1. Kesimpulan
1) Organisasi dan Manajemen
Organisasi
Organisasi merupakan sebuah sistem yang di dalamnya mengandung
beberapa sub sistem yang saling berhubungan. organisasi juga diartikan
sebagai bentuk perserikatan manusia untuk meraih target kolektif, yang
maknanya keberadaan organisasi ini menjadi bantuan tersendiri bagi
manajemen.
berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat kita ambil dalam aktivitas
berorganisasi.
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
2. Berproses positif dalam mencapai tujuan
3. Menjadi motivasi dalam membangkitkan jiwa kepemimpinan
(leadership).
4. Mampu memecahkan masalah organisasi.
5. Memperluas wawasan
6. Memperluas jejaring relasi.
7. Terlatih dalama manajemen waktu.
8. Rasa tanggung jawab terasah secara alami.
9. Memiliki mental yang kuat saat mengalami tekanan.
Interaksi tiap anggota dengan tugas dan pihak lain yang berhubungan
secara natural akan menjadikan tiap anggota terasah skillnya. Teguran,
arahan, bimbingan dari atasan merupakan proses pembelajaran dalam
level yang paling tinggi, yaitu coaching, dimana setiap atasan akan
berperan sebagai mentor untuk tim di bawahnya.
Fungsi Planning
Fungsi Perencanaan
a) Mengimbangi ketidaktentuan dan perubahan
b) Memusatkan perhatian kepada sasaran.
c) Memperoleh operasi yang ekonomis
d) Memudahkan pengawasan
Unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaanyang
disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu:
a) Tindakan apa yang harus dikerjakan
b) Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
c) Dimana tindakan tersebut dilakukan
d) Kapan tindakan tersebut dilakukan
e) Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
f) Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Fungsi Organizing
melaksanakan tugas-tugasnya.
c) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang
Fungsi Controlling
Pengawasan (Controlling) merupakan penerapan suatu cara atau tools yang
mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai
dengan yang ditetapkan.Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu
pengawasan postif dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi
dicapai dengan efektif dan efisien. Pada fungsi pengawasan (controlling),
terdapat empat (4) tahapan proses yang harus dilakukan, yaitu:
a) Penetapan standar pelaksanaan
Pada tahap ini, manajer memutuskan standar kerja dan target di masa
mendatang yang akan dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja
organisasi secara keseluruhan atau bagian/unit dari organisasi.
Aspek-aspek yang dapat digunakan sebagai indicator penilaian:
• Besaran-besaran input, misalnya bahan baku, biaya yang telah
digunakan
• Hasil yang telah dicapai sementara, sehingga dapatmemprediksi hasil
akhirnya.
• Symptom, gejala-gejala timbul selama proses berjalan, misalnya
gejala-gejala proses yang tidak produktif
• Perubahan pada konsisi yang diansumsikan, misalnya terjadi
perubahan harga, kebijakan pemerintah, perusahaan, dan lain-lain.
Standar ini juga harus memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu:
• Memberikan motivasi kepada orang/kelompok, dengan
demikianharus realistik dan menantang.
• Tolak ukur untuk membandingkan.
b) Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.
Langkah selanjutnya adalah mengukur kinerja yang sebenarnya, yaitu:
(1) keluaran nyata sebagai hasil dari perilaku para anggota yang disebut
pengendalian keluaran (output control), dan (2) perilaku.
c) Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan.
Akan tetapi, jika kinerja lebih rendah dari standar yang ditetapkan,
maka manajer harus memutuskan apakah akan melakukan tindakan
korektif.
d) Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan
menyimpang dari standar.
Jenis-jenis Pengawasan