Anda di halaman 1dari 10

Nama : Darra Sabena

Kelas : 1C
NIM : 2303102024

BAB 9 KONSEP MANAJEMEN

A. Pengertian manajemen
Manajemen adalah suatu proses merencanakan, mengelola, mengatur, serta
mengontrol berbagai sumber daya, termasuk manusia, keuangan, dan material, untuk
mencapai tujuan organisasi.
B. Tujuan Manajemen
Secara umum, tujuan dari manajemen meliputi beberapa poin penting berikut ini:
o Untuk memaksimalkan efektivitas dan efisiensi.
o Untuk meminimalisir cost atau biaya yang harus dikeluarkan.
o Untuk memotivasi karyawan atau anggota organisasi secara positif.
o Untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
o Untuk memastikan kualitas yang dihasilkan selalu bagus dan sesuai harapan.

C. Pentingnya manajemen
o Untuk hidup dimasa kini
o Untuk mengingat masalalu
o Untuk membangun masa depan
o Manageriel performance
o Organization performance

D. Proses Manajemen: Pengertian dan Contoh


- Planning atau Perencanaan Planning
Tahap awal dalam menjalankan proses manajemen. Perencanaan sangat
diperlukan agar dapat mencapai cita-cita atau goals organisasi. Di tahap ini,
manajer perlu memikirkan cara apa yang dipilihnya serta strategi yang diterapkan
dalam menjalankan produksi atau aktivitas organisasi.
- Organizing atau Pengorganisasian
Tahap berikutnya adalah pengorganisasian yang dilakukan membagi tugas kepada
beberapa sumber daya yang ada. Tujuannya agar mampu untuk mengatur sumber
daya yang ada serta memudahkan koordinasi menjadi lebih baik. Dengan adanya
pengorganisasian ini membuat organisasi bisa melakukan aksi nyata untuk
menentukan tugas dan memfasilitaasi personelnya dengan sumber daya yang
lengkap untuk memudahkan proses tersebut.
- Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
Berikutnya dalam proses manajemen adalah kepemimpinan. Tujuan dibentuknya
actuating agar bisa memotivasi semangat bekerja untuk karyawan serta dapat
menjalankan tindakan sesuai dengan arahan pemimpin. Fungsi dari manajemen ini
adalah memberikan motivasi bagi setiap pihak serta mampu menjalankan
tanggung jawabnya dengan baik. Selanjutnya, kepemimpinan ini mampu
meningkatkan kesadaran dalam bekerja, membimbing, dan mengarahkan sehingga
kinerja karyawan berjalan dengan efektif. Tentunya proses ini harus didasarkan
dengan kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
- Controlling atau Pengawasan/Pengendalian
Jelaskan proses manajemen yang terakhir, maka jawabannya adalah pengendalian
atau controlling. Pengendalian tersebut merupakan proses manajemen dengan
melakukan evaluasi sambil membandingkan antara tindakan nyata dengan rencana
yang sudah dibuat. Dengan melakukan pengendalian ini memudahkan kinerja
menjadi lebih terkendali dan merencanakan perubahan ke arah yang lebih baik.

E. JENIS JENIS MANAJER


Pengertian manajer seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai.
5 Leadership Skill untuk Seorang Manajer
- Komunikasi yang baik. Seorang manajer yang berkompeten harus memiliki
keterampilan komunikasi yang baik, baik secara verbal maupun nonverbal
- Kemampuan interpersonal
- Mentorship
- Pengambilan keputusan yang baik
- Perencanaan strategis
Dalam setiap perusahaan, tugas manajer yang paling pokok adalah memimpin,
mengarahkan, dan mengawasi staf untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi.
Seorang manajer yang hebat akan membentuk tim yang bekerja untuk membantu
perusahaan mewujudkan visi bisnis

F. KEPEMIMPINAN
Pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin.
Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti
mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi.

Apa Tujuan Kepemimpinan?

Tujuan utama kepemimpinan adalah mencapai visi dan tujuan organisasi.


Namun, kepemimpinan juga memiliki aspek-aspek lain, seperti mengembangkan tim,
meningkatkan motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

1. Menginspirasi dan Mengarahkan


Salah satu tujuan penting kepemimpinan adalah menginspirasi anggota
tim dan mengarahkan mereka menuju pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Pemimpin harus mampu memberikan arah dan motivasi yang
diperlukan.
2. Menghadapi Perubahan
Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, pemimpin harus mampu
mengelola perubahan. Ini termasuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan yang diperlukan untuk menjawab
tantangan dan peluang baru.
3. Pengembangan Tim
Kepemimpinan juga berperan dalam mengembangkan potensi anggota
tim. Pemimpin harus memberikan pelatihan, dukungan, dan kesempatan
bagi anggota tim untuk tumbuh dan berkembang.

4. Meningkatkan Produktivitas
Seorang pemimpin yang efektif akan berusaha menciptakan
lingkungan kerja yang produktif. Ini termasuk mengidentifikasi dan
mengatasi hambatan-hambatan yang menghambat kinerja tim.

Apa Fungsi Kepemimpinan?

Fungsi kepemimpinan mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Seorang pemimpin harus mampu
merumuskan strategi, mengelola sumber daya, memberikan arahan yang jelas, dan
mengukur hasil kinerja.

Apa Saja Gaya Kepemimpinan?

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter


Dalam gaya ini, pemimpin mengambil keputusan secara tunggal dan
memerintah dengan tegas. Mereka memberikan sedikit ruang untuk partisipasi
anggota tim dalam pengambilan keputusan. Gaya ini efektif dalam situasi darurat
atau ketika keputusan cepat diperlukan, tetapi dapat menghambat kreativitas dan
motivasi jangka panjang.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin yang mengadopsi gaya ini mengajak anggota tim untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Mereka menghargai masukan dari
tim dan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Gaya ini dapat
meningkatkan motivasi dan kreativitas anggota tim, tetapi mungkin memerlukan
waktu ekstra dalam proses pengambilan keputusan.
3. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi anggota tim untuk
mencapai tujuan yang lebih tinggi. Mereka menciptakan visi yang kuat,
mendorong inovasi, dan mendorong pengembangan pribadi anggota tim.
Pemimpin ini seringkali menjadi model peran yang positif bagi tim mereka.

G.MANAJEMEN KUALITAS TOTAL


Merupakan sistem manajemen yang berfokus pada kualitas barang atau jasa
dan melibatkan seluruh anggota perusahaan dan bertujuan untuk perbaikan yang
dilakukan terus menerus untuk mendapatkan hasil yang baik.

Elemen pokok total Quality manajemen ada 8

1. Fokus pada pelanggan


2. Keterlibatan karyawan
3. Permusatan perhatian pada proses
4. Sistem yang terintergrasi
5. Pendekatan strategi dan sistematik
6. Peningkatan secara kontinyu
7. Keputusan berdasarkan fakta
8. Komunikasi

Keuntungan implementasi total quality manajemen

1. Penghemat biaya
2. Kepuasan pelanggan
3. Mengurangi cacat
4. Peningkatan moral karyawan
5. Membuat usaha kuat menghadapi kopetisi
6. Mengembangan system komunikasi memadai
7. Program yang selalu ditujui

BAB 10 KONSEP ORGANISASI


Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama
Ada tiga ciri-ciri suatu organisasi yaitu :

1. Adanya sekelompok orang


2. Antarhubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis dan,
3. Keja sama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang
untuk mencapai tujuan.
Dengan ketiga ciri diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu dapat didefinisikan
sebagai berikut.

1. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang
hubungan-hubungan, kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha
mencapai suatu tujuan.
3. Organisasi Formal dan Informal
Organisasi formal, sebenarnya tidak lain daripada organisasi statis, yaitu suatu
sistem kerja sama yang diakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinasi dengan
sadar untuk mencapai tujuan tertentu.
Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antarperorangan tanpa
tujuan bersama yang didasari meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tak
disadari itu untukyujuan bersama.

A. Pengertian Organisasi
Kata organisasi mempunyai pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan,
rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian
kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana
kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkkan dan mengatur seta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara
para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dapat di capai dengan efisien.
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga
tidak dapat diselesaiakan, atau terlalu ringan sehinnga ada waktu menganggur, tidak
efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan
para anggota organisasi menjadi kesatuan uyang terpadu dan harmonis. Mekanisme
pengkoordinasian ini akan membat para anggota organisasi menjaga perhatiannya
pada tujuan organisasidan mengurangi ketidak-efisienan dan konflik-konflik yang
merusak

B. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan
hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi
dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan di masa depan.
Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan
- Rantai Komando (Chain of Command)
- Memberi Kendali Terhadap Tugas (Span of Control)
- Penentuan Pengambilan Keputusan (Centralization)
Faktor penentu struktur organisasi
- Strategi.
- Ukuran organisasi.
- Teknologi.
- Anggota
- Ukuran organisasi

C. Menciptakan Organisasi Fleksibel


cara menciptakan fleksibel kerja di suatu perusahaan
1. Implementasikan teknologi pendukung. ...
2. Sosialisasikan pada seluruh karyawan. ...
3. Tetapkan peraturan yang jelas. ...
4. Lakukan adaptasi. ...
5. Tetap beri batasan waktu. ...
6. Terus libatkan karyawan. ...
7. Pantau dan beri apresiasi pada pencapaian. ...
8. Berikan bonus.
D. Memproduksi Barang Dan Jasa Yang Berkualitas
1. Proses analytic
2. Proses syntetic
3. Produk bersifat continuous
4. Membedakan produk barang dan jasa
5. Merancang kegiatan produksi
6. Memilik lokasi pabrik
7. Merencanakan jadwal kerja
8. Menentukan barang persediaan
9. Proses produk barang dan jasa

Bab 11 sumber daya manusia


Sumber daya manusia dibagi 2 yaitu sumber daya makro dan mikro
-sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah
negara, sedangkan pengertian
-sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah
institusi.

A. Fungsi manajemen sumber daya manusia


1. Perencanaan
2. .pengorganisasan
3. pengarahan
4. .pengendalian

B. Merekrut dan mempertahankan karyawan


1. menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian
2. mengawasi dengan cermat undang undang perburuhan dan kebijakan pemberian balas
jasa
3. mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya

C. Motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu.
Tujuan motivasi
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan.
2. Meningkatkan moral dan keputusan kerja karyawan.
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.
D. Tim dan kerjasama
Kerja sama tim adalah proses individu saling bekerja sama dalam sebuah tim atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.

Cara Membangun Kerja Sama Tim


1. Membangun Tim yang Inklusif dan Beragam
Salah satu hal yang paling penting dalam kerja sama adalah fokus menciptakan tim yang
inklusif dan beragam. Latar belakang tim yang berbeda-beda akan membawa perspektif dan
ide-ide yang baru. Semakin banyak perspektif, semakin mudah untuk membuat keputusan
yang berkaitan dengan pekerjaan.
2. Setiap Anggota Memiliki Tugas dan Tanggung Jawab yang Jelas
Apabila anggota tim masih ragu dengan tugas dan tanggung jawab mereka, maka
menimbulkan potensi konflik dengan anggota lainnya. Itulah sebabnya, penting untuk
mengetahui peran dan tanggung jawab setiap anggota dengan jelas.
3. Membangun Kepercayaan Tim
Kepercayaan adalah komponen yang penting untuk membangun kerja sama. Bagaimana
rasanya jika bekerja dengan anggota yang tidak dipercaya? Maka pekerjaan akan terhambat
dan terancam gagal Mulailah membangun hubungan yang dilandasi kepercayaan antar
anggota.
4. Komunikasi yang Jelas dan Intens
Komunikasi adalah kunci yang penting untuk membangun kerja sama tim yang baik. Meski
terdengar sangat mendasar, tetapi komunikasi menjadi salah satu hal penting untuk
diterapkan. Komunikasi yang kuat juga membantu meningkatkan kepercayaan antar anggota
tim satu sama lain.
5. Memberikan Tim Kesempatan untuk Mengambil Keputusan
Mempercayai tim untuk mengambil keputusan merupakan hal penting untuk membangun
kepercayaan dan meningkatkan kinerja tim. Apabila sebuah tim tidak memiliki kekuatan
untuk mengambil keputusan sendiri, maka mengakibatkan pekerjaan menjadi kurang optimal.
6. Mengatur Waktu untuk Meeting Secara Bijak
Pertemuan tim seperti rapat, brainstorming, dan saling membagikan ide menjadi hal yang
penting dalam kerja sama. Upayakan untuk membuat pertemuan tim yang fokus dan
meningkatkan produktivitas. Misalnya, sebelum mengadakan pertemuan, usahakan untuk
memiliki rancangan yang terstruktur di setiap pertemuan.
7. Tidak Perlu Takut Mengatur Dinamika dalam Tim
Apabila beberapa anggota mengalami kesulitan untuk mengatasi tanggung jawab dan
tugasnya, tidak perlu takut untuk membuat perubahan dalam tim. Hal tersebut dilakukan
untuk mengatur dinamika dalam tim tetap stabil dan produktif.
8. Memberi Kesempatan Anggota Tim untuk Belajar
Berikan kesempatan bagi anggota tim untuk belajar mengerjakan project bersama-sama.
Untuk mengoptimalkan kinerja, tidak ada salahnya untuk memberikan training dan arahan
(workshop). Workshop dengan pembicara yang berpengalaman dapat menjadi pembelajaran
baru bagi anggota tim.

Contoh Kerja Sama Tim yang Baik


a) Mengambil keputusan bersama secara kolektif.
b) Setiap orang memiliki kesempatan untuk membagikan ide dan gagasan
mereka.
c) Menghormati keputusan bersama tanpa ada konflik.
d) Saling support satu sama lain.
e) Bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat.

dapat disimpulkan bahwa kerja sama tim yang baik tidak hanya memiliki hubungan baik
dengan anggota tim, tetapi memiliki tujuan bersama yang hendak dicapai

Anda mungkin juga menyukai