Anda di halaman 1dari 61

Kuliah Teknik Supervisi

Politeknik Negeri Cilacap


By. Prih Diantono Abda’u, S.Kom., M.Kom.
1
Manajemen
1. Terdapat banyak definisi dari manajemen menurut para
ahli. Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, aktualisasi, dan
pengawasan kegiatan/ usaha secara sistematik dan efektif
oleh para anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

2. Secara sederhana, Manajemen merupakan suatu proses


tindakan atau seni perencanaan, mengatur, pengarahan
dan pengawasan yang dinamis untuk menggerakan
organisasi agar mencapai tujuannya.

2
Overview
POAC diterapkan dalam setiap organisasi di seluruh dunia
guna mempertahankan kelanjutan organisasi. POAC adalah
dasar manajemen untuk organisasi manajerial, terdapat
beberapa konsep proses manajemen, misalnya:

1. PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate)


2. PDCA (Plan, Do, Check, Action)

Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan


karena lebih sesuai untuk setiap tingkat manajemen.

ORGANIZATION AND MANAGEMENT: POAC 3


Manajemen
 Secara umum, ada empat fungsi manajemen yang sering disebut
dengan “POAC”, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling.

1. Dua fungsi yang pertama dikategorikan sebagai kegiatan mental,


sedangkan.
2. Dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik.

 Suatu manajemen bisa dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas


bisa dijalankan dengan baik.
 Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan mempengaruhi
manajemen secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya
proses yang efektif dan efisien.

4
Planning
1 Fungsi perencanaan (PLANNING)

 Palanning adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk


mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan antara lain :


1. Menetapkan sasaran / target Goal
2. Merumuskan strategi untuk mencapai target sasaran tersebut
3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4. Menetapkan standar / indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan

5
Planning….
Hal yang terpenting dari Planning adalah menentukan tujuan, menentukan
prioritas, pengambilan keputusan, dan prinsip planning. ada empat
karakteristik yang harus diperhatikan dalam menentukan tujuan, yaitu :

a. Tepat dan Terukur


b. Menyebutkan Issue yang penting
c. Menantang tetapi realis
d. Menetapkan dalam periode waktu tertentu yang seharusnya dapat
dicapai

6
Metode analisis SWOT
 Strategi dan taktik dalam fungsi perencanaan dapat ditentukan
dengan menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity and Threat)

 SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut.

7
SWOT …..
 Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan
eksternal yang terlibat sebagai input untuk perancangan proses
sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan
efisien.

 Namun analisis SWOT bisa sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang
menganalisa 1 perusahaan yang sama menghasilkan SWOT yang
berbeda.

 Dengan demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sebagai


arahan dan bukan pemecahan masalah. Pembuat analisa harus sangat
realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal.
Kelemahan yang disembunyikan atau kekuatan yang tidak terjabarkan
akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan

8
Langkah-langkah dalam PLANNING
Mengevaluasi
Menyadari Tindakan
Kesempatan Alternatif

Menetapakan Memilih Sebuah


tujuan Tindakan

Mengembangka Merumuskan
n Rencana
Dasar Pikiran Turunan

Menentukan Menghitung
Tindakan Anggaran
Alternatif Rencana

9
ORGANIZING
2. Fungsi Perngorganisasian ( ORGANIZING )

 Pentingnya Pengorganisasian
Tugas pengorganisasian adalah mengharmonisasikan
kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-
macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-
kemampuan kesemua kesuatu dalam arah tertentu.
(Terry, 1979)

10
Organizing…..
Adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien
guna pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian antara lain :


1. Mengalokasikan sumber daya / sarana, merumuskan dan menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
2. Adanya struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab, sehingga setiap pekerja akan bergerak dan bertindak sesuai
dengan job description kewenangannya, dan memiliki tanggung jawab atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan.

11
Organizing….
3. Kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja, hal ini sangatlah penting agar
dapat menyegarkan dan menambah wawasan pekerja.
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat atau dengan kata lain strategi yang
telah ditetapkan harus dilaksanakan oleh pekerja yang
dinilai mampu dan layak dan memiliki pengetahuan
yang cukup di bidangnya.

12
ORGANIZING….
Inti dari Organizing adalah pengelompokan sumber daya seperti,
SDM dan peralatan.
Prinsip-prinsip :

a. Spesialisasi
b. Definisi Fungsional
c. Rentang Pengendalian / Pengawasan
d. Rantai Skalar
e. Kesatuan Perintah

13
Actuating
3. Fungsi pengarahan dan implementasi ( ACTUATING )

Adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi antara lain :

1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian


motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan.
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan dan menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.

14
Actuating….
• Prinsip – prinsip dalam Actuating:

1. Pelaksanaan dan Penugasan


2. Pengawasan Pengelolaan Dana
3. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan
4. Dokumentasi Pengawasan
5. Supervisi Audit

15
Actuating…
• Implementasi
1. Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
2. Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri
mereka sendiri,
3. Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih
penting atau mendesak,
4. Tugas yang diberikan cukup relevan,
5. Hubungan harmonis antar rekan kerja.

16
Controlling
4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian (CONTROLING )
Adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian antara lain :


1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hal ini harus secara
rutin dilakukan supaya terlihat pada point mana target yang telah
tercapai dan target yang belum tercapai sehingga dapat diambil
langkah penyelesaian.

17
Controlling….
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan.
Langkah ini harus selalu dilakukan agar setiap
kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki.
3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis.

18
Controlling….
• Controlling adalah proses penentuan pelaksanaan agar sesuai dengan
rencana.

• Proses :
1. Menentukan standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan
penyimpangan jika ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan.
5. Meninjau dan menganalisis ulang rencana.

19
Controlling….
1. Implementasi cara pengendalian dibagi menjadi tiga :
a. Pengawasan Langsung
b. Pengawasan Tidak Langsung
c. Pengawasan Berdasarkan Pengecualian

2. Pengawasan dibedakan menurut sifat dan waktunya :


a. Preventive control
b. Repressive control
c. Pengawasan saat proses dilakukan
d. Pengawasan berkala
e. Pengawasan mendadak (sidak)
f. Pengawasan Melekat (waskat)

20
Controlling….
• Proses kontrol dasar melibatkan tiga langkah :
1. Standar pembentukan dasar pengawasan
2. Pembentukan standar kinerja
3. Koreksi penyimpangan

21
Proses
PERENCANAAN

22
Pengertian Perencanaan
perencanaan sebagai awal kita melakukan proses
manajemen sebelum kita melakukan
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan.

Menurut George R. Terry perencanaan adalah:


“perencanaan adalah memilih terkait fakta dan
pembuatan penggunaan asumsi mengenai masa
depan dalam visualisasi dan merumuskan
kegiatan yang diusulkan yang diyakini diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan”.
 Perencanaan merupakan kegiatan yang harus
didasarkan pada fakta, data dan keterangan
kongkret.
 Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental
yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan
kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
 Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan
menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat
dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu
kelancaran usaha.
UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
1. Rasional (dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak
secara khayalan/angan-angan; harus dapat
dilaksanakan);
2. Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan
yang mendekati/estimate; untuk pelaksanaan yang akan
segera dikerjakan);
3. Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi;
pedoman/patokan tindakan yang akan dilakukan/bukan
untuk yang telah lalu);
4. Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk
keperluan tindakan-tindakan kemudian dan seterusnya;
bukan yang telah lalu).
Fungsi Perencanaan
Menurut Robbins dan Coulter:
1. Perencanaan sebagai Pengarah
2. Perencanaan sebagai Minimalisasi
Ketidakpastian
3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan
Sumber Daya
4. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam
Pengawasan Kualitas.
Persyaratan Perencanaan
1. Faktual atau realistis.
2. Logis dan rasional.
3. Fleksibel.
4. Komitmen.
5. Komprehensif.
Jenis Perencanaan
1. Misi atau Maksud (Mission atau Purpose)
menggambarkan peranan atau maksud keberadaan
suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
2. Tujuan
merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi
diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/pokok
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang
membantu mengarahkan pengambilan keputusan
(khususnya cara berpikirnya).
4. Prosedur
merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih
mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
5. Aturan
merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif,
untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
6. Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan,
kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus
dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya,
berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.
7. Anggaran
merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.
Proses Perencanaan
Lingkungan Eksternal Organisasi

Misi Organisasi

Tujuan Strategis Rencana Strategis

Tujuan Taktis Rencana Taktis

Tujuan Operasional Rencana Operasional


Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan
dikelompokkan dalam 3 jenis perencanaan

1. Perencanaan Strategis
2. Perencanaan Taktis
3. Perencanaan Operasional
a. Rencana Tunggal (sekali pakai)
b. Rencana Standing
 Proses Perencanaan

Perencanaan Strategis
Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis. Rencana
strategis ditujukan untuk mencapai tujuan strategis.
Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemen
puncak.
Perencanaan Taktis
Rencana taktis diturunkan dari misi dan rencana
strategis. Rencana taktis ditujukan untuk mencapai
tujuan taktis yang merupakan bagian tertentu dari
rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan
aksi, dan biasanya ditetapkan oleh menajemen menengah.
 Rencana Operasional
 Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis.
Rencana operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang
lebih pendek dan banyak melibatkan manajemen tingkat
bawah.
a. Rencana Tunggal untuk aktivitas tidak berulang, contoh:
program, proyek, dan anggaran.
b. Rencana Standing untuk aktivitas yang berulang, contoh:
kebijakan, prosedur standar, dan aturan.
MACAM PERENCANAAN
1. Penggunaan
 single use plans (sekali pakai)
 repeats plan/standing plan (berulang/tetap).
2. Proses
 policy planning
 program planning
 operasional planning
3. Jangka Waktu
 long range planning (5 - 25 th),
 intermediate planning (1 – 5 th),
 short range planning (≼ 1 th)
4. Wilayah/tempat Pelaksanaan
Rural planning
city planning
regional planning
national planning
5. Materi/objek
personnel planning,
financial planning,
industrial planning,
educational planning,
sosio economic planning,
6. Segi umum dan khusus
general plans (rencana umum)
special plans (rencana khusus)
over all planning (perencanaan pola kerja umum)
network planning (perencanaan jaringan kerja)
Perencanaan Situasional
Perencanaan situasional merupakan perencanaan
yang memasukkan alternatif perencanaan yang
berbeda. Dapat dikatakan perencanaan situasional
adalah perencanaan cadangan, apabila rencana A
tidak berhasil karena adanya sebab-sebab tertentu
maka rencana B dapat dilaksanakan.
Beberapa Alat Bantu Bagi
Perencanaan
1. Perencanaan dengan Flow Chart
2. Penjadwalan Melalui Gantt Chart
3. Perencanaan dengan PERT
Perencanaan dengan Flow
Chart Mulai

Perlu buku
Tidak Berhenti
bacaan

Ya

Beli buku
Tidak Pinjam
bacaan?

Ya

Membeli buku bacaan Membaca buku bacaan


Selesai
yang diinginkan yang diinginkan
Penjadwalan Melalui Gantt Chart
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Pekerjaan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1. Pembelian bahan baku
2. Proses produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
Perencanaan dengan PERT
(D)
Penyusunan
Lay-Out
Produksi
2 4
(A)
Desain
(F)
Produk
Estimasi
Biaya Selesai
(C)
1 Produksi 5 6 7
Terbatas (G) (H)
Promosi Produksi
Massal
(B)
Riset Pasar
3
(E)
Tes Pasar
Hambatan dalam perencanaan
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi;
2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan;
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara
efektif;
4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak
berulang;
5. Biaya;
6. Takut gagal;
7. Kurang percaya diri;
8. Ketidak sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan
alternatif.
Cara mengatasi hambatan
1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena
pengaruh dalam proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang
rencana dan kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka
memahami perlunya perubahan, manfaat yang diharapkan dan
apa yang diperlukan untuk pelaksanaan yang efektif.
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang
efektif, suatu “track record” yang berhasil mendorong
kepercayaan kepada para pembuat rencana serta menyebabkan
rencana baru tersebut diterima.
4. Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan
terhadap para anggota organisasi dan memperkecil gangguan
yang tidak perlu.
MBO (Management By Objectives)
Merupakan metode penetapan tujuan secara
partisipatif yang dipopulerkan oleh Peter Drucker.
MBO berangkat dari asumsi karakteristik manusia Y.
Partisipasi dan komunikasi merupakan kunci MBO.
Efektivitas MBO
 Komitmen manajemen puncak, penetapan tujuan
dari manajemen puncak, penetapan tujuan dan
tanggungjawab individu yang jelas, partisipasi,
komunikasi, otonomi dan review (evaluasi) prestasi.
Kelemahan MBO dan Cara Mengatasi
 Inheren pada MBO, menyerap tenaga dan waktu yang
banyak, pekerjaan administratif yang banyak, proses
yang rumit yang membutuhkan kemauan belajar.
 Di luar MBO yang secara teoritis dapat dihilangkan,
contoh adalah komitmen manajemen puncak yang
kurang, gaya manajemen yang otoriter, keterampilan
hubungan manusiawi yang kurang.
Langkah Memecahkan Kelemahan MBO;
 Komitmen Manajemen Puncak diperkuat
 Mendorong partisipasi

 Memberi pelatihan komunikasi pada manajer yang


mempunyai keterampilan hubungan manusiawi yang kurang
 Umpan balik yang efektif

 Menetapkan tujuan yang jelas

 Memberi pelatihan dalam penggunaan MBO


Perencanaan Strategis
Pengertian dan Komponen Strategi
Strategi didefinisikan sebagai “penetapan tujuan jangka
panjang yang mendasar dari suatu organisasi, dan
pemilihan alternatif tindakan dan alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”.
Proses Perencanaan Strategis
Formulasi Misi dan Tujuan
 Fokus pada pasar
 Dapat dicapai
 Dapat memotivasi
 Spesifik
Analisis Tujuan dan Strategi Saat Ini
 Tujuan dan strategi saat ini dievaluasi untuk menentukan
apakah sudah sesuai dengan tujuan dan strategi seharusnya.
Analisis Lingkungan
 Perubahan di lingkungan dianalisis untuk melihat apakah ada
kesempatan strategis yang bisa dimanfaatkan.
Analisis Sumberdaya
 Mencoba melihat kekuatan sumberdaya organisasi relatif
terhadap pesaingnya, dalam mencapai tujuan organisasi dan
memanfaatkan kesempatan strategis.
Identifikasi Kesempatan Strategis
 Kesempatan strategis muncul apabila ada gap (perbedaan)
antara hasil yang diperoleh dengan strategi saat ini dengan
hasil yang diperoleh apabila strategi lain (strategi yang
seharusnya) digunakan.
Pengambilan Keputusan Strategis
 Setelah kesempatan strategis diidentifikasi, alternatif
keputusan strategis bisa dikembangkan. Kemudian alternatif
terbaik dipilih.
Pelaksanaan Strategi
 Setelah alternatif terbaik dipilih, alternatif tersebut perlu
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Evaluasi dan Pengendalian Strategis
 Kemajuan pelaksanaan strategi perlu dievaluasi, untuk
memastikan apakah perencanaan sesuai dengan rencana,
dan apakah pelaksanaan tersebut dapat mencapai tujuan
yang diinginkan.
Tingkatan Strategi
Tingkat Korporasi (corporate level)
 Merupakan keputusan pasar mana yang akan dimasuki.
Tingkat Unit Bisnis (business unit)
 Merupakan keputusan bagaimana bersaing pada setiap pasar.
Tingkat Fungsional (functional level)
 Merupakan keputusan bagaimana menjalankan setiap fungsi
dalam organisasi.
Strategi Tingkat Korporasi
 Pendekatan Nilai
 Pendekatan Unit Bisnis

Strategi Umum merupakan kerangka strategi


keseluruhan yang dirumuskan oleh manajemen puncak.
Contoh: integrasi vertikal, horizontal, strategi
penarikan, strategi stabilitas, strategi pertumbuhan.
Strategi Portofolio Bisnis berawal dar unit bisnis,
yaitu unit yang independen. Contoh: Matrix BCG.
Strategi Tingkat Unit Bisnis
 Strategi yang dikembangkan oleh Porter dapat digunakan untuk
menganalisis strategi unit bisnis. Menurut Porter, daya tarik industri
ditentukan oleh lima faktor:
 Halangan untuk Masuk
 Kekuatan Pelanggan

 Ancaman Produk Substitusi

 Persaingan dalm Industri

 Sedangkan Strategi Generik Porter ada tiga:


 Differensial
 Kepemimpinan Biaya Rendah

 Fokus
Strategi Fungsional
 Ditujukan untuk fungsi organisasi seperti pemasaran,
keuangan, produksi, sumberdaya manusia, serta riset dan
penembangan.
Implementasi Strategi
Strategi dan Struktur
 Menurut Chandler, struktur mengikuti strategi. Organisasi
biasanya melewati tiga tahap yaitu struktur unit, fungsional,
kemudian multi divisi.
Peranan Manajer Puncak (CEO atau Chief
Executive Officers)
 Manajer puncak mempunyai peranan penting dalam
perencanaan dan pelaksanaan strategi. Manajer puncak
melembagakan strategi. Organisasi dapat mendatangkan
manajer puncak dari luar atau dari dalam.
Memahami Hambatan Pelaksanaan Strategi
 Manajer perlu memahami perencanaan dan pelaksanaan
strategi.
Tindakan / Langkah-langkah Pokok
Perencanaan
Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan
secara jelas;
Mencari informasi secara lengkap yang berhubungan
dengan berbagai kegiatan;
Mengorbservasi, meneliti, menganalisis dan
mengklasifikasi informasi yang sudah terkumpul;
Melaksanakan metode perencanaan yang telah dibuat
dengan menetapkan pelaksanaan rencana (memilih
rencana yang diajukan/memantapkan perencanaan
dan mempertimbangkan hambatan-hambatan
dengan berbagai kegiatan;
Menetapkan planning alternatif;
Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan;
Membuat sintesis (metode/alternatif penyelesaian);
Mengatur urutan dan waktu rencana secara
terperinci; 
Mengadakan evaluasi (penilaian).
PERENCANAAN YANG BAIK
1. Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana
yang baik, sebagai berikut :
 Mempermudah tercapainya tujuan,
 Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,
 Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan,
 Disertai perincian yang teliti,
 Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan,
 Bersifat sederhana,
 Luwes,
 Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,
 Bersifat praktis/pragmatis,
 Merupakan forcasting.
2. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian
pertanyaan yang harus dijawab, sbb:

 What (apa) = tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)


 When (kapan) = waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)
 How (bagaimana) = cara mengerjakannya (bagaimana cara
melakukan pekerjaan tersebut)
 Who (siapa) = tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan
tersebut)
 Where (dimana) = tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
 Why (mengapa) = keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan).
3. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah
yang harus dipecahkan dengan mempergunakan teknik-
teknik ilmiah (scientific techniques of problem solving),
melalui langkah:
 Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the
problem).
 Mengumpulkan data (collect data),
 Menganalisa data-data (analisis of the data),
 Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),
 Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way from
among alternatives),
 Pelaksanaan (execution)
 Penilaian hasil (evaluation of results)
END

Anda mungkin juga menyukai