ORGANISASI
Disusun oleh :
Perencanaan telah diterapkan pada semua jenis kegiatan dan sesungguhnya terdapat berbagai
jenis perencanaan. Beberapa rencana meliputi: kegiatan yang sangat luas, sedangkan ada juga
yang meliputi kegiatan terbatas saja, ada yang semata-mata meliputi pertimbangan
operasional, sedangkan yang lain menitikberatkan pada pelaksanaan, biaya,kualitas atau
unsur-unsur penting lainnya.
Menurut G.R. Terry bahwa jenis rencana dapat di klasifikasikan menjadi:
a. Rencana Pengembangan
b. Rencana Pemakai
c. Rencana Anggota-Anggota Manajemen
Klasifikasi dari rencana-rencana tersebut adalah sesuai dengan waktu yang di liput oleh
rencana-rencana yang bersangkutan. Dengan demikian terdapat rencana-rencana dilihat dari
segi waktu jangka panjang (meliputi waktu lima tahun atau lebih) dan rencana jangka pendek
(meliputi waktu dua tahun atau kurang). Rencana-rencana yang meliputi waktu tiga hingga
limatahun kadang-kadang dianggap berjangka pendek atau juga dianggap jangka panjang,
tergantung dari organisasi yang bersangkutan, ada juga menyatakan rencana-rencana seperti
adalah berjangka sedang, tetapi tidak begitu umum disebut demikian. G.R. Terry lebih
condong memakai periode waktu membenarkan pengeluaran-pengeluaran seperti ditetapkan
di dalam rencana yang bersangkutan.Artinya, mereka menginginkan agar rencana mencakup
waktu yang diperlukan untuk menutup komitmen pengeluaran mereka. Hal tersebut sering
dinyatakan sebagai Recovery Cost. Menerima konsepsi komitmen tersebut berarti bahwa
yang direncanakan itu selalu berbeda,tergantung dari hal-hal tersebut di atas dan keyakinan
dari para top manajer. Jenis-jenis rencana lainnya ialah rencana orientasi dan rencana
operasional.Rencana-rencana tersebut dapat berupa rencana jangka pendekdan rencana
jangka Panjang Rencana orientasi berusaha untuk memperjelas sasaran-sasaran perusahaan
yang masih aktuil, kegiatannya, kemampuan, personil dan hubungannya dengan para
langganan. Dengan latar belakang rencana rencana seperti itu, dapat dibuat proyeksi tentang
hal-hal yang diharapkan akan terjadi. Sebaliknya, rencana-rencana tersebut dapat memberi
evaluasi kepada para manajer tentang situasi, rencana. Rencana-rencana operasional meliputi
kegiatan-kegiatan yang segera akan dilaksanakan. Ia dapat menjawab siapa yang akan
melaksanakan apa mengaktifkan sumber-sumber fisik. yakni fasilitas, bahan dan
personil,merupakan hal-hal yang dicakup oleh rencana tersebut.
Langkah-langkahperecanaandiantaranya:
a. Menetapkan tugas dan tujuan Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu
rencana tidak dapat diformulir tanpa ditetapkanterlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan
tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau
nilai yang akan diperoleh.
b. Observasi dan analisa Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam
pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa
terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
c. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan Faktor yang tersedia memberikan perencanaan
membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah
diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarnya biaya
yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
d. Membuat sintesa Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-
kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan
tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyaikelemahan-kelemahan.
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa adanya
perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti pelaksanaan, pengontrolan, dan
pengawasan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang
baik akan memungkinkan tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang
direncanakan. Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah
sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam melaksanakan
suatu kegiatan yang direncanakan. Selanjutnya, ruang lingkup dari perencanaan itu sendiri
terdiri dari perencanaan dari dimensi waktu, dimensi spasial, dimensi tingkatan teknis
perencanaan, dan dimensi jenis. Dalam proses perencanaan terdapat beberapa tahapan yang
perlu kita lakukan seperti persiapan perencanaan, menentukan dan menganalisis masalah,
konsep dan desain perencanaan, evaluasi rencana, merumuskan rencana, implementasi
rencana, dan balikan pelaksanaan rencana.
3.2 Saran
Harapannya, setelah mengetahui defenisi perencanaan, tujuan dan manfaat
perencanaan, ruang lingkup perencanaan, serta bagaimana proses perencanaan itu sendiri,
dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang tentunya selalu melakukan fungsi perencanaan dalam berbagai aktivitas atau
kegiatan dalam proses kepemimpinannya, baik pemimpin di dalam organisasi, perusahaan,
maupun lembaga pendidikan. Selanjutnya, untuk mahasiswa administrasi pendidikan sebagai
calon administrator yang diharapkan dapat menerapkannya di dunia kerja.