Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KINERJA DAN PENILAIAN

Manajemen kinerja

Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan


komunikasi yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan organisasi,
manajer, dan pekerja untuk berhasil.

Kinerja berasal dari kata performance. Ada pula yang memberikan pengertian
performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun sebenarnya kinerja mempunyai
makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan
berlangsung.

A. Pengertian Manajemen kinerja

1) Manajemen kinerja adalah suatu sarana untuk mendapatkan hasil lebih baik dari
organisasi, tim dan individual dalam kerangka kerja yang disepakati dalamm
perencanaan tujuan, sasaran dan standard (Amstrong dan Murlis,1994)
2) Manajemen kinerja adalah suatu rentang dari praktik organisasi yang terikat dalam
meningkatkan kinerja dari target orang atau kelompok dengan tujuan akhir memperbaiki
kinerja organisasional (DeNisi,200)
3) Manajemen kinerja adalah serangkaian aktivitas yang luas ditunjukan pada
memperbaiki kinerja pekerja (DeNisi dan Orictchard, 2016)
4) Manajemen kinerja adalah sebuah pendekatan sistematik untuk memperbaiki kinerja
bisnis dan tim untuk mencapai sasaran bisnis (Strebler, Bevan dan Robertson, 2001)

B. Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar
dapat mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip dasar manajemen kinerja menjadi fondasi yang
kuat bagi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan. Brikut adalah prinsip dasar dalam
manajemen kinerja :
1) Startegis, manajemen kinerja bersifat strategis dalam arti membahas masalah secara lebih
luas, lebih urgen, dan dengan tujuan jangka panjang.
2) Holistik, manajemen kinerja bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam ruang
lingkup, sejak perumusan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, umpan balik, pengukuran
penilaian, review, evaluasi, dan perbaikan kinerja.
3) Perumusan tujuan, manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan
mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi.
4) Perencanan, perencanaan kinerja menyangkut pendefinisisan tujuan dan sasaran
organisasi, membangun strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan tersebut, dan
mengembangkan hierarki perencanaan secara komprehensif untuk mengintregrasikan dan
mengorordinasikan aktivitas.
5) Umpan balik, pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpan balik terus-menerus.
6) Pengukuran, setiap organisasi berkeinginan mencapai tingkat kinerja tinggi. Untuk itu
perlu mengetahui perkembangan pencapaian standar, target, dan waktu yang tersedia.
7) Pebaikan kinerja, kinerja individu tim atau organisasi mungkin dapat mencapai tujuan
dan sasaran seperti diharapkan, namun dapat pula tidak mencapai harapan. Perbaikan
terhadap kinerja harus dilakukan karena prestasi kerja yang dicapai tidak seperti
diharapkan.

C. Ruang Lingkup Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja adalah tentang mengelolah organisasi. Manajemen kinerja adalah


merupakan proses secara alamiah. Manajemen kinerja mengelolah kinerja dalam konteks
lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal. Berikut adalah ruang lingkup dari manajemen
kinerja :

1) Masukan, manajemen kinerja memerlukan masukan dalam bentuk tersedianya kapabilitas


sumber daya manusia, baik sebagai individu, maupun sebagai tim. Kapabilitas
sumberdaya manusia diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi.
2) Proses, manajemen kinerja mencakup suatu proses pelaksanaan kinerja tentang
bagaimana kinerja dijalankan. Manajemen kinerja diawalai dengan suatu perencanaan
tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan dimasa depan, dan menyususn
semua sumber daya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencpai tujuan tersebut. Dalam
perencanaan dirumuskan tentang tujuan dan harapan dimasa depan. Tujuan dan sasaran
dirumuskan dalam rencana bisnis.
3) Keluaran, manajemen kinerja sangat berkepentingan dengan keluaran yang merupakan
hasil kerja organisasi. Hasil kerja yang dapat dicapai organisasi perlu dibandingkan
dengan tujuan yang diharapkan organisasi untuk dicapai.
4) Manfaat, manajemen kinerja tidak hanya memfokuskan pada keluaran dan hasil kerja
langsung dari sumber daya manusia. Manajemen kinerja perlu memerhatikan manfaat
atau dampak dari hasil kerja.

D. Kriteria Keberhasilan Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja mempunyai peranan penting untuk untuk mencapai tujuan organisasi,
namun pelaksanaannya tidak mudah. Sebagian organisasi sukses menjalankanya dan tidak
sedikit yang mengalami kegagalan. Manajemen kinerja dapat dinyatakan berhasil apabila
memenuhi criteria sebagai berikut :

1) Proses manajemen kinerja telah memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang


diproleh individu dari pekerjaaan dapat dipergunakan untuk memodifikasi tujuan
organisasi.
2) Terdapat komitmen dan dukungan dari manajemen puncak untuk menjalankan
manajemen kineja.
3) Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan
sebenarnya dari organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola.
4) Manajemen kinerja dapat member nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek
maupun pengembangan jangka panjang.
5) Proses manajemen kinerja siap diterima oleh semua yang berkepentingan sebagai
komponen alamiah manajemen yang baik dan praktik pekerjaanya.
E. Tantangan Manajemen Kinerja

Tantangan yang dihadapi manajemen kinerja adalah terdapat kecendrungan dihindari


baik oleh pemimpin maupun karyawan. Mereka mempunyai alasan sendiri. Di mata manajer,
manajemen kinerja merupakan tambahan beban kerja, di samping menjalankan tugas yang
selama ini sudah dikerjakan. Sementara itu, dipihak pekerja masih banyak keraguan karena
belum memahami sepenuhnya akan manfaat manajemen kinerja bagi dirinya sendiri.

F. Pengertian Penilaian Kinerja

Pekerjaan seseorang tidak akan tampak hasilnya jika tidak dilakukan suatu penilaian.
Artinya perlu adanya usaha untuk menilai hasil atau perilaku karyawan, sehingga akan dapat
diketahui apakah karyawan sudah melakukan pekerjaan secara baik dan benar atau belum.

1) Yang dimaksud dengan penilain kinerja adalah suatu proses yang dilakukan secara
sistematis untuk menilai keseluruhan kinerja pegawai dalam jangka waktu atau periode
tertentu.
2) Davis mengatakan ‘’performance appraisal is the process by which organization evaluate
individual job performance’’ . maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa penilaian
kinerja merupakan suatu proses dimana organisasi mengevaluasi hasil kinerja individu
pegawai.

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja baik hasil maupun perilaku kerja
adalah sebagai berikut Kasmir
1) Kemampuan dan keahlian
Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian maka akan dapat menyelesaikan
pekerjaanya secara benar, sesuai dengan yang telah diterapkan.
2) Pengetahuan
Maksudnya adalah pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang yang memiliki pengetahuan
tentang pekerjaan secara baik akan memberikan hasil pekerjaan yang baik, demikian pula
sebaliknya.
3) Rancangan kerja
Merupakan rancangang pekerjaan yang akan memudahkan karyawan dalam mencapai
tujuanya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik, maka akan
memudahkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut secara tepat dan benar.
4) Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang setiap orang memiliki
kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lainya.
5) Motivasi kerja
Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan.
6) Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan perilaku seseorang pemimpin dalam mengatur, mengelola dan
memerintah bawahanya untuk mengerjakan suatu tugas dan tanggung jawab yang
diberikanya.
7) Gaya kepemimpinan
Merupakan gaya atau sikap seorang pemimpin dalam menghadapi atau memerintahkan
bawahanya.
8) Budaya organisasi
Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku dan dimiliki oleh suatu
organisasi atau perusahaan.
9) Kepuasan kerja
Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang sebelum dan
setelah melakukan pekerjaan.
10) Lingkungan kerja
Merupakan suasana atau kondisi di sekitar lokasi tempat bekerja.
11) Loyalitas
Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela perusahaan di mana
tempatnya bekerja
12) Komitmen
Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan atau peraturan perusahaan
dalam bekerja.
13) Disiplin kerja
Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh.

H. Tujuan Penilaian Kinerja

Bagi perusahaan penilaian kinerja memiliki beberapa tujuan antara lain yaitu:
1) Untuk memperbaiki kualitas pekerjaan
Artinya dengan melakukan penilaian terhadap kinerja, maka manajemen perusahaan akan
mengetahui dimana kelemahan karyawan dan sistem yang digunakan.
2) Keputusan penempatan
Bagi karyawan yang telah dinilai kerjanya ternyata kurang mampu untuk menempati
posisinya sekarang, maka perlu dipindahkan ke unit atau bagian lainnya.
3) Perencanaan dan pengembangan karier
Hasil penilaian kinerja digunakan untuk menentukan jenjang karier seseorang. Artinya
bagi mereka yang mengalami peningkatan kinerja maka akan dilakukan promosi jabatan
atau kepangkatan sesuai dengan peraturan perusahaan.
4) Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Tujuan kinerja untuk kebutuhan pelatihan dan pengembangan maksudnya adalah bagi
karyawan yang memiliki kemampuan atau keahlian yang kurang, perlu diberikan
pelatihan agar dapat meningkatkan kinerjanya.
5) Penyesuaian kompensasi
Hasil penilaian kinerja digunakan untuk kepentingan penyesuaian kompensasi bagi
mereka yang kinerjanya meningkat maka akanada penyesuaian kompensasi.
6) Inventori kompetensi pegawai
Dengan dilakukan penilaian kinerja terhadap seluruh karyawan untuk beberapa periode,
maka perusahaan memiliki simpanan data karyawan.
7) Kesempatan kerja adil
Dengan melakukan sistem kinerja yang baik akan memberikan rasa keadilan bagi seluruh
karyawan. Artinya bagi mereka yang memiliki kinerja baik, akan memperoleh balas jasa
atas jerih payahnya meningkatkan kinerja.
8) Komunikasi efektif antara atasan dan bawahan
Hasil penilaian kinerja juga digunakan untuk mengukur efektivitas komunikasi antara
atasan dengan bawahan. Atasan mengkoreksi komunikasi kepada karyawan secara satu
persatu.
9) Budaya kerja
Dengan adanya penilaian kinerja makan akan menciptakan budaya yang menghargai
kualitas kerja. Karyawan tidak dapat bekerja dengan seenaknya, akan tetapi harus
berusaha meningkatkan kinerjanya.
10) Menerapkan sanksi
Disamping memberikanberbagai keuntungan bagi karyawan, penilaian kinerja juga
merupakan sarana untuk memberikan hukuman atas kinerja karyawan yang menurun.

I. Asas-asas Penilaian Kinerja

Dalam pratiknya asas-asas penilaian untuk melakukan penilaian kinerja harus dilakukan:

1) Secara objektif
Artinya melakukan penilaian harus dilakukan apa adanya sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Untuk melakukan penilaian yang objektif biasanya dilakukan dengan
cara:
a. Realistis, menilai apa adanya sesuai dengan apa yang telah dilakukan.
b. Terukur, setiap pekerjaan menggunakan standar tertentu/alat ukur.
c. Menantang, dapat memberikan motivasi bagi yang mengerjakan.
d. Berdasarkan skala prioritas, dapat membedakan yang harus didahului.
2) Secara adil
Harus memberikan kesempatan yang sama kepada setiap karyawan dalam suau peluang,
dapat dilakukan berdasarkan:
a. Pembagian tugas disesuaikan dengan posisi dan kompetensi
b. Penilaian disesuaikan dengan kontribusi karyawan
c. Pemberian balas jasa didasarkan kepada kontribusi dan kompetensi yang berlaku.
3) Secara transparan
Harus adanya keterbukaan, baik dalam proses menilai serta memeberikan hasil penilaian,
artinya dalam hal:
a. Adanya parameter untuk mengukur kinerja serta sumber data
b. Mengumumkan hasil penilaian secara terbuka
c. Pemberian balas jasa atas kinerja harus diberikan dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai