Anda di halaman 1dari 16

JAWABAN UAS

Manajemen Resiko

Disusun oleh:

Agusni Prayoga 1619204002

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2021

FAKULTAS : EKONOMI - BISNIS & MANAJEMEN - TEKNIK - BAHASA - DKV


Jl. Cikutra No. 204 A Bandung 40125 Telp. (022) 7275855
FRM-06-11

UJIAN UAS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KODE / MATA KULIAH (SKS) : 191631501 / Manajemen Resiko (3)
FAKULTAS / PROGRAM STUDI : SPS/Maksi/S2
HARI / TANGGAL : Sabtu, 10 Juli 2021
WAKTU : 11.00-13.30 (150 Menit)
DOSEN PEMBINA : NURYAMAN DR H SE MSI AK CA / TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK / OPEN BOOK / PRAKTIKA / TAKE HOME

1. Soal Kasus Risiko Operasional

Sebegaimana diketahui saat ini Dunia tengah mengahadapi pandemic Covid 19, termasuk negara kita
Indonesia. Pandemic ini telah banyak menelan korban jiwa akibat terpapar virus yang membahayakan ini.
Data per Tgl 17 Januari 2021 menunjukkan, jumlah kasus terpapar Covid 19 di Indonesia secara nasional
sebanyak 896 642 orang, dinyatakan sembuh 727.356 orang dan meninggal dunia 25.767 jiwa (Antara
news.com.covid 19, 17 Jan 2021).

Salah satu upaya yang tengah dilaksanakan saat ini yaitu program Vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah cq. Depkes mencanangkan program vaksinasi ditargetkan akan selesai pada 15 bulan
kemudian. Jadi kalau dihitung mulai Januari 2021, maka ditargetkan akan selesai pada bulan Maret 2022.
Targetnya vaksinasi selesai untuk seluruh penduduk Indonesia pada 15 bulan yad, harapannya pada bulan
Maret 2022 seluruh penduduk telah mendapatkan Vaksin. Dengan vaksin ini diharapkan penduduk
memiliki imunitas terhadap virus ini, sehingga dapat memutus mata rantai Covid 19 ini. Untuk mencapai
target vaksinasi selama 15 bulan selesai. tentu Pemerintah/Depkes memerlukan berbagai persiapan sumber
daya, agar program vaksinasi ini terlaksana dengan baik.

Dari paparan di atas banyak risiko operasional yang mungkin terjadi. Saudara diminta untuk
mengidentifikasi 3 (tiga) jenis risiko operasional yang menurut saudara paling tinggi, yang kemungkinan
akan dihadapi oleh pemerintah/Dinkes untuk mencapai target terlaksananya vaksinasi covid 19 selama 15
bulan yad. Ketiga jenis risiko ini tentu harus dilakukan mitigasi risiko untuk menghindari terjadinya
kegagalan program vaksinasi tersebut. Jelaskan bagaimana mitigasi ketiga jenis risiko operasiona
vaksinasi tersebut.

Permintaan : 1. Jelaskan 3 jenis risiko oprasional program vaksinasi Covid 19 yang menurut saudara
paling tinggi tingkat risikonya. Berikan penjelasan secara kualitatif bagaimana dampak
ketiga risiko ini, jika risiko terssebut tidak dikelola/ tidak ada mitigasi risiko tersebut
ssecara memadai.
2. Setiap risiko di atas (point 1) diperlukan mitigasi/pengelolaan secara tepat. Jelaskan
bagaimana mitigasi ketiga risiko tersebut !. Uraian strategi mitigasi untuk masing masing
ketiga risiko operasional tersebut.
Jawab No 1
3 Jenis Resiko Operasional yang paling tinggi yakni
- Risiko Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sumber
daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan harusnya memiliki semangat kerja yang tinggi
untuk mencapai tujuan dari perusahaan. 

Risiko sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu aktivitas sumber daya manusia yang
dapat menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan. Salah satu aktivitas sumber daya manusia
yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu turunnya kinerja. Tentunya ada banyak
hal yang menyebabkan turunnya kinerja sumber daya manusia yang bisa menjadi timbulnya risiko-
risiko sumber daya manusia di perusahaan.

- Risiko Intenal/ Risiko Proses


Risiko internal terkait dengan kegagalan prosedur dan proses. Hal ini dikarenakan karyawan
lembaga keuangan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan. Secara umum, risiko
internal terdiri dari kesalahan transaksi, kelalaian pemasaran, dan pencucian uang.
Risiko Proses/Risiko Internal dianggap sebagai sub-komponen dari risiko operasional . Itu ada
ketika proses yang mendukung aktivitas bisnis tidak memiliki efisiensi dan efektivitas, yang
kemudian dapat menyebabkan kerugian finansial, pelanggan, dan reputasi. Bentuk risiko ini dapat
hadir dalam setiap tahap transaksi bisnis. Misalnya, kesalahan dalam penetapan harga dapat dilihat
sebagai kerugian pendapatan penjualan, sementara gangguan dalam proses pemenuhan dapat
menyebabkan kerugian finansial dalam hal kualitas produksi dan hubungan
pelanggan. [1] Sebagian besar peristiwa risiko operasional terjadi karena kerugian dari pemrosesan
transaksi bisnis atau manajemen proses yang tidak efektif, dan dari hubungan yang tidak memadai
dengan pihak lawan perdagangan dan vendor.
- RISIKO SISTEM
Sistem teknologi memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan namun juga bisa menjadi
sumber risiko baru. Jika perusahaan bergantung pada system computer maka akan semakin tinggi
risiko yang berkaitan dengan kerusakan computer. Contohnya : kerusakan data, kesalahan program,
system keamanan yang kurang baik, penggunaan teknologi yang belum teruji, dan terlalu
mengandalkan model tertentu untuk keputusan bisnis.
Bagaimana jika Resiko tersebut tidak di kelola, maka akan muncul resiko sebagai berikut

Jenis Risiko Kode Dampak


A1 terjadinya pencurian bahan jadi oleh Staff
A2 Terjadinya Kesalahan Penyuntikan Lokasi Vaksin
Risiko Sumber Daya
Manusia Tidak Seimbangnya Antara Pasien dan Staff
A3
Kesehatan
A4 Performa staff kesehatan menurun
Terjadinya gangguan pada komputer perusahaan
Risiko Sistem C1
yang menyebabkan data pasien hilang
D1 Supplier terlambat mengirim barang
Terjadinya kesalahan Vaksin sehingga
D2 memhasilkan
Risiko Internal produk yang cacat
D3 Pelaksanaan kerja tidak sesuai SOP
terjadi kerusakan peralatan saat program vaksin di
D4
adakan

Jawaban No 2
Setiap risiko di atas (point 1) diperlukan mitigasi/pengelolaan secara tepat. Jelaskan bagaimana
mitigasi ketiga risiko tersebut !. Uraian strategi mitigasi untuk masing masing ketiga risiko
operasional tersebut.

Penilaian Risiko
Setelah melakukan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi yang ada
pada program vaksin kemudian melakukan penilaian risiko. Diketahui bahwa terdapat
risiko yang dapat terjadi pada program vaksinasi tersebut. Penilaian risiko dilakukan
berdasarkan probabilitas dan dampak yang terjadi.
Proba Dam
Jenis Risiko Kode Peristiwa Nilai
bilitas pak

A1 terjadinya pencurian bahan jadi oleh Staff 5 4 High


A2 Terjadinya Kesalahan Penyuntikan Lokasi Vaksin 4 3 High
Risiko SDM
A3 Tidak Seimbangnya Antara Pasien dan Staff Kesehatan 3 3 Medium
A4 Performa staff kesehatan menurun 2 4 Medium
Risiko Terjadinya gangguan pada komputer perusahaan
C1
Sistem yang menyebabkan data pasien hilang 2 3 Medium
D1 Supplier terlambat mengirim barang 2 2 Low
Terjadinya kesalahan Pengelolaan Vaksin sehingga
D2
Risiko memhasilkan produk cacat
3 4 High
Internal
D3 Pelaksanaan kerja tidak sesuai SOP 2 4 Medium
terjadi kerusakan peralatan saat program vaksin di
D4
adakan 2 3 Medium

Berdasarkan data risiko di atas , maka dari sini dapat dikelompok sebagai berikut:

1. Low Risk

Risiko yang termasuk di dalam kelompok low risk adalah supplier terlambat
mengirim barang (D1). Adapun cara metode pengelolaan risiko pada kelompok ini
dengan menerima risiko karena dampak yang dihasilkan sangat tendah.
2. Medium Risk

Risiko yang termasuk di dalam kategori medium risk ialah Penempatan Staf
kesehatan kurang di optimalkan ataupun kekurangan personil sehingga pasien banyak
yang mengantri dan terjadi penumpukan (A3), performa Staff Kesehatan menurun
(A4), pelaksanaan kerja tidak sesuai SOP (D3), terjadi kerusakan mesin pada saat
produksi (D4), terjadinya gangguan pada komputer perusahaan yang
menyebabkan data perusahaan hilang (C1).
3. High Risk

Risiko kelompok ini yaitu terjadinya pencurian bahan jadi oleh staff (A1), terjadi
Kesalahan Penyuntikan (A2), terjadi kesalahan produksi sehingga menghasilkan
produk yang cacat (D2).
Pengelolaan Risiko

Setelah melakukan pengelompokan risiko maka melakukan pengelolaan risika


dengan cara penghindaran risiko, risiko ditahan, diversifikasi risiko, transfer risiko,
pengendalian risiko dan pendanaan risiko dan memberikan agrumen, sebagai berikut:

Kode Pengelolaan Argumen


risiko
Pengendalian Dengan mengendalikan risiko maka pencurian
A1
risiko bahan jadi tidak akan terjadi lagi
Pengendalian Agar tidak terjadi lagi Kesalahan dalam Penyuntikan
A2
risiko Kepada Konsumen
Pengendalian Penempatan dan Jumlah para Staf/ Dokter
A3 dioptimalkan
risiko ataupun ditambah
A4 Pengendalian Agar performa karyawan lebih efektif dan efisien
risiko Dengan mentransfer maka data bisa di back up
C1 Transfer risiko
ataupun dibuat antivirus yang handal
D1 Terima risiko Terima karena jarang terjadi pada risiko ini
Harus di kendalikan dan di awasi agar tidak ada lagi
Pengendalian produk yang cacat
D2
risiko
 
Pengendalian Harus dikendalikan agar karyawan bekerja sesuai
D3
risiko SOP
Agar tidak ada kerugian yang cukup besar pada
D4 Pendanaan risiko perusahaan dilakukan inspeksi rutin
 

Rekomendasi Penanganan Risiko


Setelah melakukan pengelolaan risiko maka disini ada rekomendasi penanganan
terhadap masing-masing risiko di Pelaksanaan Covid sebagai berikut

kod Argumen Tindakan


e
terjadinya pencurian Vaksin oleh Staff Memasang cctv di area yang
A1 penting, menjaga keamanan yang Lebih Baik
 
Lagi
Terjadinya Kesalahan Penyuntikan Lokasi Vaksin Pemberian Penyuluhan/ Training terkait
A2 Lokasi Bagian
  Tubuh yang harus di suntik
Tidak Seimbangnya Antara Pasien dan Staff dilakukan Penambahan Staff/ Dilakukan
A3 Kesehatan Pemetaan
staff Staff yg berada di Lokasi yg Sepi
kesehatan
 
Pasien di
    pindahkan ke Lokasi yg Rame Pasien
A4 Performa staff kesehatan menurun Lakukan Reward dan Punishment
Terjadinya gangguan pada komputer perusahaan
C1 Memasang anti virus dan
Sehingga data Pasien Hilang
meningkatkan keamanan pada komputer
Melakukan perencanaan dan Koordinasi
D1 Supplier terlambat mengirim barang
dengan Vendor
Terjadinya kesalahan Vaksin sehingga memhasilkan Diberi sanksi agar karyawan bekerja lebih
D2 Produk Vaksin Cacat teliti lagi
   
Pelaksanaan kerja tidak sesuai SOP Memberikan sanksi berat bagi
D3
  yang bekerja tidak sesuai SOP
terjadi kerusakan peralatan saat program vaksin di
adakan Membuat data penyusutan Peralatan
D4
dan selalu dicek secara berkala
   
2. Kasus Risiko Perubahan Harga

Risiko perubahan harga diantaranya risiko perubahan harga saham dan risiko perubahan tingkat
suku bunga. Jika diketahui harga saham untuk 30 hari terakhir, saham A dan B sbb :

Hari Saham A dalam Rp Saham B dalam Rp


1 5000 10000
2 5500 11000
3 6000 11500
4 7000 10000
5 6500 10500
6 6000 11000
7 7000 11500
8 7500 10000
9 7000 10200
10 7250 10500
11 6000 10000
12 5500 11400
13 5000 11400
14 5000 10000
15 4500 11500
16 4700 11500
17 5000 11250
18 7000 10000
19 7250 10500
20 7000 10000
21 6000 10400
22 6600 10300
23 6500 10400
24 5000 11000
25 5500 11200
26 6000 11300
27 6500 10700
28 7000 11300
29 7300 10350
30 6700 10450

Pertanyaan:
Jika memperhatikan profil pergerakanharga saham untuk 30 hari terakhir. Menurut
saudara saham yang manakah yang lebih memiliki risiko perubahan harga saham, saham A
atau saham B. Sertakan perhitungan jawaban sauadara tersebut.

Halaman 8 dari 16
Jawab

Chart Title
14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Saham A Saham B

Saham Saham
A Perubaha persentas B Perubaha persentas
Hari
dalam n e dalam n e
Rp Rp
1 5000 0 - 10000 0
-
10,0 10
2 5500 500 11000 1000
0 ,00
9,0 4
3 6000 500 11500 500
9 ,55
16,6 -
4 7000 1000 10000 -1500
7 13,04
- 5
5 6500 -500 10500 500
7,14 ,00
- 4
6 6000 -500 11000 500
7,69 ,76
16,6 4
7 7000 1000 11500 500
7 ,55
7,1 -
8 7500 500 10000 -1500
4 13,04
- 2
9 7000 -500 10200 200
6,67 ,00
3,5 2
10 7250 250 10500 300
7 ,94
- -
11 6000 -1250 10000 -500
17,24 4,76
- 14
12 5500 -500 11400 1400
8,33 ,00
-
13 5000 -500 11400 0
9,09 -
-
14 5000 0 - 10000 -1400
12,28
Halaman 9 dari 16
- 15
15 4500 -500 11500 1500
10,00 ,00
4,4
16 4700 200 11500 0
4 -
6,3 -
17 5000 300 11250 -250
8 2,17
40,0 -
18 7000 2000 10000 -1250
0 11,11
3,5 5
19 7250 250 10500 500
7 ,00
- -
20 7000 -250 10000 -500
3,45 4,76
- 4
21 6000 -1000 10400 400
14,29 ,00
10,0 -
22 6600 600 10300 -100
0 0,96
- 0
23 6500 -100 10400 100
1,52 ,97
- 5
24 5000 -1500 11000 600
23,08 ,77
10,0 1
25 5500 500 11200 200
0 ,82
9,0 0
26 6000 500 11300 100
9 ,89
8,3 -
27 6500 500 10700 -600
3 5,31
7,6 5
28 7000 500 11300 600
9 ,61
4,2 -
29 7300 300 10350 -950
9 8,41
- 0
30 6700 -600 10450 100
8,22 ,97
50,2 11
1700 450
    3   ,96

Dalam berinvestasi di bursa, indeks harga saham sangat penting yaitu untuk menentukan
indicator awal dari kondisi pasar. Tren yang menurun, berarti pasar sedang bearish maka
dapat disimpulkan Jika dilihat dari analisis tekhnikal maka saham A lebih memiliki resiko
perubahan harga saham yang tinggi yaitu sebesar 1700 ketimbang saham B yang hanya
mengalami perubahan Rp 450

Namun Jika kita hanya melihat analisis tekhnikal seperti table di atas maka bagi saya masih
belum cukup untuk menilai saham mana yang lebih beresiko meskipun bisa kita lihat kinerja
Saham A Lebih baik dari Saham B karena memberikan capital gain yang tinggi, namun perlu
di cermati juga analisis fundamentalnya apakah ada fenomena tertentu yang menyebabkan
saham B begitu kecil atau ada fenomena tertentu di saham A yang membuat saham naik,
maka di perlukan analisis fundamental untuk melihat fenomena fenomena tersebut

Halaman 10 dari 16
3. Soal Teori

1. Jelaskan langkah manajemen risiko secara konprehensif. Setiap langkah berikan penjelasan
secukupnya
Jawab
1. Risk Identification
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat
terjadi pada organisasi atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial,
hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan
diklasifikasikan menurut kategorinya masing – masing agar mempermudah proses
selanjutnya.

2. Risk Assessment
Setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan
dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan
kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko – risiko
yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang
tepat.

3. Risk Response
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah pengelolaan risiko.
Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk
membentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik.
Tanggapan risiko umumnya terbagi dalam kategori seperti berikut:

1. Risk Avoidance, Mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan yang dapat


menyebabkan risiko terjadi
2. Risk Reduction, Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau
dampak atau keduanya, biasanya melalui pengandalian di bagian internal
perusahaan/organisasi
3. Risk Sharing or Transfer, Mengambil tindakan untuk mentransfer beberapa risiko
melalui asuransi, outsourcing atau hedging.
4. Risk Acceptence, Tidak mengambil tindakan apapun untuk menganggulangi
risiko, melainkan menerima risiko tersebut terjadi.
5. Create a Risk Management Plan
Membuat penanggulangan risiko yang tepat untuk setiap masing – masing kategori risiko.
Mitigasi perlu mendapat persetujuan oleh level manajemen yang sesuai, berikut adalah
contoh tabel manajemen risiko:

5. Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.

6. Evaluate and Review


Perencanaan yang telah direncanakan di awal tidak akan seluruhnya dapat berjalan dengan
lancar. Perubahan keadaan atau lingkungan yang tidak diprediksi sebelumnya akan
menyebabkan perubahan rencana manajemen risiko yang telah dibuat, oleh karena itu perlu
dilakukan perubahan rencana untuk menanggulangi risiko yang akan mungkin terjadi.

Halaman 11 dari 16
2. Jelaskan strategi mitigasi/pengelolaan risiko yang saudara ketahui. Strategi pengelolaan
risiko ini berkaitan dengan tinggi rendahnya risiko.
Jawab
Perencanaan mitigasi risiko adalah proses pengembangan opsi dan tindakan untuk
meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Implementasi mitigasi
risiko adalah proses pelaksanaan tindakan mitigasi risiko. Standar manajemen risiko COSO
Integrated Framework 2004 maupun ISO 31000:2009 menyebutkan 4 strategi mitigasi risiko,
yaitu:

1. Hindari (avoid)
2. Kurangi (reduce)
3. Berbagi dengan pihak ketiga (share)
4. Terima (accept)

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan mitigasi risiko. Diantaranya:

1. Karena merupakan proses dalam Manajemen Risiko yang tidak dapat dipisahkan.
Salah satu proses manajemen risiko setelah tahap asesmen risiko adalah penyusunan
rencana mitigasi/respons risiko.
2. Karena perusahaan perlu mengambil sikap setelah mendapatkan informasi mengenai
risiko yang akan dihadapi. Dalam proses mitigasi risiko ini, perusahaan harus
menyusun serangkaian rencana aksi penanganan guna memperkecil eksposur risiko.
Tentu sebuah tindakan yang fatal jika perusahaan melakukan identifikasi risiko, dan
melakukan penilaian terhadap risiko yang akan dihadapi, namun tidak menanggapi
risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.

Oleh karenanya, secara tidak langsung perusahaan diharuskan untuk melakukan mitigasi
risiko. Karena akan sia-sia analisis risiko yang dilakukan jika tidak dilakukan tindakan
apapun untuk mengatasi risiko.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko strategi dan risiko hukum bagi entitas bisnis.
Sertakan contoh untuk kedua jenis risiko tersebut

RISIKO STRATEGIK

Risiko strategik berdasarkan PBI ialah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan
dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang
tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
Dapat dijelaskan lebih lanjut oleh Adiwarman Karim bahwa risiko strategik
merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau
bank tidak mematuhi / tidak melaksanakan perubahan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui
penerapan sistem pengendalian internal secara konsisten. Indikasi dalam risiko

Halaman 12 dari 16
strategik ini dapat dilihat dari kegagalan dalam mencapai target bisnis yang telah
ditetapkan, baik target keuangan maupun non-keuangan.

cara-cara mengelola risiko strategik dan beberapa keuntungan menerapkan


manajemen risiko strategik seperti yang disebutkan berikut.

1. Membuat rencana kerja bank.

2. Membuat kebijakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditentukan.

3. Melaksanakan monitoring pencapaian rencana kerja secara periodik.

4. Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta faktor
penyebab tidak tercapainya target bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor
risiko penyebab kegagalan.

5. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upaya bank mencapai target
yang telah ditetapkan.

Keuntungan manajemen risiko strategik :

1. Persiapan untuk suatu risiko dengan memitigasi risiko tersebut dan tentunya
dapat melindungi stabilitas perusahaan.
2. Persiapan yang lebih baik dibandingkan kompetitor salah satunya dengan cara
mencari suatu sumber daya yang lebih menguntungkan dan kompetitif.
3. Dapat mengubah ancaman strategik menjadi pertumbuhan peluang atau
kesempatan.
4. Volatilitas dapat direduksi sehingga diperoleh analisa komunitas yang lebih
baik.
5. Penggunaan modal yang lebih efektif dan mereduksi biaya.
6. Pengorganisasian sistem dan proses yang meningkatkan risk adjusted rate on
capital (RAROC yaitu sebuah alat untuk pengambilan keputusan yang efisien
berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik antara risiko dan return
dalam aset yang berbeda).
7. Melindungi reputasi perusahaan.

Risiko strategis umumnya terkait dengan kebijakan sebagai berikut:


 investasi pada suatu bisnis
 jenis bisnis yang akan diakuisisi
 pemilihan bisnis yang akan dipangkas atau dijual
contoh, sebuah bank (bank Midland) berencana memperluas bisnisnya,
dengan masuk ke bisnis kredit perumahan (yang belum pernah
dimiliknya), dengan cara membeli (akuisisi) bank lain (Bank Crocker).
Keputusan ini bersifat strategis (sehingga terkait risiko strategis),
karena keputusan ini bersifat jangka panjang, pada bisnis yang baru
(belum berpengalaman), serta terkait pada permasalahan akuisisi yang
kompleks, misalnya masalah perbedaan budaya bisnis di kedua bank
tersebut.

Dapat disimpulkan mengenai penyebab risiko strategik adalah karena keputusan


bisnis yang berlawanan atau ketidaktepatan implementasi dari keputusan tersebut
dalam hal strategi bank dan realisasi vs target. Ruang lingkup risiko strategik sangat
luas dan dapat mencakup keseluruhan risiko yang lain dalam perbankan. Karena
Halaman 13 dari 16
setiap risiko yang ada perlu dikelola dengan baik, oleh karena itu membutuhkan
kemampuan untuk menetapkan strategi yang tepat bagi masing-masing risiko yang
dihadapi. Hal yang paling perlu diperhatikan dalam mengelola risiko strategik adalah
dengan membuat rencana kerja baik rencana kerja secara umum maupun secara
khusus yang dikerjakan dengan baik dan dievaluasi secara periodik.

RISIKO HUKUM

Cara yang sederhana untuk memahami risiko operasional di bank adalah dengan
mengelompokkan semua risiko di luar cakupan risiko kredit atau risiko pasar. Namun
hal ini masih merupakan definisi yang luas dan tidak membantu dalam mengelola
risiko operasional. Oleh karena itu, risiko operasional dibagi ke dalam beberapa
kategori kejadian risiko yang diperkirakan merupakan penyebab utama kerugian.
Kategori kejadian risiko operasional tersebut adalah :

o risiko proses internal


o risiko kesalahan manusia
o risiko system
o risiko eksternal
o risiko hukum/legal

Baik secara konvensional maupun syariah ”risiko hukum” mempunyai pengertian atau
definisi yang hampir sama. Risiko hukum adalah risiko dari ketidakpastian tindakan
atau tuntutan hukum (legal action) atau ketidakpastian dari pelaksanaan atau
interpretasi dari kontrak, hukum, atau peraturan.Yaitu risiko hukum merupakan terkait
dengan risiko bank yang menanggung kerugian sebagai akibat adanya tuntutan
hukum, kelemahan dalam aspek legal atau yuridis. Kelemahan ini diakibatkan antara
lain oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat-syarat syahnya kontrak dan pengikatan
agunan yang tidak sempurna.
Di beberapa negara, risiko hukum disebabkan oleh posisi hukum yang kurang jelas,
misalkan kepemilikan properti atau masalah kepailitan. Risiko hukum dari suatu
negara umumnya berbeda dengan negara lainnya.

Dalam kaitan dengan risiko hukum ini, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

o Keharusan memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis.


o Keharusan melaksanakan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan
aktivitas baru.
o Keharusan memiliki satuan kerja yang berfungsi sebagai ”legal watch”, tidak
saja terhadap hukum positif tetapi juga terhadap fatwa DSN dan ketentuan-
ketentuan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
o Keharusan menilai dampak perubahan ketentuan/ peraturan terhadap risiko
hukum.
o Keharusan untuk melakukan kajian secara berkala terhadap akad, kontrak dan
perjanjian-perjanjian bank dengan pihak lain dalam hal efektivitas.

Dampak dari keterkaitan risiko hukum tersebut, yaitu :


o Penarikan besar-besaran terhadap Dana Pihak Ketiga
o Timbul masalah likuiditas
o Ditutup oleh Bank Indonesia
o Serta kebangkrutan.

Halaman 14 dari 16
4. Jelaskan hubungan tata kelola perusahaan dengan manajmen risiko perusahaan. Pada
penjelasan ini berikan paparan bagaimana peran penting tata kelola perusahaan untuk
mencapai efektivitas manajemen risiko

Melalui implementasi good corporate governance perusahaan selalu mampu menciptakan


pertumbuhan bisnis sesuai target dan rencana. Implementasi good corporate governance juga
membuat perusahaan menjadi kokoh dan kuat dari segala macam badai krisis, yang secara
pasti tidak akan menggerogoti semua potensi hebat perusahaan.

Secara umum good corporate governance meliputi empat hal pokok yaitu: fairness,
transparency, accountability dan responsibility.
 Fairness didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi
hak-hakstakeholderyang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku.
 Transparency diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses
pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan. Dalam mewujudkan transparansi ini sendiri,
perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
 Accountability merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertangungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif. Dengan adanya kejelasan inilah maka perusahaan akan terhindar dari
conflict of interest (benturan kepentingan peran).
 Responsibility merupakan kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap
prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan
yang berlaku di sini termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan
industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatan serta keselamatan kerja,
standar penggajian, dan persaingan yang sehat.

Melalui good corporate governance antara perusahaan dan stakeholders (termasuk


pelanggan) dapat ditumbuhkan kondisi saling percaya. Adanya kepercayaan secara langsung
maupun tidak langsung akan memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan.
Kepercayaan dapat menggiring pelanggan untuk menjadi loyal. Keberadaan kepercayaan juga
mencegah karyawan dan pemasok bertindak oportunis dan menjadi katalisator, perusahaan
akan mampu menciptakan keunggulan bersaing. Dan yang juga sangat penting adalah bahwa
saling percaya akan mengubah fungsi pengawasan dari prinsip saling curiga. Dengan adanya
keselarasan berlandaskan etika dengan stakeholders, maka citra dan reputasi perusahaan akan
terpelihara.

Melalui implementasi good corporate governance perusahaan selalu mampu menciptakan


pertumbuhan bisnis sesuai target dan rencana. Implementasi good corporate governance
merupakan sikap profesionalisme yang beretika dan bermoral tinggi, sehingga semua
kekuatan manusia korporasi tidak lagi berpolitik praktis di dalam perusahaan, tapi
bersatupadu untuk meningkatkan kualitas perusahaan menjadi lebih kuat dan lebih sehat.
Implementasi good corporate governance juga membuat perusahaan menjadi kokoh dan kuat
dari segala macam badai krisis, yang secara pasti tidak akan menggerogoti semua potensi
hebat perusahaan. Implementasi good corporate governance selalu menjaga dan
mengendalikan semua kewajiban-kewajiban perusahaan pada shareholder dan stakeholders,
seperti gaji, biaya operasional rutin, biaya bunga pinjaman, biaya-biaya tetap, dan biaya tidak
tetap lainnya, melalui sebuah sistem dan kultur yang terikat pada etika dan nilai-nilai
implementasi korporasi yang sehat dan bersih.
Halaman 15 dari 16
Rahasia kesuksesan dari implementasi good corporate governance terletak pada
kepemimpinan yang kuat dan memiliki daya tahan untuk bekerja dalam organisasi yang serba
berwarna-warni. Kepemimpinan yang sanggup memotivasi dan meyakinkan setiap sumber
daya manusia perusahaan untuk tetap bersemangat tinggi dalam kerja sama melalui panduan
etika bisnis yang berkualitas, serta menjaga rasa hormat di antara mereka dengan kesabaran
tinggi dan kerja keras tanpa henti. Kepemimpinan yang memberi contoh-contoh positif dalam
proses implementasi good corporate governance adalah kepemimpinan yang secara sepenuh
hati mengabdikan dirinya untuk keselamatan perusahaan. Dan mereka adalah para pemimpin
yang tidak egois untuk kepentingan pribadi, tapi selalu bekerja untuk kepentingan visi dan
misi perusahaan.

Implementasi perusahaan yang sehat, yang berdasarkan prinsip-prinsip good corporate


governance akan menjaga kredibilitas dan reputasi perusahaan di mata para stakeholders, dan
ketika perusahaan mampu secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip good corporate
governance, maka secara pasti perusahaan akan menjadi kekuatan yang unggul di bidang
bisnisnya. Melalui kesadaran tertinggi, ketulusan hati tertinggi, keikhlasan tertinggi dari
setiap sumber daya manusia, untuk mau bersatu dalam persepsi yang sama dalam
implementasi nilai-nilai good corporate governance secara sempurna di perusahaan, akan
menjaga perusahaan dari ancaman berbagai macam penyakit kronis yang mungkin bisa
merusak fondasi perusahaan tersebut.

Halaman 16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai