Anda di halaman 1dari 10

PEPER ELEMEN PERENCANAAN

MAKUL : SISTEM PERENCANAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SISKA RAMDANI WARDANA


NIM : 202001140
KELAS : ARS/C20
DOSEN : MANGINDARA, S.KM., M.KES
A. PENGERTIAN PERENCANAAN

Perencanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara,
perbuatan merencanakan (merancangkan). Proses perencanaan merupakan rangkaian
urutan rasional di dalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat dapat
disesuaikan dengan tujuan, dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada, dan
dapat dikembangkan sesuai dengan. Teknik dan kebutuhan tertentu. Secara umum,
perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai (tujuan) di
masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan (planning) dapat juga didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu
tertentu. 

Dalam perencanaan akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian,


mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta
menentukan langkah untuk mencapainya. Sederhananya, perencanaan adalah proses
berpikir secara logis dan pengambilan keputusan rasional sebelum melakukan suatu
tindakan. Perencanaan membantu kita memproyeksikan masa depan dan memutuskan
cara untuk menghadapi situasi yang akan dihadapi di masa depan. Dengannya,
perencanaan merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang paling penting di
mana di dalamnya terdapat aktivitas mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi, serta mengembangkan rencana kerja organisasi. Perencanaan adalah tahap
awal dalam kegiatan suatu organisasi terkait dengan pencapaian tujuan organisasi
tersebut.

Dalam perencanaan, input merupakan data - data atau informasi, output merupakan


produk perencanaan atau rencana, sedangkan proses atau analisis merupakan
keterkaitan data atau informasi untuk menghasilkan produk rencana. Untuk lebih
jelasnya berikut beberapa pengertian perencanaan menurut beberapa ahli di
antaranya :

1. Erly Suandy, perencanaan adalah suatu proses penentuan tujuan organisasi dan
kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
2. Barbara Becker, perencanaan adalah suatu cara rasional untuk mempersiapkan
masa depan.
3. Jaqueline Alder, perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin
dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.
4. John Douglas, perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat
tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau
mengontrolnya.
5. George Steiner, perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran,
batasan strategi, kebijakan, dan rencana terperinci untuk mencapainya, mencapai
organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan
balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.
B. JENIS SASARAN PERENCANAAN

1. Berdasarkan Ruang Lingkup


a. Rencana strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya
terdapat uraian mengenai kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan
yang lama. Umumnya jenis perencanaan seperti ini sangat sulit untuk diubah.
b. Rencana taktis (tactical planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya
terdapat uraian tentang kebijakan yang bersifat jangka pendek, mudah
disesuaikan aktivitasnya selama tujuannya masih sama.
c. Rencana terintegrasi (integrated planning), yaitu perencanaan yang di
dalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan sifatnya terpadu.

2. BerdasarkanTingkatan

a. Rencana induk (master plan), yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan
organisasi di mana di dalamnya terdapat tujuan jangka panjang dan ruang
lingkupnya luas.
b. Rencana operasional (operational planning), yaitu perencanaan yang fokus
kepada pedoman atau petunjuk pelaksanaan program-program organisasi.
c. Rencana harian (day to day planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya
terdapat aktivitas harian yang bersifat rutin.

3. Berdasarkan Jangka Waktu.

a. Rencana jangka panjang (long term planning), yaitu perencanaan yang dibuat
dan berlaku untuk jangka waktu 10 – 25 tahun.
b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yaitu perencanaan yang
dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 5 – 7 tahun.
c. Rencana jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan yang dibuat
dan hanya berlaku selama kurang lebih 1 tahun.

C. KARAKTERISTIK PERENCANAAN

Dalam perencanaan terdapat beberapa karakteristik yang membedakannya dengan


fungsi manajemen lainnya.

1. Fungsi Manajerial, perencanaan adalah fungsi manajerial pertama dan terpenting


menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yaitu pengorganisasian,
kepegawaian, pengarahan, dan pengendalian, karena dilakukan di dalam lingkup
rencana yang dibuat.
2. Berorientasi Pada Tujuan, perencanaan berfokus pada mendefinisikan tujuan
organisasi, mengidentifikasi tindakan alternatif, dan memutuskan rencana
tindakan yang tepat, yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Pervasif, perencanaan harus dapat hadir di semua segmen dan diperlukan di semua
level organisasi. Meskipun ruang lingkup perencanaan bervariasi di berbagai
tingkatan dan departemen.
4. Proses Berkelanjutan, rencana dibuat untuk jangka waktu tertentu, katakanlah
untuk satu bulan, kuartal, tahun, dan seterusnya. Setelah periode tersebut berakhir,
rencana baru dibuat, dengan mempertimbangkan persyaratan dan kondisi
organisasi saat ini dan di masa depan. Oleh karena itu, perencanaan adalah proses
yang berkelanjutan, karena rencana dibingkai, dijalankan, dan diikuti oleh rencana
lain.
5. Proses Intelektual, perencanaan merupakan proses latihan mental yang melibatkan
penerapan logika, berpikir, memperkirakan, membayangkan secara cerdas dan
berinovasi, dll.
6. Futuristik, dalam proses perencanaan, kita dapat ‘mengintip’ masa depan. Ini
mencakup memproyeksikan masa depan, melakukan analisis dan memprediksinya
sehingga organisasi dapat menghadapi tantangan masa depan secara efektif.
7. Pengambilan Keputusan, keputusan dibuat mengenai pilihan tindakan alternatif
yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan. Alternatif yang dipilih harus yang
terbaik di antara semua pilihan, yang memiliki paling banyak kelebihan dan
sedikit kekurangan.

Karakteristik Dari Tujuan Yang BaiK


Tujuan tidak semuanya ditulis dengan cara yang sama. Beberapa ada yang lebih baik
daripada yang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan secara jelas. Manajer harus
mampu menulis tujuan yang ditulis secara baik. Apa saja hal-hal yang membuat
tujuan yang baik?
 Diungkapkan dalam hal hasil yang ingin dicapai daripada dalam tindakan untuk
mencapainya
 Terukur dan kuantitatif
 Memiliki jangka waktu yang jelas
 Menantang, akan tetapi juga tidak mustahil untuk dicapai
 Tertulis
 Dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi yang diperlukan
Ada dua jenis pendekatan yaitu pendekatan tradisional (traditional goal setting) dan
pendekatan dengan menggunakan MBO (Management by Objectives):
1. Pendekatan Tradisional (traditional goal setting)
Pendekatan Tradisional dalam penetapan tujuan menjelaskan bahwa perumusan
dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak (top level of
management) untuk kemudian tujuan itu diturunkan lagi menjadi tujuan bagi
manajer di tingkat bawahnya secara spesifik. Pendekatan ini dikemukakan oleh
Robbins (2002) dinamakan dengan mean-ends chain. Artinya, tujuan yang lebih
tinggi (higher levels goals) atau tujuan akhir (ends) terkait dengan tujuan di
bawahnya. Dengan demikian pencapaian tujuan di bawah akan sangat berarti
(means) bagi pencapain tujuan di atasnya.

Pendekatan tradisional mengikuti tahapan yangberurutan, yaitu:


a) strategi diformulasikan danmanajemen puncak menetapkan sasaran,
b) strategidiimplementasikan, dan
c) kinerja diukur berdasarkansasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Pendekatan Dengan Menggunakan MBO (Management By Objectives)


Management by Objectives (MBO) pertama kali diperkenalkan oleh Peter F.
Drucker pada akhir tahun 1950-an, akan tetapi hingga hari dinilai masih efektif
dalam kegiatan perencanaan perusahaan. MBO sering kali diterjemahkan sebagai
manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan dilakukan
berdasarkan asumsi mendasar bahwa apa mendasar bahwa apa ang terjadi di
lapangan belum tentu sesuai dengan apa yang dipahami oleh pimpinan.

Pada dasarnya proses MBO dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar
berikut.
1) menentukan atau merevisi tujuan perusahaan berdasarkan visi dan misi yang
sudah ada
2) menurunkan tujuan perusahaan kepada karyawan (bisa menggunakan metode
SMART)
3) meningkatkan partisipasi karyawan dalam menetapkan tujuannya masing-
masing
4) memantau kemajuan karyawan
5) mengevaluasi dan mengapresiasi kemajuan karyawan.

Ada tiga faktor kontingensi yang mempengaruhi pilihan rencana yang akan kita lakukan,
yakni: tingkat organisasi, tingkat ketidakpastian lingkungan, dan panjang komitmen masa
depan. Rencana dilihat dari dimensi unsur sekaligus memperlihatkan unsurnya dan
hirarkinya. Rencana yang lebih rendah merupakan unsur dari rencana yang lebih tinggi
Hirarki rencana dalam garis besarnya ada tiga :
1. Tujuan terdiri dari : maksud, misi dan sasaran.

a. Tujuan (Goals)
Tujuan memberikan pengertian dasar untuk arah dari keseluruhan kegiatan
organisasi. Sehingga tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai yang sifatnya sangat
umum dan abstrak sehingga perlu dinyatakan dalam maksud, misi dan sasaran.

b. Maksud (Purpose)
Maksud merupakan arah yang umum dan tidak hanya berlaku bagi semua organisasi
sejenis dalam masyarakat. Maksud didirikan perusahaan adalah menghasilkan barang
atau jasa.
c. Misi (Mission)
Misi merupakan arah yang khas bagi suatu organisasi tertentu dalam batas-batas yang
ditentukan oleh maksudnya. Maksud perusahaan adalah menghasilkan barang
kwalitas tertentu dengan menetapkan harga murah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat (konsumen) berpenghasilan rendah.

d. Sasaran (Object)
Sasaran merupakan penjabaran dari misi menjadi bagian kongkrit dan spesifik
sehingga hasil yang dicapai dapat diukur dengan mudah. Penjabaran dari misi
tersebut diatas menjadi sasaran umpamanya: selama tahun 2010 memproduksi
1.000.000 unit dan dapat melayani 100,00 konsumen.

2. Strategi (Strategic)
Strategi merupakan program umum untuk mencapai sasaran organisasi dalam rangka
melaksanakan misi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi
memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi serta sebagai pola tanggapan
organisasi terhadap lingkungan berupa tanggapan organisasi terhadap lingkungan
organisasi dalam usaha mencapai tujuannya. Strategi itu dilakukan dengan rencana sekali
pakai dan rencana tetap.

3. Rencana Utama Terdiri Dari Rencana Sekali Pakai Dan Rencana Tetap Disebut
Tipe Rencana Operasional.

 Rencana Sekali Pakai (Single Use Plans)


Rencana ini hanya sekali pakai dipakai artinya tidak dipergunakan lagi untuk
melaksanakan kegiatan yang sama untuk yang akan datang. Rencana sekali pakai itu
dapat berwujud program, proyek dan anggaran.

Contoh : Sebuah perusahaan membuat rencana dalam bentuk proyek, pada tahun
1993 membuat sebuah pabrik baru di Sleman, Yogyakarta dengan kapasitas tertentu.
Maka apabila perusahaan yang sama tersebut pada tahun berikutnya (tahun 1994)
merencanakan membuat pabrik baru lagi dengan lokasi yang sama di Sleman
Yogyakarta, perusahaan tersebut sudah tidak menggunakan rencana proyek tahun
1993 dan perlu dibuatkan rencana baru tahun 1994.

 Program (Programme)
Program merupakan suatu rencana sekali pakai yang meliputi sejumlah kegiatan yang
luas, meliputi langkah-langkah kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran,
individu atau satuan organisasi yang melaksanakan masing-masing kegiatan, urusan
dan waktu untuk masing-masing langkah.

 Proyek (Project)
Proyek merupakan suatu rencana sekali pakai yang terdiri dari langkah-langkah yang
sama dengan program tetapi tidak meliputi kegiatan yang luas.

 Anggaran (Budget)
Anggaran merupakan rencana sumber dan penggunaan keuangan (dana) untuk
melaksanakan kegiatan tertentu dan periode waktu tertentu sehingga menyangkut
berapa dana yang diperlukan dari mana sumbernya untuk kegiatan apa dan kapan
digunakan.
 Rencana Tetap (Standing Plans)
Rencana ini digunakan berulang-ulang dalam organisasi. Rencana tetap meliputi :
Kebijaksanaan, prosedur dan aturan.

 Kebijaksanaan (Policy)
Kebijaksanaan merupakan petunjuk umum untuk membuat keputusan dari
kebijaksanaan tersebut menentukan batas keputusan, sesuatu dapat dilakukan dan
tidak dapat dilakukan.

 Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rencana tetap yang memberikan sejumlah instruksi yang
terperinci untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terjadi secara teratur.

 Aturan (Rules atau Regulation)


Aturan merupakan ketentuan yang menetapkan bahwa sesuatu kegiatan tertentu harus
dilaksanakan atau tidak boleh dilaksanakan dalam suatu keadaan tertentu. Setiap
orang hanya ada satu pilihan yaitu mematuhinya.

D. PENDEKATAN PERENCANAAN
Pendekatan perencanaan adalah sudut pandang atau persepsi organisasi dalam
penyusunan rencana. Pendekatan ini bertujuan untuk menyerap data dan informasi yang
diperlukan saat menyusun rencana. Perencanaan tidak akan bisa disusun tanpa adanya
data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dan tujuan organisasi.
Saat ini sudah banyak mcama pendekatan perencanaan yang diterapkan organsasi yang
tentunya sudah menyesuaikan dengan kebutuhan dan budaya organisasi tersebut. Apapun
nama dan jenis pendekatan perencanaan itu pastinya bisa menjadi referensi baru bagi kita
untuk dipelajari. Secara umum, ada empat model pendekatan perencanaan sebagai
berikut:
1) Bottom up approach
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur
paling bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah
rencana utuh. Pendekatan ini menaruh perhatian khusus kepada para anggota
organisasi yang lebih banyak mengetahui kondisi kerja di lapangan.

2) Top down approach


Ini adalah kebalikan dari Bottom up approach, yaitu pimpinan organisasi yang
terlebih dulu merumuskan rencana kemudian dipaparkan kepada anggota dibawah
kepemimpinannya. Pimpinan organisasi bertujuan agar semua yang terlibat dalam
organisasi bisa mengikuti rumusan perencanaan yang telah dibuatnya.
3) Interactive approach
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan secara
bersamaan oleh pimpinan dan anggota organisasi. Mereka duduk bersama dalam satu
forum untuk membahas secara rinci rumusan rencana yang akan ditetapkan. Namun
pada organisasi besar, pendekatan ini dilakukan dengan cara menetapkan perwakilan
dari anggota yang representatif untuk merumuskan rencana bersama pimpinan.

4) Dual-level approach
Pendekatan ini maksdunya adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan rencana
mereka masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh. Pimpinan akan
menyusun rencananya sendiri, begitu juga dengan anggota. Mereka akan bertemu
pada satu forum untuk mneyatukan rumusan perencanaan. Pendekatan ini cenderung
berisiko benturan pemikiran antara pimpinan dan anggota.

Keempat pendekatan perencanaan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-


masing. Organisasi bebas untuk menerapkan pendekatan yang terbaik untuk diterapkan.
Terbaik berarti pendekatan itu lebih cocok dengan organsasi, bisa diterima semua pihak yang
terlibat, dan pastinya harus efektif dan efisien ketika diterapkan.
KESIMPULAN

Sasaran adalah penjabaran tujuan, yaitu suatu yang akan dihasilkan/ dicapai oleh
organisasiatau sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah.
Agar sasaran dapatdicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur,
jelas kriterianya, dan disertai indikator-indikator yang rinci dan mengacu pada visi,
misi dan tujuan sekolah Jenis sasaran organisasi ada dua yaitu sasaran resmi (Official
goal ) yaitu kordinasi yang secara resmi dinyatakan ingin dicapai oleh organisasi,
biasanya tertulis, abstrak (tidak jelas),tidak terukur, berisi: kegiatan, alasan
pembentukan, norma/nilai yang mendasari yang bergunauntuk pengakuan formal Misi
organisasi.

Jenis sasaran yang kedua yaitu sasaran yangsebenarnya diinginkan ( perative goal )
adalah sasaran yang sebenarnya diinginkan,merupakan sasaran yang secara aktual
dicoba dicapai oleh organisasi Karakteristik sasaran yang baik merupakan tujuan
jangka pendek (misalnya 1 tahun);mengandung peningkatan baik peningkatan
kualitas, efektivitas, produktivitas, maupun efisiensi;mempertimbangkan prioritas;
harus dibuat secara spesifik; kriteria sasaran harus jelas dandisertai indikator rinci;
dan didasarkan pada tantangan, visi, misi dan tujuan,

Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang langkah
tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana,
kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta berbagai
keterangan mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil. Faktor yang
mempengaruhi pengembangan rencana Proses pengembangan rencana dipengaruhi
tiga faktor kontinjensi dan oleh pendekatan perencanaan yang mendekatinya. Tiga
faktor kontinjensi yang dapat mempengaruhi pengembangan rencana yaitu:

1. Tingkatan organisasi
2. Ketidakpastian lingkungan
3. Lamanya komitmen masa depan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6658903/JENIS_SASARAN_ORGANISASI
https://www.academia.edu/42359117/Makalah_6_SASARAN_ORGANISASI
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rencana#:~:text=Rencana%20adalah%20hasil%20proses
%20perencanaan,ukurnya%2C%20dalam%20rangka%20mencapai%20hasil
https://www.coursehero.com/file/p75ln24/B-Pendekatan-Tradisional-dalam-penetapan-
tujuan-menjelaskan-bahwa-perumusan-dan/
https://www.studimanajemen.com/2012/09/pendekatan-perencanaan.html?
m=1#:~:text=Pendekatan%20perencanaan%20adalah%20sudut%20pandang,dengan
%20aktivitas%20dan%20tujuan%20organisasi
https://seputaradmin.com/jenis-perencanaan-tingkatan-organisasi-hierarki-tujuan-
perencanaan-operasional-dan-strategis/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai