Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN INTERNAL DAN

EKSTERNAL PERUSAHAAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Manajemen strategi perubahan merupakan keputusan manajerial dan kegiatan-
kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang
meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan
misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut. Lingkungan
disini termasuk dalam lingkungan eksternal dna internal perusahaan.
Kemajuan suatu usaha merupakan tujuan penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Berbagai strategi dan upaya-upaya yang berorientasi untuk
memajukan usaha tersebut tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan ataupun
usaha manajemen dalam mengatur serta mengendalikan usaha-usaha guna
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Salah satu factor penting dalam suatu
manajemen adalah upaya/langkah dalam pengambilan keputusan bagi seorang
menejer suatu perusahaan. Seorang manajer tentunya harus menganalisis
berbagai situasi dan kondisi yang akan berpengaruh dan berdampak pada
keputusan yang akan diambil nantinya.
Dalam suatu kegiatan usaha yang berskala besar maupun kecil, perlu adanya
kehati-hatian dan kesiapan dalam menentukan suatu kebijakan sehingga nantinya
kendala serta resiko usaha yang timbul akan dapat diantisipasi seminimal
mungkin. Apa lagi bagi perusahaan besar yang memiliki kompleksitas
permasalahan yang cukup rumit serta berbagai pengaruh yang besar bagi
berlangsungnya usaha, karyawan, serta lingkungan masyarakat maupun
bernegara. Tentunya di perlukan suatu analisa yang yang jeli serta strategi-
strategi yang tepat dalam pengambilan suatu keputusan.
Pengambilan suatu keputusan dalam tingkatan manajer maupun top manajeman
sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal maupun eksternal.
Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup
penting dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi perusahaan
ataupun organisasi. Interaksi antar lingkungan internal maupun eksterrnal akan
sangat mempengaruhi kemampuan serta strategi-strategi penting bagi para
pengambil keputusan. Oleh Karena itulah perlu adanya pemahaman serta
pengetahuan tentang kondisi serta hal-al apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan keputusan khususnya tentang lingkungan eksternal yang nantinya
akan dibahas pada makalah kami ini.

B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat beberapa
permasalahan yang muncul antara lain:
1. Faktor-faktor apa sajakah yang termasuk kedalam lingkungan eksternal dalam
pengambilan suatu keputusanmaupun dalam strategi perusahaan?
2. Bagaimanakah gambaran tenatng pengaruh serta upaya-upaya yang perlu di
ambil dalam mengahdapi berbagai kondisi usaha yang selalu berubah-ubah?
C. Batasan Masalah
Untuk mencegah dan mengantisipasi munculnya berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan lingkunngan eksternal dalam manajemn strategi ini, maka
batasan masalah dari penulisan makalah ini adalah : “Berkaitan dengan
pengenalan serta hal-hal yang termasuk kedalam faktor lingkungan Eksternal”.

D.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan lingkungan eksternal yang
perlu dianalisis dalam pengambilan suatu keputusan .
2. Memberikan kemudahan bagi para pihak serta rekan-rekan mahasiswa dalam
melatih dan mengimplementasikan berbagai kondisi eksternal yang perlu dikaji
dalam menentukan berbagai permasalahan yang mungkin memerlukan
keputusan yang tepat dan menguntungkan.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat
dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal
perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus
memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain
memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber
daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
 Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur
organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
 
B.Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai
kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi
kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the  functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources

Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,


yang meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan
pendidikan maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta
menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu diri yang
berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia
tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
 
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi
internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan
sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang.
 
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
1. Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan,
penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal
pengiriman.
2. Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
3. Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan,
penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
4. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen
dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan,
penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
5. Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai
dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang,
perbaikan dan pemeliharaan.

Fungsi  penunjang  merupakan  aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :


1. Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua
prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
2. Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua
aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
4. Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum,
perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi.
Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat
membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.

Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti


perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.

Langkah 1: Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern


Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang
perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi y.a.d.
Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut
Robinson (1997:238-230), mencakup:
1. Pemasaran
2. Keuangan dan Akunting
3. Produksi, Operasi dan Teknik
4. Personalia
5. Manajemen Mutu
6. Sistem Informasi
7. Organisasi dan Manajemen Umum
8. Layanan
9. Pengembangan Teknologi
10. Manajemen Sumberdaya Manusia
11.Logistik kedalam

Langkah 2-3 : Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern


1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri
 
C. Lingkungan Eksternal Organisasi 
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
1. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu
berubah-ubah.
2. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
3. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
4. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya

Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang


berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang
hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”.
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”

D.Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”


Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari
situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi
( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi
beberpa faktor yaitu :

1. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu
kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam
lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-hal
yang perlu diperhitu  ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu
keputusan yaitu :
a. Perkembangan global di bidang ekonomi.
b. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
c. Kehadiran korporasi multinasional.
d. “Kejutan” di bidang energi, dan
e. Pendanaan.

2. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara
lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami
percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat
bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan
kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini
berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat
banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem
tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode
tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi
rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari
pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis
yakni:
a. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya,
atau,
b. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik,
tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-
faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman
tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai
implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian
secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan
ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi,
kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu
produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional.

3. Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka
ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial
sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik.
Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan
bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu
berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa
oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang
muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang
terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal
diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”.
d. Bahan bacaan yang disenangi.
e. Bentuk hiburan yang diminati.
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan
anak-anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.

Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan


manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu :
a. Pendidikan
b. Faktor kultur
c. Konfigurasi ketenagakerjaan
d. Faktor demografi
e. Etos kerja sebagai faktor sosial.

4. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui
dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan
proses bisnis yang akan di lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan
besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika
orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi,
pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin
banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan
teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang
tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun
tidak dapat beroperasi secara maksimal. Justru terkadang bisa menimbulkan
masalah baru bagi usaha tersebut.

5. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh


Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri
yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
a. Ancaman dari para pendatang baru
b. Faktor Pemasok
c. Faktor Pembeli
d. Faktor Produksi
e. Faktor Persaingan

E. Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”


Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan
erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha,
akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya
dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam
memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan
eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit
dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam
pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan
analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk
mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di
analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui
berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement)
harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan
usahanya.
2. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang
para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para
pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para
konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah
a. Faktor Geografi.
b. Faktor Demografi.
c. Faktor Psikografi.

Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-
cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam
suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting
untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku
mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada
gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan
mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk
atau tidak.
3. Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan
berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk.
Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda.
Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi
mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang
membuat mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa
perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah
yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli———
dan calon pembeli—-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil
keputusan/perusahaan.
4. Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri,
khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor
eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal
’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung
terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para
manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara
hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para
pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan.
5. Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal
yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan
pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan
dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana
adalah jawaban atas beberapa permasalahan yang muncul seperti:
a. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
b. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas
perusahaan peminjam.
c. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan.
d. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam
guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
e. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan
perpanjangan masa waktu pinjaman.
f. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
6. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling
mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi
bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang
bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian
yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-
unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur
manusia dalam suatu organisasi/ bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus
ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari
pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun
proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan
meliputi:
a. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
b. Rekrutmen,
c. Seleksi,
d. Orientasi dan penempatan,
e. Sistem imbalan,
f. Pendidikan dan pelatihan,
g. Perencanaan dan pengembangan karier,
h. Pemutusan hubungan kerja,
i. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
j. Pemensiunan.

Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia


merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian
dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan tetapi, pengambilan
langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat
beberpa implikasi yang melandasinya:
1. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik
dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan
intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih
bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya.
2. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap
perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
3. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja
dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-
sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam
penggarapannya.

F. Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-perubahan
yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud
berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali
berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut
langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah:
1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.

Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan


tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun para
manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-
perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan
menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun
harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga
keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam
lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada
keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan.
 
BAB III
PENUTUP
 
A.Kesimpulan
Pengenalan lingkungan eksternal dalam manajemen perubahan memiliki peran
yang cukup penting dalam langkah dan penentuan suatu kebijakan/keputusan
usaha. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan eksternal perlu untuk
dikaji dan dipahami oleh para pengambil keputusan mengingat beberapa hal yang
melatar belakanginya yaitu:
1. Jumlah dari factor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
ubah.
2. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
3. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
4. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.

Lingkungan eksternal dalam manajemen stratejik di bagi menjadi 2 kelompok


yaitu:
1. Lingkungan Eksternal yang ”Jauh” meliputi beberapa faktor yaitu:
a. Ekonomi
b. Politik
c. Sosial
d. Teknologi
e. Industri
2. Lingkungan Eksternal yang ”Dekat
a. Pesaing
b. Penyandang Dana
c. Pasaran Tenaga Kerja
d. Pemasok
e. Pelanggan

B.Saran
Mengingat begitu rumitnya permasalahan untuk mengkaji berbagai kondisi
tentang pengenalan lingkungan eksternal dalam manajemen stratejik, kiranya
perlu adanya aplikasi yang konkret guna membantu mahasiswa dalam memahami
dan mengkaji berbagai penjelasan yang telah di paparkan pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Sondang P.Siagian, Prof.Dr.MPA. 2000. Manajemen Perubahan: Bumi Aksara.


Jakarta.
http://purnamaward.blogspot.co.id/2014/03/analisis.html

Anda mungkin juga menyukai