NPM : 202232121121
KELAS : C3 MANAJEMEN
FUNGSI PENGARAHAN/PENGGERAKAN
Pengarahan atau directing dalam konteks manajemen adalah salah satu fungsi manajemen yang
melibatkan pengawasan dan pengendalian kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengarahan melibatkan proses memberikan petunjuk, bimbingan, dan motivasi
kepada anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka
secara efektif.
Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua
bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah
ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode
untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi
terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.
Berikut adalah pengertian fungsi pengarahan atau penggerakan menurut beberapa ahli:
1. Henry Fayol: Menurut Henry Fayol, seorang ahli manajemen terkenal, pengarahan atau
penggerakan adalah salah satu dari lima fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan koordinasi. Menurutnya, pengarahan
melibatkan memberikan instruksi, membimbing, dan mengarahkan para karyawan dalam
melaksanakan tugas dan mencapai tujuan organisasi.
2. Terry dan Franklin: Menurut George R. Terry dan Stephen G. Franklin, pengarahan
adalah suatu proses yang meliputi memberikan arahan, menentukan tujuan, memberikan
petunjuk, memberikan motivasi, dan mengoordinasikan upaya individu dan kelompok
dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Koontz dan O'Donnell: Menurut Harold Koontz dan Cyril O'Donnell, pengarahan
melibatkan aktivitas mempengaruhi dan memberikan arah terhadap kinerja karyawan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Ini mencakup memberikan arahan dan
petunjuk, memberikan umpan balik, memotivasi karyawan, serta memastikan koordinasi
dan integrasi kegiatan.
4. Robbins, Coulter, dan DeCenzo: Menurut Stephen P. Robbins, Mary Coulter, dan David
A. DeCenzo, pengarahan adalah proses memberikan arahan dan inspirasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan memberikan tujuan,
memberikan umpan balik, memberikan dukungan, dan mengkoordinasikan kegiatan tim.
Pengarahan atau penggerakan memiliki beberapa manfaat yang penting dalam konteks
manajemen organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengarahan:
1. Memberikan arah: Fungsi utama pengarahan adalah memberikan arah dan orientasi
kepada anggota tim atau organisasi. Ini melibatkan pengembangan visi, tujuan, dan
strategi yang jelas untuk mencapai keberhasilan organisasi. Dengan memberikan arahan
yang jelas, pengarahan membantu anggota tim dalam memahami apa yang perlu
dilakukan, mengapa hal itu penting, dan bagaimana melakukannya.
2. Membagi tugas dan tanggung jawab: Pengarahan juga melibatkan pembagian tugas dan
tanggung jawab kepada anggota tim atau departemen yang sesuai. Dengan
mengalokasikan tugas secara efektif, pengarahan memastikan bahwa setiap individu atau
tim memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Koordinasi kegiatan: Fungsi pengarahan yang penting adalah mengoordinasikan kegiatan
organisasi. Ini melibatkan memastikan bahwa berbagai bagian atau departemen bekerja
secara terkoordinasi dan harmonis untuk mencapai tujuan yang sama. Dengan
mengoordinasikan kegiatan, pengarahan menghindari tumpang tindih, memaksimalkan
penggunaan sumber daya, dan mempromosikan kolaborasi antar anggota tim.
4. Motivasi karyawan: Pengarahan memiliki peran penting dalam memotivasi karyawan.
Dengan memberikan arahan yang jelas tentang tujuan dan harapan organisasi,
pengarahan membantu menciptakan rasa keterlibatan dan komitmen pada anggota tim.
Selain itu, manajer juga menggunakan pengarahan untuk memberikan umpan balik,
pengakuan, dan penghargaan kepada karyawan, yang dapat meningkatkan motivasi dan
kinerja mereka.
5. Pemantauan dan pengendalian: Fungsi penting dari pengarahan adalah pemantauan dan
pengendalian kegiatan organisasi. Manajer menggunakan pengarahan untuk memantau
kinerja anggota tim, membandingkannya dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan
mengidentifikasi ketidaksesuaian atau masalah. Dengan memantau dan mengendalikan
kegiatan, pengarahan memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Pengembangan karyawan: Pengarahan juga berperan dalam pengembangan karyawan.
Melalui komunikasi yang efektif, umpan balik, dan bimbingan, manajer menggunakan
pengarahan untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi mereka. Dengan memberikan arahan yang jelas dan mendukung, pengarahan
membantu dalam pengembangan karir dan pertumbuhan individual anggota tim.
Dalam manajemen, terdapat beberapa jenis pengarahan atau penggerakan yang dapat digunakan
oleh manajer untuk memotivasi dan mengarahkan karyawan. Berikut adalah beberapa jenis
pengarahan atau penggerakan yang umum digunakan:
Dalam pelaksanaan fungsi directing, seorang pemimpin dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk, berinisiatif, serta dapat memberikan stimulus kepada karyawannya.
Menurut buku Manajemen: Management Fundamentals oleh Hilal Mahmud (2021: 147), adapun
karakteristik dari fungsi directing, yaitu:
1. Continous Activity
Pada karakteristik ini, fungsi directing digambarkan sebagai proses pengarahan dalam
sebuah kegiatan yang akan terus-menerus berlangsung, selama perusahaan atau organisasi
tersebut masih beroperasi.
2. Creative Activity
Selanjutnya, karakteristik creative activity pada fungsi directing artinya mengubah tugas
yang tercantum dalam sebuah rencana, menjadi tindakan pelaksanaan tugas secara nyata.
Tanpa adanya karakteristik ini, pegawai akan memiliki kecenderungan bersikap pasif.
3. Pervasive Function
Pada karakteristik ini, digambarkan bahwa proses pengarahan dilakukan ke semua level
yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Setiap pimpinan juga dituntut untuk
memberikan petunjuk serta menginspirasi tiap-tiap bawahannya.
4. Executive Function
Karakteristik executive function menunjukkan bahwa pada semua level, mulai dari
bawahan hingga pemimpin, wajib melakukan fungsi pengarahan, selama mereka semua
masih terikat masa kerja. Namun, sebagai bawahan tetap harus menunggu instruksi atau
perintah yang berasal dari pimpinannya.
5. Delegated Function
Sebab fungsi directing merupakan fungsi yang berhubungan langsung dengan manusia,
maka seorang pemimpin harus dapat memahami bahwa perilaku manusia adalah hal yang
sulit diramalkan.
Strategi Pelangsanaan Fungsi Pengarahan/Penggerakan (Strategi Pelaksanaan Directing)
Setelah memahami karakteristik fungsi directing, berikut strategi pelaksanaan directing agar
sebuah perusahaan atau organisasi dapat berhasil mencapai tujuannya.
1. Pemimpin harus memberi arahan dan informasi terkait dengan tugas yang harus
dilakukan.
2. Pemimpin menjelaskan petunjuk pelaksanaan tugas. Petunjuk tersebut dibagi ke dalam
petunjuk umum dan khusus.
3. Pemimpin memberikan perintah kepada anggotanya. Dalam hal ini, pemimpin
mengajukan permintaan, agar bawahannya melakukan atau mengulang suatu tugas pada
kondisi tertentu.
4. Pemimpin harus bisa memberikan motivasi kepada anggotanya, agar efektivitas kerja
bawahannya dapat tercipta.
1. Pengembangan visi dan tujuan: Direktur atau manajer bertanggung jawab untuk
mengembangkan visi jangka panjang dan tujuan organisasi. Visi ini memberikan arah dan
panduan bagi seluruh anggota tim.
2. Penyusunan strategi: Setelah tujuan ditetapkan, pengarah harus merumuskan strategi
yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan pengidentifikasian sumber
daya yang dibutuhkan, penentuan prioritas, dan pengembangan rencana tindakan yang
efektif.
3. Pembagian tugas dan delegasi wewenang: Pengarah harus membagi tugas dan tanggung
jawab kepada anggota tim yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Ini
melibatkan delegasi wewenang yang tepat sehingga anggota tim memiliki otonomi dalam
melaksanakan tugas mereka.
4. Komunikasi efektif: Pengarah harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif
kepada anggota tim. Mereka harus mengkomunikasikan tujuan, harapan, dan instruksi
dengan jelas agar anggota tim dapat memahami dan melaksanakan tugas mereka dengan
tepat.
5. Pengawasan dan pengendalian: Pengarah harus memonitor dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan proyek untuk memastikan bahwa mereka berjalan sesuai dengan
rencana. Ini melibatkan pemantauan kinerja, memberikan umpan balik kepada anggota
tim, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
6. Motivasi dan pengembangan karyawan: Pengarah bertanggung jawab untuk memotivasi
anggota tim agar mencapai kinerja yang optimal. Ini melibatkan memberikan pengakuan,
penghargaan, dan kesempatan pengembangan kepada karyawan.
Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip yang mendasari fungsi pengarahan atau penggerakan:
1. Prinsip Kesatuan Tujuan: Prinsip ini menyatakan bahwa semua kegiatan pengarahan
harus sejalan dengan tujuan organisasi. Setiap arahan yang diberikan kepada karyawan
harus mendukung pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Prinsip Keterlibatan dan Partisipasi: Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan
karyawan dalam proses pengarahan. Karyawan harus terlibat dalam pengambilan
keputusan, pembentukan tujuan, dan perencanaan tugas mereka. Partisipasi karyawan
membantu meningkatkan motivasi, komitmen, dan kepuasan kerja.
3. Prinsip Keterlibatan dan Partisipasi: Prinsip ini mengacu pada pentingnya memberikan
arahan yang jelas, spesifik, dan konsisten kepada karyawan. Arahan harus dapat dipahami
dengan baik oleh karyawan, termasuk tujuan, tugas, tanggung jawab, dan harapan yang
diberikan oleh manajer.
4. Prinsip Fleksibilitas: Prinsip ini menekankan pentingnya fleksibilitas dalam pengarahan.
Manajer harus mampu menyesuaikan gaya dan pendekatan pengarahan mereka sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan individu atau kelompok karyawan. Pengarahan yang
fleksibel memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan cara yang efektif dan sesuai
dengan kemampuan mereka.
5. Prinsip Pemberdayaan: Prinsip ini menyoroti pentingnya memberdayakan karyawan
dengan memberi mereka otonomi dalam melaksanakan tugas mereka. Manajer harus
memberikan ruang bagi karyawan untuk mengambil keputusan, mengambil inisiatif, dan
bertanggung jawab atas hasil pekerjaan mereka. Pemberdayaan meningkatkan motivasi,
keterlibatan, dan kreativitas karyawan.
6. Prinsip Umpan Balik dan Penghargaan: Prinsip ini melibatkan memberikan umpan balik
yang konstruktif dan pengakuan yang tepat terhadap kinerja karyawan. Manajer harus
memberikan umpan balik secara teratur untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja
mereka. Penghargaan yang tepat juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
7. Prinsip Pembinaan dan Pengembangan: Prinsip ini menekankan pentingnya pembinaan
dan pengembangan karyawan. Manajer harus memberikan dukungan, bimbingan, dan
peluang pengembangan kepada karyawan untuk membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka. Ini melibatkan memberikan pelatihan, mentoring, dan kesempatan karir
yang sesuai.
8. Prinsip Keadilan dan Kesetaraan: Prinsip ini menyatakan bahwa pengarahan harus adil
dan setara terhadap semua karyawan. Karyawan harus diperlakukan dengan hormat dan
tanpa diskriminasi. Prinsip ini mencakup distribusi tugas dan tanggung jawab yang adil,
pengakuan yang adil, dan perlakuan yang adil dalam memberikan arahan dan umpan
balik.
Dalam fungsi pengarahan atau penggerakan, ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh
manajer untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Berikut adalah beberapa metode yang
umum digunakan:
1. Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang efektif adalah salah satu metode penting
dalam pengarahan. Manajer perlu berkomunikasi secara jelas dan terbuka dengan
karyawan, memberikan arahan yang jelas tentang tugas dan harapan, dan menyediakan
umpan balik yang konstruktif. Komunikasi yang efektif juga melibatkan mendengarkan
dengan seksama terhadap karyawan, memahami masalah dan kekhawatiran mereka, dan
memberikan dukungan yang diperlukan.
2. Penetapan Tujuan yang Jelas: Manajer harus menetapkan tujuan yang jelas dan terukur
bagi karyawan. Tujuan yang jelas memberikan arah dan fokus kepada karyawan,
membantu mereka memahami apa yang diharapkan, dan memberikan pengukuran
objektif untuk memantau kemajuan. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan waktu-terbatas (SMART).
3. Delegasi yang Efektif: Delegasi adalah metode di mana manajer memberikan tanggung
jawab dan wewenang kepada karyawan untuk melaksanakan tugas tertentu. Delegasi
yang efektif memungkinkan karyawan untuk merasa terlibat dan berkembang, sambil
memberikan manajer waktu dan energi untuk tugas yang lebih strategis. Manajer harus
memilih karyawan yang tepat untuk didelegasikan, memberikan arahan yang jelas, dan
memberikan dukungan yang diperlukan selama proses pelaksanaan.
4. Pelatihan dan Pengembangan: Pelatihan dan pengembangan karyawan adalah metode
penting dalam memotivasi dan menggerakkan mereka. Manajer harus mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan karyawan, memberikan kesempatan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka, dan mendukung pengembangan karir. Pelatihan
dapat dilakukan melalui program internal, seminar eksternal, mentoring, atau pelatihan
on-the-job.
5. Pemberian Umpan Balik dan Pengakuan: Manajer harus memberikan umpan balik yang
konstruktif dan pengakuan kepada karyawan untuk kinerja yang baik. Umpan balik yang
jelas dan terarah membantu karyawan memahami area yang perlu diperbaiki dan
memberikan dorongan untuk meningkatkan kinerja. Pengakuan, baik dalam bentuk
pujian verbal, penghargaan, atau insentif lainnya, meningkatkan motivasi dan
meningkatkan kepuasan kerja.
6. Partisipasi dan Keterlibatan: Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan
memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi meningkatkan rasa kepemilikan dan
motivasi. Manajer dapat melibatkan karyawan dalam diskusi tim, memberikan mereka
tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, dan mendorong ide-ide dan masukan dari
karyawan.
7. Model Peran: Manajer dapat menggunakan metode ini dengan menjadi contoh yang baik
dan mempraktikkan perilaku.
Persamaan fungsi pengarahan dan penggerakan
1. Tujuan Organisasi: Baik fungsi pengarahan maupun fungsi penggerakan bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengarahan berfokus pada memberikan arahan dan
instruksi kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut, sementara
fungsi penggerakan berfokus pada pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkontribusi
pada pencapaian tujuan tersebut.
2. Pemantauan dan Evaluasi: Keduanya melibatkan pemantauan dan evaluasi. Fungsi
pengarahan melibatkan pengawasan kinerja individu atau kelompok untuk memastikan
bahwa arahan dan instruksi yang diberikan diikuti dengan baik. Fungsi penggerakan
melibatkan pemantauan dan evaluasi hasil kinerja sebenarnya untuk membandingkannya
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Umpan Balik: Baik fungsi pengarahan maupun fungsi penggerakan melibatkan
pemberian umpan balik kepada individu atau kelompok. Fungsi pengarahan melibatkan
umpan balik terkait dengan pelaksanaan arahan dan instruksi yang diberikan, sementara
fungsi penggerakan melibatkan umpan balik terkait dengan kinerja yang telah terjadi.
4. Tindakan Korektif: Keduanya juga melibatkan tindakan korektif. Fungsi pengarahan
melibatkan memberikan arahan tambahan, instruksi, atau motivasi kepada individu atau
kelompok untuk memperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi
penggerakan melibatkan pengambilan tindakan korektif jika kinerja aktual tidak sesuai
dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam konteks yang umum, fungsi pengarahan dan penggerakan merujuk pada dua konsep yang
berbeda namun saling terkait dalam bidang manajemen dan kepemimpinan. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang masing-masing fungsi dan persamaan yang mungkin ada di antara
keduanya:
1. Fungsi Pengarahan:
Fungsi pengarahan melibatkan proses mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas
individu atau kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan memberikan
petunjuk, instruksi, dan sumber daya kepada anggota tim atau bawahan untuk
memastikan tugas dan tanggung jawab mereka dijalankan dengan efektif. Fungsi
pengarahan berfokus pada memberikan arah yang jelas, mengkomunikasikan harapan,
dan mengatur sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Fungsi Penggerakan:
Fungsi penggerakan berkaitan dengan menggerakkan dan mendorong individu atau
kelompok untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan. Ini melibatkan memotivasi,
mempengaruhi, dan menginspirasi orang lain agar mencapai tujuan bersama. Fungsi
penggerakan mencakup membangun hubungan kerja yang baik, memberikan dukungan
dan dorongan, serta memfasilitasi perkembangan individu dan tim.
Terdapat perbedaan utama antara fungsi pengarahan dan fungsi penggerakan dalam manajemen.
Berikut adalah perbedaan-perbedaan tersebut:
1. Fokus Utama:
a. Fungsi Pengarahan: Fokus utama dari fungsi pengarahan adalah memberikan arahan,
instruksi, dan umpan balik kepada individu atau kelompok dalam mencapai tujuan
organisasi. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi perilaku dan tindakan orang-
orang dalam organisasi.
b. Fungsi Penggerakan: Fokus utama dari fungsi penggerakan adalah pemantauan dan
evaluasi hasil kinerja individu atau kelompok dalam hubungannya dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
2. Waktu dan Sifat:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan terjadi sebelum pelaksanaan tugas. Hal ini
melibatkan memberikan arahan, tujuan, dan ekspektasi kepada individu atau
kelompok. Fungsi pengarahan bersifat proaktif dan melibatkan perencanaan dan
komunikasi yang baik.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan terjadi setelah pelaksanaan tugas. Hal ini
melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja yang telah terjadi. Fungsi penggerakan
bersifat reaktif dan melibatkan pemantauan, pengukuran, dan pengambilan tindakan
korektif.
3. Orientasi:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan lebih berorientasi ke depan. Ini melibatkan
perencanaan, pengorganisasian, dan komunikasi untuk memberikan arahan yang jelas
dan terarah kepada individu atau kelompok.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan lebih berorientasi ke belakang. Ini
melibatkan evaluasi dan analisis kinerja yang telah terjadi, untuk memperbaiki atau
mengoreksi kinerja yang tidak sesuai dengan rencana.
4. Komunikasi:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan melibatkan komunikasi yang kuat antara
manajer dan karyawan. Manajer memberikan arahan, instruksi, dan umpan balik
kepada karyawan, sehingga terjadi pemahaman yang jelas tentang apa yang
diharapkan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan melibatkan komunikasi yang terkait dengan
pemantauan dan evaluasi kinerja. Manajer memberikan umpan balik berdasarkan
hasil kinerja yang telah terjadi dan memberikan pengarahan tambahan atau tindakan
korektif yang diperlukan.