Anda di halaman 1dari 17

NAMA : NI PUTU INDRAYANI

NPM : 202232121121

KELAS : C3 MANAJEMEN

FUNGSI PENGARAHAN/PENGGERAKAN

Pengertian Pengarahan (Directing)

Pengarahan atau directing dalam konteks manajemen adalah salah satu fungsi manajemen yang
melibatkan pengawasan dan pengendalian kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengarahan melibatkan proses memberikan petunjuk, bimbingan, dan motivasi
kepada anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka
secara efektif.

Pengertian fungsi penggerakan

Penggerakan adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan menjuruskan semua
bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai maksud-maksud yang telah
ditentukan dan mereka berkepentingan serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.
Penggerakan juga dapat didefinisikan pula sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode
untuk mendorong para anggota oraganisasi agar mau dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi
terciptanya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.

Pengertian Pengarahan/Penggerakan Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian fungsi pengarahan atau penggerakan menurut beberapa ahli:

1. Henry Fayol: Menurut Henry Fayol, seorang ahli manajemen terkenal, pengarahan atau
penggerakan adalah salah satu dari lima fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan koordinasi. Menurutnya, pengarahan
melibatkan memberikan instruksi, membimbing, dan mengarahkan para karyawan dalam
melaksanakan tugas dan mencapai tujuan organisasi.
2. Terry dan Franklin: Menurut George R. Terry dan Stephen G. Franklin, pengarahan
adalah suatu proses yang meliputi memberikan arahan, menentukan tujuan, memberikan
petunjuk, memberikan motivasi, dan mengoordinasikan upaya individu dan kelompok
dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Koontz dan O'Donnell: Menurut Harold Koontz dan Cyril O'Donnell, pengarahan
melibatkan aktivitas mempengaruhi dan memberikan arah terhadap kinerja karyawan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Ini mencakup memberikan arahan dan
petunjuk, memberikan umpan balik, memotivasi karyawan, serta memastikan koordinasi
dan integrasi kegiatan.
4. Robbins, Coulter, dan DeCenzo: Menurut Stephen P. Robbins, Mary Coulter, dan David
A. DeCenzo, pengarahan adalah proses memberikan arahan dan inspirasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan memberikan tujuan,
memberikan umpan balik, memberikan dukungan, dan mengkoordinasikan kegiatan tim.

Tujuan Fungsi Pengarahan/Penggerakan

Beberapa tujuan directing atau pengarahan adalah sebagai berikut.

1. Directing dapat memiliki tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang


beranekaragam dan memberikan pengarahan terhadap kinerja yang masih dianggap
menyimpang dan dirasa kurang baik, serta membimbing bawahan agar memiliki daya
kreativitas demi menunjang kinerja yang lebih baik.
2. Mengoordinir kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang beraneka
macam itu terkoordinir kepada suatu arah, yaitu pada tujuan organisasi atau perusahaan.
Dapat dianalogikan bahwa pemberian perintah dapat meluruskan kegiatan-kegiatan
bawahan yang menyimpang dari rel yang sudah dibuat oleh perusahaan.
3. Menjalin hubungan baik antara pimpinan sendiri dengan para bawahannya. Memerintah
bawahan adalah salah satu alat berkomunikasi antara pimpinan dengan bawahan. Dengan
memberikan pengarahan itu kepada bawahan, pemimpin menyalurkan ide-idenya
sedemikian rupa, sehingga bawahan mengerti dengan baik ke mana kegiatan harus
ditujukan.
4. Memberi pengarahan kepada bawahan juga memiliki tujuan untuk memberikan
pendidikan kepada bawahan itu sendiri. Oleh karenanya tugas memberi perintah kepada
bawahan harus berhubungan erat dengan maksud menambah pengetahuan bawahan yang
menerima perintah itu.
5. Memberi pengarahan bermaksud untuk merealisikan tujuan perusahaan. Agar hal ini
benar-benar terjadi, maka perintah itu harus berhubungan erat dengan pengawasan. Jadi
bila bawahan melaksanakan tugas menyimpang dari rel tujuan perusahaan, maka
pemimpin harus memerintahkan bawahan tersebut untuk tidak berbuat demikian lagi
(Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 129-130).

Manfaat Fungsi Pengarahan/penggerakan

Pengarahan atau penggerakan memiliki beberapa manfaat yang penting dalam konteks
manajemen organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pengarahan:

1. Pencapaian tujuan: Pengarahan membantu organisasi mencapai tujuan yang telah


ditetapkan. Dengan memberikan arahan yang jelas dan memfokuskan upaya pada tujuan
yang spesifik, pengarahan memungkinkan anggota tim untuk bekerja secara terkoordinasi
dan efektif.
2. Peningkatan produktivitas: Melalui pengarahan yang efektif, anggota tim dapat
memahami prioritas tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini mengarah pada
peningkatan produktivitas, karena sumber daya organisasi digunakan secara efisien dan
kegiatan yang tidak perlu dihindari.
3. Koordinasi yang baik: Pengarahan membantu dalam mengoordinasikan kegiatan anggota
tim. Dengan memberikan petunjuk yang jelas tentang apa yang harus dilakukan,
bagaimana melakukannya, dan siapa yang bertanggung jawab, pengarahan memfasilitasi
koordinasi yang baik antara berbagai fungsi dan unit organisasi.
4. Motivasi dan keterlibatan: Melalui pengarahan yang baik, manajer dapat memotivasi
anggota tim dengan memberikan arahan yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai. Ini
membantu meningkatkan keterlibatan dan komitmen anggota tim terhadap pekerjaan
mereka.
5. Pemecahan masalah: Pengarahan melibatkan pemantauan dan pengendalian kegiatan
organisasi. Dengan memonitor kinerja dan mengidentifikasi masalah atau hambatan,
pengarahan memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan korektif secara tepat
waktu dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
6. Pengembangan karyawan: Pengarahan juga dapat berfungsi sebagai alat pengembangan
karyawan. Melalui komunikasi yang efektif, umpan balik, dan bimbingan, manajer dapat
membantu anggota tim dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka.
7. Pengambilan keputusan yang lebih baik: Dengan memberikan arahan yang jelas,
pengarahan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Karyawan
memiliki kerangka acuan yang jelas dan panduan dalam menghadapi situasi yang
membutuhkan keputusan, yang dapat mengarah pada hasil yang lebih baik.

Fungsi dari pengarahan/penggerakan

Fungsi dari pengarahan atau penggerakan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan arah: Fungsi utama pengarahan adalah memberikan arah dan orientasi
kepada anggota tim atau organisasi. Ini melibatkan pengembangan visi, tujuan, dan
strategi yang jelas untuk mencapai keberhasilan organisasi. Dengan memberikan arahan
yang jelas, pengarahan membantu anggota tim dalam memahami apa yang perlu
dilakukan, mengapa hal itu penting, dan bagaimana melakukannya.
2. Membagi tugas dan tanggung jawab: Pengarahan juga melibatkan pembagian tugas dan
tanggung jawab kepada anggota tim atau departemen yang sesuai. Dengan
mengalokasikan tugas secara efektif, pengarahan memastikan bahwa setiap individu atau
tim memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Koordinasi kegiatan: Fungsi pengarahan yang penting adalah mengoordinasikan kegiatan
organisasi. Ini melibatkan memastikan bahwa berbagai bagian atau departemen bekerja
secara terkoordinasi dan harmonis untuk mencapai tujuan yang sama. Dengan
mengoordinasikan kegiatan, pengarahan menghindari tumpang tindih, memaksimalkan
penggunaan sumber daya, dan mempromosikan kolaborasi antar anggota tim.
4. Motivasi karyawan: Pengarahan memiliki peran penting dalam memotivasi karyawan.
Dengan memberikan arahan yang jelas tentang tujuan dan harapan organisasi,
pengarahan membantu menciptakan rasa keterlibatan dan komitmen pada anggota tim.
Selain itu, manajer juga menggunakan pengarahan untuk memberikan umpan balik,
pengakuan, dan penghargaan kepada karyawan, yang dapat meningkatkan motivasi dan
kinerja mereka.
5. Pemantauan dan pengendalian: Fungsi penting dari pengarahan adalah pemantauan dan
pengendalian kegiatan organisasi. Manajer menggunakan pengarahan untuk memantau
kinerja anggota tim, membandingkannya dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan
mengidentifikasi ketidaksesuaian atau masalah. Dengan memantau dan mengendalikan
kegiatan, pengarahan memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan korektif yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
6. Pengembangan karyawan: Pengarahan juga berperan dalam pengembangan karyawan.
Melalui komunikasi yang efektif, umpan balik, dan bimbingan, manajer menggunakan
pengarahan untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan
kompetensi mereka. Dengan memberikan arahan yang jelas dan mendukung, pengarahan
membantu dalam pengembangan karir dan pertumbuhan individual anggota tim.

Ciri-Ciri Fungsi Pengarahan/Penggerakan

Berikut adalah beberapa ciri-ciri fungsi pengarahan atau penggerakan:

1. Memberikan arahan: Fungsi pengarahan melibatkan memberikan arahan atau petunjuk


kepada anggota tim atau karyawan. Ini mencakup memberikan panduan yang jelas
tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan mengapa itu penting
dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Menetapkan tujuan: Pengarahan melibatkan menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur
yang harus dicapai oleh individu atau tim. Tujuan ini berfungsi sebagai panduan untuk
mengarahkan upaya dan memberikan fokus pada tugas yang perlu diselesaikan.
3. Motivasi: Salah satu ciri penting dari pengarahan adalah kemampuannya untuk
memotivasi anggota tim. Melalui pengarahan yang efektif, manajer mampu
menginspirasi dan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja yang tinggi dan
berkontribusi secara aktif terhadap tujuan organisasi.
4. Pemantauan dan umpan balik: Fungsi pengarahan juga melibatkan pemantauan kinerja
karyawan dan memberikan umpan balik yang sesuai. Dengan memantau kemajuan dan
hasil kerja, manajer dapat memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu
karyawan meningkatkan kinerja mereka dan mengatasi masalah yang mungkin timbul.
5. Delegasi: Pengarahan juga mencakup kemampuan manajer untuk membagi tugas dan
tanggung jawab kepada anggota tim. Delegasi yang efektif memungkinkan para
karyawan untuk merasa memiliki tanggung jawab dan otonomi dalam melaksanakan
tugas mereka, yang pada gilirannya meningkatkan keterlibatan dan motivasi.
6. Koordinasi: Fungsi pengarahan melibatkan koordinasi kegiatan dan upaya antara
berbagai anggota tim atau departemen. Manajer harus memastikan bahwa setiap individu
atau tim bekerja secara terkoordinasi, saling mendukung, dan berkolaborasi untuk
mencapai tujuan yang sama.
7. Penyelesaian masalah: Pengarahan melibatkan kemampuan manajer untuk
mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan.
Fungsi pengarahan mencakup kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut,
mengambil tindakan korektif, dan menentukan solusi yang tepat untuk mencapai hasil
yang diinginkan.
8. Komunikasi efektif: Fungsi pengarahan membutuhkan komunikasi yang efektif antara
manajer dan anggota tim. Komunikasi yang jelas dan terbuka memungkinkan arah dan
petunjuk disampaikan dengan baik, memfasilitasi pemahaman yang baik, dan
menghindari kesalahpahaman.

Jenis-Jenis Fungsi pengarahan/Penggerakan

Dalam manajemen, terdapat beberapa jenis pengarahan atau penggerakan yang dapat digunakan
oleh manajer untuk memotivasi dan mengarahkan karyawan. Berikut adalah beberapa jenis
pengarahan atau penggerakan yang umum digunakan:

1. Pengarahan Berdasarkan Otoritas: Jenis pengarahan ini melibatkan penggunaan otoritas


formal yang dimiliki oleh seorang manajer untuk memberikan arahan kepada karyawan.
Manajer menggunakan posisi hierarkisnya untuk menginstruksikan karyawan tentang
tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.

2. Pengarahan Berdasarkan Penghargaan: Pengarahan ini melibatkan penggunaan sistem


penghargaan dan insentif sebagai cara untuk memotivasi karyawan. Manajer memberikan
penghargaan seperti bonus, promosi, atau pengakuan kinerja kepada karyawan yang
mencapai tujuan atau melebihi harapan.
3. Pengarahan Berdasarkan Partisipasi: Jenis pengarahan ini melibatkan melibatkan
karyawan dalam pengambilan keputusan dan memberikan mereka kebebasan dan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Manajer mendorong karyawan untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan masukan
mereka.
4. Pengarahan Berdasarkan Visi dan Inspirasi: Jenis pengarahan ini melibatkan
menyampaikan visi yang jelas dan menginspirasi karyawan untuk bekerja menuju tujuan
bersama. Manajer menggunakan komunikasi yang efektif dan keterampilan
kepemimpinan untuk mengilhami dan memotivasi karyawan.
5. Pengarahan Berdasarkan Pembinaan dan Pengembangan: Jenis pengarahan ini
melibatkan manajer sebagai pembimbing dan mentor bagi karyawan. Manajer
memberikan bimbingan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan kepada karyawan
untuk membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka.
6. Pengarahan Berdasarkan Pemberdayaan: Jenis pengarahan ini melibatkan memberikan
otonomi dan kepercayaan kepada karyawan untuk mengambil keputusan dan mengelola
tugas mereka sendiri. Manajer memberikan wewenang kepada karyawan dan memberi
mereka kebebasan dalam mencari solusi dan mencapai tujuan.
7. Pengarahan Berdasarkan Tim: Jenis pengarahan ini melibatkan membangun dan
mengelola tim yang efektif. Manajer memfasilitasi kerja sama tim, memotivasi anggota
tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.
Karakteristik Fungsi Pengarahan/ Penggerakan (Karakteristik Directing)

Dalam pelaksanaan fungsi directing, seorang pemimpin dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk, berinisiatif, serta dapat memberikan stimulus kepada karyawannya.
Menurut buku Manajemen: Management Fundamentals oleh Hilal Mahmud (2021: 147), adapun
karakteristik dari fungsi directing, yaitu:

1. Continous Activity
Pada karakteristik ini, fungsi directing digambarkan sebagai proses pengarahan dalam
sebuah kegiatan yang akan terus-menerus berlangsung, selama perusahaan atau organisasi
tersebut masih beroperasi.
2. Creative Activity
Selanjutnya, karakteristik creative activity pada fungsi directing artinya mengubah tugas
yang tercantum dalam sebuah rencana, menjadi tindakan pelaksanaan tugas secara nyata.
Tanpa adanya karakteristik ini, pegawai akan memiliki kecenderungan bersikap pasif.
3. Pervasive Function
Pada karakteristik ini, digambarkan bahwa proses pengarahan dilakukan ke semua level
yang ada di dalam perusahaan atau organisasi. Setiap pimpinan juga dituntut untuk
memberikan petunjuk serta menginspirasi tiap-tiap bawahannya.
4. Executive Function
Karakteristik executive function menunjukkan bahwa pada semua level, mulai dari
bawahan hingga pemimpin, wajib melakukan fungsi pengarahan, selama mereka semua
masih terikat masa kerja. Namun, sebagai bawahan tetap harus menunggu instruksi atau
perintah yang berasal dari pimpinannya.
5. Delegated Function
Sebab fungsi directing merupakan fungsi yang berhubungan langsung dengan manusia,
maka seorang pemimpin harus dapat memahami bahwa perilaku manusia adalah hal yang
sulit diramalkan.
Strategi Pelangsanaan Fungsi Pengarahan/Penggerakan (Strategi Pelaksanaan Directing)

Setelah memahami karakteristik fungsi directing, berikut strategi pelaksanaan directing agar
sebuah perusahaan atau organisasi dapat berhasil mencapai tujuannya.

1. Pemimpin harus memberi arahan dan informasi terkait dengan tugas yang harus
dilakukan.
2. Pemimpin menjelaskan petunjuk pelaksanaan tugas. Petunjuk tersebut dibagi ke dalam
petunjuk umum dan khusus.
3. Pemimpin memberikan perintah kepada anggotanya. Dalam hal ini, pemimpin
mengajukan permintaan, agar bawahannya melakukan atau mengulang suatu tugas pada
kondisi tertentu.
4. Pemimpin harus bisa memberikan motivasi kepada anggotanya, agar efektivitas kerja
bawahannya dapat tercipta.

Langkah-Langkah Penting Fungsi Pengarahan/penggerakan

1. Pengembangan visi dan tujuan: Direktur atau manajer bertanggung jawab untuk
mengembangkan visi jangka panjang dan tujuan organisasi. Visi ini memberikan arah dan
panduan bagi seluruh anggota tim.
2. Penyusunan strategi: Setelah tujuan ditetapkan, pengarah harus merumuskan strategi
yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan pengidentifikasian sumber
daya yang dibutuhkan, penentuan prioritas, dan pengembangan rencana tindakan yang
efektif.
3. Pembagian tugas dan delegasi wewenang: Pengarah harus membagi tugas dan tanggung
jawab kepada anggota tim yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka. Ini
melibatkan delegasi wewenang yang tepat sehingga anggota tim memiliki otonomi dalam
melaksanakan tugas mereka.
4. Komunikasi efektif: Pengarah harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif
kepada anggota tim. Mereka harus mengkomunikasikan tujuan, harapan, dan instruksi
dengan jelas agar anggota tim dapat memahami dan melaksanakan tugas mereka dengan
tepat.
5. Pengawasan dan pengendalian: Pengarah harus memonitor dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dan proyek untuk memastikan bahwa mereka berjalan sesuai dengan
rencana. Ini melibatkan pemantauan kinerja, memberikan umpan balik kepada anggota
tim, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
6. Motivasi dan pengembangan karyawan: Pengarah bertanggung jawab untuk memotivasi
anggota tim agar mencapai kinerja yang optimal. Ini melibatkan memberikan pengakuan,
penghargaan, dan kesempatan pengembangan kepada karyawan.

Prinsip-Prinsp Fungsi Pengarahan/Penggerakan

Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip yang mendasari fungsi pengarahan atau penggerakan:

1. Prinsip Kesatuan Tujuan: Prinsip ini menyatakan bahwa semua kegiatan pengarahan
harus sejalan dengan tujuan organisasi. Setiap arahan yang diberikan kepada karyawan
harus mendukung pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. Prinsip Keterlibatan dan Partisipasi: Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan
karyawan dalam proses pengarahan. Karyawan harus terlibat dalam pengambilan
keputusan, pembentukan tujuan, dan perencanaan tugas mereka. Partisipasi karyawan
membantu meningkatkan motivasi, komitmen, dan kepuasan kerja.
3. Prinsip Keterlibatan dan Partisipasi: Prinsip ini mengacu pada pentingnya memberikan
arahan yang jelas, spesifik, dan konsisten kepada karyawan. Arahan harus dapat dipahami
dengan baik oleh karyawan, termasuk tujuan, tugas, tanggung jawab, dan harapan yang
diberikan oleh manajer.
4. Prinsip Fleksibilitas: Prinsip ini menekankan pentingnya fleksibilitas dalam pengarahan.
Manajer harus mampu menyesuaikan gaya dan pendekatan pengarahan mereka sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan individu atau kelompok karyawan. Pengarahan yang
fleksibel memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan cara yang efektif dan sesuai
dengan kemampuan mereka.
5. Prinsip Pemberdayaan: Prinsip ini menyoroti pentingnya memberdayakan karyawan
dengan memberi mereka otonomi dalam melaksanakan tugas mereka. Manajer harus
memberikan ruang bagi karyawan untuk mengambil keputusan, mengambil inisiatif, dan
bertanggung jawab atas hasil pekerjaan mereka. Pemberdayaan meningkatkan motivasi,
keterlibatan, dan kreativitas karyawan.

6. Prinsip Umpan Balik dan Penghargaan: Prinsip ini melibatkan memberikan umpan balik
yang konstruktif dan pengakuan yang tepat terhadap kinerja karyawan. Manajer harus
memberikan umpan balik secara teratur untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja
mereka. Penghargaan yang tepat juga dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
7. Prinsip Pembinaan dan Pengembangan: Prinsip ini menekankan pentingnya pembinaan
dan pengembangan karyawan. Manajer harus memberikan dukungan, bimbingan, dan
peluang pengembangan kepada karyawan untuk membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka. Ini melibatkan memberikan pelatihan, mentoring, dan kesempatan karir
yang sesuai.
8. Prinsip Keadilan dan Kesetaraan: Prinsip ini menyatakan bahwa pengarahan harus adil
dan setara terhadap semua karyawan. Karyawan harus diperlakukan dengan hormat dan
tanpa diskriminasi. Prinsip ini mencakup distribusi tugas dan tanggung jawab yang adil,
pengakuan yang adil, dan perlakuan yang adil dalam memberikan arahan dan umpan
balik.

Metode-Metode Fungsi Pengarahan/Penggerakan

Dalam fungsi pengarahan atau penggerakan, ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh
manajer untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Berikut adalah beberapa metode yang
umum digunakan:

1. Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang efektif adalah salah satu metode penting
dalam pengarahan. Manajer perlu berkomunikasi secara jelas dan terbuka dengan
karyawan, memberikan arahan yang jelas tentang tugas dan harapan, dan menyediakan
umpan balik yang konstruktif. Komunikasi yang efektif juga melibatkan mendengarkan
dengan seksama terhadap karyawan, memahami masalah dan kekhawatiran mereka, dan
memberikan dukungan yang diperlukan.
2. Penetapan Tujuan yang Jelas: Manajer harus menetapkan tujuan yang jelas dan terukur
bagi karyawan. Tujuan yang jelas memberikan arah dan fokus kepada karyawan,
membantu mereka memahami apa yang diharapkan, dan memberikan pengukuran
objektif untuk memantau kemajuan. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan waktu-terbatas (SMART).

3. Delegasi yang Efektif: Delegasi adalah metode di mana manajer memberikan tanggung
jawab dan wewenang kepada karyawan untuk melaksanakan tugas tertentu. Delegasi
yang efektif memungkinkan karyawan untuk merasa terlibat dan berkembang, sambil
memberikan manajer waktu dan energi untuk tugas yang lebih strategis. Manajer harus
memilih karyawan yang tepat untuk didelegasikan, memberikan arahan yang jelas, dan
memberikan dukungan yang diperlukan selama proses pelaksanaan.
4. Pelatihan dan Pengembangan: Pelatihan dan pengembangan karyawan adalah metode
penting dalam memotivasi dan menggerakkan mereka. Manajer harus mengidentifikasi
kebutuhan pelatihan karyawan, memberikan kesempatan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan mereka, dan mendukung pengembangan karir. Pelatihan
dapat dilakukan melalui program internal, seminar eksternal, mentoring, atau pelatihan
on-the-job.
5. Pemberian Umpan Balik dan Pengakuan: Manajer harus memberikan umpan balik yang
konstruktif dan pengakuan kepada karyawan untuk kinerja yang baik. Umpan balik yang
jelas dan terarah membantu karyawan memahami area yang perlu diperbaiki dan
memberikan dorongan untuk meningkatkan kinerja. Pengakuan, baik dalam bentuk
pujian verbal, penghargaan, atau insentif lainnya, meningkatkan motivasi dan
meningkatkan kepuasan kerja.
6. Partisipasi dan Keterlibatan: Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan
memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi meningkatkan rasa kepemilikan dan
motivasi. Manajer dapat melibatkan karyawan dalam diskusi tim, memberikan mereka
tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, dan mendorong ide-ide dan masukan dari
karyawan.
7. Model Peran: Manajer dapat menggunakan metode ini dengan menjadi contoh yang baik
dan mempraktikkan perilaku.
Persamaan fungsi pengarahan dan penggerakan

Persamaan fungsi pengarahan dan fungsi penggerakan yaitu :

1. Tujuan Organisasi: Baik fungsi pengarahan maupun fungsi penggerakan bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengarahan berfokus pada memberikan arahan dan
instruksi kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut, sementara
fungsi penggerakan berfokus pada pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkontribusi
pada pencapaian tujuan tersebut.
2. Pemantauan dan Evaluasi: Keduanya melibatkan pemantauan dan evaluasi. Fungsi
pengarahan melibatkan pengawasan kinerja individu atau kelompok untuk memastikan
bahwa arahan dan instruksi yang diberikan diikuti dengan baik. Fungsi penggerakan
melibatkan pemantauan dan evaluasi hasil kinerja sebenarnya untuk membandingkannya
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Umpan Balik: Baik fungsi pengarahan maupun fungsi penggerakan melibatkan
pemberian umpan balik kepada individu atau kelompok. Fungsi pengarahan melibatkan
umpan balik terkait dengan pelaksanaan arahan dan instruksi yang diberikan, sementara
fungsi penggerakan melibatkan umpan balik terkait dengan kinerja yang telah terjadi.
4. Tindakan Korektif: Keduanya juga melibatkan tindakan korektif. Fungsi pengarahan
melibatkan memberikan arahan tambahan, instruksi, atau motivasi kepada individu atau
kelompok untuk memperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Fungsi
penggerakan melibatkan pengambilan tindakan korektif jika kinerja aktual tidak sesuai
dengan rencana atau standar yang telah ditetapkan.

Dalam konteks yang umum, fungsi pengarahan dan penggerakan merujuk pada dua konsep yang
berbeda namun saling terkait dalam bidang manajemen dan kepemimpinan. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang masing-masing fungsi dan persamaan yang mungkin ada di antara
keduanya:

1. Fungsi Pengarahan:
Fungsi pengarahan melibatkan proses mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas
individu atau kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Ini melibatkan memberikan
petunjuk, instruksi, dan sumber daya kepada anggota tim atau bawahan untuk
memastikan tugas dan tanggung jawab mereka dijalankan dengan efektif. Fungsi
pengarahan berfokus pada memberikan arah yang jelas, mengkomunikasikan harapan,
dan mengatur sumber daya untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2. Fungsi Penggerakan:
Fungsi penggerakan berkaitan dengan menggerakkan dan mendorong individu atau
kelompok untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan. Ini melibatkan memotivasi,
mempengaruhi, dan menginspirasi orang lain agar mencapai tujuan bersama. Fungsi
penggerakan mencakup membangun hubungan kerja yang baik, memberikan dukungan
dan dorongan, serta memfasilitasi perkembangan individu dan tim.

Perbedaan Fungsi Pengarahan Dan Penggerakan

Terdapat perbedaan utama antara fungsi pengarahan dan fungsi penggerakan dalam manajemen.
Berikut adalah perbedaan-perbedaan tersebut:

1. Fokus Utama:
a. Fungsi Pengarahan: Fokus utama dari fungsi pengarahan adalah memberikan arahan,
instruksi, dan umpan balik kepada individu atau kelompok dalam mencapai tujuan
organisasi. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi perilaku dan tindakan orang-
orang dalam organisasi.
b. Fungsi Penggerakan: Fokus utama dari fungsi penggerakan adalah pemantauan dan
evaluasi hasil kinerja individu atau kelompok dalam hubungannya dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kinerja sesuai
dengan rencana dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
2. Waktu dan Sifat:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan terjadi sebelum pelaksanaan tugas. Hal ini
melibatkan memberikan arahan, tujuan, dan ekspektasi kepada individu atau
kelompok. Fungsi pengarahan bersifat proaktif dan melibatkan perencanaan dan
komunikasi yang baik.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan terjadi setelah pelaksanaan tugas. Hal ini
melibatkan pemantauan dan evaluasi kinerja yang telah terjadi. Fungsi penggerakan
bersifat reaktif dan melibatkan pemantauan, pengukuran, dan pengambilan tindakan
korektif.
3. Orientasi:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan lebih berorientasi ke depan. Ini melibatkan
perencanaan, pengorganisasian, dan komunikasi untuk memberikan arahan yang jelas
dan terarah kepada individu atau kelompok.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan lebih berorientasi ke belakang. Ini
melibatkan evaluasi dan analisis kinerja yang telah terjadi, untuk memperbaiki atau
mengoreksi kinerja yang tidak sesuai dengan rencana.
4. Komunikasi:
a. Fungsi Pengarahan: Fungsi pengarahan melibatkan komunikasi yang kuat antara
manajer dan karyawan. Manajer memberikan arahan, instruksi, dan umpan balik
kepada karyawan, sehingga terjadi pemahaman yang jelas tentang apa yang
diharapkan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
b. Fungsi Penggerakan: Fungsi penggerakan melibatkan komunikasi yang terkait dengan
pemantauan dan evaluasi kinerja. Manajer memberikan umpan balik berdasarkan
hasil kinerja yang telah terjadi dan memberikan pengarahan tambahan atau tindakan
korektif yang diperlukan.

Tantangan dalam menjalankan fungsi pengarahan

1. Tingkah Laku Manusia (Human Behavior)


Tidak ada salahnya bagian manajemen tingkat atas mempelajari ilmu psikologi,
antropologi, sosiologi, psikologi sosial, dan ilmu lain yang berkaitan dengan tingkah laku
manusia (Human Behavior). Ilmu tersebut sebenarnya cukup penting dalam menjalankan
fungsi actuating, karena di dalam perusahaan terdiri dari banyak karyawan, yang masing-
masing memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
2. Hubungan Manusia
Hubungan manusia yang dimaksud disini adalah hubungan antar karyawan dengan
karyawan lainnya, atau karyawan dengan kelompok atau tim bagiannya. Karena setiap
karyawan memiliki kepentingan dan tingkah laku yang tidak sama. Maka potensi
terjadinya konflik tentunya pasti ada namun harus dicegah dan diantisipasi. Salah satu
cara mengantisipasi munculnya konflik di dalam lingkungan kerja, maka manajemen
perlu melakukan fungsi actuating ini. Caranya dengan menyelaraskan hubungan,
menyatukan, dan mempersempit ruang konflik di lingkungan kerja.
3. Kepemimpinan
Tantangan berikutnya yang akan dihadapi ketika melakukan upaya actuating atau
pengarahan, yaitu masalah kepemimpinan. Kepemimpinan menjadi hal utama yang
penting dipelajari oleh manajemen. Khususnya untuk bagian manajemen tingkat atas dan
pihak-pihak yang memiliki banyak bawahan. Kesuksesan upaya pengarahan didasari oleh
jiwa kepemimpinan yang dimiliki atasan, Berikut ini beberapa faktor yang harus
diperhatikan terkait kepemimpinan dalam menjalankan fungsi actuating:
a. Cara memimpin para bawahannya
b. Cara mengarahkan para bawahannya
c. Cara koordinasi para bawahannya
d. Cara membina para bawahannya
4. Komunikasi
Tantangan menjalankan fungsi manajemen actuating yang terakhir, yaitu berkaitan
dengan perihal komunikasi. Kemampuan dalam berkomunikasi merupakan hal dasar
yang harus dikuasai oleh setiap pemimpin. Dengan memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik, seorang atasan dapat menyampaikan perintah, laporan, berita, ide, gagasan,
pesan, informasi yang mudah dipahami bawahannya. Sehingga, proses pemberian
actuating atau pengarahan pun bisa dilakukan dengan sukses.
5. Motivasi
Motivasi digunakan dalam manajemen untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan di dalam
individu (karyawan) yang bertanggungjawab sesuai dengan tingkatan pengarahan.
Artinya seorang karyawan yang sangat termotivasi akan bekerja keras, sebaliknya
karyawan yang tidak termotivasi tidak berbuat demikian. Manajer yang mengarahkan
melalui motovasi akan membuat kondisi-kondisi dimana karyawan dapat memunculkan
insprirasi untuk bekerja keras. Motivasi merupakan kekuatan yang mempengaruhi
perilaku bawahan, Manajer harus bekerja melalui orang lain, oleh karena itu manajer
perlu memahami orang-orang yang berperilaku tertentu.

Anda mungkin juga menyukai