NIM:048070473
Prodi: Manajemen
1. Dunia ekonomi tidak akan pernah lepas dari bisnis. Karena bisnis membuat kesejahteraan
masyarakat dan nasional meningkat. Dengan bisnis, banyak tercipta lapangan pekerjaan
sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi. Bisnis pun mampu mengubah seseorang
(pelaku bisnis) menjadi mandiri, kreatif dan inovatif. Di Indonesia, bisnis berkembang
dengan cepat. Tidak sedikit masyarakat yang menggeluti dunia bisnis dengan berbagai
macam jenis kepemilikan.
Jawabannya
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan pada umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Karena
dimiliki oleh perseorangan atau secara individu maka tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan
keberlanjutannya juga hanya ditentukan oleh seorang pemilik tersebut.
1. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dengan kata lain,
perusahaan perseorangan mudah domiliki dan mudah diakhiri. Memulai bisnis
dapat dilakukan dengan membeli atau menyewa peralatan sederhana dan akan
menjual atau mengembalikan peralatan tersebut ketika perusahaan ditutup
3. Bangga terhadap karya sendiri seorang pebisnis yang memiliki dan mengelola
perusahaan sendiri akan merasakan bangga pada hal yang telah dikerjakannya dan
mendorong untuk bersemangat mencapai yang terbaik.
5. Tidak perlu membayar keuntungan yang diperoleh kepada orang lain atau
pemerintah.
6. Pajak perusahaan perseorangan rendah. Semua pajak perusahaan perseorangan
merupakan pajak perseorangan pemilik sehingga pembayaran pajak merupakan
pajak penghasilan pemilik yang merupakan tarip normal.
2. Sumber daya keuangan sangat terbatas. Hal ini disebabkan tidak ada pemilik
modal lain selain pemilik itu sendiri, maka bila tidak ada lagi modal pemilik,
naka perusahaan juga adan berhenti beroprasi.
5. Keuntungan pribadi sedikit. Jika anda menjadi bos di perusahaan sendiri, anda
akan kehilanggan keuntungan yang diperoleh bila berkerja pada orang lain,
seperti asuransi, rekreasi perusahaan, biaya pengobatan, dan sebagainya.
Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yang
sering disebut dengan persekutuan.
Beberapa keunggulan dari bentuk kepemilikan bisnis persekutuan atau partnership ini
adalah,yaitu:
3. Bakat yang dimiliki masing masing pihak yang mengedakan kerja sama akan
berpengaruh pada kelangsungan atau berjalannya bisnis tersebut.
4. Keunggulan keempat, merupakan keunggulan yang paling signifikan dari kerja sama,
yaitu adanya tambahan dana keuangan. Masing – masing rekan kerja menyediakan
uang yang dimilikinya sebagai cadangan
Sementara itu, bentuk kepemilikan bisnis kerjasama ini memiliki beberapa kelemahan
yaitu:
1. Tidak terbatasnya tanggung jawab yang akan membuat bisnis semakin sulit
dikelola. Satu sekutu juga dilibatkan menanggung kesalahan anggota sekutu
lainnya. Ada kalanya, anggota sekutu menanggung kerugian perusahaan karena
ada pemisahan tanggung jawab.
3. Transfer kepemilikan sulit dilakukan bila tidak ada consensus dari kedua belah
pihak. Keuntungan sulit dibagi apabila tidak ada sistem pembagian keuntungan
yang jelas.
4. Rekan kerja dapat menjalin komitmen dengan berbagai pihak lain tampa diketahui
oleh rekan kerja lainnya seningga mereka menjadi tidak berkosentrasi dalam
menjalankan bisnisnya.
3. Korporasi
Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham.
Korporasi juga merupakan entitas legal berizin Negara dengan otoritas untuk bertindak
dan mempunyai kewajiban terpisah dari pemiliknya.
1. Adanya keterlibatan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang ditanamkan
dalam korporasi tersebut. Asset personal para pelaku bisnis dalam korporasi
mendapat perlindungan atau tidak dicampuradukkan dengan asset korporasi.
1. Proses legal yang digunakan, peraturan yang sangat ketat, biaya untuk memulai
bisnis awal besar, dan berbagai persyaratan lain yang sangat kompleks.
2. Perusahaan yang sukses pada umumnya berhasil menjaga budaya organisasi yang sehat
diantara karyawannya. Budaya organisasi yang sehat dapat dibuktikan melalui hubungan
yang kuat antara komitmen karyawan, kepuasan pelanggan, kepemimpinan dan inovasi.
Budaya organisasi bukanlah sesuatu yang ‘pasti’ dan tidak akan berubah, namun budaya
organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan strategi dan tujuan perusahaan
sehingga perusahaan perlu melakukan perubahan budaya organisasi. Perubahan budaya
organisasi akan mengubah cara hidup dan napas suatu perusahaan. secara jangka panjang,
hal ini akan membentuk cara pengambilan keputusan, penyesaian pekerjaan, prioritas
pekerjaan, interaksi antara karyawan, pelanggan dan mitra kerja.
Berdasarkan pernyataan tersebut, uraikan mengenai budaya organisasi pada perusahaan
di tempat Anda bekerja, atau budaya organisasi perusahaan di Indonesia atau perusahaan
asing yang diterapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Jawabnya
1. Visi
Visi adalah elemen budaya perusahaan yang paling sederhana namun bersifat mendasar
sebab semua budaya perusahaan akan dimulai dengan visi. Visi perusahaan ini akan
menentukan tujuan seperti apa yang akan dicapai oleh suatu perusahaan secara umum.
Ketika tujuan suatu perusahaan telah jelas, maka setiap karyawan yang ada di dalamnya
dapat lebih mudah mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan itu sendiri.
2. Nilai perusahaan
Jika visi perusahaan berperan untuk mengarahkan tujuan perusahaan, maka nilai
perusahaan akan memberikan pedoman terhadap perilaku dan pola pikir yang
dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut. Nilai perusahaan menjadi pedoman
moral dan praktik kehidupan dalam budaya perusahaan secara umum.
3. Praktik
Budaya perusahaan tidak dapat terbentuk hanya dengan menentukan nilai yang
diusung. Budaya perusahaan dibentuk dengan adanya implementasi nilai-nilai
tersebut dalam berbagai lini di perusahaan itu sendiri secara praktikal.
4. Orang
Budaya perusahaan dapat dibentuk bila ada orang-orang yang berbagi nilai serta
memiliki kemauan dan kemampuan untuk merangkul ide tersebut. Itu sebabnya,
budaya perusahaan yang baik membutuhkan strategi perekrutan yang tepat untuk
mengisi sumber daya manusianya secara koheren dengan budaya perusahaan itu
sendiri.
5. Tempat kerja
Tempat kerja juga menentukan budaya perusahaan. Hal ini dapat dicontohkan pada
tempat kerja yang mengusung konsep terbuka tentu akan kondusif untuk perusahaan
yang mengusung budaya kerja kolaboratif antar karyawannya. Dan sebaliknya, jika
tempat kerja mengusung tema kantor dan sekat-sekat antar divisi maka budaya
perusahaan yang dianut lebih formal dan sektoral.
6. Narasi perusahaan