Anda di halaman 1dari 17

ETIKA PASAR BEBAS

DOSEN PENGAMPU : DARMEINIS, SE.,MM

UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI


KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA :

• ARI SOFIAN  2892250063


• DONNY PRAKOSO  2892250066
Etika Pasar Bebas
Apa perencanaan dalam manajemen?

Perencanaan atau planning merupakan salah satu fungsi/sarana manajemen


yang krusial, karena berkaitan dengan tahapan awal untuk menentukan
keberhasilan pengelolaan bisnis maupun tujuan lainnya dari suatu organisasi
atau perusahaan. Fungsi perencanaan atau planning function berurusan
dengan penetapan sasaran dan tujuan yang akan menentukan pilihan,
keputusan, dan pengkajian berbagai tindakan yang akan dilakukan pada
suatu penyelenggaraan manajemen.
Apa Pentingnya
Perencanaan dalam
Manajemen?

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang pertama dan terpenting. Itu dibutuhkan di setiap
tingkat manajemen. Dengan tidak adanya perencanaan, semua kegiatan bisnis organisasi akan
menjadi tidak berarti. Pentingnya perencanaan semakin meningkat mengingat ukuran organisasi
yang semakin besar dan kompleksitasnya
Perencanaan kembali menjadi penting karena lingkungan bisnis yang tidak pasti dan terus
berubah. Dengan tidak adanya perencanaan, mungkin bukan tidak mungkin tetapi pasti sulit
untuk menebak kejadian yang tidak pasti di masa depan. Fakta berikut menunjukkan keuntungan
dari perencanaan dan pentingnya bagi organisasi bisnis
1. Perencanaan memberikan arahan

Dalam proses perencanaan, tujuan organisasi didefinisikan dengan kata-kata yang sederhana dan
jelas. Hasil yang jelas dari ini adalah bahwa semua karyawan mendapatkan arahan dan semua
upaya mereka difokuskan pada tujuan tertentu. Dengan demikian, perencanaan memiliki peran
penting dalam pencapaian tujuan organisasi.
Misalnya, perusahaan menetapkan target penjualan di bawah proses perencanaan. Sekarang
semua departemen, misalnya, pembelian, personalia, keuangan, dll., Akan memutuskan tujuan
mereka berdasarkan target penjualan. Dengan cara ini, perhatian semua manajer akan terfokus
pada pencapaian tujuan mereka. Ini akan membuat pencapaian target penjualan menjadi suatu
kepastian. Dengan demikian, jika tidak ada tujuan, organisasi menjadi cacat dan tujuan ditetapkan
di bawah perencanaan
2. Perencanaan mengurangi resiko ketidakpastian

Perencanaan selalu dilakukan untuk masa depan dan masa depan tidak pasti. Dengan bantuan
perencanaan, kemungkinan perubahan di masa depan diantisipasi dan berbagai kegiatan
direncanakan dengan cara terbaik. Dengan cara ini, risiko ketidakpastian di masa depan dapat
diminimalkan.
Misalnya, untuk menetapkan target penjualan, survei dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah
perusahaan baru yang kemungkinan memasuki pasar. Dengan mengingat fakta-fakta ini dan
merencanakan kegiatan di masa depan, kemungkinan kesulitan dapat dihindari
3. Perencanaan mengurangi tumpang tindih dan pemborosan

Di bawah perencanaan, kegiatan masa depan direncanakan untuk mencapai tujuan. Akibatnya,
masalah kapan, dimana, apa dan mengapa hampir diputuskan. Ini mengakhiri kekacauan dan
kecurigaan. Dalam situasi seperti itu, koordinasi dilakukan di antara berbagai kegiatan dan
departemen. Ini mengakhiri aktivitas yang tumpang tindih dan boros.
Akibatnya, pemborosan bergerak ke arah nihil, efisiensi meningkat dan biaya mencapai tingkat
terendah. Misalnya, jika diputuskan bahwa sejumlah uang tertentu akan dibutuhkan pada bulan
tertentu, manajer keuangan akan mengaturnya tepat waktu.
Jika tidak ada informasi ini, jumlah uang bisa lebih atau kurang dari kebutuhan pada bulan
tersebut. Kedua situasi ini tidak diinginkan. Jika uang kurang dari yang dibutuhkan, pekerjaan
tidak akan selesai dan jika melebihi persyaratan, jumlahnya akan tetap tidak terpakai dan dengan
demikian menyebabkan hilangnya bunga
4. Perencanaan menetapkan standar untuk pengendalian

Dengan menentukan tujuan organisasi melalui perencanaan semua orang yang bekerja dalam
organisasi dan semua departemen diinformasikan tentang ‘kapan’, ‘apa’ dan ‘bagaimana’
melakukan sesuatu. Standar ditetapkan tentang pekerjaan mereka, waktu dan biaya, dll

5. Perencanaan memfasilitasi pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan berarti proses pengambilan keputusan. Di bawahnya, berbagai alternatif


ditemukan dan alternatif terbaik dipilih. Perencanaan menetapkan target pengambilan keputusan.
Ini juga menetapkan kriteria untuk mengevaluasi tindakan. Dengan cara ini, perencanaan
memfasilitasi pengambilan keputusan
Aspek-Aspek
Perencanaan

1. Proses.
Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa
1
kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan 2 
tahap-tahap yang ditentukan. Dalam hal ini kegiatan
dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang
berlaku  s

à 
í
2. Penetapan tujuan dan sasaran

Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat


menetapkan tujuannya secara khusus ataupun umum, tujuan
jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.

3. Pemilihan tindakan

Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan


yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan
yang kadang kala tidak efektif.
4. Mengkaji cara terbaik

Walaupun pilihan tindakan sudah dianggap baik namun bisa saja


tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.
Sebaliknya, sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara
yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.

5. Tujuan

Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang


diinginkan oleh organisasi. Keinginan itu bisa dinyatakan dalam
suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun
kuantitatif
Setiap perencanaan harus
memiliki 3 aspek utama
1.menyangkut masa yang akan datang,
2.harus menyangkut tindakan, dan
3.memiliki serangkaian tindakan di masa yang akan datang diambil oleh
perencana
Pendekatan
Perencanaan
Pendekatan Perencanaan adalah sudut pandang yang kita gunakan dalam proses penetapan
tujuan dan unsur perencanaan lainnya agar perencanaan tersebut dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Adapun beberapa macam pendekatan perencanaan adalah sebagai berikut.
1. Bottom up approach
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur paling
bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah rencana utuh.
Pendekatan ini menaruh perhatian khusus kepada para anggota organisasi yang lebih
banyak mengetahui kondisi kerja di lapangan.
2. Top down approach
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur paling
bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah rencana utuh.
Pendekatan ini menaruh perhatian khusus kepada para anggota organisasi yang lebih
banyak mengetahui kondisi kerja di lapangan.
3. Interactive approach.
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan secara bersamaan
oleh pimpinan dan anggota organisasi. Mereka duduk bersama dalam satu forum untuk
membahas secara rinci rumusan rencana yang akan ditetapkan. Namun pada organisasi besar,
pendekatan ini dilakukan dengan cara menetapkan perwakilan dari anggota yang representatif
untuk merumuskan rencana bersama pimpinan.

4. Dual–level approach.
Maksud dari pendekatan ini adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan rencana
mereka masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh. Pimpinan akan
menyusun rencananya sendiri, begitu juga dengan anggota. Mereka akan bertemu pada
satu forum untuk menyatukan rumusan perencanaan. Pendekatan ini cenderung berisiko
benturan pemikiran antara pimpinan dan anggota.
Perumusan Misi dan
Tujuan.
Misi organisasi yang terdefinisikan secara jelas akan membantu manajer dalam menetapkan dan
menjalankan strategi untuk mencapati tujuan organisasi. Pernyataan misi hendaknya mampu
mengidentifikasi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi, termasuk pelanggan yang dilayaninya, produk
yang ditawarkan, pelayanan yang disediakan, dan lokasi tempat organisasi tersebut beroperasi. Hendaknya
misi juga mencantumkan filosofi mendasar yang dapat mengarahkan kerja karyawan. Penetapan tujuan
seringkali disulitkan oleh banyaknya alternatif tujuan yang sama-sama menguntungkan. Oleh sebab itu,
perlu dipertimbangkan berbagai hal, seperti sumber daya manusia yang ada serta kapasitas dan
kemampuan dari sumber daya ekonominya.

Memahami kondisi
saat ini.
Tujuan ditetapkan untuk mengantisipasi situasi mendatang dengan berbagai standar yang dikehendaki.
Agar bisa memahami situasi mendatang, keadaan saat ini perlu diperjelas, serta perlu diadakan penelitian
dan pengumpulan berbagai data relevan, untuk kemudian dikaji secara mendalam terkait relevansi fungsi
organisasi dan tujuan, sehingga bisa diproyeksikan prospeknya di masa mendatang.
Pertimbangkan faktor
pendukung dan
penghambat
pencapaian.
Berbagai faktor pendukung dan penghambat dari usaha pencapaian tujuan perlu diinventarisasi
sedini mungkin agar berbagai persiapan pengantisipasian bisa dilakukan. Di satu sisi, perusahaan
bisa dimudahkan oleh berbagai faktor pendukung dan mengoptimalisasi berbagai peluang yang
ada. Di sisi lainnya, perusahaan perlu mengantisipasi berbagai tantangan dan hambatan yang
mungkin timbul serta menyiapkan berbagai cara penyelesaiannya.

Menyusun rencana
pencapaian.
Tujuan Tujuan bisa dicapai dengan cara:
1) Mengembangkan alternatif kebijakan ataupun tindakan
2) Menilai dan mengkomparasikan keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif kegiatan
ataupun kebijakan
3) Memilih dan menetapkan alternatif yang dinilai paling tepat.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai