DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, kami panjatkan puji dan syukur atas
kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat hidayah, inayahnya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Sumber daya manusia tentang proteksi sdm dengan baik.
Adapun makalah PROTEKSI SDM ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mmbantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun sisi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada dan terbuka kami terbuka selebar lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya.Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan insfirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………......,..............….....…………………………………
..i
DAFTAR
ISI……………………………........………….....................…………………………………...i
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang…………………………………………….......................……………….1
B. Rumusan
Masalah……………………………….......................…………….……...1
C. Tujuan…………………………………..………….......................…………………
….…….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Proteksi dalam
SDM……………………………………................……………………2
1. Faktor-faktor yang menetukan
proteksi…………………………………………………..................…………...
…....3
2. Pemberian jaminan asuransi………………......………...……………………4
B. Program keselamatan dan kesehatan kerja………………………...………6
C. Pengertian dan program kesejahteraan………………..……………...……..7
1. Tujuan pemberian kesejahteraan………...………………………...……….8
A. Kesimpulan…………………………....................…..……………………………
………9
DAFTAR
ISI……………………………............................………………………………………………
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Salah satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan adalah sumber
daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang harus diperhatikan
dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama kesukssan perudsahaan di masa
sekarang dan masa menndatang karena hal tersebutlah kita perlu mengadakan pemeliharaan
yang baik terhadap karyawan, baik yang sudah ada mauapun untuk masa yang akan dating.
Agar semua tenga kerja/karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
Untuk itu dari pemaparan di atas kami akan membahas lebih lanjut tentang
proteksi,keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja/karyawan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Semakin tinggi jabatan seorang karayawan dalam suatu perusahaan, semakin besar
pula tanggung jawab yang diembannya. Seorang CEO, sebagai pimpinan tertinngi dalam
perusahaan, mengemban tanggung jawab yang paling besar terhadap kelangsunagn
usahabperusahan. Semakin tinggi tanggung jawab yang di emban oleh seseorang, semakin
tinggi pula proteksi yang diberikan oleh perusahaan. Sebagai contoh,seorang manajer
treasury atau branch manajer pada bank memiliki tanggung jawab yang lebih tinggi dariapda
dealer yang bertugas dai dealing room. Oleh karena itu, tingkat proyeksi yang diberikan oleh
perusahaan kepda manajer treasury atau branch manajer lebih tinggi dari dealer, misalnya
dari kualitas tunjangan kesehatan.
b.Skill (keahlian)
Karyawan yang lebih mengandalkan kemampuan kerja otak atau mental, misalnya
analisis, programmer, marketer, atau akuntan. Kelas pekerja seperti ini sering disebut dengan
“whitevcollar” . kelas pekerja seperti ini biasanya memperoleh tingkat proteksi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas pekerja yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (blue
collar).
Karyawan yang lebih mengandalkan kekuatan fisik (blue collar), misalnya satuan
pengaman (satpam), petugas kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya proteksi yang
diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih difokuskan dalam bentuk perlindungan atas
keselamatan kerja.
Kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja untuk satu bidang industry sering kali
berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja bagi pekerja dibidang perminyakan, yang bekerja di
lepas pantai akan berbeda dengan kondisi kerja di darat. Semakin berat dengan kondisi kerja
yang dihadapi oleh pekerja,semakin tinggi program proteksi yang diterapkan.
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengingatkan diri tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hokum pihak ke tiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suau peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas menuinggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Risiko finansial yang dihadapi oleh karyawan dan keluarga mereka dapat disebar atau
didiversifikasikasi melalui lembaga asuransi. Apabila risiko yang ditanggung tersebut benar-
benar terjadi, maka perusahaan asuransi akan memberikan jaminan atau pertanggungan
kepada pekerja sesuai dengan jumlah polis yang telah disepakati. Jaminan asuransi yang
dapat diberikan kepada karyawan antara lain :
a.Asuransi Kesehatan
1.Asuransi Medis
Asuransi medis membayar berupa biaya untuk pengobatan, kecelakaan, dan baiya
rawat inap dirumah sakit sampai pada batasan atau besarnya polis. Sebagai tambahan,
kebanyakan polis berisi daftar jaminan. Daftar ini menetapkan penyakit, kecelakaan, atau
biaya opname yang ditanggung dan berapa biaya yang akan dibayar. Sebaliknya, penanggung
setuju untuk membayar semua atau sebagian biya yang dikeluarkan tertanggung kesepakatan
antar perusahaan dengan asuransi.
Jika organisasi ini ada di daerah mereka dan pemberi kerja menawarkan bentuk
manfaat pemeliharaan kesehatan lainnya. HMO adalah organisasi yang menyediakan fasilitas
dan dokter mereka sendiri. Pada umumnya suatu perusahaan mengikutsertakan karyawan dan
keluarganya menggunkan jasa HMO untuk masalah kesehatan. Banyak pemberi kerja besar
di daerah metropolitan (dimana ada HMO) menawarkan alternatif ini untuk mendorong
pencegahan daripada pengobatan. Harapannya yaitu yang memuli manajemen HMO dapat
lebih baik, dengan perawatan pencegahan, dan tidak diperlukan tes, ujian, dan prosedur medis
lainnya, peningkatan biaya medis dapat diperlambat. Daya tarik dari HMO bagi karyawan
adalah bahwa mereka menawarkan pelayanan yang baik seperti cuma-cuma atau murah untuk
pemeriksaan fisik dan pada umumnya biaya untuk kunjungan disebut “copayment” . banyak
pemberi kerja besar menawarkan HMO dan program kompensasi. Program kompensasi
membayar kembali kepada karyawan untuk biaya pengobatan sesuai asuransi medis
perusahaan, dan sring memberi kebebasan kepada karyawan dalam memilih penyedia
layanan kesehatan, tetapi hal ini membuat karyawan membayar lebih besar dari tiap rekening
pelayanan kesehatan.
3.Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi kesehatan , dimana asuransi jiwa hanya
menggunakan diri pribadi karyawan. Pemerian asuransi jiwa akan dapat memberikan rasa
aman bagi pekerja dalam bentuk proteksi polis kepada keluarga karyawan apabila terjadi
kecelakaan kerja yang didapat menghilangkan nyawa karyawan atau karyawan mengalami
cacat permanen sehingga tidak dapat bekerja secara permanen. Sama seperti asuransi
kesehatan, premi asuransi jiwa dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan persentase
tertentu.
Kecelakaan kerja sehinnga untuk sementara waktu karyawan tidak dapat bekerja,
umumnya perusahaan memberlakukan kebijakan pemberian santuanan untuk jangka waktu
tertentu, misalnya antara 6-12 bulan, karyawan menerima gaji. Namun apabila karyawan
mengalami ketidakmampuan fisik/mental sehingga tidak dapat bekerja secara penuh, secara
ekonomis perusahaan tidak mungkin membiyai karyawan yang tidak produktif. Oleh Karena
itu, perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam program asuransi. Dalam hal terjadi
ketidakmampuan fisik/mental yang permanen, maka karyawan akan memperoleh santunan
sesuai dengan polis yang dijanjikan.
2.Jaminan pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja diperusahaan untuk masa
tertentu. Pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka memberikan
jaminan keamaanan finansial bagi karyawan yang sudah tidak produktif. Perusahaan biasanya
menetapkan kebijakan mengenai batas usia maksimum bagi karyawan untuk dapat bekerja.
Setelah batas umum tersebut dilewati, maka karyawan tersebut memasuki masa pensiun dan
berhak untuk menerima manfaat pensiun.
Keselamatan dan kesejahteraan kerja memiliki arti yang penting baik bagi
perusahaan,terlebih karyawannya. Hal ini harus di tanamkan dalam diri masing-masing
karyawan melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari perusahaan.apabila tidak ada
perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka kemungkinan akan menambah
tingkat terjadinya kecelakaan kerja yang juga dapat menurunkan tingkat produksi. Hal ini
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Contoh perusahaan yang menngunakan bahan
kimia berbahaya pengaturan lingkungan kerja yang aman perlu sekali di perhatiakan, melihat
lebih jauh kesehatan karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan adanya
tingkat absensi yang tinggi dan rendahnya tingkat produktivitas. Akan sia-sia bagi perusahaan
untuk menyelenggarakan program-program pelatihan, sehingga diperoleh karyawan-
karyawan yang cakap tetapi para karyawan yang sudah ahli tersebut tidak bisa dipertahankan,
hanya faktor kesehatannya yang tidak baik. Karyawan yang sehat akan memiliki kemampuan
yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya. Ada beberapa macam
cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan pekerja/karyawan
anatara lain :
Sedangkan tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
1. Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya, baik buruh,
petani, nelayan, pegawai negeri atau pekerja bebas.
2. Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja,
memelihara, meningkatkan kesehatan dan gizi tenaga kerja, merawat efisiensi dan daya
produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan melipatgandakan gairah serta
kenikmatan bekerja.
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat sekitar masyarakat,agara terhindar dari
bahaya pengotoran bahan proses indusrialisasi yang bersangkutan, dan perlindungan
masyarakat luas dari bahaya.
4. Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan dibenarkan oleh peruaturan legal, jadi bisa
dimasukan dalam administrasi perusahaan.
Perbedaanya :
1. Gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiaban perusahaan
untuk membayarnya
2. Gaji/upah wajib dibayar sedangkan kesejahteraan diberikan hanya atas kebijaksanaan saja,
jadi bukan kewajiban perusahaan atau sewaktu-waktu dapat ditiadakan.
4. Gaji/upah waktu dan besarnya tertentu, sedangkan kesejahteraan waktu dan besarannya
tidak tentu.
Hal-hal diatas mendorong manajer yang berkreatif memberikan balas jasa dengan
secara langsung dan tidak langsung untuk tindakan berjaga-jaga, jika sewaktu waktu
perusahaan mengalami kesulitan karyawan tetap bersikap loyal.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pemaparan makalah ini dapat disimpulkan bahwa proteksi atau perlindungan
perusahaan terhadap karyawan sangat penting dilakukan. Proteksi atau perlindungan ini akan
semakin meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis fisikal dan fisiologis tenaga
kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Pemeliharaan
adalah usaha mempertahankan dana atau meningkatkan kondisi fisik , mental,dan sikap
karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
Rivai, veithzal. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan:dari teori ke praktik.
Jakarta:Rajagrafindo persada,2004.
Ranupandojo, Heidjrachman.
Hasibuan,S.P. Malayu. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
PERTANYAAN
3.Apa sajakah perbedaan dan persamaan antara gaji/upah dengan kesejahteraan karyawan?