Jawaban :
Perbedaan Proses :
Pada proses pembuatan atau perencanaan Rencana Strategis terdapat 9 (Sembilan)
Proses:
1. Penentuan visi dan misi organisasi;
2. Memperluas profil organisasi yang mencerminkan kondisi pihak dalam dan sumber
daya terhadap kemampuan organisasi. Suatu profil organisasi adalah hasil analisa
internal organisasi untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi yang telah ada dan
menjabarkan kuantitas dan kualitas resource organisasi yang tersedia;
3. Analisa lingkungan pihak luar untuk menentukan keterkaitan terhadap perubahan
lingkungan;
4. Analisa lingkungan pihak dalam organisasi kekuatan dan kelemahan organisasi
dengan cara membandingkan profil organisasi dengan lingkungan pihak luar untuk
perumusan strategi organisasi ;
5. Melihat dan menentukan kesempatan dan ancaman strategis.
6. Perumusan keputusan strategik, analisa, penilaian dan pemilihan pada berbagai
alternatif strategis;
7. Pengembangan strategi organisasi pada tujuan jangka waktu panjang, serta organisasi
perlu mendefinisikan sasaran jangka pendek dan strategi operasional ;
8. Penerapan strategi merupakan kegiatan manajemen untuk me-ngoperasikan strategi;
9. Peninjauan kembali dan evaluasi penilaian atas kinerja organisasi yang berjalan ke
arah tujuan yang telah dirumuskan.
3. Menyusun Strategi
Organisasi kemudian bisa mulai menata strategi terkait cara organisasi mencapai tujuan.
Dengan mengidentifikasi SDM, teknologi, dan sumber daya lainnya yang dibutuhkan
untuk mengukur kesuksesan bisnis
4. Menerapkan Strategi
Pada tahapan ini SDM perlu bekerja sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing,
agar tujuan bisnis organisasi dapat tercapai.
Perencanaan Strategis:
Perencanaan Strategis merupakan proses mendokumentasikan dan menetapkan arah
bisnis dengan menilai dimana posisi perusahaan berada dan arah tujuan perusahaan,
dengan memperhitungkan SWOT dalam menjalankan bisnis organisasi. Serta melakukan
pembahasan masalah kinerja secara lebih luas, lebih urgen, dan dengan tujuan jangka
panjang. Perumusan visi dan misi organisasi akan menjadi inspirasi dalam penetapan
tujuan organisasi.
2. Praktik Manajerial
A. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penetapan tujuan organisasi untuk mencapai visi misi
oraganisasi, sebagai pengembangan terhadap rencana aktivitas organisasi. Fungsi
perencanaan berfungsi untuk memperkecil angka risiko atau kesalahan yang dapat
dilakukan dalam kegiatan organisasi.
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses penentuan resource organisasi dalam mencapai
tujuan perusahaan. Resource organisasi meliputi SDM sumber daya fisik, sumber
daya operasional. Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan pembagian tugas untuk
SDM, penetapan struktur perusahaan dan garis wewenangnya, mengalokasi sumber
daya alam, serta melakukan rekrutmen, menyeleksi dan melatih SDM.
C. Pelaksanaan
Proses ini merupakan implementasi terhadap seluruh rencana, konsep, ide, serta
gagasan yang telah dirumuskan sebelumnya, untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam pelaksanaannya, wajar jika terdapat beberapa kendala, namun ada pula yang
langsung berhasil. Fungsi pelaksanaan bimbingan yaitu memberikan motivasi kepada
SDM serta peningkatan kemampuan kinerja pegawai.
D. Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk pengkoreksian terhadap kinerja organisasidengan
tujuan untuk memastikan telah dijalankan sudah sesuai. Fungsi pengendalian
dilakukan dengan cara melihat kesesuaian dengan rancangan, serta menentukan dan
menganalisa letak per-masalahannya agar menemukan solusi dalam pengendalian.
3. Model Costello
Manajemen kinerja oleh Costtelo dalam bentuk siklus dimulai dari membuat
perencanaan kinerja dan pengembangan. Dalam mencapai tujuan meningkatkan
kinerja harus diberi kesempatan mendapat pelatihan pada sumber daya manusia
serta dilakukan pengukuran terhadap kemajuan kinerja. Kemudian, dilakukan
peninjauan kembali dengan skala rutin atau berkala terhadap kemajuan kinerja
dan mempertimbangkan seberapa perlu dilakukan perubahan rencana dalam
meningkatkan kinerja.
Pelatihan atau peninjauan kembali dilakukan secara berkala pada akhir tahun yang
untuk mempertimbangkan peng-gajian serta menjadi feedback pada rencana
selanjutnya.
4. Model Armsstrong Baron
Didefinisikan manajemen kinerja merupakan proses sistematis dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Seluruh komponen organisasi bersama
memahami dan mengelola kinerja dalam kerangka tujuan, standar, dan
persyaratan kompetensi yang disepakati. Terdapat lima tujuan utama dari setiap
program manajemen kinerja.
1. Visi bersama – semua anggota program harus mempunyai visi yang sama dan
selaras dengan tujuan organisasi.
2. Harapan – penting untuk menguraikan dengan tepat apa yang diharapkan dari
karyawan, karena hal ini memberi mereka arah dan tujuan.
Daftar pustaka :
Armstrong, M. (2015). Armstrong’s handbook of performance management : an
evidence-based guide to delivering high performance. In Plastic and Reconstructive
Surgery.
Bussin, M. (2017). Performance management reboot: Fresh perspectives for the changing
world of work. In Knowledge Resources.
Ahmad, Azmy (2022) Bahan Perkuliahan Mahasiswa Aplikatif Manajemen Kinerja:
Metode dan Proses Kinerja karyawan. Manual. Universitas Paramadina, Jakarta.
McCabe, D. (2020). Changing Change Management. In Changing Change Management.
https://doi.org/10.4324/9780429029981
Habibi, D., & Hartini, H. (2023). Pengelolaan Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada
KPPBC TMP Merak.