Anda di halaman 1dari 8

Konsep planning atau perencanaan

Nama kelompok
Irmawati soinbala
Syahrul ramadhani
Fahim royandi
m. ivan
Pengertian planning atau perencanaan

Planning atau perencanaan merupakan kegiatan untuk menentukan apa saja yang akan
dilakukan terlebih dahulu, sebelum kita melaksanakannya kemudian. Seperti yang
diungkapkan oleh Newman (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 35)
bahwa planning is deciding in advance what is to be done yang berarti perencanaan
adalah menentukan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan.

Dapat disimpulkan bahwa planning atau perencanaan adalah penentuan serangkaian


ide, gagasan, dan tindakan komprehensif yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan, termasuk penentuan tujuan itu sendiri agar diketahui apa asa
kebijakan hingga program yang harus dilakukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan
pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien.
Aspek-Aspek perencanaan
1. proses 2. Penetapan tujuan dan sasaran.
Yaitu suatu konsep dasar yang Yaitu kegiatan merencanakan ke
menjelaskan bahwa kegiatan arah mana organisasi dapat
yang dilakukan akan berjalan menetapkan tujuannya secara
sesuai dengan tahap-tahap yang khusus ataupun umum, tujuan
5. Tujuan jangka panjang maupun tujuan
ditentukan Hal ini menyangkut hasil akhir jangka pendek.
atau sasaran khusus yang
diinginkan oleh organisasi.
Keinginan itu bisa dinyatakan
3. pemilihan tindakan. dalam suatu standar-standar yang
Yaitu organisasi harus berlaku baik kualitatif maupun 4. Mengkaji cara terbaik
mengoptimalkan pada beberapa kuantitatif. sesuatu yang baik apabila
tindakan yang efektif ketimbang dilakukan dengan cara yang
harus menggunakan semua baik pula maka akan
tindakan yang kadang kala tidak menghasilkan sesuatu yang
efektif. efektif.
Pendekatan perencanaan
1. Bottom up approach.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur paling bawah organisasi
kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah rencana utuh.
2. Top down approach.
Pada perencanaan top-down, top manager akan menentukan tujuan secara luas dan mendelegasikan manajer
tingkat bawah untuk menyusun rencana dengan batasan tersebut
3. Interactive approach.
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan secara bersamaan oleh pimpinan
dan anggota organisasi.
4. Dual–level approach.
Maksud dari pendekatan ini adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan rencana mereka masing-masing
kemudian disatukan menjadi rencana utuh. 
5. Perencanaan inside–out dan perencanaan outside–in.
Perencanaan inside-out ialah perencanaan yang berfokus ke hal yang sudah dilakukan, tetapi dengan terus
berupaya untuk melakukan hal terbaik.
6. Perencanaan Situasional/Contingency.
Perencanaan contingency mencakup perencanaan alternatif yang menimbulkan pengimplementasian yang
pada saat perencanaan awal menjadi tidak sesuai karena adanya perubahan kondisi.
Manfaat perencanaan

• Membantu manajer dan para anggota untuk merancang strategi melalui pendekatan yang lebih
sistematis, rasional, dan efektif.
• Mendapatkan hasil yang maksimal melalui proses yang menyeluruh. Proses tersebut tentunya
harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi manajemen.
• Manajemen akan memudahkan kita untuk menyajikan kerangka kerja untuk jangka pendek
maupun jangka panjang sehingga target pun akan lebih mudah untuk ditentukan.
• Membantu proses alokasi sumber daya yang efektif.
• Mendorong tumbuhnya sikap profesional dalam diri setiap anggota organisasi yang diberikan
kepercayaan untuk melaksanakan tugas.
Proses penyusunan perencanaan

• Merumuskan Misi dan Tujuan.


Misi organisasi yang terdefinisikan secara jelas akan membantu manajer dalam menetapkan dan
menjalankan strategi untuk mencapati tujuan organisasi
• Memahami kondisi saat ini
Agar bisa memahami situasi mendatang, keadaan saat ini perlu diperjelas, serta perlu diadakan
penelitian dan pengumpulan berbagai data relevan, untuk kemudian dikaji secara mendalam terkait
relevansi fungsi organisasi dan tujuan, sehingga bisa diproyeksikan prospeknya di masa mendatang.
• Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat Tercapainya Tujuan.
Berbagai faktor pendukung dan penghambat dari usaha pencapaian tujuan perlu diinventarisasi
sedini mungkin agar berbagai persiapan pengantisipasian bisa dilakukan
• Menyusun Rencana Pencapaian.
Tujuan Tujuan bisa dicapai dengan cara: 1) Mengembangkan alternatif kebijakan ataupun tindakan;
2) Menilai dan mengkomparasikan keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif kegiatan ataupun
kebijakan; dan 3) Memilih dan menetapkan alternatif yang dinilai paling tepat.
Pentingnya perencanaan
1. mengkoordinasikan usaha-usaha.
Di dalam suatu organisasi pekerjaan-pekerjaan dilakukan individu dan kelompok memiliki tujuan
dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan
itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
2. Untuk mengatasi perubahan.
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi
akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
3. Untuk pengembangan manajer.
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya. Bertindak
reaktif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan
manajer untuk berpikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
4. Untuk pengembanUntukgan standar kinerja.
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan
datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif (Drucker
dalam Sadikin & Misra, 2020, hlm. 24).
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai