Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Kinerja

Pengertian Manajemen Kinerja menurut beberapa ahli

1.Menurut Amstrong & Murlis

Manajemen Kinerja adalah suatu sarana untuk mendapatkan hasıl lebih baik dari organisasi, tim dan
Individual dalam kerangka kerja yang di sepakati dalam perencangan tujuan, sasaran dan standar.

2. Menurut Denisi

Manajemen Kinerja adalah suatu rentang dari praktik organisasi yang terikat dalam meningkatkan
kinerja dari orang atau kelompok dengan tujuan akhir memperbaiki kinerja organisasi.

3. Menurut Loccket

Manajemen Kinerja adalah pengembangan individual dengan kompetensi dan komitmen bahwa
bekerja menuju pencapaian sasaran bersama dalam organisasi yang mendukung dan mendorong
prestasi mereka

4. Menurut Philpott & Sheppard

Manajemen Kinerja di maksudkan memperbaiki fokus strategi dan efektivitas organisasi melalui
perbaikan secara berkelanjutan dalam kinerja individual dan tim.

Manajemen kinerja diperlukan untuk dapat mengelola seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manfaat Manajemen Kinerja seharusnya bukan hanya bagi organisasi tetapi juga bagi manajer dan
Individu.

a. Bagi organisasi antara lain adalah dalam hal menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan
tim dan Individu, memperbaiki kinerja, memotivasi pekerja, mengusahakan meningkatkan
komitmen, dan mengusahakan basis perencanaan karir

b. Bagi Individu antara lain adalah memperjelas peran dan tujuan, mendorong dan mendukung
untuk tampil baik, membantu mengembangkan kemampuan dan kinerja

c. Bagi manajer antara lain berupa mengusahakan klasifikasi kinerja dan harapan perilaku,
menawarkan peluang menggunakan waktu secara berkualitas, digunakan untuk
mengembangkan individu dan mendukung pimpinan.

Manajemen Kinerja secara prinsip dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil
yang di harapkan. Beberapa prinsip dasar dalam Manajemen pinerja adalah.

1. Strategis
2. Holistik
3. Terintegrasi
4. Perumusan tujuan
5. Perencanaan
6. Umpan balik
7. Pengukuran
8. Perbaikan kinerja
9. Keberlanjutan
10. Menciptakan budaya
11. Pengembangan
12. Kejujuran
13. Pelayanan
14. Tanggung Jawab
15. Konsesus dan kerja sama
16. Komunikasi dua arah
17. Berbagi harapan
18. Mengelola perilaku.
19. Bermain
20. Rasa kasihan

Model Manajemen Kinerja.

Proses Manajemen Kinerja yang seharusnya dijalankan diungkapkan dengan cara berbeda di
antara para ahli 1. Model deming
2. Model torrington dan hall
3. Model kastell

Kriteria keberhasilan Manajemen Kinerja 1. Terdapat komitmen dan dukungan dari


manajemen puncak untuk menjalankan manajemen kinerja.
Manajemen Kinerja akan sulit terlaksana tanpa dukungan dan komitmen manajemen
puncak.

2. Manajemen Kinerja dapat memiliki nilai tambah dalam bentuk hasil jangka pendek
maupun pengembangan jangka panjang.

3. Proses manajemen kinerja dapat bekerja secara fleksibel untuk disesuaikan dengan
lingkungan lokal atau kebutuhan lingkungan khusus.

4. Proses manajemen kinerja berjalan secara transparan dan bekerja secara jujur dan adil.

5. Proses manajemen kinerja di pergunakan oleh manajer dan tim leader untuk membantu
orang merasa dihargai oleh organisasi.

Perencanaan Kinerja merupakan titik awal dari suatu siklus manajemen kinerja. dasar untuk
melakukan perencanaan kinerja adalah perencanaan strategis organisasi yang menetapkan
tujuan utama suatu organisasi. Proses perencanaan strategis pada umumnya mengikuti 10
langkah berikut:

1. Mendefinisikan tujuan
2. Mendefinisikan lingkup produk atau jasa
3. Menilai sumber daya internal
4. Menilai lingkungan eksternal
5. Menganalisis peraturan internal
6. Menilai keuntungan kompetitif
7. Mengembangkan strategi kompetitif
8. Mengkomunikasikan strategi dengan stake holder
9. Mengimplementasikan strategi
10. Mengevaluasi manfaat

Tujuan Kinerja
Tujuan Kinerja adalah tentang arah secara umum. sifatnya Iuas, tanpa batas waktu,
dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
merupakan sebuah aspirasi perencanaan kinerja dimulai dengan melakukan
perumusan dan mengklarifikasi tujuan yang hendak dicapai organisasi. Apabila
seseorang mengetahui dan memahami apa yang diharapkan dari mereka dan
mengambil bagian dalam membentuk harapan tersebut, maka mereka akan
memberikan usaha terbaik nya untuk mendapatkanya.

Tabel

Integrasi Tujuan
Melihat bervariasinya tujuan, maka perlu dilakukan pengintegrasian terhadap tujuan
tersebut. Integrasi tujuan penting untuk mencapai bersama pengertian bersama
tentang persyaratan kinerja di seluruh organisasi sehingga memberikan peluang bagi
setiap orang untuk memberikan kontribusi yang tepat dalam mencapai tujuan tim,
departmen, corporate, serta menggerakan nilai-nilai utama.

Kesepakatan Kinerja

Kesepakatan Kinerja, kontrak kinerja antara pekerja dengan manajer, antara


manajer dan pekerja harus sepakat tentang tujuan-tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai dan menjadi komitmen untuk menjalankan nya. Kontrak kinerja merupakan
dasar penting untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pekerja, dari segi pekerja
kontrak kinerja menunjukan tentang apa yang di harapkan manajer dari pekerja dan
apa yang menjadi tanggung jawabnya. Sedangkan bagi manager kontrak kinerja
menunjukan dengan jelas tentang dukungan apa yang harus diberikan kepada
pekerja dan menjadi ukuran untuk penilaian prestasi kerja karyawan.

Tujuan Memfasilitasi Kinerja

Untuk mencapai efektif, manajer perlu memahami bagaimana tujuan dapat


memfasilitasi pekerja. Beberapa komponen yang diperlu dipertimbangkan adalah:

1. The goal content


2. The goal comitment
3 Work behavior
4 Feedback aspec
(Barton & Martin)

Pelaksanaan Kinerja

Kinerja didalam suatu organisasi di lakukan oleh segenap SDM dalam organisasi
yaitu baik unsur pimpinan dan ada pekerja. Banyak sekali faktor yang dapat
mempengaruhi SDM dalam menjalankan kinerja nya artinya terdapat faktor yang
berasal dari dalam SDM sendin maupun dari luar dirinya, terdapat beberapa faktor
yang perlu diperhatikan agar suatu organisasi mempunyai kinerja yang baik, yaitu:

1. Pernyataan tentang maksud dan nilai-nilai


2. Manajemen Strategis
3. Manajemen SDM
4. Pengembangan organisasi
5. Konteks organisasi
6. Desain kerja
7. Fungsionalisasi
8. Budaya
9. Kerja sama

Perilaku Mendorong Kinerja.

Faktor yang mendorong kinerja adalah perilaku, perilaku adalah tentang bagaimana
anda bertindak dan bukan tentang apa atau siapa anda. Perilaku adalah suatu cara
dimana seseorang bertindak untuk dapat menentukan apa yang akan dilakukan
dalam setiap situasi, dengan demikian anda dapat menentukan kinerja anda sendiri.
Kinerja tingkat tinggi adalah hasil dari melakukan sesuatu yang benar pada waktu
yang tepat.

Perilaku Kepemimpinan

Leadership adalah tentang mengupayakan orang dari atas sampai ke bawah dalam
organiasi untuk memperbaiki kinerja nya. Setiap orang dalam organisasi mempunyai
peran kepemimpinan yang harus dijalankan. Tipe perilaku kepemimpinan yang
bersifat di dorong oleh kinerja dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:

1. Performance - Sustanning Behavior

2. Performance - Accelerating Behavior

3. Balancing

Kinerja adalah hasil dan aplikasi kombinasi antara sustaning dan accelerating
leadership behavior.
 Pengertian Kualitas

Kualitas didenifinisikan pegawai melebihi permintaan konsumen.

 Hayzer dan Render

Mendefinisikan kualitas sebagai kemampuan produk atau jasa dalam memenuhi


kebutuhan

Pelanggan, dapat pula dikatakan sebagai totalitas tampilan dan karakteristik produk
atau jasa

Yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan


pelanggan.

 Russel dan Taylor

Memisahkan perspektif pelanggan terhadap produk dan jasa

1. Dimensi kualitas produk manufaktur menurut perspektif konsumen adalah


sebagai berikut:

a. Performance, yaitu menunjukkan dasar bekerjanya karakteristik produk.


Misal: seberapa

Baik mobil di gunakan.

b. Fitur, merupakan fitur tambahan atas fitur dasar. Misal: audio, atau jok
kulit.

c. Reability, yaitu keandalan menunjukkan probabilitas produk bekerja


dengan baik dalam
Jangka waktu tertentu.

d. Conformance, merupakan tingkatan seberapa kemampuan produk


memenuhi standar yang

Telah ditentukan sebelumnya.

e. Durability, menunjukkan berapa lama produk akan berakhir sehingga


tidak dapat digunakan

Lagi atau sampai memerlukan penggantian.

f. Serviceability, yaitu kemudahan produk untuk diperbaiki, kecepatan


memperbaiki dan

Kompetensi petugas perbaikan.

g. Aesthetic, yaitu menunjukkan produk apabila dilihat, dirasakan, suara,


bau atau selera yang

Di timbulkan

h. Safety, merupakan jaminan keselamatan bahwa pelanggan tidak


menjadi sakit atau luka

Karena produk tersebut.

i. Other perspectives, yaitu perpekstif subjektif.

1. Produktivitas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk


menghasilkan suatu produk atau jasa, umumnya merupakan kemampuan
setiap individu, sistem atau perusahaan untuk menghasilkan apa yang ingin
anda gunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
2. Ukuran Produktivitas adalah cara yang terbaik untuk mengevaluasi
kemampuan suatu negara menyediakan standar hidup yang baik bagi
penduduknya. Terdapat tiga variabel untuk meningkatkan produktivitas
beserta tantangan nya yaitu:

- Tenaga kerja. Tantangan dari tenaga kerja adalah dalam pendidikan,


pengetatan angkatan kerja (sehat & terjamin), pengeluaran sosial
untuk ketersediaan tenaga kerja (transportasi dan sanitasi)
- Modal diperlukan untuk mendukung tenaga kerja, tantangan yang
mempengaruhi investasi modal adalah adanya inflasi, suku bunga
dan pajak.
- Manajemen, bertanggung Jawab untuk meyakinkan bahwa tenaga
kerja dan modal digunakan secara efektif dalam meningkatkan
produktivitas. Tantangan yang dihadapi manajemen kemampuan
mengaplikasikan teknologi dan menyelesaikan masalah trade off
antara tenaga kerja dan modal.

3. Teknik mencapai produktivitas terdiri dari:


- Peningkatan modal manusia, kualitas modal manusia bertambah
lewat revisi sistem pembelajaran serta pelatihan.
- Inovasi teknologi, dengan perlengkapan yang lebih mutakhir
pekerja bisa mendapatkan lebih banyak output
- Investasi infrastruktur, investasi dalam infrastruktur dapat
menunjang produktivitas bisnis dengan menurunkan anggaran
logistik.
- Peningkatan modal fisik untuk produktivitas tidak hanya dari sisi
kuantitas saja namun juga kualitas.

Proses perbaikan produktivitas diantaranya:


- Melakukan penilaian kepada karyawan secara berkala, agar dapat
mengetahui kinerja karyawan dan membuat evaluasi kerja.
- Perluas ruang karyawan untuk berinovasi dan menyalurkan idenya
untuk kemajuan perusahaan
- Menyesuaikan Jabatan dengan passion yang agar lebih termotivasi
dalam bekerja

5. Strategi terhadap SDM diantaranya:


- Memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyalurkan ide dan
gagasan pribadi mereka.
- Memberikan penghargaan kepada karyawan untuk membuat
karyawan termotivasi
- Mengadakan program pelatihan karyawanpengertian

Anda mungkin juga menyukai