NIM : 530051633
BAHAN DISKUSI
Setalah membaca inisiasi 1 dan bahan-bahan tuton lainnya kemukakan pendapat anda
terkait dengan kinerja dalam organisasi, model dan indikator kinerja ? Jelaskan dengan
kaidah dan dukungan ilmiah dengan sitasi 5 tahun terakhir.
JAWABAN:
MANAJEMEN KINERJA
Sasaran manajemen kinerja adalah untuk menciptakan lingkungan di mana orang dapat
melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka untuk menghasilkan pekerjaan
dengan kualitas terbaik secara paling efisien dan efektif.
Meski secara harfiah kinerja adalah kata benda yang pengertiannya sama dengan hasil atau prestasi,
kinerja dalam literatur manajemen dan organisasi memiliki makna yang lebih luas dan beragam; bukan
sekedar hasil atau prestasi. Cermati misalnya pemahaman dan makna kinerja seperti yang dirangkum
oleh Lebas & Euske (2004) sebagai berikut:
1. Kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur, baik diukur menggunakan angka atau menggunakan
sebuah ekspresi yang memungkinkan terjadinya komunikasi
2. Kinerja berarti berupaya, sesuai dengan maksud tertentu, untuk menghasilkan sesuatu (misal upaya
menciptakan nilai)
5. Kinerja adalah perbandingan antara hasil dengan benchmark (patokan) tertentu baik yang ditetapkan
secara internal maupun patokan eksternal
6. Kinerja adalah hasil yang tidak diduga (mengejutkan) dibandingkan dengan yang diharapkan
8. Kinerja adalah pergelaran, khususnya dalam seni pertunjukan, yang melibatkan para aktor, peran
mereka dan bagaimana peran dimainkan serta melibatkan orang luar yang menonton pergelaran
tersebut.
9. Kinerja adalah judgment (sebuah keputusan atau penilaian) yang didasarkan pada sesuatu yang lain
sebagai pembanding. Persoalannya adalah siapa yang harus menjadi pengambil keputusan dan
bagaimana kriterianya.
Kinerja organisasi sebagai sebuah konsep mengalami berbagai perkembangan pengukuran dan definisi.
Pemahaman dan definisi tentang kinerja organisasi dalam literatur akademik dan beberapa penelitian
manajemen sangat beragam, sehingga tetap menjadi isu dan terus mengalami perkembangan (Barney,
2001). Terdapat beberapa pemikiran untuk menggambarkan konsep kinerja organisasi yaitu : 1) kinerja
adalah perangkat keuangan dan non keuangan yang memberikan informasi terhadap tercapainya tujuan
dan hasil, 2) kinerja adalah dinamis, memerlukan pertimbangan dan intepretasi, 3) kinerja diilustrasikan
dengan penggunaan model kualitas yang menjelaskan bagaimana tindakan dapat berpengaruh terhadap
hasil yang akan datang, 4) kinerja dipahami secara berbeda tergantung pada orang yang terlibat dalam
penilaian kinerja organisasi, 5) konsep kerja memerlukan pengetahuan karakteristik elemen-elemen 22
untuk masing-masing bidang pertanggungjawaban, 6) untuk pelaporan tingkat kinerja organisasi
memerlukan kemampuan mengkuantitatifkan hasil.
Oleh karena itu kinerja organisasi mencerminkan tingkat prestasi dan pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya serta keberhasilan manajer atau pemimpin organisasi dalam mengelola
organisasi.
Menurut Chien (2004), terdapat lima faktor utama yang menentukan pencapaian kinerja organisasi yaitu
: 1) gaya kepemimpinan dan lingkungan organisasi, 2) budaya organisasi, 3) design pekerjaan, 4) model
motivasi, dan 5) kebijakan sumber daya manusia
MODEL KINERJA
Model Manajemen kinerja adalah proses tentang dijalankan dan di
ungkapkannya manajemen kinerja dengan cara yang berbeda beda, dari yang
sangat sederhana dan mendasar sampai pada proses yang mendalam
1.Model Deming
Model Deming menjelaskan proses manajemen kinerja dimulai dengan
menyusun :
Menyusun Rencana
Perencanaan kinerja
Evaluasi kinerja
INDIKATOR KINERJA
Evaluasi kinerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari perusahaan, dimana evaluasi tersebut
dilakukan dalam beberapa periode tertentu. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh karyawan dapat melakukan pekerjaannya dan apakah sudah memenuhi standar,
sehingga ketika ada problem atau penyimpangan maka bisa segera dilakukan perbaikan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu
(Robbins, 2006:260):
KESIMPULAN:
Terlepas dari model kinerja apa yang dipilih oleh suatu organisasi maupun banyaknya indikator kinerja
yang bisa digunakan oleh sebuah organisasi, akan tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah
setiap indikator tidak berdiri sendiri yang terpisah dari indikator lain. Sebaliknya setiap indikator adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari indikator lain yang saling terkait sehingga pada akhirnya yang tersisa
adalah indikator-indikator kunci yang jumlahnya sangat terbatas. Indikator-indikator kunci atau sering
disebut Key Performance Indicators (KPIs) adalah indikator paling penting yang dinyatakan secara
kuantitatif dan menggambarkan kemampuan sebuah organisasi untuk bersaing dalam lingkup industri
Referensi:
Wibowo A E( 2007). Manajemen Kinerja. Edisi ketiga. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Prasada.
Sobirin, A. (2014). Manajemen Kinerja. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suryani, N. K. (2018). Kinerja Organisasi. Yogyakarta: Deepublish.
https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/download/438/338
https://jurnal.narotama.ac.id/index.php/kinerja/article/download/454/259/
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JMM/article/download/10326/8110