BAB I
1.3 Tujuan………………………………………………………………….
BAB II
BAB III
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian Perencanaan ?
2. Alasan-alasan perlunya perencanaan ?
3. Tahap-tahap dasar perencanaan ?
4. Dasar-dasar pengklasifikasian perencanaan ?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian perencanaan.
2. Mengetahui alasan-alasan perntingnya perencanaan.
3. Mengetahui apa saja yang termasuk dasar-dasar perencanaan.
4. Mengetahui dasar-dasar pengklasifikasian perencanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sebuah perencanaan juga perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat
rencana yang baik yakni :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang
menerima sehingga penafsiran ang berbeda-berbeda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila
ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-
penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari
yang direncanakan.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga
stabilitasnya setiap harus ada dalam pertimbangan.
4. Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada
siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
5. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan penentuan selanjutnya apa yang
harus dilakukan, kapan saja, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang dapat dicapai
dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan
kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Kebutuhan akan perencanaan ini ada dalam semua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat di mana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap sukses
organisasi atau tingkatan manajemen atas.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna.
Perencanaan kembali terkadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh
karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan
suatu masalah tertentu. Keputtusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses
perencanaan.
Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan
akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan
dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
Sebelum para manajer dapat mengorganisasi, memimpin, atau mengendalikan,
terlebih dahulu mereka harus membuat rencana yang memberikan arah pada setiap
kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan para manajer menentukan apa yang akan
dikerjakan, kapan akan mengerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan siapa yang
akan mengerjakannya.
Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan manajemen dan semakin
mengingkat pada tingkatan manajemen yang lebih tinggi, dimana perencanaan itu
mempunyai kemungkinan dampak yang paling besar pada keberhasilan organisasi.
Pada tingkatan top manajer pada umumnya mencurahkan hampir semua waktu
perencanannya jauh ke masa depan dan pada strategi-strategi dari seluruh organisasi.
Manajer pada tingkatan yang lebih rendah merencanakan terutama untuk subunit
mereka sendiri dan untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Terdapat pula beberapa variasi dalam tanggung jawab perencanaan yang tergantung
pada ukuran dan tujuan organisasi dan pada fungsi atau kegiatan khusus manajer.
Organisasi yang besar dan berskala internasional lebih menaruh perhatian pada
perencanaan jangka panjang daripada perusahaan lokal. Akan tetapi pada umumnya
organisasi perlu mempertimbangkan keseimbangan antara perencanaan jangka
panjang maupun perencnaan jangka pendek. Karena itu penting bagi para mnajer
untuk mengerti peranan perencanaan secara keseluruhan.
Para perencana tidak akan dapat mengatur waktu yang akan datang, tetapi mereka harus
meningkatkan untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang
dan hasil-hasil yang dapat diharapkan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah
satu maksud perencanaan utama melihat program-program dan penemuan-penemuan
sekarang dapat digunakan untuk meningkatkan-meningkatkan tujuan-tujuan di waktu yang
akan datang adalah meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Perencanaan
organisasi harus aktif, dinamis, berkelanjutan, dan kreatif, agar manajemen tidak hanya akan
mendukung terhadap bahasa, tetapi lebih kepada peserta aktif di dunia usaha. Ada dua alasan
dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai 1) "protective
benefits" yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pembuatan keputusan, dan 2) "positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.
a. Perencanaan memiliki banyak manfaat atau kelebihan, diantaranya adalah:
1. Membantu manajemen untuk menyatukan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi pers pada masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroprasi.
dirumuskan untuk perencanaan awal rencana lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan
informasi khusus keuangan dan data yang diperoleh melalui komunikasi dalam organisasi.
1. Bidang fungsional, mencakup rencana uangan, dan personalia. Setiap faktor membeli
jenis perencanaan produksi, pemasaran, yang berbeda. Misal, perencanaan kebutuhan
bahan, penjadwalan produksi, jadwal pemeliharaan mesin, dan sebagainya. Sedang
merencanakan pemasaran berisi target penjualan, program promosi, dan sebagainya.
2. Tingkatan Organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja
organisasi. Teknik-teknik dan isi perencanaan berbeda untuk perencanaan yang
berbeda pula. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks dari
perencanaan suatu unit kerja organisasi.
3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor kompleksitas,
fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.
Misal rencana pengembangan produk biasanya bersifat rahasia, rencana produksi
lebih bersifat kuantitatif dibanding rencana personalia.
4. Waktu, rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Semakin lama
rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya
kesalahan semakin besar. Sebagai contoh, tingkat kepastian rencana pembangunan
pabrik baru sepuluh tahun yang akan datang, lebih rendah dari rencana untuk pindah
kantor dua minggu lagi.
5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan,
dan sebagainya. Perencanaan, meliputi berbagai tingkatan dan setiap tingkatan
merupakan bagian dari dari tingkatan yang lebih tinggi. Perencanaan ini berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti program pengiklanan, prosedur
seleksi personalia, anggaran penelitian dan pengembangan, dan seterusnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis,
bukan hanya pada intuisi 8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan
organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi 3 yaitu
perencanaan strategis, taktis dan operasional. Adapun kerangka waktu dala perencanaan
organisasi yaitu sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka
pendek.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.
Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat,
penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.
3.2. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,T.Hani.2017.Manajemen.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Fslide
%2F12523313%2F&psig=AOvVaw3VlmT-
rrLbAgNN7gFI9a9n&ust=1570699600933000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqF
woTCJDappDujuUCFQAAAAAdAAAAABAE
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fexcation.blogspot.com
%2F2015%2F10%2Ftujuan-dan-tahapan-dalam-
pembuatan.html&psig=AOvVaw3BorLTAmmPTLwYuRyszi-
9&ust=1570700095380000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCMDpn_vvju
UCFQAAAAAdAAAAABAE
https://fitridtrind.wordpress.com/2014/04/19/makalah-perencanaan-pengantar-manajemen/
https://yollanda18.wordpress.com/2018/05/14/makalah-tentang-perencanaan-dalam-
manajemen/
https://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.com/2011/10/makalah-perencanaan-
manajemen.html