar penyelenggaraan WDP sebelum dan sewaktu berlakunya UUPT yang lama baik untuk
perusahaan yang berbentuk PT, Firma, persekutuan komanditer, Koperasi, perorangan ataupun bentuk
perusahaan lainnya diatur dalam UUWDP dan keputusan menteri yang berkompeten.
4. Kewajiban Pendaftaran
E. Restrukturisasi Perusahaan
1. Merger
Proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya
tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala
nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Contoh perusahaan yg melakukan Merger :Merger Bank Lippo dan Bank Niaga,
Bank Danamon Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank
Tamara Tbk,
2. Akuisisi
Pengambilan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan
lain.
3. Konsolidasi
adalah dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hokum dan sebagai
gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara
financial perusahaan baru tersebut mengambil alih asset hak dan kewajiban dari 2
perusahaan yang bubar tersebut .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan usaha memiliki tujuan untuk mencari keuntungan. Namun dalam prakteknya tidak jarang
badan usaha didirikan dan digunakan oleh oknum tertentu sebagai wadah untuk meraup keuntungan
secara melawan hukum dan merugikan masyarakat.
Fungsi pemerintah yang antara lain berupa fungsi pemeliharaan ketertiban dan ketenangan serta
fungsi hukum wajib dilaksanakan dengan tanggung jawab pemerintah. Pemerintah tergolong sebagai
badan hukum (legal person) yang dapat dimintai pertanggung jawaban baik secara hukum perdata
maupun hukum administrasi, apabila melakukan perbuatan melanggar hukum. Penerbitan dan
pencabutan perizinan merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah yang efektif untuk
mencegah (yuridis preventif) terjadinya kerugian masyarakat akibat tindakan badan usaha.
Daftar Pustaka