Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI DAN PERAN PEMIMPIN

DALAM MANAJEMEN STRATEGI


KELOMPOK 4 :
- Maria Eka Chris
A. (2013121064)
- Lili Nur Indah Sari
(2013121656)
FUNGSI DAN
PERAN PEMIMPIN
DALAM
MANAJEMEN
STRATEGI

1. Tugas Pokok 2. Fungsi 3. Peran 4. Macam-Macam


Kepemimpinan Kepemimpinan Kepimimpinan Peranan Kepimpinan
TUGAS POKOK KEPEMIMPINAN
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan
tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-
masing secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
FUNGSI KEPEMIMPINAN

Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2


aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan
formulasi kebijaksanaan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni
mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controling, dsb.
menurut Hadari Nawawi (1995:74) memiliki dua
dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat
kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau
aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan
orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan
atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam
melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau
organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan
melalui keputusan-keputusan dan kebijakan
pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut hadari nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima
fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan
perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat
mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin
hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan
manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik
dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi delegasi
dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan
keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi
kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi
pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan
oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya
secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
PERAN KEPEMIMPINAN
- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk
memperoleh hasil yang ditargetkan yang telah menjadi
kesepakatan bersama.
- Mengembangkan dan memperbaiki sistem agar program
pengembangan mutu SDM berhasil sesuai harapan.
- Melaksanakan beberapa hal yang benar “People who do
the right thing” (karakter seorang pemimpin) dan
melaksanakan sesuatu secara benar atau disebut “People
who do things right” (karakter seorang manajer).
- Menentukan suatu elemen manajemen mutu SDM yang
dibuktikan nyata dalam pelaksanaan program untuk
pencapaian tujuan.
MACAM-MACAM PERANAN KEPEMIMPINAN
a.    The Vision Role

Sebuah visi adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan aspirasi atau arahan untuk masa depan organisasi. Dengan kata lain sebuah pernyataan visi harus
dapat menarik perhatian tetapi tidak menimbulkan salah pemikiran.

Agar visi sesuai dengan tujuan organisasi di masa mendatang, para pemimpin harus menyusun dan manafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan unit-unit kerja.

b.   Peran Pemimpin dalam Pengendalian dan Hubungan Organisasional

Tindakan manajemen para pemimpin organisasi dalam mengendalikan organisasi meliputi.

1. mengelola harta milik atau aset organisasi.

2.  mengendalikan kualitas

kepemimpinan dan kinerja organisasi;

3.   menumbuhkembangkan serta mengendalikan situasi maupun kondisi kondusif yang berkenaan dengan keberadaan hubungan dalam organisasi.

Dan peran pengendalian serta pemelihara / pengendali hubungan dalam organisasi merupakan pekerjaan kepemimpinan yang berat bagi pemimpin. Oleh sebab itu
diperlukan pengetahuan, seni dan keahlian untuk melaksanakan kepemimpinan yang efektif. Ruang lingkup peran pengendali organiasasi yang melekat pada
pemimpin meliputi pengendalian pada perumusan pendefinisian masalah dan pemecahannya,pengendalian,pendelegasian wewenang,   pengendalian uraian
kerja dan manajemen konflik. Ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pemimpin meliputi peran pemimpin dalam pembentukan dan pembinaan
tim-tim kerja; pengelolaan tata kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi; pembukaan, pembinaan dan pengendalian hubungan
eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi organisasinya.

c.    Peran Membangkitkan Semangat

Salah satu peran yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin yaitu peran membangitkan semangat. Peran ini dapat dijalankan dengan  cara memberikan pujian
dan dukungan. Pujian dapat diberikan melalui penghargaan dan insentif. Penghargaan merupakan bentuk pujian yang tidak berbentuk uang, sementara
insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau benda yang dapat dikuantifikasi. Pemberian insentif hendaknya didasarkan pada aturan yang telah
disepakati bersama dan transparan. Insentif akan efektif dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan secara tepat, artinya sesuai tingkat kebutuhan
karyawan yang diberi insentif, dan disampaikan oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi, serta diberikan dalam suatu “event” khusus.

Peran membangkitkan semangat kerja dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan melalui kata-kata, baik langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-
kalimat yang sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau penambahan sarana kerja, penambahan staf yag berkualitas,
perbaikan lingkungan kerja, dan semacamnya.

d.    Peran Menyampaikan Informasi

Informasi merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi; artinya walaupun produk dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus, tetapi jika
komunikasi internal dan eksternalnya tidak bagus, maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama karena tidak akan dikenal masyarakat dan koordinasi
kerja di dalamnya jelek. Penyampaian atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga informasi benar-benar sampai kepada
komunikan yang dituju dan memberikan manfaat yang diharapkan. Informasi yang disebarkan harus secara terus-menerus dimonitor agar diketahui dampak
internal maupun eksternalnya.

Anda mungkin juga menyukai