Anda di halaman 1dari 7

ELEMEN PERENCANAAN

Dosen Pengampuh : Mangindara, S.KM., M.Kes

Nama : Nurfahira
Nim : 202001080
Kelas B20

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
TAHUN AJARAN 2022/2023
LATAR BELAKANG
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program
penjual produk baru, maupun perencanaan anggaran. Perencanaan merupakan proses dasar
bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh
karena itu, perusahaan harus meneteapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan proses perencanaan.
Sasaran ataupun tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam
suatu organisasi sebagai pemberi pengakuan, arah bagi organisasi, pengukuran organisasi dan
mengurangi ketidakpastian.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil keputusan dan
tindakan. Perusahaan dapat membuat rencana yang bisa diterapkan untuk mengatasi berbagai
aktivitas/masalah rutin ketika perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivtas/masalah
yang membutuhkan keputusan rutin.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan dengan segala variasinya ditunjukan untuk bantu mencapai
tujuan organisasi, karena fungsi manajemen berikutnya pengorganisasian, penstafan,
pemimpinan, dan pengendalian, sehingga perencanaan harus mendukung ke empay
fungsi manajemen sisanya tersebut. Perencanaan merupakan fungsi yang pertama
bahkan yang utama dalam setiap aktivitas-aktivitas manajemen atau administrasi.
Perencanaan merupakan dasar, landasan atau titik tolak dalam melaksanakan
tindakan-tindakan admnistratif.
Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapainnya. Kegiatan merencanakan cakupan pencapainnya.
Kegiatan merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia,
sumber daya alam, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan. Suatu
perencanaan adalah suatu aktivitas integratif yang berusaha memaksimumkan
efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuia dengan tujuan
yang ingin dicapai.

B. Definisi Sasaran (Goals)


Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi. Sasaran sering pula disebut dengan tujuan. Sasaran memandu manajemen
membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran juga dapat diartikan sebagai hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun.

C. Jenis Sasaran
Dalam suatu organisasi biasanya terdapat berbagai jenis sasaran. Salah satu
penggolongannya adalah dengan membedakan sebagai berikut :
1. Sasaran Resmi (Offcial Goal), adalah kondisi yang secara resmi dinyatakan ingin
dicapai oleh organisasi. Sasaran ini menggambarkan secara resmi kegiatan yang
akan dilakukan oleh organiasi, alas an pembentukan organisasi, dan nilai-nilai
atau falsafah yang mendasari berdirinya organisasi. Sasaran resmi biasanya
berbentuk tertulis, dan dijumpai pada akta pendirian organisasi maupun disering
dinyatakan lisan dalam pidato pimpinan organisasi, terutama yang ditunjukan
kepada pihal luar organisasi. Jika diperhatikan sasaran resmi biasanya bersifat
abstrak dan tidak terlalu tegas. Nilai-nilai atau falsafah yang dianut maupun
dinyatakan, biasanya muncul dalam bentuk yang tidak spesifik dan tidak terukur.
Sasaran resmi berguna untuk mendapatkan pengakuan bagi organisasi karena
tertulis secara resmi maupun sering kali dinyatakan dalam pidato resmi sehingga
dapat dinilai oleh pihak luar organisasi.
2. Sasaran yang sebenarnya di inginkan (Operative Goal), adalah sasaran yang
sebenarnya diinginkan, merupakan sasaran yang sacara actual dicoba dicapai oleh
organisasi. Sasaran aktual menunjukkan mengenai apa yang sebenarnya
diinginkan untuk dicapai oleh organisasi, tanpa memperhatikan mengenai apa
yang dinyatakan sebagai sasaran resmi. Tujuan dari sasaran aktual biasanya
menggambarkan tujuan ataupun sasaran jangka pendek, dan seringkali berbeda
dari arah yang ditunjukkan oleh sasaran resmi. Apbila sasaran dapat diartikan
sebagai keadaan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih pendek
daripada tujuan maka tujuan atau sasaran aktual dapat dinyatakan sebagai sasaran
aktual saja.

D. Karakteristik Sasaran yang Baik


1. Ditulis berdasarkan hasil, bukan tindakan maksudnya ialah lebih fokus kepada
hasilnya bukan pada maksud
2. Menentang sekaligus dapat dicapai, sasaran yang terlalu mudah tidak memotivasi
dan sasaran yang terlalu tinggi yang tidak dapat dicapai
3. Dapat diukur dan dihitung, secara rinci bagaimana hasil dapat diukur dan
diharapkan
4. Jelas kerangka waktunya, berapa lama sebelum pencapain ukuran
5. Tertulis : fokus, terdefinisi, dan membuat tujuan dapat dicapai.

E. Pendekatan Tradisional Dalam Penetapan Tujuan


Pendekatan tradisional dalam penetapan tujuan menjelaskan bahwa
perumusuan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak (Top level
of management) untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan bagi
manajer di tingkat bawahan secara spesifik. Pendekatan ini dikemukakan oleh
Robbins (2002) dinamakan dengan Meand-ends chain. Artinya, tujuan yang lebih
tinggi atau tujuan akhir terkait dengan tujuan di bawahnya. Dengan demikian
pencapain tujuan di bawah akan sangat berarti bagi pencapaian tujuan di atasnya.

F. Manajemen By Objektives (MBO)


Manajemen By Objektives (MBO) pertama kali diperkenalkan oleh Peler F.
Drucker pada akhir tahun 1950-an, akan tetapi hingga hari ini masih efektif dalam
kegaitan perencanaan perusahaan. MBO sering kali diterjamahkan sebagai
manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan yang dilakukan
berdasarkan asumsi mendasar bahwa apa yang terjadi dilapangan belum tentu sesuai
dengan apa yang dipahami oleh pimpinan.
Agar proses MBO dapat tercapai, ada empat factor yang perlu disepakati oleh
pimpinan dan bawahan dalam hal ini :
1. Tujuan yang dicapai oleh setiap bagian/bawahan
2. Perencanaan yang akan dilakukan
3. Standar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dalam setiap kegiatan
4. Prosedur untuk mengevaluasi keberhasilan pencapaian tujuan

G. Definisi Rencana
Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan itu
akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan
lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang
langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya,
dimana, kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta
berbagai keterangan mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.
Rencana juga dapat di definisikan sebagai proses berpikir yang sistematis.
Tujuan dari proses pikir ini adalah aksi yang haru di lakukan.
H. Faktor Kontigensi Dalam Perencanaan
Berikut ini adalah faktor-faktor kontigensi yang memengaruhi perencanaan :
1. Tingkat Organisasi, adanya hubungan antara tingkatan manajer dalam organisasi
dan jenis perencanaan yang dilakukan. Bagi hampir semua bagaian, manajer
tingkat yang lebih rendah melakukan perencanaan operasional sementara manajer
tingkat atas melakukan perencanaan strategis
2. Ketidakpastian Lingkungan, ketika ketidakpastian itu tinggi, rencana harus
spesifik tetapi fleksibel. Manajer harus bersiap untuk mengubah atau mengganti
rencana setelah di implementasikan. Kadang kala manajer bahkan harus
melupakan rencana tersebut.
3. Komitmen masa depan, berhubungan dengan kerangka waktu rencana. Konsep
komitemen mengatakan bahwa rencana harus ditarik sejauh mungkin untuk
memenuhi komitmen yang dibuat saat rencana dikembangkan. Perencanaan yang
terlalu lama atau singkat tidak akan efektif dan efisien.

I. Perencanaan Dalam Hirarki Organisasi


Hirarki tujuan perencanaan meliputi hal berikut :
1. Perencanaan Strategis
Konsep strategi berasal dari istilah militer, yang berasal dari kata Yunani
Strategia, artinya seni atau ilmu menjadi jenderal. Strategi dapat didefinisikan
sebagai proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, kebijakan, dan program-
program strategis yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijakan
telah diterapkan (George A.Steiner dan John B. Minner , 1997 : 7).
Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan
straregis. Fokus rencana ini adalah organisasi secara keseluruhan. Tujuan strategis
biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak dimana manajemen puncak
menentukan kemana organisasi haru berada dalam jangka panjang.
2. Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis, ada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber
daya tertentu. Perkembangannya terjadi pada tingkat organisasi menengah,
bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia untuk jangka
menengah proyeksi. Bagian taktis merupakan proses yang berkelanjutan, yang
bertujuan untuk dalam waktu dekat merampingkat keputusan dan menentukan
tindakan.
3. Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional, mempunyai focus yang lebih sempit, jangka waktu
yang lebih pendek, dan melibatkan manajemen tingkat bawah. Terdapat dua jenis
rencana operasional yaitu rencana tunggal (Sekali pakai) dan Standing plan
(Dapat dipakai berkali-kali). Rencana tunggal lebih sesuai dipakai untuk mencapai
tujuan yang spesifik, yang kemudian dihapuskan seteleh tujuan tersebut tercapai.
Contoh dari rencana tunggal adalah ketika perusahaan merencanakan ekspansi
atau pengembangan. Perusahaan kemudian mengembangkan berbagai rencana
sekali pakai, seperti pembuatan pabrik baru, penarikan tenaga kerja baru, analisis
pemasaran dan lainnya. Sedangka rencana Standing merupakan rencana standar
yang lebih sesuai dipakai untuk mencapai tujuan yang muncul berulang-ulang.
Aktivitas yang muncul berulang-ulang tersebut harus diselesaikan dengan rencana
standar.

J. Pendekatan Perencanaan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Sedangkan perencanaan adalah proses menetapkan
tujuan, mengembangkan strategi, dan menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai
tujuan. Jadi dapat disimpulkan pendekatan perencanaan adalah titik tolak atau sudut
pandang dalam proses penetapan tujuan agar dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Berikut ini macam-macam pendekatan perencanaan :
1. Sinoptik Komprehensif, merupakan pendekatam perencanaan yang pada mulanya
sangat dominan digunakan, yang menggunakan model berfikir sistem dalam
perencanaan, sehingga objek perencanaan dipandang sebagai suatu kesatuan yang
bulat, dengan satu tujuan yang disebut visi.
2. Disjointed Inkremental, perencanaan ini menekankan perencanaan dalam jangka
pendek saja. Bersifat desentralisasi dan tidak cocok untuk jangka panjang. Yang
dimaksud dengan desentralisasi adalah si perencana dalam merencanakan objek
tertentu dalam lembaga pendidikan, selalu mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan.
3. Transaktif / Pembelajaran Sosial, merupakan pendekatan yang difokuskan pada
pengalaman masyarakat dalam mengungkapkan permasalahan kebijakan.
Pendekatan ini merupakan evolusi institusi desentralisasi dalam membantu
masyarakat mengendalikan proses sosial yang mengatur kesejahterannya.
PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa sasaran kegiatan perencanaan


adalah merumuskan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai dan pelaksanaan
kegiatan pencapaian tujuan. Hal ini berarti bahwa tujuan yang direncanakan
merupakan landasan, dasar, atau tolak ukur penyusunan rencana pelaksanaan
kegiatan. Tujuan yang hendak dicapai harus dirumuskan dan diketahui dengan
jelas sehingga rencana yang bersifat operasional atau kegiatan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan mudah dapat dirumuskan.

Referensi

1. Buku Pemahaman Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan


Manajemen oleh Arif Yusuf Hamali, S.S., M.M., Dra. Eka Sari budihastuti,
M.M., dan Yulia Listianti, A.KS., M.M ( Cetakan Pertama, tahun 2019)
2. https://id.scribd.com/document/481469521/MAKALAH-RULI-FAKTOR-
KONTIGENSI-DALAM-PERENCANAAN (Diakses pada tanggal 17 Oktober
2022, pukul 08.45)
3. https://www.slideshere.net/ramafajar6969/proses-perenecanaan-46201936
(Diakses pada tanggal 17 Oktober 2022, pukul 09.15)
4. https://slideplayer.info/slide/12504706 (Diakses pada tanggal 17 Oktober
2022, pukul 10.36)

Anda mungkin juga menyukai