Anda di halaman 1dari 28

Fungsi Perencanaan

Nama:Alfrida Nirigi
NIM:2232150006
Dosen Pengampuh:Rutman Lumbantoruan,SE,.MM
Pembahasan

Manajer sebagai pengambil keputusan


Dasar-dasar perencanaan
Manajemen strategi
Alat-alat dan teknik perencanaan
Fungsi Perencanaan

Fungsi Perencanaan yaitu membantu manajemen


untuk menyesuaikan diri dengan sejumlah
perubahan, Membantu dalam mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi perusahaan,Memungkinkan
manajer untuk memahami keseluruhan gambaran
perusahaan secara lebih jelas.
Pengertian Perencanaan

Menurut Robbins dan Coulter yang dikutip dari buku


Pengantar Manajemen oleh Ernie Trisnawati, perencanaan
adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi.
Kemudian menurut Hadari Nawawi dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia, perencanaan adalah
proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode,
anggaran, dan standar (tolak ukur) keberhasilan suatu
kegiatan.
Dari dua definis diatas dapat kita simpulkan bahwa
perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan. Jadi sebelum melaksanakan suatu pekerjaan,
sebaiknya dibuat perencanaan terlebih dahulu agar tertata rapi
dan pekerjaan lebih cepat selesai.
Prosedur Perencanaan

1. What (Apa yang harus dikerjakan)?


2. Why (Mengapa direncanakan)?
3. Who (Siapa yang harus mengerjakan)?
4. When (Kapan harus dikerjakan)?
5. Where (Dimana harus dikerjakan)?
6. How (Bagaimana harus mengerjakannya)?
Langkah-langkah Perencanaan
1. Menetapkan masalah secara jelas.
2. Mencari informasi lengkap yang berhubungan dengan kegiatan.
3. Menganalisis dan mengklarifikasi informasi.
4. Menetapkan perencanaan dan mempertimbangkan hambatannya.
5. Menentukan rencana alternatif.
6. Memilih rencana yang diajukan.
7. Mengatur urutan dan waktu rencana secara terperinci.
8. Memeriksa rencana yang diajukan.
Cara Mengatasi
Hambatan Perencanaan
Hambatan

1. Para perencana tidak 1. Melibatkan semua


cakap melihat ke masa pegawai, terutama yang
depan dengan tepat. terkena pengaruh dalam
2. Kewenangan dan proses perencanaan.
2. Memberikan informasi
kekuasan yang tidak kepada pegawai tentang
jelas sehingga tidak rencana dan
cukup besar dan luas kemungkinan akibatnya.
untuk mengerjakan 3. Mengembangkan pola
perencanaan dan
tugasnya. penerapan yang efektif.
3. Anggaran tidak cukup 4. Menyadari dampak dari
atau tidak sesuai perubahan yang
rencana. diusulkan terhadap
anggota organisasi dan
4. Tidak ada dukungan dari memperkecil gangguan
lingkungan luar, adanya yang tidak perlu.
protes dari masyarakat.
Tahap Persiapan Perencanaan
1) Tahap Diagnosis
Sebelum perencanaan disusun ditentukan dahulu situasi perusahaan
saat ini dan apa sebabnya. Tahap diagnosis merupakan penentuan masalah yang akan
diselesaikan.
2) Tahap Prognosis
Prognosis merupakan ramalan atau tinjauan ke masa
depan terhadap aktivitas ekonomi yang dilakukan,
berdasarkan data masa lampau (data ex post), yaitu :
- Keadaan investasi di bidang usaha tersebut.
- Volume produksi.
- Besarnya omzet.
- Besarnya pesanan (permintaan).
- Persediaan di gudang.
- Tingkat harga dan upah dalam negeri.
- Pertumbuhan dan susunan penduduk.
- Keadaan penempatan tenaga kerja dan pengangguran.
- Tingkat pendapatan.
- Daya beli masyarakat.
3) Tahap Tujuan
Tahap ini merupakan tahap peninjauan kembali apakah gambaran yang
diberikan oleh prognosis sesuai
atau tidak dengan tujuan usaha perusahaan. Jika tidak, perusahaan harus
meninjau kembali tujuan usahanya.

4) Tahap Strategi
Strategi perusahaan dirumuskan oleh manajemen puncak. Tujuannya untuk
mengatur kepentingan dan kegiatan organisasi yang lebih dari satu bidang
usaha untuk mencapai tujuan. Strategi unit mengelola kepentingan san
operasi unit usaha tertentu. Strategi ini untuk menentukan pendekatan yang
digunakan unit usaha dan SDM untuk
kondisi pasarnya. Strategi fungsional menciptakan kerangka untuk
pengelolaan berbagai fungsi, seperti keuangan,
produksi, dan pemasaran yang sesuai dengan strategi tingkat unit usaha.
5) Tahap Taktik
Taktik dalam perencanaan adalah
bagaimana cara 6) Tahap Kontrol
pelaksanaan agar sampai ke tempat Kontrol, pengawasan pengendalian yaitu
tujuan.
Tahapan perencanaan taktik, yaitu : mengamati dan melokalisasi dengan tepat
1. Menentukan tugas yang akan penyimpangan-penyimpangan yang dihadapi.
dilakukan. Adanya perubahan mendadak maka rencana
2. Menentukan orangnya dan semula harus ditinjau kembali dan diadakan
tanggung jawabnya. kontrol terhadap rencana-rencana yang telah
3. Mengalokasikan sumber daya disiapkan.
perusahaan.
4. Menetapkan pengukuran secara
kuantitatif dari masing-masing
tugas.
5. Mencantumkan dan merumuskan
perencanaan taktik.
6. Menyiapkan rencana pelaksanaan.
7. Melakukan kontrol.
8. Menilai kemajuan yang dicapai.
01.
Manajer sebagai pengambil keputusan

Pengambilan keputusan adalah aspek penting dari manajemen yang


memiliki dampak signifikan
terhadap keberhasilan suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang
efektif adalah hasil dari
kombinasi beberapa faktor, termasuk pengalaman, pengetahuan, dan
keahlian manajer. Peran
seorang manajer sebagai pengambil keputusan sangat penting dalam
menentukan arah organisasi
dan kemampuannya untuk mencapai tujuannya.
Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli diantaranya adalah:
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada. (G. R. Terry), sedang menurut Harold Koontz dan Cyril ODonnel. Pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindakadalah inti dari perencanaan.
Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk
atau reputasi yang telah dibuat.
Theo Haiman berpendapat bahwa Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan
cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh
manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
Sedangkan Drs. H. Malayu S.P Hasibuan Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan
yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
Sementara Chester I. Barnard Pengambilan Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku
perorangan dan dalam gambaran
proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting
dari pada kepentingan.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manajer - Peran manajer sebagai pengambil keputusan
dalam pengambilan keputusan adalah ketidakpastian. Manajer bertanggung jawab untuk membuat berbagai
Sifat lingkungan bisnis yang tidak dapat diprediksi keputusan, mulai dari yang rutin dan operasional
mengharuskan manajer untuk bersikap fleksibel dan hingga yang strategis dan visioner. Untuk membuat
adaptif dalam pendekatan mereka terhadap keputusan yang efektif, manajer harus mampu
pengambilan keputusan. Ini menganalisis informasi, menimbang alternatif, dan
mengharuskan mereka untuk mempertimbangkan memilih tindakan yang terbaik. Kualitas pengambilan
berbagai faktor, termasuk dampak keputusan mereka keputusan seorang manajer dapat berdampak
terhadap pemangku kepentingan, pertimbangan etis langsung pada keberhasilan organisasi, serta moral
yang terlibat, dan konsekuensi potensial dari dan produktivitas tim mereka.
keputusan mereka.

Salah satu tanggung jawab utama seorang manajer - Faktor-faktor yang berkontribusi pada pengambilan
adalah membuat keputusan yang akan keputusan yang efektif Pengambilan keputusan yang
menguntungkan organisasi secara keseluruhan. Ini efektif adalah hasil dari beberapa faktor kunci,
sering kali melibatkan penyeimbangan kepentingan termasuk pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan
yang bersaing dan mempertimbangkan implikasi menganalisis informasi. Manajer dengan pengalaman
jangka panjang dari pilihan mereka. Manajer juga luas dapat memanfaatkan pengalaman masa lalu dan
harus mampu merespon dengan cepat terhadap pelajaran yang dipetik untuk
keadaan yang berubah, serta membuat keputusan di menginformasikan keputusan mereka. Mereka
bawah tekanan waktu. Pengambilan keputusan yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konteks
efektif membutuhkan pemahaman yang mendalam di mana keputusan dibuat dan lebih siap untuk
tentang tujuan organisasi, serta konteks di mana menavigasi situasi yang kompleks.
keputusan dibuat.
peran manajer sebagai pengambil keputusan sangat penting untuk
keberhasilan
organisasi. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan kombinasi
pengalaman,
pengetahuan, dan kemampuan untuk menganalisis informasi. Manajer juga
harus dapat
memanfaatkan berbagai sumber, termasuk data organisasi, kolega, dan
model pengambilan keputusan, untuk menginformasikan keputusan mereka.
Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada pengambilan
keputusan yang efektif, manajer dapat memastikan bahwa mereka membuat
pilihan yang tepat dan efektif yang akan menguntungkan organisasi mereka
dan mendorong kesuksesan.
02
Dasar-dasar perencanaan

Perencanaan diartikan sebagai suatu proses


menetapkan tujuan dan sasaran menetukan pilihan-
pilihan, tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji
cara-cara terbaik tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Manajer perlu melakukan perencanaan agar:

1) perencanaan memberikan arahan kepada para manajer dan non-manajer. Ketikakaryawan tahu apa
yang hendak dicapai organisasi mereka atau unit kerja dan apa yang harusdikontribusikan untuk
mencapai tujuan, mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan mereka,saling bekerja sama, dan
melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tanpa perencanaan, departemen dan individu mungkin bekerja di lintas tujuan dan menghambatorg
anisasi mencapai tujuannya secara efisien.
2) perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan memaksa manajer untuk melihat kedepan,
mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak dari perubahan dan menciptakantanggapan
yang sesuai. Walaupun perencanaan tidak akan menghilangkan ketidakpastian,manajer melakukan
perencanaan sehingga mereka dapat merespon secara efektif
3) perencanaan meminimalkan pemborosan dan pengulangan. Ketika aktivitas kerjadikoordinasikan
di sekitar rencana, inefisiensi menjadi jelas dan dapat diperbaiki ataudihilangkan
4) perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian/controlling.
Ketika para manajer merencanakan, mereka menciptakan tujuan danrencana. Ketika mereka
mengendalikan, mereka melihat apakah rencana telah dilaksanakan dantujuan telah terpenuhi.
Tanpa perencanaan, tidak akan ada tujuan untuk mengukur usaha kerja.
Faktor– Faktor Kontingensi dalam Perencanaan
Proses penyusunan rencana dipengaruhi oleh tiga faktor kontingensi (yang bisa terjadi/tidak) danoleh
pendekatan perencanaan yang mengikutinya. Ada tiga faktor kontingensi yang mempengaruhi pilihan rencana
yang akan kita lakukan, yakni:tingkat organisasi, tingkat ketidakpastian lingkungan, dan panjang komitmen
masa depan.
Faktor kontingensi pertama adalah tingkat organisasi
. Untuk sebagian besar, manajer
tingkat bawah melakukan perencanaan operasional sedangkan manajer tingkat atas melakukan perencanaan
strategis.
Faktor kontingensi kedua adalah tingkat ketidakpastian lingkungan
. Ketika tingkatketidakpastian tinggi, rencana harus spesifik, namun fleksibel. Manajer harus siap
untukmengubah rencana seiring dengan mengimplementasikan rencana tersebut. Kadang-kadang,mereka
bahkan mungkin harus meninggalkan rencana tersebut.
Faktor kontingensi terakhir berkaitan dengan jangka waktu rencana
. Konsep komitmenmengatakan bahwa rencana harus memiliki jangka waktu yang cukup untuk
memenuhikomitmen yang dibuat saat rencana tersebut disusun. Perencanaan untuk jangka waktu yangterlalu
panjang atau terlalu pendek adalah perencanaan yang tidak efisien dan tidak efektif.
03
Manajemen
Strategi
definisi dari manajemen strategis adalah
rangkaian tindakan dan keputusan mendasar
yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diaplikasikan oleh seluruh anggota dalam sebuah
organisasi. Tujuannya demi meraih dan
merealisasikan visi misi perusahaan. 
Banyak pakar di bidang manajemen yang menjelaskan istilah manajemen strategis dengan definisi yang
beragam. Menurut Nicholas S. Majluk & Arnoldo C. Hax, pengertian manajemen strategis adalah cara untuk
memandu perusahaan dalam mencapai sejumlah target. Target tersebut bisa berupa nilai dan juga tanggung
jawab perusahaan atau korporasi, sistem administrasi yang berhubungan dengan pengambilan langkah atau
keputusan operasional dan strategis di sejumlah tingkat hierarki, sampai kapabilitas manajerial.

Tujuan Manajemen Strategis


Manajemen strategis memiliki beragam tujuan yang membuatnya perlu untuk dilakukan. Untuk lebih
jelasnya, berikut adalah 7 tujuan manajemen strategis.
• Memberi arahan jangka panjang dari tujuan yang bakal dicapai perusahaan.
• Membantu perusahaan untuk beradaptasi.
• Menjadikan kinerja perusahaan lebih efektif dan efisien.
• Mengaplikasikan serta mengevaluasi strategi dan keputusan yang telah disepakati dengan lebih efisien
dan efektif.
• Menyusun strategi baru guna menyesuaikan perkembangan pada lingkungan eksternal.
• Membantu proses peninjauan ulang pada kelebihan dan kekurangan, serta mencermati kesempatan dan
ancaman dari bisnis perusahaan. 
• Membantu proses inovasi pada barang atau jasa agar selalu digemari oleh konsumen
manajemen strategis juga memiliki fungsi yang penting dipahami. Berikut adalah 5 fungsi manajemen
strategis yang mampu memberi pengaruh besar terhadap perkembangan sebuah perusahaan. 
Mengusung Visi Misi Perusahaan
Setiap perusahaan wajib mempunyai visi dan misi untuk dijadikan sebagai pedoman dan esensi utama pada
eksistensi bisnisnya. Melalui manajemen strategis, visi dan juga misi tidak akan sekadar menjadi pajangan
pada sebuah perusahaan saja. Namun, perusahaan dapat merumuskan tindakan dan kegiatan yang harus
diimplementasikan dan dijalankan agar bisa mencapai visi dan misi tersebut. 
Membantu Perusahaan Mengidentifikasi Pasar dan Produk
Kompetisi dan persaingan dalam dunia bisnis umumnya sangat ketat. Oleh karena itu, perusahaan wajib
mempunyai produk yang dapat bersaing di pasaran dengan kuat. 
Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan mampu mengidentifikasi dan mengetahui kesempatan
baru untuk dimanfaatkan dalam pasarnya. Tidak hanya itu, perusahaan bisa juga memanfaatkan manajemen
tersebut sebagai bahan evaluasi dari pasar maupun produk yang telah dimilikinya. 
Memberi Fokus pada Aktivitas Brand Positioning
Setiap perusahaan pasti mempunyai brand positioning berbeda di mata para konsumennya. Pemanfaatan
manajemen strategis mampu membantu perusahaan dalam mempertahankan, sekaligus memperkuat posisi
mereknya di masyarakat. Hal tersebut dapat tercapai akibat setiap strategi yang dipakai serasi dengan posisi
atau citra dari merek perusahaan.
Menjaga Keteraturan Bisnis
Tidak hanya itu, fungsi manajemen strategis lainnya adalah mampu menetapkan pandangan dan tujuan
apabila setiap divisi pada perusahaan mampu memiliki sinergi dan menjalankannya dengan baik. Setiap
proses pengambilan keputusan akan dilakukan dengan menentukan pandangan setiap divisi. Setelah itu,
seluruh divisi akan mampu menjalin kerja sama dengan lebih bagus guna menempuh target dan tujuan
perusahaan. 
Menjadi Panduan pada Aktivitas Perencanaan dan Juga Perbaikan
Fungsi terakhir dari manajemen strategis adalah menjadi panduan terhadap kemampuan perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas bisnis pada jalan yang ideal. Tanpa manajemen tersebut, perusahaan akan kesulitan
dalam merencanakan perkembangan bisnisnya. Selain itu, hal ini juga mampu membantu perusahaan
dalam memperbaiki dan mencarikan solusi terhadap masalah ataupun kekeliruan yang dapat berdampak
fatal.
Proses dari Manajemen Strategis dan Tahapannya
Berikut adalah 3 tahapan pada proses penerapan manajemen strategis pada sebuah bisnis. 

Tahap Formulasi Pada tahap ini, perusahaan perlu membuat misi, menentukan kekuatan serta
kelemahan internal, melakukan identifikasi terhadap peluang dan risiko eksternal,
sampai pengambilan keputusan strategis. Tahap formulasi ini mencakup pula kegiatan
pembahasan terkait bisnis baru yang bakal dijalankan ataupun malah
menghentikannya.
Tahap Implementasi Di tahap ini, perusahaan perlu menentukan tujuan atau target yang ingin disasar. Pada
tahap ini pula perusahaan perlu mengelola kebijakan serta seluruh sumber daya, dan
juga memberi motivasi kepada karyawannya. Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu
membangun kultur atau budaya kerja yang mampu mendukung strategi serta
menyusun struktur organisasi secara efektif di tahap ini. 
Tahap Evaluasi Terdapat 3 aktivitas utama yang penting untuk dilakukan di tahap evaluasi. Ketiga
aktivitas utama tersebut adalah 
Menganalisis seluruh faktor internal maupun eksternal,Menilai kinerja,Menentukan
tindakan dan keputusan perbaikan. 
Tahapan ini diperlukan guna mencermati keberhasilan sebuah strategi atau langkah
bisnis yang telah diterapkan. Tahap evaluasi penting untuk dilakukan agar strategi
bisnis dapat beradaptasi secara optimal terhadap perubahan apa pun yang terjadi di
lini internal maupun eksternal.
04
Alat-alat dan Teknik-Teknik
Perencanaan
1.Pengamatan LingkunganPengamatan
lingkungan (environmental scanning) yaitu mengamati sejumlah besar informasi untuk mengantisipasi dan
menafsirkan perubahan-perubahan di dalam lingkungan. Riset telah menunjukkan bahwa perusahaan dengan sistem
pengamatan lingkungan yang canggih mampu meningkatkan pertumbuhan laba dan pendapatan mereka, sedangkan
organisasi yang tidak mencermati perubahan lingkungan cenderung akan menghadapi situasi sebaliknya.
2.PeramalanPeramalan (forecasting)
yaitu memperkirakan hasil atau kejadian di masa depan secara efektif dan tepat waktu.Teknik peramalan
digolongkan ke dalam dua kategori: kuantitatif dan kualitatif. Peramalan kuantitatifmenerapkan serangkaian kaidah
matematis pada serangkaian data masa lalu untuk meramalkan hasil masa depan. Teknik itu lebih disukai jika para
manajer mempunyai data “mentah” yang memadai yang dapat digunakan. Sebaliknya, peramalan
kualitatifmenggunakan pertimbangan dan pendapat para pakar yang sangat ahli untuk memperkirakan hasil. Teknik
kualitatif lazimnya digunakan jika data terbatas atau sulit diperoleh.
Keefektifan peramalan kendati pentingnya perencanaanstratejik, para manajer telah berbeda pendapat mengenai
keberhasilan peramalan tren dan hasil-hasil. Teknik-teknik peramalan itu akan sangat jitu apabila lingkungannya
tidak berubah dengan cepat. Semakin dinamis lingkungan , semakin besar kecenderungan para manajer tidak
meramal dengan efektif. Peramalan juga relative tidak efektif dalam meramalkan peristiwa-peristiwayang bukan
musiman seperti, resesi, kejadian istimewa, operasi yang berhenti, dan tindakan atau reaksi para pesaing
Teknik untuk Mengalokasikan Sumber Daya:Sumber daya adalah aset organisasi yang mencakup keuangan, fisik,
manusia, benda tak berwujud, dan struktural/budaya. Beberapa teknik pengalokasian sumber daya: penganggaran,
penjadwalan, analisis titik impas, dan pemrograman linear.
1.Penganggaran adalah rencana numerik untuk mengalokasikan sumber daya ke kegiatan-kegiatan tertentu.
Jenis-jenis anggaran:
• Anggaran kas : memperkirakan uang tunai yang ada dan berapa yang akan diperlukan.
• Anggaran pendapatan : meramalkan penjualan di masa depan.
• Anggara pengeluaran: membuat daftar kegiatan utama dan mengalokasikan jumlah uang ke masing-masing
kegiatan itu.
• Anggaran variabel: memperhatikan biaya yang beruah-ubah mengikuti perubahan volumenya.
• Anggaran tetap : mengasumsikan tingkatan penjualan atau produksi yang tetap.
• Anggaran laba : menggabubgkan anggaran pendapatan dan pengeluaran berbagi unit untuk menentukan
sumbangan laba tiap-tiap unit.
2.Penjadwalanadalah memerinci kegiatan-kegiatan mana yang harus dilakukan, urutan penyelesaian kegiatan itu,
siapa yang harus mengerjakan masing-masing kegiatan itu, dan kapan kegiatan itu harus selesai.
Ada beberapa alat penjadwalan yang bermanfaat:
• Grafik Gantt, yaitu grafik penjadwalan yang dikembangkan oleh Henry Gantt yang menunjukkan output yang
sebenarnya dan yang direncanakan dari period eke periode.
• Grafik Beban, adalah Grafik Gantt yang dimodifikasi yang menjadwalkan kapasitas berdasarkan seluruh
departemen atau sumber daya tertentu
• Analisis Jaringan PERT, adalah diagram alur (flowchart) yang menggambarkan urutan aktivitas atau kegiatan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan juga waktu atau biaya yang terkait dengan tiap-tiap
kegiatan itu.
3.Analisis Titik Impas(break even analysis) adalah teknik untuk mengidentifikasi titik dimana pendapatan total
pas memadai untuk menutup biaya total.
4.Pemrograman Linearadalah peramalan yang menerapkan serangkaian kaidah matematis ke serangkaian data
masa lalu dalam rangka memperkirakan hasil.
Teknik Perencanaan Modern
1.Manajemen Proyek
Proyek adalah serangkaian kegiatan sekali pakai yang memiliki titik awal dan titik akhir waktu yang tertentu.
manajemen proyek adalah tugas untuk membuat kegiatan-kegiatan proyek dilaksanakan tepat waktu, terjangkau
oleh anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi.
Daftar Referensi

https://www.studocu.com/id/document/universitas-katolik-parahyangan/administr
asi-bisnis/manajer-sebagai-pengambil-keputusan/46406455
https://www.academia.edu/36623705/DASAR_DASAR_PERENCANAAN_pdf
https://www.cermati.com/artikel/manajemen-strategis
https://123dok.com/document/yjm9rrmy-alat-dan-teknik-perencanaan.html
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai