Anda di halaman 1dari 28

TUGAS KEENAM PENGANTAR MANAJEMEN

Nama : OGI SAEPULOH


Kelas : K (Cilengkrang)
NPM : 434334022022417

I. SOAL KESATU

A. Ada berapa tahapan mengenai manajemen straegik

Manajemen strategik umumnya terdiri dari empat tahapan, yaitu:


1. Analisis situasi: Tahap ini melibatkan analisis internal dan eksternal organisasi untuk
memahami kondisi saat ini dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan organisasi.
Analisis internal mencakup evaluasi kekuatan dan kelemahan organisasi, sedangkan
analisis eksternal mencakup evaluasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi dari
lingkungan eksternal.
2. Penetapan tujuan: Tahap ini melibatkan penetapan tujuan jangka panjang organisasi dan
tujuan yang lebih spesifik untuk setiap unit atau departemen. Tujuan-tujuan ini harus sesuai
dengan hasil analisis situasi dan memberikan arah yang jelas untuk organisasi.
3. Formulasi strategi: Tahap ini melibatkan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan
organisasi. Strategi dapat dikembangkan untuk setiap unit atau departemen dalam
organisasi, dan harus mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan organisasi serta
peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi dari lingkungan eksternal.
4. Implementasi strategi: Tahap ini melibatkan implementasi strategi yang telah
dikembangkan. Ini mencakup alokasi sumber daya, pengembangan program tindakan, dan
pengawasan pelaksanaan strategi. Tahap ini juga melibatkan pengukuran dan evaluasi hasil
strategi dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

B. Coba saudara tuliskan hubungan misi, tujuan dan rencana lainya.

Misi, tujuan, dan rencana merupakan elemen penting dalam manajemen organisasi. Berikut adalah
hubungan antara ketiga elemen tersebut:
1. Misi: Misi adalah pernyataan tujuan utama organisasi yang memberikan arah dan tujuan
jangka panjang bagi organisasi. Misi menentukan visi, nilai-nilai, dan tujuan organisasi,
dan harus memberikan arah yang jelas bagi seluruh bagian organisasi.
2. Tujuan: Tujuan adalah hasil spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Tujuan harus terukur, dapat dicapai, dan harus sesuai dengan misi
organisasi. Tujuan dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, seperti kuantitatif atau
kualitatif, dan harus berhubungan langsung dengan misi organisasi.
3. Rencana: Rencana adalah cara organisasi mencapai tujuan mereka. Rencana dapat berupa
rencana strategis, taktis, atau operasional, dan harus sesuai dengan misi dan tujuan
organisasi. Rencana harus berisi detail tentang bagaimana sumber daya organisasi akan
digunakan untuk mencapai tujuan dan harus dapat diimplementasikan.
Dengan demikian, misi, tujuan, dan rencana merupakan elemen yang saling terkait dalam
manajemen organisasi. Misi menentukan arah dan tujuan jangka panjang, sementara tujuan
memberikan arah dan tujuan jangka pendek. Rencana, di sisi lain, merupakan cara organisasi
mencapai tujuan dan harus disesuaikan dengan misi dan tujuan. Tanpa tujuan dan rencana yang
jelas, misi organisasi hanya menjadi pernyataan tanpa arah yang jelas dan tidak akan memberikan
manfaat bagi organisasi.
Sebagai contoh, sebuah organisasi pendidikan memiliki misi untuk menyediakan pendidikan
berkualitas bagi siswa. Tujuan mereka dalam jangka pendek dapat menjadi meningkatkan nilai
rata-rata siswa pada ujian tahunan. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi dapat mengembangkan
rencana yang mencakup strategi untuk meningkatkan kualitas pengajaran, mengadakan program
bimbingan belajar, dan memberikan dukungan kepada siswa yang membutuhkan. Rencana ini
harus sesuai dengan misi organisasi untuk memberikan pendidikan berkualitas, dan harus
membantu organisasi mencapai tujuan mereka dalam jangka pendek.

C. Coba saudara jelaskan mengenai Manajemen By Obyektif.

Manajemen By Objectives (MBO) adalah suatu metode manajemen yang fokus pada pencapaian
tujuan organisasi melalui pengembangan tujuan yang spesifik dan terukur untuk setiap individu
dalam organisasi. MBO dikembangkan oleh Peter Drucker pada tahun 1950-an dan sejak itu telah
menjadi salah satu metode manajemen yang paling populer.
Konsep dasar dari MBO adalah bahwa setiap individu dalam organisasi harus memiliki tujuan
yang jelas dan spesifik yang terukur. Tujuan ini harus disusun bersama oleh manajer dan bawahan,
dan harus menjadi dasar bagi evaluasi kinerja individu. Tujuan juga harus sesuai dengan tujuan
organisasi secara keseluruhan.
MBO terdiri dari empat tahap:
1. Penetapan tujuan: Manajer dan bawahan menetapkan tujuan spesifik yang terukur untuk
setiap individu. Tujuan ini harus berdasarkan pada tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Perencanaan tindakan: Setelah tujuan ditetapkan, individu harus merencanakan tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana harus mencakup sumber daya yang dibutuhkan
dan jadwal waktu.
3. Pelaksanaan: Setelah rencana disusun, individu harus melaksanakan tindakan untuk
mencapai tujuan mereka.
4. Evaluasi: Setelah tindakan dilaksanakan, kinerja individu harus dievaluasi terhadap tujuan
yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu
dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan.
MBO memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Fokus pada pencapaian tujuan: Dengan menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur,
MBO memungkinkan organisasi untuk fokus pada pencapaian tujuan mereka.
2. Keterlibatan karyawan: Dalam MBO, karyawan berpartisipasi dalam penetapan tujuan
mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dan motivasi untuk
mencapai tujuan.
3. Evaluasi kinerja: Dengan mengevaluasi kinerja terhadap tujuan yang telah ditetapkan,
MBO memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan
dan memberikan umpan balik yang berguna kepada karyawan.
Namun, MBO juga memiliki beberapa kelemahan, seperti memakan waktu yang lama dalam
penyusunan tujuan, serta fokus yang terlalu kuat pada pencapaian tujuan dan mungkin
mengabaikan aspek lain dari kinerja karyawan.

D. Apa saja yang mempengaruhi faktor tujuan ?

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi faktor tujuan antara lain:


1. Visi: Visi organisasi dapat mempengaruhi penentuan tujuan, karena visi adalah pandangan
jangka panjang tentang tujuan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi.
2. Lingkungan Eksternal: Lingkungan eksternal seperti persaingan, peraturan pemerintah,
kondisi ekonomi, teknologi, dan budaya dapat mempengaruhi tujuan organisasi.
3. Ketersediaan Sumber Daya: Sumber daya seperti keuangan, tenaga kerja, dan infrastruktur
juga dapat mempengaruhi penentuan tujuan organisasi, karena tujuan yang terlalu ambisius
dapat menjadi tidak realistis jika sumber daya yang tersedia terbatas.
4. Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pimpinan organisasi juga dapat
mempengaruhi penentuan tujuan, karena pemimpin yang memprioritaskan inovasi dan
pengembangan produk baru mungkin memiliki tujuan yang berbeda dengan pemimpin
yang lebih fokus pada efisiensi dan pengendalian biaya.
5. Budaya Organisasi: Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara organisasi menetapkan
tujuan, karena budaya dapat mempengaruhi prioritas dan nilai-nilai organisasi.

II. SOAL KEDUA

1. Hirarki manajemen itu apa saja?


Berikut adalah hirarki manajemen yang umum digunakan dalam organisasi:

1. Top-level management: Merupakan level manajemen tertinggi dalam organisasi, yang


bertanggung jawab untuk menentukan tujuan dan strategi jangka panjang organisasi, serta
mengambil keputusan penting yang berdampak besar pada perusahaan. Contoh posisi di level
ini adalah CEO, CFO, dan COO.

2. Middle-level management: Merupakan level manajemen yang berada di tengah-tengah hierarki,


yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
departemen atau unit bisnis tertentu. Contoh posisi di level ini adalah manajer pemasaran,
manajer keuangan, dan manajer produksi.

3. Lower-level management: Merupakan level manajemen yang berada di bawah middle-level


management, yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengawasi pekerjaan sehari-hari
dari karyawan operasional. Contoh posisi di level ini adalah supervisor, kepala bagian, dan
koordinator.

4. Non-managerial employees: Merupakan karyawan operasional yang tidak memiliki tanggung


jawab manajerial, namun tetap memiliki peran penting dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. Contoh posisi di level ini adalah staf administrasi, teknisi, dan operator mesin.

2. Apa itu hirarkis strategi?

Hirarki strategi adalah konsep yang mengacu pada tahapan-tahapan dalam proses pengembangan
strategi organisasi, mulai dari tahap yang paling tinggi hingga tahap yang paling rendah. Hirarki strategi
ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk membantu memastikan bahwa setiap strategi yang
dikembangkan sesuai dengan arah dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

3. Terdapat 3 tingkat strategi manajemen, apa itu apa saja ?

Ada tiga tingkat hirarki strategi yang umumnya digunakan dalam perusahaan:

1. Corporate-level strategy (strategi tingkat korporat): Ini adalah strategi yang berfokus pada arah
umum dan tujuan jangka panjang organisasi secara keseluruhan. Strategi ini mencakup
pemilihan bisnis utama, alokasi sumber daya antara bisnis, dan keputusan investasi jangka
panjang.

2. Business-level strategy (strategi tingkat bisnis): Ini adalah strategi yang berfokus pada cara
memenangkan persaingan di pasar yang dihadapi oleh perusahaan dalam bisnis yang spesifik.
Strategi ini mencakup penentuan segmen pasar yang akan dilayani, posisi persaingan yang akan
diambil, dan upaya untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

3. Functional-level strategy (strategi tingkat fungsional): Ini adalah strategi yang berfokus pada
cara setiap fungsi bisnis di dalam organisasi (seperti pemasaran, produksi, keuangan, dan SDM)
dapat mendukung strategi tingkat korporat dan bisnis. Strategi ini mencakup pemilihan aktivitas
yang akan dilakukan oleh setiap fungsi dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan
strategis.
4. Jelaskan sembilan langkah proses manajemen strategis?

Proses manajemen strategis terdiri dari sembilan langkah yang saling terkait dan mempengaruhi satu
sama lain. Berikut adalah penjelasan mengenai sembilan langkah tersebut:

1. Identifikasi misi dan tujuan organisasi: Langkah pertama dalam manajemen strategis adalah
mengidentifikasi misi dan tujuan organisasi secara jelas dan spesifik. Misi adalah pernyataan
yang menggambarkan tujuan pokok dan filosofi organisasi, sedangkan tujuan adalah hasil yang
ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.

2. Analisis lingkungan: Setelah misi dan tujuan organisasi diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis lingkungan. Analisis ini meliputi pengamatan terhadap faktor-faktor
eksternal (seperti ekonomi, politik, sosial, teknologi, dan lingkungan hukum) dan faktor-faktor
internal (seperti sumber daya, kemampuan, dan struktur organisasi) yang mempengaruhi
organisasi.

3. Evaluasi sumber daya: Setelah dilakukan analisis lingkungan, langkah selanjutnya adalah
mengevaluasi sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini meliputi
identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
organisasi.

4. Analisis posisi persaingan: Langkah keempat adalah melakukan analisis posisi persaingan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana organisasi dapat bersaing dengan pesaing
dalam pasar yang sama.

5. Penentuan strategi: Setelah langkah-langkah analisis sebelumnya dilakukan, maka langkah


selanjutnya adalah menentukan strategi organisasi. Strategi yang dipilih harus mencakup cara
untuk memaksimalkan kekuatan organisasi, meminimalkan kelemahan, mengambil peluang, dan
mengatasi ancaman.

6. Implementasi strategi: Setelah strategi ditentukan, langkah selanjutnya adalah


mengimplementasikan strategi tersebut. Implementasi strategi meliputi alokasi sumber daya,
pengorganisasian aktivitas, dan pengembangan proses manajemen.

7. Monitoring dan evaluasi: Setelah strategi diimplementasikan, langkah selanjutnya adalah


melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja organisasi. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa strategi yang dipilih efektif dan dapat mencapai tujuan organisasi.

8. Perubahan strategi: Jika hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa strategi yang dipilih
tidak efektif, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perubahan strategi. Perubahan
strategi dapat berupa penyesuaian kecil atau perubahan besar dalam arah strategi organisasi.

9. Pemeliharaan strategi: Setelah strategi baru diimplementasikan, langkah terakhir dalam


manajemen strategis adalah memelihara strategi tersebut. Pemeliharaan strategi meliputi
pembaharuan strategi secara berkala, peningkatan kemampuan organisasi, dan penyesuaian
dengan perubahan lingkungan.

5. Tuliskan 7 Langkah Strategic Management Process?


Berikut adalah 7 langkah proses manajemen strategis:

1. Analisis lingkungan eksternal: Melakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan seperti persaingan, tren industri, regulasi pemerintah, dan
kondisi ekonomi.

2. Analisis lingkungan internal: Menganalisis sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT).

3. Menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan: Menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai yang
akan membimbing strategi perusahaan.

4. Menetapkan tujuan dan sasaran: Menetapkan tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka
panjang yang spesifik, terukur, dan realistis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

5. Menetapkan strategi: Memilih strategi yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
dan sasaran, berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal.

6. Implementasi strategi: Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih dengan mengalokasikan


sumber daya dan membuat rencana tindakan yang spesifik.

7. Evaluasi dan pengendalian: Mengevaluasi kinerja perusahaan secara teratur dan melakukan
pengendalian jika strategi tidak berjalan sesuai rencana. Hal ini melibatkan penilaian atas
apakah sumber daya perusahaan telah digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan dan
sasaran perusahaan.

6. Sebutkan 5 langkah strategic management process?

Berikut adalah 5 langkah proses manajemen strategis:

1. Analisis lingkungan eksternal: Melakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan seperti persaingan, tren industri, regulasi pemerintah, dan
kondisi ekonomi.

2. Analisis lingkungan internal: Menganalisis sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT).

3. Menetapkan misi dan visi perusahaan: Menetapkan misi dan visi perusahaan yang akan
membimbing strategi perusahaan.

4. Menetapkan tujuan dan sasaran: Menetapkan tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka
panjang yang spesifik, terukur, dan realistis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

5. Menetapkan strategi: Memilih strategi yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
dan sasaran, berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal.

7. Apa saja 4 Langkah strategi?

Berikut adalah 4 langkah strategi manajemen:


1. Penetapan tujuan: Tahap pertama dalam manajemen strategi adalah penetapan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan harus jelas, terukur, spesifik, dan relevan dengan visi perusahaan.

2. Analisis lingkungan: Tahap kedua adalah analisis lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan
internal dan eksternal. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

3. Perumusan strategi: Tahap ketiga adalah perumusan strategi. Perusahaan harus memilih
strategi yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Implementasi strategi: Tahap terakhir adalah implementasi strategi. Pada tahap ini, perusahaan
harus merencanakan tindakan-tindakan spesifik yang akan diambil untuk menerapkan strategi
dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

8. Sebutkan 6 langkah perumusan strategi?

Berikut adalah 6 langkah dalam perumusan strategi:

1. Analisis lingkungan: Langkah pertama dalam perumusan strategi adalah analisis lingkungan,
yang mencakup analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini membantu
dalam mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan.

2. Penetapan tujuan: Setelah analisis lingkungan, perusahaan perlu menetapkan tujuan yang
spesifik dan terukur yang ingin dicapai.

3. Pemilihan strategi: Setelah menetapkan tujuan, perusahaan perlu memilih strategi yang paling
efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang dipilih harus sesuai dengan kekuatan dan
kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman di lingkungan bisnis.

4. Pengembangan rencana aksi: Setelah memilih strategi, perusahaan harus mengembangkan


rencana aksi yang spesifik untuk menerapkan strategi tersebut. Rencana aksi harus mencakup
tindakan yang harus dilakukan, sumber daya yang diperlukan, dan waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.

5. Implementasi strategi: Setelah mengembangkan rencana aksi, perusahaan harus menerapkan


strategi tersebut. Pada tahap ini, manajer harus memastikan bahwa semua tindakan yang
diperlukan dilakukan sesuai dengan rencana aksi.

6. Evaluasi kinerja: Setelah menerapkan strategi, perusahaan perlu mengevaluasi kinerja untuk
memastikan bahwa tujuan telah dicapai. Evaluasi kinerja dapat membantu perusahaan dalam
menentukan apakah perlu melakukan penyesuaian atau perbaikan dalam strategi yang telah
dipilih.

9. Tulis 4 langkah utama dalam perencanaan strategis?

Berikut adalah 4 langkah utama dalam perencanaan strategis:

1. Analisis Situasi: Langkah pertama dalam perencanaan strategis adalah melakukan analisis
situasi. Tujuan dari analisis situasi adalah untuk memahami kondisi internal dan eksternal
organisasi. Analisis ini mencakup evaluasi sumber daya, kemampuan, kekuatan, dan kelemahan
organisasi serta faktor-faktor eksternal seperti pesaing, pelanggan, dan peraturan pemerintah.

2. Penetapan Tujuan: Setelah analisis situasi selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah
menetapkan tujuan. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berkelanjutan.
Tujuan harus didasarkan pada analisis situasi sebelumnya, dan harus sesuai dengan misi
organisasi.

3. Pengembangan Strategi: Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya adalah


mengembangkan strategi. Strategi adalah rencana umum untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategi dapat berupa strategi pertumbuhan, strategi diferensiasi, strategi biaya, atau kombinasi
dari ketiganya. Pengembangan strategi harus didasarkan pada analisis situasi dan tujuan yang
telah ditetapkan.

4. Implementasi dan Evaluasi Strategi: Setelah strategi dikembangkan, langkah terakhir dalam
perencanaan strategis adalah implementasi dan evaluasi strategi. Implementasi strategi
melibatkan alokasi sumber daya, pembentukan struktur organisasi, dan pelaksanaan taktik.
Evaluasi strategi melibatkan pemantauan kinerja organisasi dan revisi strategi jika diperlukan.
Evaluasi strategi juga membantu memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai dan bahwa
organisasi tetap beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis.

10. Sebutkan apa saja 8 langkah dalam proses manajemen strategis?

Berikut adalah 8 langkah dalam proses manajemen strategis:

1. Penentuan Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Perusahaan: Langkah pertama dalam manajemen strategis
adalah menentukan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Misi perusahaan adalah pernyataan
tentang tujuan jangka panjang perusahaan, visi perusahaan adalah gambaran tentang masa
depan perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam
mengambil keputusan.

2. Analisis Lingkungan: Langkah kedua adalah melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan.

3. Penentuan Strategi: Langkah ketiga adalah menentukan strategi perusahaan. Strategi


perusahaan terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi
korporasi menentukan bisnis mana yang akan dijalankan perusahaan, strategi bisnis
menentukan cara perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut, dan strategi fungsional
menentukan cara departemen-departemen perusahaan mendukung strategi bisnis.

4. Penentuan Tujuan: Langkah keempat adalah menentukan tujuan perusahaan. Tujuan


perusahaan harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan waktu-batang.
5. Penyusunan Rencana Aksi: Langkah kelima adalah menyusun rencana aksi. Rencana aksi
menjelaskan tindakan-tindakan konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

6. Pelaksanaan Rencana Aksi: Langkah keenam adalah melaksanakan rencana aksi. Pelaksanaan
rencana aksi harus dipantau dan dievaluasi secara teratur.

7. Evaluasi dan Kontrol: Langkah ketujuh adalah mengevaluasi dan mengontrol hasil dari
pelaksanaan rencana aksi. Evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah tujuan perusahaan
tercapai atau tidak.

8. Penyesuaian Strategi: Langkah terakhir adalah menyesuaikan strategi perusahaan jika


diperlukan. Penyesuaian strategi perusahaan dilakukan jika ada perubahan dalam lingkungan
bisnis atau jika tujuan perusahaan tidak tercapai.

11. Mengapa manajemen strategi sangat penting bagi perusahaan?

Manajemen strategi sangat penting bagi perusahaan karena:

1. Menentukan arah perusahaan: Manajemen strategi membantu perusahaan untuk menentukan


arah dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Dengan memiliki visi dan misi yang jelas,
perusahaan dapat mengarahkan semua sumber daya dan usahanya untuk mencapai tujuan
tersebut.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas: Dengan manajemen strategi, perusahaan dapat


mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif, sehingga dapat mencapai tujuan secara
lebih cepat dan efektif.

3. Memperkuat posisi perusahaan di pasar: Manajemen strategi membantu perusahaan untuk


memperkuat posisi mereka di pasar. Dengan memahami persaingan dan kebutuhan pelanggan,
perusahaan dapat mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan
pertumbuhan.

4. Mengurangi risiko: Dalam manajemen strategi, perusahaan melakukan analisis risiko dan
menyusun rencana cadangan. Hal ini membantu perusahaan untuk mengurangi risiko dan
meminimalkan dampaknya jika terjadi situasi yang tidak diinginkan.

5. Meningkatkan inovasi: Dalam manajemen strategi, perusahaan berfokus pada pengembangan


inovasi dan strategi baru untuk menghadapi perubahan pasar dan lingkungan bisnis yang terus
berkembang. Hal ini membantu perusahaan untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam
jangka panjang.

12. Bagaimana langkah pertama strategic Management?

Langkah pertama dalam Strategic Management adalah merumuskan misi perusahaan. Misi merupakan
pernyataan yang menggambarkan tujuan utama dan alasan mengapa perusahaan didirikan, serta
menjelaskan produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.

13. Sebutkan 4 langkah manajemen strategik yang efektif?


Berikut adalah 4 langkah manajemen strategik yang efektif:

1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal: Proses ini melibatkan pengumpulan data
tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi dari
lingkungan eksternal. Data ini kemudian digunakan untuk mengembangkan strategi yang
relevan dan efektif.

2. Membuat rencana strategis: Setelah menganalisis lingkungan internal dan eksternal, perusahaan
perlu membuat rencana strategis yang jelas dan terukur. Rencana ini harus terdiri dari tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, serta tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

3. Implementasi strategi: Implementasi strategi melibatkan mengalokasikan sumber daya dan


menetapkan tanggung jawab dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Setiap departemen dan individu dalam perusahaan harus memahami peran mereka
dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.

4. Evaluasi dan penyesuaian: Evaluasi strategi dan kinerja perusahaan harus dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa perusahaan berada pada jalur yang benar dan mencapai
tujuan yang ditetapkan. Jika strategi tidak berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan
penyesuaian untuk memperbaiki kinerja dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

14. Apa saja prinsip manajemen strategis?

Berikut adalah beberapa prinsip manajemen strategis:

1. Orientasi pelanggan: Perusahaan harus berfokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Mereka harus mengidentifikasi pasar yang tepat dan menciptakan produk atau layanan yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta: Manajer strategis harus mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan sebelum mengambil keputusan. Hal ini membantu mereka membuat
keputusan yang tepat dan akurat.

3. Penggunaan sumber daya secara efektif: Manajemen strategis harus memastikan bahwa sumber
daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

4. Inovasi: Perusahaan harus berinovasi secara terus-menerus untuk mengikuti perubahan pasar
dan tren. Mereka harus mengembangkan produk dan layanan baru dan meningkatkan proses
bisnis untuk tetap bersaing.

5. Kolaborasi: Manajemen strategis harus bekerja sama dengan berbagai departemen dan pihak
terkait untuk mencapai tujuan perusahaan. Kolaborasi membantu memastikan bahwa semua
pihak memiliki pemahaman yang sama tentang visi dan misi perusahaan.

6. Fleksibilitas: Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan strategi mereka


dengan cepat jika terjadi perubahan pasar atau situasi bisnis yang tidak terduga.
7. Pengambilan risiko yang terukur: Manajemen strategis harus mampu mengambil risiko yang
terukur untuk mencapai tujuan perusahaan. Mereka harus melakukan analisis risiko dan
mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.

15. Apa saja langkah langkah dalam proses manajemen strategis?

Proses manajemen strategis dapat diuraikan menjadi beberapa langkah, di antaranya:

1. Analisis lingkungan internal dan eksternal: Langkah pertama dalam manajemen strategis adalah
melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis internal mencakup
kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan analisis eksternal mencakup peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan.

2. Penetapan visi, misi, dan tujuan: Setelah melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal,
perusahaan menetapkan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Visi perusahaan menggambarkan
gambaran masa depan perusahaan yang ingin dicapai, sementara misi perusahaan menjelaskan
alasan keberadaan perusahaan. Tujuan perusahaan harus terukur, spesifik, dapat dicapai,
relevan, dan waktu tertentu.

3. Perumusan strategi: Setelah menetapkan visi, misi, dan tujuan, langkah berikutnya adalah
merumuskan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi perusahaan mencakup
strategi umum, strategi bisnis, dan strategi fungsional.

4. Implementasi strategi: Implementasi strategi melibatkan alokasi sumber daya dan


pengembangan rencana aksi untuk mencapai tujuan perusahaan. Implementasi strategi
memerlukan koordinasi dan integrasi semua aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan
perusahaan.

5. Evaluasi dan pengawasan: Evaluasi dan pengawasan adalah langkah terakhir dalam manajemen
strategis. Evaluasi strategi mencakup pengukuran kinerja dan pemantauan implementasi
strategi. Pengawasan strategi mencakup tindakan korektif jika strategi tidak berjalan sesuai
rencana atau tidak mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6. Perubahan dan penyesuaian: Perubahan dan penyesuaian strategi dapat diperlukan ketika
terjadi perubahan lingkungan internal atau eksternal perusahaan atau ketika strategi tidak
efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

16. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategis?

Manajemen strategis adalah proses perumusan, implementasi, dan evaluasi keputusan lintas-fungsional
yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dalam manajemen
strategis, organisasi mempertimbangkan tantangan dan peluang eksternal, kemampuan internal, dan
nilai-nilai serta misinya untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan jangka
panjangnya. Manajemen strategis melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap lingkungan
eksternal, penilaian terhadap kemampuan internal organisasi, serta penentuan rencana strategis dan
keputusan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

17. Bagaimana langkah langkah dalam proses manajemen strategis?


Proses manajemen strategis melibatkan serangkaian langkah yang diperlukan untuk mengembangkan,
menerapkan, dan mengevaluasi strategi bisnis sebuah organisasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam
proses manajemen strategis:

1. Analisis lingkungan internal dan eksternal: Pertama, perusahaan perlu menganalisis faktor
internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnisnya. Ini termasuk analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan analisis PESTEL (Political, Economic,
Sociocultural, Technological, Environmental, and Legal).

2. Menentukan misi, visi, dan nilai-nilai: Setelah memahami lingkungan bisnis, perusahaan harus
menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai organisasi. Misi menggambarkan tujuan inti perusahaan,
visi menggambarkan gambaran masa depan perusahaan, dan nilai-nilai organisasi
menggambarkan keyakinan dan prinsip yang dianut oleh perusahaan.

3. Menetapkan tujuan dan sasaran: Setelah menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai, perusahaan
harus menetapkan tujuan dan sasaran yang spesifik, terukur, tercapai, relevan, dan berbatasan
waktu. Tujuan dan sasaran ini harus mendukung pencapaian misi dan visi organisasi.

4. Membuat strategi: Setelah menetapkan tujuan dan sasaran, perusahaan perlu mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Strategi harus berdasarkan pada analisis
lingkungan, misi, visi, nilai-nilai, dan tujuan dan sasaran organisasi.

5. Implementasi strategi: Setelah strategi dikembangkan, perusahaan perlu menerapkannya. Ini


melibatkan alokasi sumber daya, pengaturan struktur organisasi, dan mengembangkan rencana
aksi.

6. Evaluasi dan kontrol: Proses manajemen strategis tidak akan efektif jika tidak dievaluasi secara
teratur. Perusahaan perlu mengevaluasi kinerja strategi dan melakukan kontrol untuk
memastikan bahwa strategi tersebut berjalan sesuai rencana. Jika strategi tidak berhasil, maka
perusahaan harus melakukan perubahan yang diperlukan.

7. Perbaikan terus menerus: Perusahaan harus terus meningkatkan proses manajemen


strategisnya. Ini melibatkan identifikasi kesalahan dan kelemahan, serta melakukan perubahan
yang diperlukan untuk meningkatkan proses dan kinerja organisasi.

18. 8 langkah proses manajemen strategi?

Berikut adalah 8 langkah dalam proses manajemen strategis:

1. Penentuan Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Perusahaan: Langkah pertama dalam manajemen strategis
adalah menentukan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Misi perusahaan adalah pernyataan
tentang tujuan jangka panjang perusahaan, visi perusahaan adalah gambaran tentang masa
depan perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam
mengambil keputusan.

2. Analisis Lingkungan: Langkah kedua adalah melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan.
3. Penentuan Strategi: Langkah ketiga adalah menentukan strategi perusahaan. Strategi
perusahaan terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi
korporasi menentukan bisnis mana yang akan dijalankan perusahaan, strategi bisnis
menentukan cara perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut, dan strategi fungsional
menentukan cara departemen-departemen perusahaan mendukung strategi bisnis.

4. Penentuan Tujuan: Langkah keempat adalah menentukan tujuan perusahaan. Tujuan


perusahaan harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan waktu-batang.

5. Penyusunan Rencana Aksi: Langkah kelima adalah menyusun rencana aksi. Rencana aksi
menjelaskan tindakan-tindakan konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

6. Pelaksanaan Rencana Aksi: Langkah keenam adalah melaksanakan rencana aksi. Pelaksanaan
rencana aksi harus dipantau dan dievaluasi secara teratur.

7. Evaluasi dan Kontrol: Langkah ketujuh adalah mengevaluasi dan mengontrol hasil dari
pelaksanaan rencana aksi. Evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah tujuan perusahaan
tercapai atau tidak.

Penyesuaian Strategi: Langkah terakhir adalah menyesuaikan strategi perusahaan jika diperlukan.
Penyesuaian strategi perusahaan dilakukan jika ada perubahan dalam lingkungan bisnis atau jika tujuan
perusahaan tidak tercapai.

19. 5 langkah proses manajemen strategi?

Berikut adalah 5 langkah dalam proses manajemen strategis:

1. Penentuan Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Perusahaan: Langkah pertama dalam manajemen strategis
adalah menentukan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Misi perusahaan adalah pernyataan
tentang tujuan jangka panjang perusahaan, visi perusahaan adalah gambaran tentang masa
depan perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam
mengambil keputusan.

2. Analisis Lingkungan: Langkah kedua adalah melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan.

3. Penentuan Strategi: Langkah ketiga adalah menentukan strategi perusahaan. Strategi


perusahaan terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi
korporasi menentukan bisnis mana yang akan dijalankan perusahaan, strategi bisnis
menentukan cara perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut, dan strategi fungsional
menentukan cara departemen-departemen perusahaan mendukung strategi bisnis.

4. Penentuan Tujuan: Langkah keempat adalah menentukan tujuan perusahaan. Tujuan


perusahaan harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan waktu-batang.
5. Penyusunan Rencana Aksi: Langkah kelima adalah menyusun rencana aksi. Rencana aksi
menjelaskan tindakan-tindakan konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

20. 8 langkah dalam proses manajemen strategis?

Berikut adalah 8 langkah dalam proses manajemen strategis:

1. Penentuan Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Perusahaan: Langkah pertama dalam manajemen strategis
adalah menentukan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Misi perusahaan adalah pernyataan
tentang tujuan jangka panjang perusahaan, visi perusahaan adalah gambaran tentang masa
depan perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam
mengambil keputusan.

2. Analisis Lingkungan: Langkah kedua adalah melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan.

3. Penentuan Strategi: Langkah ketiga adalah menentukan strategi perusahaan. Strategi


perusahaan terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi
korporasi menentukan bisnis mana yang akan dijalankan perusahaan, strategi bisnis
menentukan cara perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut, dan strategi fungsional
menentukan cara departemen-departemen perusahaan mendukung strategi bisnis.

4. Penentuan Tujuan: Langkah keempat adalah menentukan tujuan perusahaan. Tujuan


perusahaan harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan waktu-batang.

5. Penyusunan Rencana Aksi: Langkah kelima adalah menyusun rencana aksi. Rencana aksi
menjelaskan tindakan-tindakan konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

6. Pelaksanaan Rencana Aksi: Langkah keenam adalah melaksanakan rencana aksi. Pelaksanaan
rencana aksi harus dipantau dan dievaluasi secara teratur.

7. Evaluasi dan Kontrol: Langkah ketujuh adalah mengevaluasi dan mengontrol hasil dari
pelaksanaan rencana aksi. Evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah tujuan perusahaan
tercapai atau tidak.

8. Penyesuaian Strategi: Langkah terakhir adalah menyesuaikan strategi perusahaan jika


diperlukan. Penyesuaian strategi perusahaan dilakukan jika ada perubahan dalam lingkungan
bisnis atau jika tujuan perusahaan tidak tercapai.

21. Apa dan bagaimana proses manajemen strategis itu?

Manajemen strategis adalah proses perumusan, implementasi, dan evaluasi keputusan lintas-fungsional
yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Dalam manajemen
strategis, organisasi mempertimbangkan tantangan dan peluang eksternal, kemampuan internal, dan
nilai-nilai serta misinya untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan jangka
panjangnya. Manajemen strategis melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap lingkungan
eksternal, penilaian terhadap kemampuan internal organisasi, serta penentuan rencana strategis dan
keputusan pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

22. 6 langkah dalam proses manajemen strategik?

1. Penentuan Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Perusahaan: Langkah pertama dalam manajemen strategis
adalah menentukan misi, visi, dan nilai-nilai perusahaan. Misi perusahaan adalah pernyataan
tentang tujuan jangka panjang perusahaan, visi perusahaan adalah gambaran tentang masa
depan perusahaan, dan nilai-nilai perusahaan adalah prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam
mengambil keputusan.

2. Analisis Lingkungan: Langkah kedua adalah melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan,
sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan.

3. Penentuan Strategi: Langkah ketiga adalah menentukan strategi perusahaan. Strategi


perusahaan terdiri dari strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi
korporasi menentukan bisnis mana yang akan dijalankan perusahaan, strategi bisnis
menentukan cara perusahaan bersaing dalam bisnis tersebut, dan strategi fungsional
menentukan cara departemen-departemen perusahaan mendukung strategi bisnis.

4. Penentuan Tujuan: Langkah keempat adalah menentukan tujuan perusahaan. Tujuan


perusahaan harus spesifik, terukur, terjangkau, relevan, dan waktu-batang.

5. Penyusunan Rencana Aksi: Langkah kelima adalah menyusun rencana aksi. Rencana aksi
menjelaskan tindakan-tindakan konkret yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
perusahaan.

6. Pelaksanaan Rencana Aksi: Langkah keenam adalah melaksanakan rencana aksi. Pelaksanaan
rencana aksi harus dipantau dan dievaluasi secara teratur.

23. 4 Langkah strategi?

Berikut adalah 4 langkah manajemen strategik yang efektif:

1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal: Proses ini melibatkan pengumpulan data
tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi dari
lingkungan eksternal. Data ini kemudian digunakan untuk mengembangkan strategi yang
relevan dan efektif.

2. Membuat rencana strategis: Setelah menganalisis lingkungan internal dan eksternal, perusahaan
perlu membuat rencana strategis yang jelas dan terukur. Rencana ini harus terdiri dari tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, serta tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

3. Implementasi strategi: Implementasi strategi melibatkan mengalokasikan sumber daya dan


menetapkan tanggung jawab dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Setiap departemen dan individu dalam perusahaan harus memahami peran mereka
dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.

4. Evaluasi dan penyesuaian: Evaluasi strategi dan kinerja perusahaan harus dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa perusahaan berada pada jalur yang benar dan mencapai
tujuan yang ditetapkan. Jika strategi tidak berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan
penyesuaian untuk memperbaiki kinerja dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

24. 4 langkah utama dalam perencanaan strategis?

Berikut adalah empat langkah utama dalam perencanaan strategis:

1. Analisis Situasi: Langkah pertama dalam perencanaan strategis adalah menganalisis situasi
internal dan eksternal perusahaan. Analisis internal melibatkan penilaian atas kekuatan dan
kelemahan perusahaan, sedangkan analisis eksternal melibatkan penilaian terhadap peluang
dan ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan.

2. Penetapan Tujuan: Setelah melakukan analisis situasi, langkah berikutnya adalah menetapkan
tujuan jangka panjang perusahaan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan harus
terukur, spesifik, dan realistis.

3. Penyusunan Rencana Tindakan: Setelah menetapkan tujuan dan strategi, perusahaan perlu
menyusun rencana tindakan yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan. Rencana
tindakan harus mencakup alokasi sumber daya dan penentuan prioritas.

4. Implementasi dan Evaluasi: Setelah menyusun rencana tindakan, perusahaan perlu


mengimplementasikan rencana tersebut. Selain itu, perusahaan juga perlu mengevaluasi kinerja
dan kemajuan dalam mencapai tujuan. Evaluasi akan membantu perusahaan untuk mengetahui
apakah rencana strategis sudah berhasil atau perlu disesuaikan.

25. Proses manajemen apa saja?

Ada beberapa jenis proses manajemen yang umumnya dijalankan oleh suatu organisasi, di antaranya
adalah:

1. Perencanaan: proses pengembangan rencana kerja, yang meliputi identifikasi tujuan,


pengumpulan informasi, analisis situasi, formulasi strategi, penentuan prioritas, dan alokasi
sumber daya.

2. Pengorganisasian: proses pembentukan struktur organisasi, yang meliputi penentuan tugas dan
tanggung jawab, pembagian wewenang, pembentukan tim kerja, dan pengembangan sistem
manajemen.

3. Pelaksanaan: proses implementasi rencana kerja dan kebijakan, yang meliputi pengelolaan
sumber daya, pengembangan sistem kerja, pelatihan karyawan, dan pengawasan kinerja.
4. Pengendalian: proses pengukuran dan evaluasi kinerja, yang meliputi pengumpulan data,
analisis hasil, identifikasi permasalahan, perbaikan dan penyesuaian rencana kerja, serta
pengembangan sistem manajemen mutu.

5. Pemantauan: proses pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja, yang meliputi


pengumpulan informasi, analisis kinerja, identifikasi permasalahan, dan perbaikan kinerja.

6. Evaluasi: proses evaluasi terhadap kinerja organisasi, yang meliputi pengumpulan data, analisis
hasil, identifikasi permasalahan, pengembangan rencana kerja, dan pengembangan sistem
manajemen yang lebih baik.

7. Perbaikan berkelanjutan: proses pengembangan sistem manajemen yang berkesinambungan,


melalui identifikasi dan analisis permasalahan, perbaikan proses, pengukuran dan evaluasi hasil,
serta pengembangan kebijakan dan strategi yang lebih baik.

26. Sebutkan Langkah langkah manajemen strategik?

1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal: Proses ini melibatkan pengumpulan data
tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi dari
lingkungan eksternal. Data ini kemudian digunakan untuk mengembangkan strategi yang
relevan dan efektif.

2. Membuat rencana strategis: Setelah menganalisis lingkungan internal dan eksternal, perusahaan
perlu membuat rencana strategis yang jelas dan terukur. Rencana ini harus terdiri dari tujuan
jangka pendek dan jangka panjang, serta tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.

3. Implementasi strategi: Implementasi strategi melibatkan mengalokasikan sumber daya dan


menetapkan tanggung jawab dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Setiap departemen dan individu dalam perusahaan harus memahami peran mereka
dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.

4. Evaluasi dan penyesuaian: Evaluasi strategi dan kinerja perusahaan harus dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa perusahaan berada pada jalur yang benar dan mencapai
tujuan yang ditetapkan. Jika strategi tidak berjalan dengan baik, perusahaan harus melakukan
penyesuaian untuk memperbaiki kinerja dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

27. Bagaimana hubungan antara visi misi dan tujuan dengan strategi perusahaan?

Visi dan misi perusahaan memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka panjang dan menengah.
Tujuan perusahaan menjadi ukuran keberhasilan dari pengembangan strategi yang telah dirancang.
Dalam mengembangkan strategi, perusahaan harus mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan yang telah
ditetapkan dan memastikan bahwa strategi tersebut dapat membawa perusahaan menuju pencapaian
visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.

28. Bagaimanakah keterkaitan antara visi misi dan tujuan?


Visi dan misi perusahaan memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka panjang dan menengah.
Tujuan perusahaan menjadi ukuran keberhasilan dari pengembangan strategi yang telah dirancang.
Dalam mengembangkan strategi, perusahaan harus mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan yang telah
ditetapkan dan memastikan bahwa strategi tersebut dapat membawa perusahaan menuju pencapaian
visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.

29. Mengapa sebuah perusahaan membutuhkan visi dan misi dalam penerapan manajemen strategi?

Visi dan misi adalah hal yang sangat penting dalam penerapan manajemen strategis karena keduanya
membantu perusahaan untuk memiliki arah dan tujuan yang jelas. Visi dan misi memberikan pandangan
jangka panjang tentang apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dan juga memberikan arah strategis
dalam mencapai tujuan tersebut.

30. Apa yang dimaksud dengan visi dan misi dalam manajemen strategi?

Visi dan misi adalah elemen penting dalam manajemen strategi sebuah perusahaan. Visi merujuk pada
gambaran ideal dari masa depan perusahaan, sedangkan misi merujuk pada alasan eksistensi
perusahaan dan tujuan-tujuan jangka pendeknya.

Visi memberikan pandangan jangka panjang mengenai arah yang ingin diambil oleh perusahaan dalam
beberapa tahun ke depan, seperti di mana perusahaan ingin berada dalam lima atau sepuluh tahun
mendatang. Visi yang jelas dan inspiratif dapat membantu memotivasi karyawan dan mengarahkan
upaya perusahaan ke arah yang sama.

Sementara itu, misi menjelaskan tujuan dan tujuan jangka pendek perusahaan. Ini mencakup apa yang
ingin dicapai perusahaan, produk atau jasa yang ditawarkan, dan siapa yang menjadi target pasar. Misi
perusahaan juga dapat mencakup nilai-nilai yang ingin ditekankan, seperti keberlanjutan, tanggung
jawab sosial, atau kualitas produk.

31. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan tujuan perusahaan?

Penetapan tujuan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Lingkungan bisnis: Perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti


persaingan, regulasi pemerintah, dan perubahan pasar dalam menetapkan tujuan.

2. Sumber daya perusahaan: Penetapan tujuan perusahaan juga dipengaruhi oleh sumber daya
yang tersedia, seperti tenaga kerja, teknologi, modal, dan infrastruktur.

3. Kultur perusahaan: Nilai-nilai, budaya, dan norma yang dianut oleh perusahaan juga dapat
mempengaruhi penetapan tujuan.

4. Kepemimpinan dan manajemen: Gaya kepemimpinan dan manajemen yang diterapkan dalam
perusahaan juga memengaruhi penetapan tujuan.

5. Kemampuan dan kompetensi organisasi: Perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan


dan kompetensi yang dimilikinya dalam menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai.
6. Kebutuhan pemegang saham: Tujuan perusahaan juga harus memperhatikan kebutuhan
pemegang saham dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

7. Perubahan teknologi: Perubahan teknologi juga dapat mempengaruhi penetapan tujuan


perusahaan, terutama dalam hal inovasi dan pengembangan produk atau jasa baru.

32. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam merumuskan
strategi?

Perumusan strategi merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
merumuskan strategi:

1. Analisis lingkungan: Perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan untuk memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi bisnisnya, seperti kondisi pasar, persaingan, peraturan pemerintah,
dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan industri atau sektor bisnis tempat perusahaan
beroperasi.

2. Analisis kekuatan dan kelemahan internal: Perusahaan juga perlu melakukan analisis internal
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dalam organisasi, seperti sumber daya manusia,
aset, keterampilan manajerial, sistem informasi, dan keuangan.

3. Analisis SWOT: Analisis SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
lingkungan bisnis perusahaan. Analisis ini membantu perusahaan untuk menentukan posisi
bisnisnya dan mencari cara untuk memanfaatkan peluang yang tersedia serta mengatasi
ancaman yang ada.

4. Penetapan tujuan: Setelah melakukan analisis lingkungan dan internal, perusahaan perlu
menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang dapat diukur. Tujuan ini harus
spesifik, terukur, realistis, dan relevan dengan kondisi bisnis saat ini.

5. Pemilihan strategi: Setelah menetapkan tujuan, perusahaan perlu memilih strategi yang tepat
untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi dapat berupa ekspansi bisnis, diversifikasi, fokus pada
pasar tertentu, dan lain-lain.

6. Implementasi dan evaluasi: Setelah memilih strategi, perusahaan harus


mengimplementasikannya dan melakukan evaluasi secara terus-menerus untuk memastikan
bahwa strategi tersebut berhasil dicapai dan sesuai dengan tujuan perusahaan.

33. Faktor apa saja yang mempengaruhi manajemen pada masa kini dan masa depan?

Beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen pada masa kini dan masa depan antara lain:

1. Perubahan Teknologi: Kemajuan teknologi telah membawa dampak signifikan pada cara kerja
dan bisnis. Perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan teknologi untuk tetap relevan dan
berdaya saing.
2. Globalisasi: Dalam era globalisasi, bisnis tidak terbatas pada satu negara atau pasar saja,
melainkan membuka peluang untuk beroperasi di seluruh dunia. Oleh karena itu, perusahaan
harus mempertimbangkan faktor-faktor global dalam pengambilan keputusan strategis.

3. Lingkungan: Perusahaan harus memperhatikan dampak kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan,


baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan fisik. Konsumen dan pemangku kepentingan
semakin sadar akan pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

4. Persaingan: Persaingan bisnis semakin ketat dan perusahaan harus mampu membangun
keunggulan kompetitif untuk memenangkan persaingan. Hal ini memerlukan strategi yang tepat
dan inovasi yang terus menerus.

5. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, pajak, lingkungan, dan
lain-lain dapat mempengaruhi operasi dan strategi perusahaan. Perusahaan harus
memperhatikan kebijakan pemerintah dan beradaptasi dengan peraturan yang berlaku.

6. Tenaga Kerja: Tenaga kerja menjadi faktor penting dalam keberhasilan suatu perusahaan.
Perusahaan harus mampu menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja yang
berkualitas.

7. Perubahan Demografi: Perubahan demografi, seperti pertambahan jumlah penduduk,


perubahan struktur umur, dan urbanisasi, dapat mempengaruhi pasar dan bisnis. Perusahaan
harus memperhatikan tren dan perubahan demografi untuk memahami kebutuhan konsumen
dan pasar potensial.

34. Faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan jika perusahaan akan menggunakan strategi dalam
bisnisnya?

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan jika perusahaan ingin menggunakan strategi
dalam bisnisnya, di antaranya adalah:

1. Resistensi dari karyawan dan pihak-pihak terkait: Implementasi strategi seringkali memerlukan
perubahan dalam sistem, proses, dan budaya organisasi. Jika karyawan dan pihak-pihak terkait
tidak siap atau tidak mendukung perubahan tersebut, maka strategi tidak akan berhasil.

2. Kurangnya sumber daya: Implementasi strategi seringkali memerlukan sumber daya yang besar,
seperti modal, teknologi, dan sumber daya manusia. Jika perusahaan tidak memiliki sumber
daya yang cukup, maka strategi tidak akan berhasil.

3. Lingkungan bisnis yang tidak stabil: Lingkungan bisnis yang tidak stabil, seperti perubahan
regulasi atau persaingan yang ketat, dapat menghambat implementasi strategi perusahaan.

4. Kurangnya pemahaman tentang pasar dan pelanggan: Pemahaman yang kurang tentang pasar
dan pelanggan dapat menyebabkan perusahaan mengambil keputusan yang salah dalam
merumuskan strategi bisnisnya.

5. Keterbatasan teknologi: Teknologi yang digunakan perusahaan mungkin tidak cukup canggih
atau tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis, sehingga menghambat implementasi strategi bisnis
yang baru.
6. Ketergantungan pada satu produk atau pasar: Jika perusahaan hanya bergantung pada satu
produk atau pasar, maka strategi bisnisnya menjadi sangat rentan terhadap perubahan kondisi
pasar atau persaingan.

35. Sebutkan tujuan organisasi itu apa saja?

Tujuan organisasi adalah sasaran atau hasil yang ingin dicapai oleh organisasi melalui kegiatan dan
usahanya. Berikut adalah beberapa tujuan organisasi yang umumnya diinginkan:

1. Tujuan keuangan: mencapai profitabilitas, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya.

2. Tujuan pasar: meningkatkan pangsa pasar, memperluas cakupan geografis, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan.

3. Tujuan produk dan layanan: meningkatkan kualitas produk atau layanan, meningkatkan inovasi
produk atau layanan, dan mengurangi waktu pengembangan produk atau layanan.

4. Tujuan karyawan: meningkatkan motivasi karyawan, meningkatkan kepuasan karyawan, dan


meningkatkan produktivitas karyawan.

5. Tujuan sosial dan lingkungan: meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan,
memperbaiki reputasi, dan meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan
(stakeholders).

36. Jenis organisasi apa saja?

Berikut adalah beberapa jenis organisasi:

1. Organisasi fungsional: Organisasi ini dibentuk berdasarkan fungsinya, seperti departemen


keuangan, departemen produksi, departemen pemasaran, dan lain sebagainya.

2. Organisasi berdasarkan produk: Organisasi ini dibentuk berdasarkan produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, misalnya perusahaan makanan, perusahaan elektronik, dan
sejenisnya.

3. Organisasi berdasarkan wilayah geografis: Organisasi ini dibentuk berdasarkan wilayah geografis
tempat perusahaan beroperasi, seperti regional timur, regional barat, dan sejenisnya.

4. Organisasi matriks: Organisasi ini memiliki struktur yang kompleks, dimana pegawai
ditempatkan dalam dua atau lebih kelompok atau tim berdasarkan proyek atau spesialisasi.

5. Organisasi proyek: Organisasi ini dibentuk untuk menyelesaikan proyek tertentu dengan tim
yang diangkat khusus untuk menangani proyek tersebut.

6. Organisasi berdasarkan pelanggan: Organisasi ini berfokus pada pelanggan dan menciptakan
produk atau layanan yang ditargetkan untuk pelanggan tertentu.

7. Organisasi non-profit: Organisasi ini beroperasi dengan tujuan untuk membantu masyarakat
atau menyediakan layanan publik tanpa memperoleh keuntungan. Contohnya adalah yayasan
amal, lembaga pendidikan, dan sejenisnya.
8. Organisasi virtual: Organisasi ini merupakan organisasi yang tidak memiliki kantor atau
bangunan fisik. Semua pekerjaan dilakukan secara online. Organisasi virtual dapat mencakup
organisasi bisnis, lembaga pemerintah, atau kelompok masyarakat.

37. Apa yang dimaksud organisasi sebutkan jenis jenisnya?

Organisasi adalah suatu kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu atau kelompok yang saling
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Terdapat beberapa jenis organisasi, di
antaranya:

1. Organisasi Bisnis Organisasi bisnis adalah suatu kelompok organisasi yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan dengan menjual barang atau jasa kepada pelanggan. Contoh
organisasi bisnis adalah perusahaan-perusahaan, toko-toko, dan restoran.

2. Organisasi Non-Profit Organisasi non-profit adalah organisasi yang tidak bertujuan untuk
mencari keuntungan, melainkan bertujuan untuk membantu masyarakat atau kepentingan
sosial. Organisasi ini biasanya didanai oleh sumbangan atau dana pemerintah. Contoh organisasi
non-profit adalah lembaga amal, yayasan, dan organisasi sosial.

3. Organisasi Pemerintah Organisasi pemerintah adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah
untuk menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pemerintahan. Contoh organisasi
pemerintah adalah instansi pemerintah seperti kementerian, badan, dan lembaga negara.

4. Organisasi Internasional Organisasi internasional adalah organisasi yang terdiri dari beberapa
negara atau organisasi lainnya yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Contoh
organisasi internasional adalah PBB, IMF, dan Bank Dunia.

5. Organisasi Sektor Publik Organisasi sektor publik adalah organisasi yang dibentuk oleh
pemerintah dan dibiayai oleh anggaran negara. Organisasi ini bertanggung jawab atas
penyediaan layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan.

6. Organisasi Sektor Swasta Organisasi sektor swasta adalah organisasi yang dikelola oleh pihak
swasta atau perorangan untuk mencari keuntungan. Organisasi ini biasanya beroperasi dalam
industri-industri seperti manufaktur, keuangan, dan perdagangan.

38. Jenis organisasi apa saja dalam manajemen?

Dalam manajemen terdapat beberapa jenis organisasi yang dapat dibedakan berdasarkan strukturnya,
antara lain:

1. Organisasi Fungsional Organisasi fungsional memiliki struktur yang berpusat pada fungsi-fungsi
yang diperlukan untuk menjalankan bisnis atau operasi perusahaan. Setiap departemen dalam
organisasi ini didedikasikan untuk melakukan fungsi tertentu seperti pemasaran, produksi,
keuangan, dan sebagainya.

2. Organisasi Berdasarkan Produk atau Layanan Organisasi berdasarkan produk atau layanan
memfokuskan pada pengembangan, produksi, dan penjualan produk atau layanan tertentu.
Setiap departemen dalam organisasi ini didedikasikan untuk produk atau layanan tertentu yang
dihasilkan oleh perusahaan.

3. Organisasi Berdasarkan Pelanggan Organisasi berdasarkan pelanggan didasarkan pada segmen


pelanggan yang dilayani oleh perusahaan. Organisasi ini terdiri dari beberapa tim yang fokus
pada pelanggan tertentu atau segmen pasar.

4. Organisasi Berdasarkan Wilayah Organisasi berdasarkan wilayah memiliki struktur yang


didasarkan pada lokasi geografis perusahaan. Setiap lokasi memiliki manajer yang bertanggung
jawab atas operasi di wilayah tersebut.

5. Organisasi Matriks Organisasi matriks memiliki struktur yang kompleks, dimana setiap karyawan
memiliki dua kepala, yaitu atasan fungsional dan atasan proyek. Organisasi ini sering digunakan
untuk menangani proyek-proyek besar dan kompleks yang memerlukan keahlian dan sumber
daya dari berbagai departemen.

39. Ada berapakah tujuan dari manajemen organisasi?

Tujuan dari manajemen organisasi bisa bervariasi tergantung pada jenis organisasi dan konteksnya.
Namun, secara umum, terdapat lima tujuan utama dari manajemen organisasi, yaitu:

1. Meningkatkan efektivitas: Tujuan ini mencakup peningkatan produktivitas, kualitas, inovasi, dan
kreativitas organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan strategisnya.

2. Meningkatkan efisiensi: Tujuan ini mencakup peningkatan penggunaan sumber daya organisasi,
seperti waktu, tenaga kerja, dan biaya, untuk mencapai hasil yang maksimal.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Tujuan ini mencakup memastikan bahwa organisasi


memberikan produk atau layanan yang memuaskan pelanggan dan memenuhi kebutuhan
mereka.

4. Meningkatkan kepuasan karyawan: Tujuan ini mencakup memastikan bahwa karyawan merasa
dihargai dan memiliki lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta mendapatkan peluang untuk
pengembangan karir.

5. Meningkatkan keuntungan: Tujuan ini mencakup memaksimalkan keuntungan organisasi, baik


melalui peningkatan pendapatan maupun pengurangan biaya.

40. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tujuan fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan terpisah untuk masing-masing fungsi
atau departemen dalam organisasi. Tujuan fungsional menunjukkan hasil yang harus dicapai oleh setiap
unit kerja dalam organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan
sebagainya.

41. Apa yang dimaksud dengan manajemen By Objective MBO Jelaskan dan berikan contoh?

Manajemen By Objective (MBO) adalah pendekatan manajemen di mana tujuan yang telah disepakati
bersama dirumuskan dan digunakan sebagai dasar pengukuran dan penilaian kinerja organisasi,
departemen, dan individu dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Contoh penerapan MBO adalah ketika sebuah perusahaan meminta para manajer untuk membuat
tujuan yang spesifik untuk setiap departemen dan karyawan, lalu mengevaluasi kinerja karyawan
berdasarkan pencapaian tujuan tersebut. Sebagai contoh, departemen pemasaran dapat memiliki
tujuan meningkatkan penjualan produk tertentu sebesar 10% selama tahun berjalan, dan kinerja
karyawan dinilai berdasarkan pencapaian tujuan tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan
akuntabilitas dan motivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.

42. 4 Langkah management by objectives?

Berikut adalah empat langkah dalam Manajemen Berbasis Tujuan (Management by Objectives/MBO):

1. Penetapan tujuan: Langkah pertama adalah menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.
Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu tertentu (SMART). Tujuan
harus ditetapkan oleh kedua belah pihak, yaitu manajer dan karyawan.

2. Perencanaan aksi: Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah merencanakan aksi
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Karyawan dan manajer harus
mengidentifikasi tindakan konkret yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

3. Pelaksanaan dan evaluasi: Setelah merencanakan tindakan yang diperlukan, karyawan dan
manajer mulai melaksanakan tindakan tersebut. Karyawan perlu diberikan dukungan dan
umpan balik yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Selain itu, mereka juga perlu dievaluasi
secara berkala untuk melihat apakah mereka sudah mencapai tujuan atau tidak.

4. Penilaian dan penghargaan: Langkah terakhir dalam MBO adalah mengevaluasi kinerja karyawan
dan memberikan penghargaan atas pencapaian tujuan. Manajer perlu menilai kinerja karyawan
berdasarkan pencapaian tujuan yang ditetapkan dan memberikan penghargaan yang sesuai
seperti bonus, promosi, atau peningkatan gaji. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih keras dan lebih fokus untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

43. Bagaimana mengimplementasikan konsep management by objective?

Implementasi konsep Management By Objectives (MBO) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai


berikut:

1. Menetapkan Tujuan Organisasi: Pada tahap ini, perusahaan menentukan tujuan umum dari
organisasi. Tujuan tersebut kemudian dipecah menjadi tujuan fungsional dan tujuan individu
yang mendukung pencapaian tujuan umum.

2. Penetapan Sasaran dan Indikator: Sasaran atau target yang harus dicapai diidentifikasi dan
dijabarkan dalam bentuk yang jelas dan terukur. Indikator atau ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja juga harus ditentukan.

3. Keterlibatan Karyawan: Para karyawan harus terlibat dalam menetapkan tujuan mereka sendiri
yang berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Setiap karyawan harus mengetahui apa
yang diharapkan dari mereka, bagaimana kinerja mereka akan diukur, dan bagaimana kinerja
mereka akan dievaluasi.
4. Penilaian dan Evaluasi Kinerja: Kinerja karyawan dievaluasi terhadap sasaran yang ditetapkan
dan indikator yang telah ditentukan. Evaluasi ini digunakan untuk menilai keberhasilan
implementasi MBO dan untuk mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan.

44. Jelaskan apa yang dimaksud dengan management by objectives serta apa kebaikan dan
Keterbatasanya?

Management by Objectives (MBO) adalah suatu konsep manajemen yang mengacu pada proses
pengembangan tujuan organisasi yang jelas dan spesifik, yang kemudian diterjemahkan menjadi tujuan-
tujuan khusus untuk setiap bagian atau individu dalam organisasi. MBO mengharuskan manajer untuk
terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan arah jangka panjang bagi organisasi.

Beberapa kebaikan dari konsep MBO adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi: Dengan fokus pada tujuan yang jelas dan
terukur, MBO membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

2. Mengarahkan perhatian pada hasil: MBO membantu fokus pada hasil dan pencapaian tujuan,
daripada pada aktivitas atau tugas yang harus dilakukan.

3. Meningkatkan partisipasi karyawan: Karyawan yang terlibat dalam pengembangan tujuan dan
sasaran organisasi akan merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Namun, ada beberapa keterbatasan dari konsep MBO, di antaranya:

1. Biaya dan waktu yang diperlukan: Implementasi MBO memerlukan banyak waktu dan biaya,
karena melibatkan semua anggota organisasi dalam proses perumusan tujuan dan pengukuran
kinerja.

2. Risiko overemphasis pada target: MBO dapat memicu perhatian yang berlebihan pada
pencapaian target, terutama ketika karyawan diukur berdasarkan prestasi mereka dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Tidak efektif pada lingkungan yang tidak stabil: MBO mungkin tidak efektif dalam lingkungan
yang tidak stabil dan dinamis, karena tidak dapat mempertimbangkan perubahan yang cepat
atau tiba-tiba.

4. Kurangnya fleksibilitas: MBO dapat membatasi kemampuan organisasi untuk menanggapi


perubahan dalam kebutuhan pasar atau lingkungan bisnis.

45. Jelaskan apa keuntungan dari MBO?

Manajemen By Obyektif (MBO) memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

1. Karyawan terlibat dalam penetapan tujuan: MBO melibatkan karyawan dalam penetapan tujuan
perusahaan. Hal ini memberikan karyawan rasa memiliki terhadap tujuan yang telah ditetapkan
dan dapat meningkatkan motivasi serta keterlibatan mereka dalam mencapai tujuan tersebut.

2. Fokus pada hasil: MBO mendorong fokus pada hasil yang ingin dicapai, bukan pada kegiatan
yang dilakukan. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
3. Penilaian kinerja yang jelas: MBO membantu dalam menetapkan kriteria penilaian kinerja yang
jelas, sehingga karyawan dapat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana
kinerja mereka akan dinilai.

4. Peningkatan komunikasi dan kolaborasi: MBO dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi
antara karyawan dan manajer, karena kedua belah pihak harus saling berkomunikasi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan.

5. Orientasi masa depan: MBO menekankan pada orientasi masa depan, karena tujuan yang
ditetapkan biasanya berorientasi jangka panjang. Hal ini membantu organisasi dalam
merencanakan dan mengarahkan sumber daya mereka ke arah yang tepat.

46. Apa kelebihan MBO dengan MBI?

MBO (Management by Objectives) dan MBI (Management by Instructions) adalah dua pendekatan yang
berbeda dalam manajemen. Beberapa kelebihan MBO dibandingkan dengan MBI antara lain:

1. Fokus pada tujuan bersama: MBO memungkinkan organisasi untuk menetapkan tujuan bersama
dengan tim dan memastikan bahwa setiap orang memahami peran mereka dalam mencapai
tujuan tersebut. Sedangkan MBI lebih terfokus pada memberikan instruksi yang harus diikuti
oleh bawahan.

2. Peningkatan motivasi: Dengan menggunakan MBO, karyawan merasa lebih terlibat dan memiliki
tanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi, yang dapat meningkatkan motivasi dan
kinerja mereka. Sementara MBI cenderung hanya mengandalkan keterampilan dan pengalaman
karyawan.

3. Penilaian kinerja yang lebih akurat: MBO mengukur kinerja karyawan berdasarkan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan, yang memberikan penilaian yang lebih akurat dan objektif
terhadap kinerja karyawan. Sementara MBI hanya mengandalkan penilaian subyektif dari
atasan.

4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi: MBO melibatkan tim dalam menetapkan tujuan dan
saling berkolaborasi dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan komunikasi
dan kolaborasi antar karyawan dalam organisasi.

47. Apa perbedaan dari metode MBO dan Bars?

Metode MBO (Management by Objectives) dan BARS (Behaviorally Anchored Rating Scales) adalah dua
metode yang digunakan dalam manajemen sumber daya manusia. Berikut adalah perbedaan antara
kedua metode tersebut:

1. Fokus: MBO: Fokus utama dari MBO adalah pada hasil yang diinginkan dan tujuan yang harus
dicapai. BARS: Fokus utama dari BARS adalah pada perilaku yang diharapkan dari karyawan
untuk mencapai tujuan bisnis.
2. Metode pengukuran: MBO: Metode pengukuran dalam MBO didasarkan pada evaluasi kinerja
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. BARS: Metode pengukuran dalam BARS didasarkan pada
skala penilaian perilaku karyawan yang terukur.

3. Kelengkapan: MBO: MBO kurang lengkap karena hanya fokus pada tujuan dan hasil yang
diinginkan. BARS: BARS lebih lengkap karena tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga mengukur
perilaku karyawan yang dapat membantu mencapai tujuan.

4. Objektivitas: MBO: MBO kurang objektif karena tergantung pada persepsi dan interpretasi
manajer terhadap kinerja karyawan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. BARS: BARS lebih
objektif karena perilaku karyawan dievaluasi berdasarkan skala penilaian yang telah ditetapkan
sebelumnya.

5. Penerapan: MBO: MBO cocok digunakan pada level manajemen puncak dan menengah. BARS:
BARS cocok digunakan pada level manajemen yang lebih rendah.

Kesimpulannya, MBO dan BARS memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengukur kinerja karyawan.
MBO fokus pada hasil dan tujuan yang harus dicapai, sedangkan BARS fokus pada perilaku karyawan
yang diharapkan untuk mencapai tujuan bisnis. Selain itu, BARS lebih objektif dan lengkap daripada
MBO.

48. Mengapa MBO banyak sekali digunakan oleh organisasi organisasi yang besar apa alasannya?

MBO (Management by Objectives) banyak digunakan oleh organisasi besar karena memiliki beberapa
keuntungan, antara lain:

1. Memudahkan pengelolaan dan pengukuran kinerja: MBO memberikan panduan yang jelas
dalam menentukan tujuan dan target, serta memberikan standar pengukuran yang objektif dan
terukur. Hal ini memudahkan manajer dalam mengelola kinerja karyawan dan memantau
kemajuan dalam mencapai tujuan.

2. Fokus pada hasil: Dengan MBO, karyawan diberikan tujuan yang spesifik dan jelas, sehingga
mereka tahu persis apa yang diharapkan dari mereka. Dalam hal ini, MBO membantu
mengarahkan karyawan untuk bekerja menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

3. Peningkatan kinerja: Dalam MBO, karyawan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
proses penetapan tujuan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi karyawan dan memberikan rasa
tanggung jawab yang lebih besar terhadap pekerjaan mereka. Dalam jangka panjang, MBO
dapat meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas organisasi secara keseluruhan.

4. Pengembangan karir: MBO dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan karir
karyawan. Dalam MBO, karyawan diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan mereka dan mengembangkan rencana aksi untuk meningkatkan kinerja mereka di
masa depan.

5. Pengambilan keputusan yang lebih baik: MBO memungkinkan manajer untuk mengambil
keputusan yang lebih baik berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pengukuran
kinerja karyawan terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
Karena keuntungan-keuntungan ini, MBO sangat populer digunakan oleh organisasi besar yang memiliki
struktur organisasi yang kompleks dan karyawan yang banyak. Dalam lingkungan kerja yang kompleks
ini, MBO memberikan arah yang jelas bagi karyawan dan memudahkan manajemen kinerja secara
efektif.

49. Bagaimana cara membuat management by objective MBO agar efektif?

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat MBO (Management by Objectives) agar efektif:

1. Tetapkan tujuan yang spesifik dan terukur: Tujuan yang dibuat harus spesifik, terukur, dan
realistis. Setiap tujuan harus jelas diukur dan dapat diukur melalui pengukuran kinerja yang
objektif. Jika tujuan tidak dapat diukur, maka sulit untuk mengevaluasi apakah tujuan telah
tercapai atau tidak.

2. Libatkan karyawan dalam proses penetapan tujuan: Karyawan harus dilibatkan dalam proses
penetapan tujuan. Hal ini akan meningkatkan motivasi karyawan dan memberikan rasa
tanggung jawab yang lebih besar terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan mungkin
memiliki gagasan yang lebih baik tentang tujuan yang harus dicapai dan cara mencapainya.

3. Komunikasikan tujuan dan harapan dengan jelas: Setiap karyawan harus diberitahu secara jelas
tentang tujuan yang ditetapkan dan harapan dari manajemen. Tujuan yang dinyatakan harus
jelas, spesifik, dan terukur. Selain itu, karyawan harus mengetahui konsekuensi dari pencapaian
dan ketidakmampuan mencapai tujuan.

4. Berikan umpan balik dan bimbingan: Selama periode pelaksanaan MBO, manajer harus
memberikan umpan balik dan bimbingan secara teratur kepada karyawan. Hal ini akan
membantu karyawan memahami apa yang mereka lakukan dengan benar dan di mana
perbaikan mungkin diperlukan. Pemberian umpan balik yang teratur juga akan membantu
mendorong karyawan untuk terus meningkatkan kinerja mereka.

5. Evaluasi dan perbaikan: Setelah periode MBO selesai, manajer harus mengevaluasi kinerja
karyawan terhadap tujuan yang telah ditetapkan dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Evaluasi kinerja harus dilakukan secara objektif dan mengikuti skala penilaian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk membuat perbaikan dalam proses
MBO dan membantu meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Dengan mengikuti tips-tips ini, MBO dapat dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dengan efektif. Penting untuk diingat bahwa MBO harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi dan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai