Pengertian Perencanaan
Sebelum manager dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus
membuat rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. dalam perencanaan manager
memutuskan “apa yang harus dilakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya”. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Manfaat perencanaan
Melemahan Perencanaan
Perencanaan dan rencana dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara yang berbeda.
Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut:
Ada dua tipe utama rencana: 1) rencana strategis (strategic plans), yang dirancang
memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, mengimplementasi misi yang memberikan
alasan khas keberadaan organisasi. 2) rencana operasional (operational plans), penguraian lebih
terperinci bagaimana rencana-rencana strategis yang di capai.
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis ( strategis planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategis yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut, dan penerapan metode-metode yang diperlukan untuk
menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Secara singkat
perencanaan strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan
untuk menentukan dan mencapai tujuan orgnisasi. Ada tiga alasan yang menunjukan
pentingnya perencanaan strategis. 1 ) perencanaan strategis memberikan kerangka dasar dan
bentuk-bentuk perencanaan lainnya. 2) pemahaman terhadap perencanaan strategis akan
mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya. 3) titik permulaan bagi pemahaman
dan penilaian kegiatan-kegiatan manager dan organisasi.
1) Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan umum tentang misi,
falsafah, dan tujuan organisasi. perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung
jawab kunci bagi manajer puncak.
2) Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan
kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengindentifikasi tujuan
dan strategi yang ada.
3) Analisis lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi cara dan
perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, social budaya, dan politik dapat
mempengaruhi organisasi.
4) Analisis internal perusahaan, kekuatan dua kelemahan organisasi. analisis ini
dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan eksternal.
5) Identifikasi kesempatan dan ancaman strategis, identifikasi tujuan dan strategi,
analisis lingkungan, kekuatan dan kelemahan organisasi.
6) Pembuatan keputusan strategis, mencakup identifikasi, penilaian dan pemilihan
berbagai alternative strategis, proses pembuatan keputusan strategis.
7) Pengembangan strategis perusahaan. Setelah tujuan jangka panjang dan strategi
dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkan ke dalam sasaran-sasaran
jangka pendek dan strategi operasional.
8) Implementasi strategi, yang menyangkut kegiatan management untuk
mengoperasikan strategi.
9) Peninjauan kembali dan evaluasi. Proses ini sering disebut “strategis control”
Rencana perlu stabilitas karena bila rencana terlalu sering berubah manajer tidak akan
terbiasa dengan rencana tersebut dan pengoprasian jadi tidak efektif.
Ketepatan dan objektivitas, rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas,
ringkas, nyata, dan akurat.
Efektivitas biaya, dalam hal ini menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional, salah
satu pedoman penting dalam : jangan lakukan perencanaan bila hasil meningkatkan
penghasilan atau mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan implementasi.