Nama : Nurfahira
Nim : 202001080
Kelas B20
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan dengan segala variasinya ditunjukan untuk bantu mencapai
tujuan organisasi, karena fungsi manajemen berikutnya pengorganisasian, penstafan,
pemimpinan, dan pengendalian, sehingga perencanaan harus mendukung ke empay
fungsi manajemen sisanya tersebut. Perencanaan merupakan fungsi yang pertama
bahkan yang utama dalam setiap aktivitas-aktivitas manajemen atau administrasi.
Perencanaan merupakan dasar, landasan atau titik tolak dalam melaksanakan
tindakan-tindakan admnistratif.
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapainnya. Kegiatan merencanakan cakupan pencapainnya.
Kegiatan merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia,
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. Suatu
perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan
efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuia dengan tujuan
yang ingin dicapai.
C. Jenis Sasaran
Dalam suatu organisasi biasanya terdapat berbagai jenis sasaran. Salah satu
penggolongannya adalah dengan membedakan sebagai berikut :
1. Sasaran Resmi (Offcial Goal), adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin
dicapai oleh organisasi. Sasaran ini menggambarkan secara resmi kegiatan yang
akan dilakukan oleh organiasi, alas an pembentukan organisasi, dan nilai-nilai
atau falsafah yang mendasari berdirinya organisasi. Sasaran resmi biasanya
berbentuk tertulis, dan dijumpai pada akta pendirian organisasi maupun disering
dinyatakan lisan dalam pidato pimpinan organisasi, terutama yang ditunjukan
kepada pihal luar organisasi. Jika diperhatikan sasaran resmi biasanya bersifat
abstrak dan tidak terlalu tegas. Nilai-nilai atau falsafah yang dianut maupun
dinyatakan, biasanya muncul dalam bentuk yang tidak spesifik dan tidak terukur.
Sasaran resmi berguna untuk mendapatkan pengakuan bagi organisasi karena
tertulis secara resmi maupun sering kali dinyatakan dalam pidato resmi sehingga
dapat dinilai oleh pihak luar organisasi.
2. Sasaran yang sebenarnya di inginkan (Operative Goal), adalah sasaran yang
sebenarnya diinginkan, merupakan sasaran yang sacara actual dicoba dicapai oleh
organisasi. Sasaran aktual menunjukkan mengenai apa yang sebenarnya
diinginkan untuk dicapai oleh organisasi, tanpa memperhatikan mengenai apa
yang dinyatakan sebagai sasaran resmi. Tujuan dari sasaran aktual biasanya
menggambarkan tujuan ataupun sasaran jangka pendek, dan seringkali berbeda
dari arah yang ditunjukkan oleh sasaran resmi. Apbila sasaran dapat diartikan
sebagai keadaan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek
daripada tujuan maka tujuan atau sasaran aktual dapat dinyatakan sebagai sasaran
aktual saja.
G. Definisi Rencana
Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu
akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan
lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang
langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya,
dimana, kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta
berbagai keterangan mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.
Rencana juga dapat di definisikan sebagai proses berpikir yang sistematis.
Tujuan dari proses pikir ini adalah aksi yang haru di lakukan.
H. Faktor Kontigensi Dalam Perencanaan
Berikut ini adalah faktor-faktor kontigensi yang memengaruhi perencanaan :
1. Tingkat Organisasi, adanya hubungan antara tingkatan manajer dalam organisasi
dan jenis perencanaan yang dilakukan. Bagi hampir semua bagaian, manajer
tingkat yang lebih rendah melakukan perencanaan operasional sementara manajer
tingkat atas melakukan perencanaan strategis
2. Ketidakpastian Lingkungan, ketika ketidakpastian itu tinggi, rencana harus
spesifik tetapi fleksibel. Manajer harus bersiap untuk mengubah atau mengganti
rencana setelah di implementasikan. Kadang kala manajer bahkan harus
melupakan rencana tersebut.
3. Komitmen masa depan, berhubungan dengan kerangka waktu rencana. Konsep
komitemen mengatakan bahwa rencana harus ditarik sejauh mungkin untuk
memenuhi komitmen yang dibuat saat rencana dikembangkan. Perencanaan yang
terlalu lama atau singkat tidak akan efektif dan efisien.
J. Pendekatan Perencanaan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Sedangkan perencanaan adalah proses menetapkan
tujuan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai
tujuan. Jadi dapat disimpulkan pendekatan perencanaan adalah titik tolak atau sudut
pandang dalam proses penetapan tujuan agar dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Berikut ini macam-macam pendekatan perencanaan :
1. Sinoptik Komprehensif, merupakan pendekatam perencanaan yang pada mulanya
sangat dominan digunakan, yang menggunakan model berfikir sistem dalam
perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang
bulat, dengan satu tujuan yang disebut visi.
2. Disjointed Inkremental, perencanaan ini menekankan perencanaan dalam jangka
pendek saja. Bersifat desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Yang
dimaksud dengan desentralisasi adalah si perencana dalam merencanakan objek
tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan.
3. Transaktif / Pembelajaran Sosial, merupakan pendekatan yang difokuskan pada
pengalaman masyarakat dalam mengungkapkan permasalahan kebijakan.
Pendekatan ini merupakan evolusi institusi desentralisasi dalam membantu
masyarakat mengendalikan proses sosial yang mengatur kesejahterannya.
PENUTUP
Kesimpulan
Referensi