Anda di halaman 1dari 10

REVIEW

MANAJEMEN BIAYA

BAB 1-6

DISUSUN OLEH:

IDA AYU PUTU AYUNDA APRILIA SUGIANTARI (1633122090)

KELAS F3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019
BAB 1 (MANAJEMEN BIAYA)

A. Manfaat Manajemen Biaya

Manajemen biaya adalah sistem yang didesain sedemikian rupa guna


memberikan informasi bagi manajemen organisasi untuk mengidentifikasi
berbagai peluang untuk perencanaan strategi, penyempurnaan dan pembuatan
keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber daya yang
dibutuhkan organisasi.

Berikut ini adalah manfaat manajemen biaya

1. Sebagai bentuk perencanaan dan pengendalian bisnis.


2. Sebagai upaya peningkatan pelacakan biaya perusahaan.
3. Mengoptimalkan kinerja daur hidup suatu produk hasil produksi.
4. Sebagai dasar untuk membuat keputusan.
5. Sebagai bentuk manajemen investasi yang lebih efisien.
6. Sebagai alat untuk mengukur kinerja.
7. Sebagai bentuk dukungan dalam otomasi aktivitas dan filosofi
pemanufakturan.

B. Empat Fungsi Manajemen


1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan
dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai
tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini
adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan
kedepannya. Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan
dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.
a. Kegiatan dari Fungsi Perencanaan:
1) Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
2) Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
3) Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
4) Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan
b. Pembagian Perencanaan
Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam
beberapa jenjang:
1) Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini
memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan
keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan
sifatnya menyeluruh. Top level planningmenekankan tujuan jangka
panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab
manajemen puncak.
2) Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah)
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif.
Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk
merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan.
Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada manajemen
menengah.
3) Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah)
Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara
menghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan
operasional perusahaan. Manajemen pelaksana adalah pihak yang
bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawah ini
c. Syarat Fungsi Perencanaan
Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat
berikut.
1) Mempunyai tujuan yang jelas
2) Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
3) Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
4) Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
5) Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras
pada setiap bagian
6) Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta
berdaya guna
d. Manfaat Fungsi Perencanaan
Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya:
1) Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-
tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
2) Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
3) Memudahkan pengawasan
4) Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi Perencanaan adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber
daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah
diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian
mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada
dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang
sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa memudahkan
manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan
dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
a. Kegiatan Organizing
1) Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-
tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
2) Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
3) Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
4) Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
b. Unsur Unsur Organizing
1) Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
2) Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
3) Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan
c. Manfaat Organizing
1) Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
2) Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
3) Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan
dijalankan.
d. Fungsi Organizing
1) Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada
manajemen pelaksana.
2) Adanya pembagian tugas yang jelas.
3) Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa
mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan
3. Fungsi Pengarahan (Directing)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana
kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Beberapa
kegiatan pada fungsi pengarahan, yakni:
a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
4. Fungsi Pengendalian / Pengawasan (Controlling)
Fungsi terakhir dari empat fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian,
fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
a. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
b. Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
c. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut.

1) Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan
mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
2) Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya
pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang, pengawasan yang
terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan
sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih
berguna.
3) Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa
suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu
pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Perintah bisa membuat sebuah
pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada
ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi
siapa yang melakukan kesalahan
4) Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat
kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan memberikan
peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan
kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak
akan terulang kembali

Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai


dengan kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan. Sebuah
pengawasan yang baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan
bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan. Untuk itu, perusahaan perlu
menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan
dilaksanakan.

C. Perbedaan Manajemen Biaya dengan Informasi Manajemen Biaya


Manajemen biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan
informasi bagi manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang
penyempurnaan, perencanaan strategi, dan pembuatan keputusan operasional
mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang diperlukan oleh
organisasi. Pengertian Manajemen Biaya dapat pula dijelaskan sebagai filosofi
dalam upaya perbaikan terus menerus dalam peningkatan pelayanan dengan biaya
rendah, sikap proaktif atau kebiasaan yang mendasarkan bahwa setiap biaya
produksi (keluaran) merupakan hasil keputusan manajemen, teknik atau
rangkaian teknik dalam menentukan /mencapai tujuan organisasi.

Ada beberapa penerapan manajemen dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Manajemen sebagai ilmu


Suatu bidang ilmu pengetahuan/sains yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai
tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Manajemen sebagai seni
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang
sebaik mungkin kepada masyarakat.
3. Manajemen sebagai profesi
Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang
dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan
sebagai kader, pemimpin atau menejer pada suatu organisasi atau
perusahaan tertentu.
4. Manajemen sebagai proses
Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan
perorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-
masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian yang
diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan.

Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk


mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi
keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut
cenderung berfokus pada jangka pendek. Informasi manajemen biaya meliputi
informasi yang bersifat keuangan maupun non keuangan yang penting bagi
keberhasilan perusahaan. Informasi Manajemen Biaya merupakan informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba
baik berupa informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan maupun informasi
non keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas dan faktor kunci sukses
lainnya untuk perusahaan. Fokus utama informasi manajemen biaya adalah
kemanfaatan dan ketepatan waktu.

Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena


informasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek. Untuk mencapai
keberhasilan yang kompetitif perusahaan perlu memfokuskan terutama pada
factor-faktor yang mempunyai jangka waktu yang lebih panjang, seperti
kecanggihan produk atau pemanufakturan, kualitas produk dan loyalitas
pelanggan.
D. Fungsi Manajemen Biaya

Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing fungsi utama, yaitu:

1. Manajemen Strategis
Merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga keunggulan kompetitif
dapat menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan. Strategi adalah
seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai
akan memberikan suatu keunggulan kompetitif yang diharapkan. Manajemen
stratejik (strategic manajemen) meliputi pengindentifikasian dan
pengimplementasian tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan tersebut.
Informasi manajemen biaya dibutuhkan untuk membuat keputusan-
keputusan strategis yang tepat berkaitan dengan pemilihan produk, metode
produk, teknik dan saluran pemasaran, penilaian profitabilitas pelanggan, dan
masalah-masalah jangka panjang lainnya.
2. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Meliputi penganggaran dan perencanaan laba, pengelolaan arus kas dan
keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan, seperti
misalnya kapan perusahaan harus menyewa atau membeli fasilitas, kapan
perubahan perencanaan pemasaran, kapan peralatan harus diperbaiki atau
harus memulai pengembangan produk baru. Informasi manajemen biaya
dibutuhkan untuk mendukung keputusan-keputusan rutin mengenai
penggantian peralatan, pengelolahan arus kas, penganggaran pembelian
bahan baku, penjadwalan produksi, dan penetapan harga.
3. Pengendalian Manajemen dan Operasional
Pengendalian operasional berlangsung ketika para manajer menengah
(misalnya manajer pabrik, manajer produk, manajer regional) memonitor
aktivitas para manajer operasional dan para karyawan (misalnya supervisor
produksi dan para kepala departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen
merupakan evaluasi terhadap para manajer tingkat menengah oleh para
menajer diatasnya (controller atau CFO). Informasi manajemen biaya
dibutuhkan sebagai dasar yang wajar dan efektif untuk menemukan operasi
yang tidak efisien dan memberi penghargaan serta memotivasi manajer yang
paling efektif.
4. Penyusunan Laporan Keuangan
Manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan industri
sejenis, kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan juga
mencakup tiga fungsi manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali
merupakan bagian yang penting dari perencanaan, pengambilan keputusan
dan manajemen stratejik. Informasi manajemen biaya dibutuhkan untuk
mendapatkan catatan akuntansi yang akurat tentang persediaan dan asset
lainnya dengan memenuhi persyaratan pelaporan dalam rangka menyusun
laporan keuangan dan untuk digunakan dalam tiga fungsi manajemen
lainnya.

E. Manajemen Strategik dan Manajemen Biaya Strategik


Manajemen strategik merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang
biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim
eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan
menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategik meliputi kegiatan pengidentifikasian, pengimplementasian
tujuan-tujuan dan rencana-rencana tindakan strategik.

Tujuan Manajemen Strategik

1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan


efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam
pelaksanaan strategi.
3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
bisnis yang ada.
5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.
Sedangkan manajemen biaya strategik adalah penggunaan data biaya
untuk mengembangkan dan mengidentifiasi strategi yang unggul yang akan
menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Manajemen biaya
strategik dapat dikatakan sebagai pengembangan informasi manajemen biaya,
seperti penentuan harga pokok produksi dan pengendalian operasional ke dalam
fungsi yang lebih luas yaitu membantu fungsi manajemen utama yaitu manjemen
strategik.

Anda mungkin juga menyukai