proses yang dimulai dr penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan secara menyeluruh untuk mengintegrasikan & mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapai tujuan organisasi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan terdapat 3 hal yakni : 1. Dari sisi Proses fungsi perencanaan adalah proses dasar yg digunakan untuk memilih tujuan tersebut akan dicapai. 2. Fungsi manajemen perencanaan adalah fungsi dmn pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi. 3. Pengambilan Keputausan perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yg panjang atau yg akan datang mengenai apa yg akan dilakukan, bgmn melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dmn keputusan yg diambil blm tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tsbt dibuktikan di kemudian hari. G.R.Terry menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah perencanaan itu baik atau tdk dpt dijawab melalui pertanyan2 dasar mengenai pertanyaan : - What Apa - Why Mengapa - Where dimana - When kapan - Who siapa - How Bagaimana Fungsi Perencanaan Robbins & Coulter (2002) ada 4 fungsi dalam perencanaan yakni : 1. Perencanaan sbg pengarahan 2. Perencanaan sbg minimalisasi ketidak pastian 3. Perencanaan sbg minimalisasi pemborosan sumber daya 4. Perencanaan sbg penetapan standar dlm Pengawasan Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements) Perenc yg baik tentunya memiliki berbagi persyaratan yg hrs dipenuhi yaitu : 1. Faktual atau Realistis apa yg dirumuskan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dlm kondisi tertentu yg dihadapi 2. Logis dan Rasional apa yg dirumuskan dpt diterima dan masuk akal dan oleh sebab itu perencanaan tersebut bisa dijalankan. 3. Fleksibel dapat beradaptasi dengan perubahan dimasa yg akan datang, sekalipun tdk berarti bahwa planning dpt kita ubah senaknya. 4. Komitmen komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama- sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi 5. Komprehensif menyeluruh & mengakomodasi aspek2 yg terkait langsung maupun tak langsung. Tdk terkait hanya sebagian yg dijalankan, ttp dgn pertimbangan koordinasi & integrasi dgn bagian lain di dlm suatu organisasi / perusahaan Melakukan Perencanaan (Planning Process) fungsi perencanaan sering disebut sbg fungsi utama dlm manajemen. Bagaimana perencanaan dilakukan? Proses perencanaan melibatkan 2 elemen penting yaitu : 1. Tujuan (Goals) pd dasarnya adalah hasil akhir yg diharapkan dpt diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi. Rencana (plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yg menggambarkan bgmn tujuan akan dicapai dan bgmn sumber daya perush akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan. Sbg seorang manajer perencanaan, tujuan dan rencana adalah sesuatu yg hrs dirumuskan olehnya. Beberapa jenis tujuan Secara sederhana setiap perush/organisasi memiliki tujuan akhir yaitu maksimalisasi keuntungan (profit maximation) Untuk organisasi nonprofit tujuan yg akan dicapai adalah pemenuhan akan kebutuhan sekelompok tertentu (misal panti jompo, yayasan kanker, dll) Dari segi keluasan dan waktu pencapaian, tujuan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Tujuan Strategis (strategic goals) adalah tujuan yg akan dicapai perusahaan dalam waktu yang relatif lama, bisa antara 3 hingga 5 thn atau juga lebih. 2. Tujuan taktis (tactical goals) adalah tujuan yg akan dicapai perush dalam jangka waktu menengah. Dicapai antara 1 sampai 3 tahun 3. Tujuan operasional (operational goals) adalah tujuan yg ingin dicapai dlm satu periode kegiatan perusahaan. Biasanya antara 6 bulan sampai 1 tahun kadang2 sampai 2 tahun. Jenis Rencana (types of plans) Rencana (Plan) dlm melakukan perencanaan, manajer perlu merumuskan tujuan dan rencana . Tujuan memiliki beberapa jenis dilihat dr berbagai segi, mk tujuanpun memiliki beberapa jenis dilihat dr berbagai segi yg terkait, yaitu dr segi keleluasaan dan waktu (breadth and time frame) dari segi kejelasan (specificity), dan frekuensi penggunaan (frequency of use) Dr segi keluasan waktu, rencana dpat dibedakan menjadi : 1. Rencana strategis atau jangka panjang (strategic plans or long-term plans) 2. Rencana taktis atau rencana jangka menengah (tactical plans or mid-term plans) 3. Rencana operasional atau rencana jangka pendek operational plans or short- term plans) Dari segi kejelasan, rencana dapat dibagi 2 yaitu : 1. Rencana spesifik (specific plans) 2. Rencana direktif (directional plans) Dari segi frekuensi penggunaan, rencana dpt dibagi menjadi : 1. Rencana sekali pakai (single use plan) kepanitiaan seminar, lokakarya dll 2. Rencana yg penggunaannya terus - menerus (standing plans) kebijakan, prosedur, aturan kerja yg digunakan secara berlanjutan oleh seluruh anggota organisasi Beberapa pendekatan dlm penetapan tujuan. Tujuan ditetapkan dan dirumuskan ada 2 yaitu : 1. Pendekatan tradisional (traditional goal setting) 2. Pendekatan dengan menggunakan MBO (Management by Objectives) Pendekatan tradisional dlm penetapan tujuan menjelaskan bahwa rumusan dan penetapan tujuan dilakukan oleh manajer tingkat puncak (top level of management) untuk kemudian tujuan diturunkan lagi menjadi tujuan bg manajer ditingkat bawahnya secara spesifik. Pendekatan tradisional menjelaskan bahwa penetapan tujuan dimulai dimulai dari manajemen tingkat puncak Dalam pendekatan mengunakan MBO penentuan tujuan dilaksanakan secara spesifik dirumuskan bersama antara pimpinan & bawahan, dengan asumsi bahwa sering kali bawahan yg berada dilapangan lebih memahami apa yg dicapai dp apa yg dipahami atasan. Selain tujuan dirumuskan bersama, pengawasan akan pencaian tujuan dilakukan secara periodik secara bersama. MBO selain meminimkan kesenjangan juga terbukti memotivasi pekerja dlm peush. Adanya penghargaan & penerimaan sosial thdp peran serta bawahan yg lebih tinggi. MBO (Management by Objectives) MBO pertama diperkenalkan oleh Peter F. Drucker pd akhir thn 1950an, hingga sekarang pendekatan ini dinilai masih efektif dlm kegiatan perencanaan perush. MBO sering diterjemahkan sebagai manajemen berdasarkan sasaran atau manajemen berdasarkan tujuan, dilakukan berdasarkan asumsi mendasar bahwa apa yg terjadi di lapangan blm tentu sesuai dgn apa yg dipahami oleh pimpinan. Agar proses MBO dpt tercapat Schermerhorn (2002) ada 4 faktor yg disepakati antara pimpinan dengan bawahan dlm hal : 1. Tujuan yg ingin dicapai oleh setiap bagian/bawahan (subordinates) 2. Perencanaan yg akan dilakukan 3. strandar pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan dlm setiap kegiatan. Prosedur untuk mengevaluasi keberghasilan pencapaian tujuan. Pimpinan
PerencanaanPelaksanaan pada Evaluasi Bersama
Bersama Setiap Pihak - Analisa hasil yg - Penentuan Tujuan - Bawahan menunjuk dicapai - Penentuan standar kan kinerja terbaik - Mendiskusikan Dan - Pemulihan Kegiatan - Pimpinan memberi- akibat dr hasil kan pengarahan yg dicapai Terbaik - Memperbarui Siklus MBO
Proses MBO sebagai perencanaan & Pengawan terintegrasi
Bawahan Kekuatan MBO 1. MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dlm suatu sistem rasional dlm manajemen 2. MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dr tingkatan atas hingga tingakatan bawah dr manajemen. 3. MBO memfokuskan dr hasil akhir dp niat baik maupun faktor personal 4. MBO mendorong adanya mnjm diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dlm penentuan tujuan. Kelemahan MBO 1.MBO dianggap menyederhanakan kegitan dengan berusaha untuk meyelesaikan segala sesuatu. 2. MBO secara cepat akan ditolak oleh manajer yg memiliki gaya otoriter dan mereka menerapkan birokrasi yg tdk fleksibel dan ketat. 3. MBO memerlukan waktu dan usaha dlm implementasinya. 4. MBO dpt menjadi tantangan bg manajer yg kurang memiliki kualifikasi yang baik. Beberapa Alat Bantu Bagi Perencanaan Beberapa alat manajemen guna melakukan perencanaan adalah : 1. Bagan Arus (flow chart) sering digunakan bg mereka yg mendalami teknik komputer, teknik dan sistem informasi. Pendekatan ini jg digunakan dlm dunia manajemen. Flow chart adalah model grafis yg menunjukkan model sistem yg menggambarkan kejadian yg berkesinambungan (sequencial) dan keputusan ya – tidak. 2. Penjadwalan melalui Bagan Gantt (Gantt Chart) penjadwalan adalah salah satu bagian terpenting dlm perencanaan. Kegiatan organisasi begitu banyak dan berkesinambungan satu dgn yg lain, Gantt Chart membantu untuk mengatur melalui proses penjadwalan, sehingga secara sederhana Gantt Chart menjadwalkan secara grafis atas berbagai rencana kegiatan. 3. Perencanaan dengan Jaringan PERT (Pert Network) keberhasilan Gantt Chart dikembangkan dan dikoreksi oleh alat bantu perencanaan lain yg dikenal dgn jaringan pert. PERT adalah singkatan dari Program Evaluation Review Technique. PERT merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran rencana kerja secara kronologis dan berkelanjutan bg pekerja yg sifatnya tdk rutin, berskala besar dan komplek. Ada 4 konsep yg hrs dipahami dlm PERT yaitu Even, Activity, Time dan Chritical Path EVENT atau Kejadian adalah indikator dr performa pekerjaan baik sebelum maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu pekerjaan lain dpt dilakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini contoh bagian produksi menerima bahan baku. ACTIVITY atau kegiatan adalah bagian dr berbagai pekerjaan yg sedang dlm pekerjaan dr keseluruhan pekerjaan yg berkesinambungan. TIME atau waktu waktu menunjukkan perkiraan masa pengerjaan yg sdg dlm pengerjaan dr seluruh kegiatan sebagaimana diatur dalam jaringan PERT. PERT Time adalah rata2 dr 3 komponen waktu berdasarkan kerangka pert yaitu : (1) Optimistic time (TO) masa yg diperlukan ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan dlm kondisi terbaik. (2) Most likely time (TM) masa yg diperlukan ketika pelaksanaan pekerjaan dilakukan dalam kondisi normal. (3) Pesimistic time (Tp) masa yg diperlukan ketika pelaksanaan dilakukan dlm kondisi tdk normal / darurat CRITICAL PART atau indikator krisis menunjukkan waktu krisis bagi pengerjaan kegiatan dlm rangka part yg dapat diterima. Waktu krisis menunjukkan batas tolenransi akan suatu pekerjaan yg dilaksanakan. Ketika waktu krisis dilewati atau pekerjaannya lebih lama maka akan berdampak kpd terhambatnya pengerjaan pekerjaan lain hingga waktu pengerjaan secara keseluruhan akan terlambat. Penentuan tujuan diawali oleh manajer puncak. Proses perencanaan secara keseluruhan dimulai dgn pernyataan misi dan tujuan trategis untuk organisasi sebagai satu kesatuan.(Robbins, 2010) Misi pernyataan tujuan organisasi Langkah-langkah dlm penetapan tujuan : 1. Mereview misi atau tujuan organisai 2. Mengevaluasi sumber daya yg tersedia 3. Menentukan tujuan secara individu atau dgn masukan dr pihak lain 4. Menulis tujuan dan mengomunikasikan kpd semua yg perlu tahu 5. Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional