Anda di halaman 1dari 14

PROTEKSI SUMBER DAYA MANUSIA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. AMARUL FIRDAUSIAH (160410140)


2. RINA MAULINA (160410136)
3. HILDA NURSAJIDA (160410145)
4. WINDA RAMADHANI (160410143)
5. HERLINA (160410146)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2018

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat hidayah, inayahnya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Sumber daya manusia tentang proteksi sdm dengan baik.
Adapun makalah PROTEKSI SDM ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mmbantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun, tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun sisi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada dan terbuka kami terbuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya.Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan insfirasi terhadap pembaca.

Lhokseumawe, Mei 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………......,..............….....…………………………………
..i

DAFTAR
ISI……………………………........………….....................…………………………………...i
i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
belakang…………………………………………….......................……………….1
B. Rumusan
Masalah……………………………….......................…………….……...1
C. Tujuan…………………………………..………….......................…………………
….…….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Proteksi dalam
SDM……………………………………................……………………2
1. Faktor-faktor yang menetukan
proteksi…………………………………………………..................…………...
…....3
2. Pemberian jaminan asuransi………………......………...……………………4
B. Program keselamatan dan kesehatan kerja………………………...………6
C. Pengertian dan program kesejahteraan………………..……………...……..7
1. Tujuan pemberian kesejahteraan………...………………………...……….8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………....................…..……………………………
………9

DAFTAR
ISI……………………………............................………………………………………………
10
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia


terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik
perusahaan kecil maupun besar berdamapak pada persaiangan yang ketat antara perusahaan
baik yang sejenis mauapun yang tidak sejenis.persainagan industry yang semakin ketat
menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilii dalam
menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan lain.kualitas
produk yang dihasilkan tidak relepas dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan .faktor- faktor produksi dalam perusahaan seperti modal,mesin dan material dapat
bermanfaat apabila telah diolah oleh sumber daya manusia. Sumber daya manusia sebagai
tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan
keselamatan,kesehatan, dan kesejahteraan sewaktu bekerja. Hal ini berkaitan dengan
perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja maupun lingkungan kerja.

Salah satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan adalah sumber
daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang harus diperhatikan
dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama kesukssan perudsahaan di masa
sekarang dan masa menndatang karena hal tersebutlah kita perlu mengadakan pemeliharaan
yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada mauapun untuk masa yang akan dating.
Agar semua tenga kerja/karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.

Untuk itu dari pemaparan di atas kami akan membahas lebih lanjut tentang
proteksi,keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja/karyawan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proteksi dalam SDM ?

2. Jelaskan program keselamatan dan kesehatan karyawan/pekerja ?

3. Jelaskan program kesejahteraan karyawan/pekerja

C. TUJUAN

Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui pengertian proteksi SDM

2. Untuk mengetahui program keselamatan dan kesejahteraan karyawan/pekerja


3.Untuk mengetahui untuk apa program kesejahteraan karyawan

BAB II

PEMBAHASAN

A.Proteksi Dalam SDM

Proteksi merupakan sistem perlindungan karyawan berupa kompensasi yang tidak


dalam bentuk imbalan,baik langsung maupun tidak langsung, diterapkan oleh perusahaan
kepada pekerja. Proteksi ialah memberikan rasa aman, baik dari segi finansial ,kesehatan,
maupun keselamatan fisik bagi pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang
dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan nlai tambah perusahaan. Proteksi
atau perlindungan karyawan merupakan suatu keharusan bagi perusahaan yang diwajibakan
oleh pemerintah melalui perundang-undangan. Dalam melaksanakan program proteksi,
banyak perusahan bekerja sama dengan perusahaan asuransi yang memberikan
pertanggungan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, finansial, atau masalah
lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan keluaraganaya di kemudian hari.
Praktiknya, pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama di anatara masing-masing pekerja,
tergantung dari kedudukan dan tanggung jawab mereka masing-masing.

1.Faktor-faktor yang menentukan proteksi.

Pemberian proteksi diantara masing-masing karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor,


yaitu :

a.Responsibility (tanggung jawab)

Semakin tinggi jabatan seorang karayawan dalam suatu perusahaan, semakin besar
pula tanggung jawab yang diembannya. Seorang CEO, sebagai pimpinan tertinngi dalam
perusahaan, mengemban tanggung jawab yang paling besar terhadap kelangsunagn
usahabperusahan. Semakin tinggi tanggung jawab yang di emban oleh seseorang, semakin
tinggi pula proteksi yang diberikan oleh perusahaan. Sebagai contoh,seorang manajer
treasury atau branch manajer pada bank memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dariapda
dealer yang bertugas dai dealing room. Oleh karena itu, tingkat proyeksi yang diberikan oleh
perusahaan kepda manajer treasury atau branch manajer lebih tinggi dari dealer, misalnya
dari kualitas tunjangan kesehatan.

b.Skill (keahlian)

Untuk kelangsungan usaha perusahaan, perusahaan membutuhkan karyawan yang


memiliki keahlian khusus. Misalnya, untuk bidang informasi, perusahaan membutuhkan
tenaga ahli dibidang information technologi yang menguasai teknologi computer. Keahlian
mereka ssangat spesifik, sehingga untuk mempertahankan agar mereka tetap bekerja di
perusahaan tersebut, perusahaan menerapkan program proteksi yang layak dan bahkan
kadang-kdang di atas rata-rata yang mampu diberikan oleh pesaing. Program proteksi yang
diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus akan lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerja yang tidak memerlukan keahlian khusus, misalnya pekerja administrasi.

c.Mental effort ( kerja otak/mental)

Karyawan yang lebih mengandalkan kemampuan kerja otak atau mental, misalnya
analisis, programmer, marketer, atau akuntan. Kelas pekerja seperti ini sering disebut dengan
“whitevcollar” . kelas pekerja seperti ini biasanya memperoleh tingkat proteksi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas pekerja yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (blue
collar).

d.Physical effort ( kemampuan fisik)

Karyawan yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (blue collar), misalnya satuan
pengaman (satpam), petugas kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya proteksi yang
diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih difokuskan dalam bentuk perlindungan atas
keselamatan kerja.

e.Working condition (kondisi kerja)

Kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja untuk satu bidang industry sering kali
berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang perminyakan, yang bekerja di
lepas pantai akan berbeda dengan kondisi kerja di darat. Semakin berat dengan kondisi kerja
yang dihadapi oleh pekerja,semakin tinggi program proteksi yang diterapkan.

f.Goverment rule (peraturan pemerintah)

Pemerintah sebagai regulator biasanya membuat peraturan yang mengaharuskan


penguaha/perusahaan untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi pekerja. Sebagai
contoh, pemerintah mengharuskan perusahaan untuk memberikan perlindungan bagi pekerja
melalui jaminan asuransi tenaga kerja atau yang dikenal sebagai jamsostek, melalui jaminan
asuransi tersebut,pekerja yang di PHK, pekerja yang mengalami kecelakaan selama bekerja,
atau pekerja yang sakit akan memperoleh santunan yang layak dari pihak asuransi. Selain itu,
pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk memberikan hak cuti bagi penyegaran fisik
dan mental pekerja.

2. Pemberian Jaminan Asuransi

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengingatkan diri tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hokum pihak ke tiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suau peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas menuinggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.

Risiko finansial yang dihadapi oleh karyawan dan keluarga mereka dapat disebar atau
didiversifikasikasi melalui lembaga asuransi. Apabila risiko yang ditanggung tersebut benar-
benar terjadi, maka perusahaan asuransi akan memberikan jaminan atau pertanggungan
kepada pekerja sesuai dengan jumlah polis yang telah disepakati. Jaminan asuransi yang
dapat diberikan kepada karyawan antara lain :

a.Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan merupakan asuransi yang memberikan perlindungan kepada


karyawan apabila karyawan mengalami masalah kesehatan yang harus memperolah
penanganan medis,seperti dokter maupun rumah sakit. Asuransi kesehatan dapat berbentuk
asuransi kesehatan umum, asuransi mata, asuransi gigi, dan asuransi mental. Apabila
karyawan memberikan jaminan asuransi kesehatan pada karyawan atau keluarganya
menghadapi masalah kesehatan yang memerlikan penanganan dokter atau rumah sakit,
asuransi akan menangani biaya-biaya tersebut sampai dengan jumlah tertentu. Hal ini akan
memberikan rasa aman bagi karyawan karena mereka tidak perlu mengeluarkan dana secara
penuh untuk proses penyembuhan. Premi yang dibayar perusahaan kepada perusahaan
asuransi dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan persentase tertentu.

1.Asuransi Medis

Asuransi medis membayar berupa biaya untuk pengobatan, kecelakaan, dan baiya
rawat inap dirumah sakit sampai pada batasan atau besarnya polis. Sebagai tambahan,
kebanyakan polis berisi daftar jaminan. Daftar ini menetapkan penyakit, kecelakaan, atau
biaya opname yang ditanggung dan berapa biaya yang akan dibayar. Sebaliknya, penanggung
setuju untuk membayar semua atau sebagian biya yang dikeluarkan tertanggung kesepakatan
antar perusahaan dengan asuransi.

2.Perawatan yang diatur pemeliharaan kesehatan melalui HMO (Health Maintenance


Organization)

Jika organisasi ini ada di daerah mereka dan pemberi kerja menawarkan bentuk
manfaat pemeliharaan kesehatan lainnya. HMO adalah organisasi yang menyediakan fasilitas
dan dokter mereka sendiri. Pada umumnya suatu perusahaan mengikutsertakan karyawan dan
keluarganya menggunkan jasa HMO untuk masalah kesehatan. Banyak pemberi kerja besar
di daerah metropolitan (dimana ada HMO) menawarkan alternatif ini untuk mendorong
pencegahan daripada pengobatan. Harapannya yaitu yang memuli manajemen HMO dapat
lebih baik, dengan perawatan pencegahan, dan tidak diperlukan tes, ujian, dan prosedur medis
lainnya, peningkatan biaya medis dapat diperlambat. Daya tarik dari HMO bagi karyawan
adalah bahwa mereka menawarkan pelayanan yang baik seperti cuma-cuma atau murah untuk
pemeriksaan fisik dan pada umumnya biaya untuk kunjungan disebut “copayment” . banyak
pemberi kerja besar menawarkan HMO dan program kompensasi. Program kompensasi
membayar kembali kepada karyawan untuk biaya pengobatan sesuai asuransi medis
perusahaan, dan sring memberi kebebasan kepada karyawan dalam memilih penyedia
layanan kesehatan, tetapi hal ini membuat karyawan membayar lebih besar dari tiap rekening
pelayanan kesehatan.

3.Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi kesehatan , dimana asuransi jiwa hanya
menggunakan diri pribadi karyawan. Pemerian asuransi jiwa akan dapat memberikan rasa
aman bagi pekerja dalam bentuk proteksi polis kepada keluarga karyawan apabila terjadi
kecelakaan kerja yang didapat menghilangkan nyawa karyawan atau karyawan mengalami
cacat permanen sehingga tidak dapat bekerja secara permanen. Sama seperti asuransi
kesehatan, premi asuransi jiwa dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan persentase
tertentu.

4.Asuransi jiwa karena ketidakmampuan fisik/mental karyawan

Kecelakaan kerja sehinnga untuk sementara waktu karyawan tidak dapat bekerja,
umumnya perusahaan memberlakukan kebijakan pemberian santuanan untuk jangka waktu
tertentu, misalnya antara 6-12 bulan, karyawan menerima gaji. Namun apabila karyawan
mengalami ketidakmampuan fisik/mental sehingga tidak dapat bekerja secara penuh, secara
ekonomis perusahaan tidak mungkin membiyai karyawan yang tidak produktif. Oleh Karena
itu, perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi. Dalam hal terjadi
ketidakmampuan fisik/mental yang permanen, maka karyawan akan memperoleh santunan
sesuai dengan polis yang dijanjikan.

5.Jaminan asuransi lain

Program kelompok membuat beberapa perusahaan untuk menyediakan berbagai


program asuransi yang lain. Asuransi yang sah menurut undang-undang memberikan
kemudahan kepada karyawan. Ini seperti program kesehatan kelompok, yang menyatukan
pembayaran dimuka, yang memperbolehkan anggotanya mendapat bantuan yang mungkin
secara individu tidak siap. Departemen SDM biasanya mengontrol biaya beberpa maksimum
uang atas jasa yang diterima setiap tahun atau batasan uang pada pada setiap jasa, atau
membuat suatu rencana. Sekarang ini, serikat pekerja mengharapkan rencana ini melalui
negoisasi dengan pemberi kerja.

b. Jaminan Keamanan Karyawan

Disamping mengikutsertakan pekerja dalam program asuransi, terdapat program-


program non asuransi yang dapat memberikan jaminan keamanan kepada pekerja. Program
ini dapat memberikan keuntungan bagi karyawan, baik sebelum masa pension maupun pada
saat pension, baik sebelum masa pension maupun pada saat pension. Program non asuransi
yan dapat diadopsi oleh perusahaan adalah:
1.Jaminan terhadap pendapatan atas pekerjaan kehilangan pekerjaan baik karena PHK atau
sebab lain akan memberikan dampak buruk bagi ekonomi rumah tangga karywan. Dampak
buruk ini dapat diminimalisir dengan menerapkan program jaminan pendapatan bagi pekerja.
Manfaat pembayaran terpisah meberikan karyawan pembayaran dlam jumlah tertentu paaada
saat yang bersangkutan berhenti bekerja. Besanya pembayaran biasanya dikaitkan dengan
lamanya karyawan telah bekerja diperusahaan.

2.Jaminan pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja diperusahaan untuk masa
tertentu. Pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka memberikan
jaminan keamaanan finansial bagi karyawan yang sudah tidak produktif. Perusahaan biasanya
menetapkan kebijakan mengenai batas usia maksimum bagi karyawan untuk dapat bekerja.
Setelah batas umum tersebut dilewati, maka karyawan tersebut memasuki masa pensiun dan
berhak untuk menerima manfaat pensiun.

B. Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesejahteraan kerja memiliki arti yang penting baik bagi
perusahaan,terlebih karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri masing-masing
karyawan melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari perusahaan.apabila tidak ada
perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka kemungkinan akan menambah
tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat menurunkan tingkat produksi. Hal ini
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Contoh perusahaan yang menngunakan bahan
kimia berbahaya pengaturan lingkungan kerja yang aman perlu sekali di perhatiakan, melihat
lebih jauh kesehatan karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan adanya
tingkat absensi yang tinggi dan rendahnya tingkat produktivitas. Akan sia-sia bagi perusahaan
untuk menyelenggarakan program-program pelatihan, sehingga diperoleh karyawan-
karyawan yang cakap tetapi para karyawan yang sudah ahli tersebut tidak bisa dipertahankan,
hanya faktor kesehatannya yang tidak baik. Karyawan yang sehat akan memiliki kemampuan
yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya. Ada beberapa macam
cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan pekerja/karyawan
anatara lain :

1. Penyediaan poliklinik khusus milik perusahaan

2. Penyediaan dokter perusahaan

3. Pemberian asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan kesehatan.

Sedangkan tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah :

1. Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya, baik buruh,
petani, nelayan, pegawai negeri atau pekerja bebas.

2. Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja,
memelihara, meningkatkan kesehatan dan gizi tenaga kerja, merawat efisiensi dan daya
produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan melipatgandakan gairah serta
kenikmatan bekerja.
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat sekitar masyarakat,agara terhindar dari
bahaya pengotoran bahan proses indusrialisasi yang bersangkutan, dan perlindungan
masyarakat luas dari bahaya.

C. Pengertian dan Progam Kesejahteraan

Perusahaan dan karyawan pada hakikatnya saling membutuhkan, karyawan adalah


asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa
berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat menunjang kesejahteraan hidupnya tanpa adanya
perusahaan sebagai tempat mencari nafkah sekaligus implementasi dari displin ilmu yang
mereka miliki sendiri. Maka karyawan harus diperhatikan kesejahteraannya jangan hanya
dituntut kewajibannya saja dengan berbagai macam beban pekerjaan, begitu pula dengan
karyawan yang jangan hanya menuntut hak mereka tetapi pekerjaan dan tanggung jawab
sebagai karyawan tidak diselesaikan.

Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan kesejahteraan karyawan adalah balas jasa


pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya
untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar
produktivitas kerjanya meningkat. Karyawan adalah modal utama bagi setiap perusahaan.
Sebagai modal,karyawan perlu dikelola agar tetap produktif. Akan tetapi pengelolaan
karyawan bukanlah hal yang mudah, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status,
keinginan dan latar belakang yang heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa
mendorong mereka agar tetap produktif dalam mengerjakan tugas-tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing yaitu dengan memberikan sesuatu yang menimbulkan kepuasan
dalam diri karyawan. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang loyalitas
dan memilki dedikasi tinggi serta pengalaman dan potensi dalam bidang pekerjaannya.
Karyawan semacam itu merupakan asset utama yang penting dan salah satu faktor penunjang
keberhasilan pekerjaan dalam menjalankan perusahaan. Untuk mencegah terjadinya tindakan
karyawan yangtidak diinginkan oleh perusahaan, maka tugas manajemen perusahaan yang
harus memenuhi tuntutan karyawan dengan memberikan kesejahteraan yang adil dan
bijaksana, semua itu dilakukan demi terciptanya kesejahteraan karyawan dan perusahaan.
Pentingnya kesejahteraan karyawan adalah untuk mempertahankan karyawan agar tidak
pindah ke perusahaan lain, meningkatkan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan mental karyawan beserta keluarganya. Program kesejahteraan karyawan juga merupakan
tunjangan-tunjangan dan peningkatan kesejahteraan yang pemberiannya tidak berdasarkan
pada kinerja pegawai tetapi berdasarkan kepada keanggotaanya sebagai bagian dari
perusahaan serta pegawai sebagai seorang manusia yang memiliki banyak kebutuhan agar
dapat menjalankan hidupnya secara normal dan bekerja lebih baik.
Dari pernyataan di atas mungkin akan timbul pertanyaan apa saja persamaan dan
perbedaan antara kompensasi langsung (gaji/upah) dengan kesejahteraan karyawan itu.
Persamaanya :

1. Gaji/upah dan kesejahteraan karyawan adalah sama-sama merupakan pendapatan bagi


karyawan.

2. Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan


keteraitan karyawan.

3. Gaji/upah dan kesejahteraan adalah biaya bagi perusahaan.

4. Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan dibenarkan oleh peruaturan legal, jadi bisa
dimasukan dalam administrasi perusahaan.

Perbedaanya :

1. Gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiaban perusahaan
untuk membayarnya

2. Gaji/upah wajib dibayar sedangkan kesejahteraan diberikan hanya atas kebijaksanaan saja,
jadi bukan kewajiban perusahaan atau sewaktu-waktu dapat ditiadakan.

3. Gaji/upah harus dibayar dengan financial(uang/barang),sedangkan kesejahteraan diberiakn


dengan financial dan nonfinancial (fasilitas).

4. Gaji/upah waktu dan besarnya tertentu, sedangkan kesejahteraan waktu dan besarannya
tidak tentu.

Hal-hal diatas mendorong manajer yang berkreatif memberikan balas jasa dengan
secara langsung dan tidak langsung untuk tindakan berjaga-jaga, jika sewaktu waktu
perusahaan mengalami kesulitan karyawan tetap bersikap loyal.

1.Tujuan Pemberian Kesejahteraan

Kesejahteran yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk


tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan
legal pemerintah. Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan.

2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.

3. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja bagi karyawan.

4. Menurunkan tingkat absensi dan turn over karyawan.

5 .Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.


6. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.

7. Mengefektifkan pngadaan karyawan.

8. Mengurangi kecelakaan kerja dan kerusakan perusahaan.

9. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia.

10. Meningkatkan status social karyawan besserta keluarganya.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pemaparan makalah ini dapat disimpulkan bahwa proteksi atau perlindungan
perusahaan terhadap karyawan sangat penting dilakukan. Proteksi atau perlindungan ini akan
semakin meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis fisikal dan fisiologis tenaga
kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Pemeliharaan
adalah usaha mempertahankan dana atau meningkatkan kondisi fisik , mental,dan sikap
karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.

Pemeliharaan karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari


manajer.jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatiakan, semangat kerja, sikap,loyalitas
karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan kompensasi dan pengintegrasian karyawanyang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Supaya karyawan semangat bekerja,berdisiplin tinggi dan bersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer.
Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya
jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Rivai, veithzal. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan:dari teori ke praktik.
Jakarta:Rajagrafindo persada,2004.

Ranupandojo, Heidjrachman.

Husnan, suad. Manajemen personalia. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2002

Hasibuan,S.P. Malayu. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
PERTANYAAN

1.Seberapa besar pengaruh keselamatan, kesehatan,dan kesejahteraan karyawan/pekerja


terhadap kesuksesan sebuah perusahaan?

2.Apakah penting proteksi atau perlindungan perusahaan terhadap karyawan?

3.Apa sajakah perbedaan dan persamaan antara gaji/upah dengan kesejahteraan karyawan?

Anda mungkin juga menyukai