Anda di halaman 1dari 34

Perencanaan

program kesehatan
Ardiani s
tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan
ini diharapkan mahasiswa
dapat :
tujuan
1. Menjelaskan perencanaan
umum
program kesehatan
2. Menjelaskan
pengorganisasian program
Kesehatan
tujuan
3. Penggerakandan pelaksanaan
khusus
Pengertian
perencanaan

perencanaan adalah penentuan terlebih


dahulu apa yang akan dikerjakan (Newman
WH,1937)
perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan(Allen LA, 1958).
Manfaat perencanaan

1. Perencanaan dipakai sebagai alat


pengawasan dan pengendalian kegiatan sehari-
hari. Perencanaan yang telah disusun dengan
baik akan memudahkan para pelaksana untuk
mengetahui bahwa tindakan tersebut
menyimpang atau telah sesuai dengan rencana.
Lanjutan manfaat

2. Perencanaan dengan adanya


perencanaan yang disusun (tentunya
sebelum suatu kegiatan dilakukan) dengan
cermat dapatlah dipilih dan ditetapkan
kegiatan-kegiatan mana yang diperlukan
dan mana yang tidak.
Lanjutan manfaat

3. Perencanaan dengan adanya rencana,


segala kegiatan dapat dilakukan
secara tertib dan teratur sesuai dengan
tahap-tahap yang semestinya.
Aspek-aspek
Perencanaan
1. Penentuan tujuan yang akan dicapai.
2. Memilih dan menentukan cara yang akan
ditempuh untuk mencapai tujuan atas
dasar alternatif yang dipilih.
3. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang
ditempuh untuk mencapai tujuan atas
dasar alternative yang dipilih
Perencanaan menurut jangka waktunya

dapat dikelompokkan menjadi:


a. Perencanaan menengah: jangka waktu
1-2 tahun.
b. Perencanaan jangka pendek: jangka
waktu 1 tahun atau kurang.
c. Perencanaan jangka panjang. jangka
waktu 5 tahun atau lebih.
Unsur-unsur Perencanaan

1. Tindakan apa yang harus dilakukan.

2. Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan.

3. Dimana tindakan tersebut dilakukan.

4. Kapan tindakan tersebut dilakukan.

5. Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut.

6. Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.


Langkah Langkah
Menyusun perencanaan
1. Menetapkan sasaran Kegiatan

sasaran secara jelas maka dapat mengarahkan sumber daya

yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat sasaran.

2. Merumuskan posisi

rencana baru dapat disusun setelah diketahui posisi

kondisinya

3. Mengidentifikasi berbagai factor

Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat

selanjutnya perlu diketahui faktor- faktor balik dari dalam

maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat

membantu dan mendukung serta yang menghambat untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.


4. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai
sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun
perencanaan adalah mengembangkan berbagai
kemungkinan alternatif atau langkah yang diambil
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan,
mengevaluasi alternatif ini dengan memilih mana
yang baik yang dianggap cocok dan memuaskan.
PENGORGANISASIAN
PROGRAM KESEHATAN
Pengertian atau batasan

kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara


sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
didefiniskan, yang bekerja atas dasar aturan formal,
relative, dan terus menerus mencapai suatu tujuan
bersama atau tujuan kelompok (Robbins, 1990).
pengorganisasian merupakan alat untuk
memadukan (sinkronisasi) semua kegiatan
yang beraspek personil, finansial, material,
dan tata cara dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Prinsip Pokok Organisasi

1. Pembagian Kerja
harus ada pembagian kerja yang jelas antara tiap-
tiap bagian. Prinsip-prinsip organisasi berupa
pembagian kerja akan memberi pengaruh positif pada
efisiensi dan efektivitas organisasi. Pembagian itu
menghindarkan sekelompok orang terkonsentrasi pada
pekerjaan tertentu, sementara
2. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang sangat penting agar
setiap elemen dalam organisasi memiliki rasa
tanggung jawab
3. Disiplin
Setiap organisasi pasti memiliki tata tertib dan
peraturanperaturan menyangkut sistem kerja.
Namun, semua tata tertib dan peraturan itu
menjadi tidak ada artinya jika tidak ditunjang
dengan kedisiplinan para pelaksananya
4. Kesatuan Komando
Komando dalam hal ini adalah kepemimpinan
dalam menjalankan visi dan misi
5. Kesatuan Tujuan
harus tergambar dengan jelas dalam visi dan
misi organisasi tersebut
6. Prioritas
mendahulukan kepentingan organisasinya.
7. Penghargaan atas Prestasi dan Sanksi Kesalahan
Penghargaan dan sanksi adalah semacam stimulasi
bagi setiap anggota organisasi. Ini merupakan bentuk
apresiasi. Bentuknya tidak harus selalu uang atau
nilai-nilai nominal. Tiap- tiap organisasi perlu
menerapkan penghargaan dan sanksi ini dalam
bentuk-bentuk yang sesuai dengan organisasi
tersebut.
8. Sentralisasi dan Desentralisasi Pengambilan Keputusan
Sentralisasi dan desentralisasi dalam pengambilan
keputusan sangat erat hubungannya dengan efektivitas
dan efisiensi organisasi
9. Wewenang Garis wewenang dari atas sampai ke bawah
merupakan rujukan dalam pelaksanaan program.
Setiap elemen organisasi harus memahami garis
wewenang sehingga tidak terjadi kelambatan birokratis
atau sebaliknya
10. Tata Tertib
Tata tertib dalam organisasi berfungsi untuk
meletakkan orang yang tepat pada posisi yang tepat.
Dengan demikian, kinerja organisasi akan berjalan
dengan optimal.
11. Keadilan dan Kejujuran
Keadilan dalam segala elemen merupakan syarat
mutlak dalam organisasi. Kejujuran ini akan membawa
dampak pada kepercayaan bawahan kepada atasan
12. Stabilitas dan Regulasi
Harus diperhatikan masa kerja yang efektif dan
efisien, mengatur perputaran dan peralihan tugas untuk
menghindari kejenuhan dan merangsang pembaruan-
pembaruan.
13. Inisiatif
Organisasi yang baik harus mampu menumbuhkan
inisiatif anggotanya dalam pengelolaan organisasi
14. Keselarasan dan Persatuan
Hubungan interpersonal antaranggota
organisasi memiliki pengaruh sangat besar dalam
kinerja anggota. Tanpa hubungan yang baik
dan selaras, organisasi tidak akan berjalan baik
Langkah-langkah
Pengorganisasian
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan misi
dan visinya.
2. Membagi beban kerja ke dalam aktivitas-
aktivitas yang secara logis dan memadai dapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi
dengan cara yang logis dan efisien.
4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dna mengambil l
angkahlangkah penyesuaian untuk mempertahankan
atau meningkatkan efektivitas.
Wewenang dalam Organisasi

Wewenang adalah kekuasaan resmi yang dimiliki


seseorang untuk bertindak dan memerintah orang
lain. Tanpa ada wewenang terhadap suatu
pekerjaan, jangan mengerjakan pekerjaan tersebut
karena tidak mempunyai dasar hukum untuk
melakukan nya (Hasibuan, 2000).
wewenang adalah hak formal dan legitimasi dari
seseorang manajer untuk membuat keputusan,
mengeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh
organisasi (Daft, 2002).
PENGGERAKAN DAN
PELAKSANAAN
(ACTUATING)
actuating artinya menggerakkan orang-orang
agar mau bekerja dengan sendirinya atau
dengan kesadaran secara bersamasama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif (Disman, 2013).
Tujuan fungsi aktuasi lainnya
adalah (Brantas, 2009):

1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.


2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan
staf.
3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan.
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.

5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.


Faktor Penghambat Fungsi
Aktuasi

Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi staf merupakan


hambatan utama fungsi aktuasi. Hal ini dapat terjadi karena
manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar
manusia. Seorang manajer yang berhasil akn menggunakan
pengetahuannya tentang perilaku manusia untuk menggerakkan
sifatnya agar bekerja secara optimal dan produktif.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai