Anda di halaman 1dari 5

Tugas sesi 1 Manajemen Kinerja & Kompensasi

Nama : Romie giri ginanjar sumarwan


NIM : 101121120077
PRODI : Manajemen_Reguler sore

1. Mahasiswa membuat resume bab 1, diketikminimal 3 halaman dan maximal 5 halaman, diupload di E-
learning
Jawaban:
BAB I
MANAJEMEN KINERJA

 Pengertian Manajemen Kinerja

Manajemen Kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan komunikasi
yang efektif. Manajemen kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer, dan
pekerja untuk berhasil. Manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja dikelola untuk memperoleh
sukses.

Beberapa pandangan para pakar tentang pengertian manajemen kinerja:

1. Manajemen kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim dan
individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan
persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati (Armstrong, 2004).
2. Manajemen kinerja merupakan gaya manajemen yang dasarnya adalah komunikasi terbuka antara
manajer dan karyawan yang menyangkut penetapan tujuan, memberikan umpan balik baik dari
manajer kepada karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999)

Dengan memperhatikan pendapat para ahli, maka dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya manajemen
kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya yang berorientasi pada kinerja yang
melakukan proses komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan
pendekatan strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.

 Manfaat Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja memberikan manfaat bukan hanya bagi organisasi,tetapi juga manajer dan individu.

1. Manfaat manjemen kinerja bagi organisasi antar lain adalah dalam menyesuaikan tujuan organisasi
dengan tujuan Tim dan Individu,memperbaiki kinerja,meotivasi pekerja,meningkatkan
komitmen,mendukung nilai-nilai inti,memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan,meningkatkan
dasar keterampilan ,megusahan basis perencanaan karier,membantu menahan pekerja terampil untuk
tidak pindah,mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan,dan mendukung program
perubahan budaya.

2. Manfaat manajemen kinerja bagi manajer antara lainberupa mengusahakan klarifikasi kinerja dan
harapan prilaku,menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas memperbaiki kinerja
Tim dan individu,Mengusahan penghargaan non finansialpada staff,mengusahan dasar untuk
membantu pekerja yang kinerjanya rendah,digunakan untuk mengembangkan individu,mendukung
kepemimpinan,prose motivasi dan pengembangan Tim,mengusahan kerangka kerja untuk meninjau
kembali kinerja dan tingkat kompetensi.

3. Manfaat manajemen kinerja bagi individu antara lain dalam bentuk memperjelas peran dan
tujuan,mendorong dan mendukung untuk tampil lebih baik,membantu mengembangkan kemampuan
dan kinerja,peluang menggunakan waktu secara berkualitas, dasar objektivitas dan kejujuranuntuk
mengukur kinerja dan memformulasikantujuan dan rencana perbaikan cara kerja dikelola dan
dijalankan.

Menurut Casstello manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan
pekerja dari setiap pekerja dan manajer pada misi keseluruhan pada unit kerjanya.Seberapa baik kita
mengelola kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi tidak hanya kinerja masing-
masingpekerja secara individu dan unit kerjanya,tetapi kinerja seluruh organisasi.

 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja

1. Kejujuran 11. Strategis


2. Pelayanan 12. Holistik
3. Tanggung Jawab 13. Terintegrasi
4. Bermain 14. Perncanaan
5. Rasa Kasihan 15. Pengukuran
6. Perumusan Tujuan 16. Perbaikan kinerja
7. Konsensus dan Kerja Sama 17. Menciptakan Budaya
8. Berkelanjutan 18. Pengembangan
9. Komunikasi dua arah 19. Berbagai harapan
10. Umpan balik 20. Mengelola Perilaku

 Ruang Lingkup

Mananajemen kinerja adalah tentang mengelola organisasi. Manajemen kinerja merupakan proses
manajmen scara alamiah. Manajemen kinerja mengelola kinerja dalam konteks lingkungan bisnis baik
internal maupun eksternal.
Dengan demikian, cakupan manajemen kinerja meliputi kegiatan menganalisis unit kerja dan
memastikan bahwa terdapat hubungan dengan tujuan menyeluruh organisasi. Menganalisis keterampilan
pekerja dan penugasan yang diberikan dalam kaitanya dengan tujuan unit kerja.

Mengomunikasikan dengan jelas tujuan dan harapan kerja setiap pekerja dan mendapat kesepakatan atas
tujuan dan harapan tersebut. Mengenal dan memperkenalkan kinerja baik dari setiap pekerja,mengenal
dimana kinerja yang masih perlu diperbaiki dan memberikan dukungan yang diperlukan pekerja untuk
memperbaiki kinerjanya.

Apabila kita menginginkan hasil maksimal dari manajemen kinerja,maka kita harus memandangnya
sebagai suatu sitem yang bekerja dalam system lebih besar. Manajemn kinerja yang burukdan akan
berakibat menimbulkan potensi kerusakan dan pemborosan waktu sumber daya.
 Tujuan Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja dalam praktiknya memiliki berbagai tujuan yang dapat membantu keefektifan dan
keefisienan kerja. Adapun tujuan dari manajemen kinerja tersebut menurut Noe dkk (1999) ada tiga tujuan
manajemen kinerja, di antaranya:

1. Tujuan Strategik
Manajemen kinerja harus mengaitkan kegiatan pegawai dengan tujuan organisasi. Pelaksanaan strategi
tersebut perlu mendefinisikan hasil yang akan dicapai, perilaku, karakteristik pegawai yang dibutuhkan
untuk melaksanakan strategi, mengembangkan pengukuran dan sistem umpan balik terhadap kinerja
pegawai.

2. Tujuan Administratif
Kebanyakan organisasi menggunakan informasi manajemen kinerja khususnya evaluasi kinerja untuk
kepentingan keputusan administratif, seperti: penggajian, promosi, pemberhentian pegawai dan lain-lain.

3. Tujuan Pengembangan
Manajemen kinerja bertujuan mengembangkan kapasitas pegawai yang berhasil dibidang kerjanya.

Tujuan umum manajemen kinerja adalah membangun suatu budaya dalam perusahaan yang mendorong
individu dan kelompok untuk bertanggung jawab memperbaiki secara terus menerus kegiatan operasional
perusahaan serta kemampuan dan kontribusi mereka. Tujuan untuk menerapkan manajemen kinerja
sebaiknya ditentukan dan disetujui oleh manajemen puncak.

 Model Manajemen Kinerja

1. Model Deming
Model yang dimulai dengan menyusun rencana, melakukan tindakan pelaksanaan, memonitor dan hasil
pelaksanaan serta mereview atas kemajuan yang dicapai. Evaluasi terhadap hasil dilakukan dengan cara
penyesuaian kembali antara rencana dan tujuan atau menyusun kembali rencana baru.

2. Model Torring dan Hall


Melakukan perumusan lebih dahulu harapan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan dan adanya
dukungan untuk mencapai tujuan. Melakukan pengelolaan terhadap standar kinerja agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
3. Model Costello
Model Costello dimulai dengan melakukan persiapan perencanaan agar dapat suatu rencana dalam bentuk
rencana kerja dan pengembangan. Untuk meningkatkan kinerja diberikan coaching untuk SDM dan
dilakukan pengukuran kemajuan dan peninjauan kembali dilakukan untuk perubahan rencana yang
diperlukan.

4. Model Armstrong dan Baron


Siklus manajemen kinerja sebagai sekuen atau urutan agar sesuai hasil yang diharapkan.

 Kriteria Keberhasilan Manajemen Kinerja

Keberhasilan kinerja akan membawa dampak positif terhadap hasil kerja yang efektif yang mampu
mencapai tujuan dari sebuah instansi perusahaan. Oleh karenanya, instansi yang melakukan manajemen
kinerja pada perusahaannya akan mampu memperoleh kinerja yang efektif. Maka, manajemen kinerja dapat
dinyatakan berhasil apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Proses manajemen kinerja telah memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh individu
dari pekerjaan dapat dipergunakan untuk memodifikasi tujuan organisasi.

2. Proses penyelenggaraan manajemen kinerja dapat disesuaikan dengan pekerjaan sebenarnya dari
organisasi dan bagaimana kinerja pada umumnya dikelola.

3. Manajemen kinerja dapat memberi nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek maupun
pengembangan jangka panjang.

4. Proses manajemen kinerja berjalan secara transparan dan bekerja secara jujur dan adil.

5. Pendapat stakeholder diperhatikan tentang seberapa baik skemanya berjalan dan tindakan diambil sesuai
keperluan untuk memperbaiki berbagai proses. Jika perusahaan memperhatikan dan berusaha memenuhi
permintaan / kepentingan dari masing-masing stakeholder, maka manajemen kinerja akan dapat
berhasil.

 Tantangan Manajemen Kinerja

Tantangan yang dihadapi manajemen kinerja adalah kecenderungan dihindari baik oleh manajer
maupun pekerja. Dan mereka memiliki alasan masing-masing.

1. Dimata manajer
manajemen kinerja merupakan tambahan beban kerja, di samping menjalankan tugas yang selama ini
sudah dikerjakan.

2. Dipihak pekerja
masih banyak keraguan karena belum memahami sepenuhnya akan manfaat manajemen kinerja bagi
dirinya sendiri.

Adapun solusi terhadap permasalahan mengenai tantangan pelaksanaan manajemen kinerja menurut
pemakalah adalah:

1. Menanamkan dalam diri manajer maupun karyawan bahwa manajemen kinerja sangat urgen atau
penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja baik manajer maupun karyawan, sehingga akan
mampu meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan perusahaan sesuai target dan perencanaan
perusahaan.

2. Mengetahui dan Memahami manfaat manajemen kinerja, yaitu meningkatkan disiplin kerja baik
manajer maupun karyawan

3. Tidak menganggap manajemen kinerja sebagai beban, namun sebaliknya menganggap manajemen
kinerja sebagai kebutuhan bagi sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai