Manajemen Resiko
Disusun oleh:
Sebegaimana diketahui saat ini Dunia tengah mengahadapi pandemic Covid 19, termasuk negara kita
Indonesia. Pandemic ini telah banyak menelan korban jiwa akibat terpapar virus yang membahayakan ini.
Data per Tgl 17 Januari 2021 menunjukkan, jumlah kasus terpapar Covid 19 di Indonesia secara nasional
sebanyak 896 642 orang, dinyatakan sembuh 727.356 orang dan meninggal dunia 25.767 jiwa (Antara
news.com.covid 19, 17 Jan 2021).
Salah satu upaya yang tengah dilaksanakan saat ini yaitu program Vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah cq. Depkes mencanangkan program vaksinasi ditargetkan akan selesai pada 15 bulan
kemudian. Jadi kalau dihitung mulai Januari 2021, maka ditargetkan akan selesai pada bulan Maret 2022.
Targetnya vaksinasi selesai untuk seluruh penduduk Indonesia pada 15 bulan yad, harapannya pada bulan
Maret 2022 seluruh penduduk telah mendapatkan Vaksin. Dengan vaksin ini diharapkan penduduk
memiliki imunitas terhadap virus ini, sehingga dapat memutus mata rantai Covid 19 ini. Untuk mencapai
target vaksinasi selama 15 bulan selesai. tentu Pemerintah/Depkes memerlukan berbagai persiapan sumber
daya, agar program vaksinasi ini terlaksana dengan baik.
Dari paparan di atas banyak risiko operasional yang mungkin terjadi. Saudara diminta untuk
mengidentifikasi 3 (tiga) jenis risiko operasional yang menurut saudara paling tinggi, yang kemungkinan
akan dihadapi oleh pemerintah/Dinkes untuk mencapai target terlaksananya vaksinasi covid 19 selama 15
bulan yad. Ketiga jenis risiko ini tentu harus dilakukan mitigasi risiko untuk menghindari terjadinya
kegagalan program vaksinasi tersebut. Jelaskan bagaimana mitigasi ketiga jenis risiko operasiona
vaksinasi tersebut.
Permintaan : 1. Jelaskan 3 jenis risiko oprasional program vaksinasi Covid 19 yang menurut saudara
paling tinggi tingkat risikonya. Berikan penjelasan secara kualitatif bagaimana dampak
ketiga risiko ini, jika risiko terssebut tidak dikelola/ tidak ada mitigasi risiko tersebut
ssecara memadai.
2. Setiap risiko di atas (point 1) diperlukan mitigasi/pengelolaan secara tepat. Jelaskan
bagaimana mitigasi ketiga risiko tersebut !. Uraian strategi mitigasi untuk masing masing
ketiga risiko operasional tersebut.
Jawab No 1
3 Jenis Resiko Operasional yang paling tinggi yakni
- Risiko Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sumber
daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan harusnya memiliki semangat kerja yang tinggi
untuk mencapai tujuan dari perusahaan.
Risiko sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu aktivitas sumber daya manusia yang
dapat menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan. Salah satu aktivitas sumber daya manusia
yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan yaitu turunnya kinerja. Tentunya ada banyak
hal yang menyebabkan turunnya kinerja sumber daya manusia yang bisa menjadi timbulnya risiko-
risiko sumber daya manusia di perusahaan.
Jawaban No 2
Setiap risiko di atas (point 1) diperlukan mitigasi/pengelolaan secara tepat. Jelaskan bagaimana
mitigasi ketiga risiko tersebut !. Uraian strategi mitigasi untuk masing masing ketiga risiko
operasional tersebut.
Penilaian Risiko
Setelah melakukan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi yang ada
pada program vaksin kemudian melakukan penilaian risiko. Diketahui bahwa terdapat
risiko yang dapat terjadi pada program vaksinasi tersebut. Penilaian risiko dilakukan
berdasarkan probabilitas dan dampak yang terjadi.
Proba Dam
Jenis Risiko Kode Peristiwa Nilai
bilitas pak
Berdasarkan data risiko di atas , maka dari sini dapat dikelompok sebagai berikut:
1. Low Risk
Risiko yang termasuk di dalam kelompok low risk adalah supplier terlambat
mengirim barang (D1). Adapun cara metode pengelolaan risiko pada kelompok ini
dengan menerima risiko karena dampak yang dihasilkan sangat tendah.
2. Medium Risk
Risiko yang termasuk di dalam kategori medium risk ialah Penempatan Staf
kesehatan kurang di optimalkan ataupun kekurangan personil sehingga pasien banyak
yang mengantri dan terjadi penumpukan (A3), performa Staff Kesehatan menurun
(A4), pelaksanaan kerja tidak sesuai SOP (D3), terjadi kerusakan mesin pada saat
produksi (D4), terjadinya gangguan pada komputer perusahaan yang
menyebabkan data perusahaan hilang (C1).
3. High Risk
Risiko kelompok ini yaitu terjadinya pencurian bahan jadi oleh staff (A1), terjadi
Kesalahan Penyuntikan (A2), terjadi kesalahan produksi sehingga menghasilkan
produk yang cacat (D2).
Pengelolaan Risiko
Risiko perubahan harga diantaranya risiko perubahan harga saham dan risiko perubahan tingkat
suku bunga. Jika diketahui harga saham untuk 30 hari terakhir, saham A dan B sbb :
Pertanyaan:
Jika memperhatikan profil pergerakanharga saham untuk 30 hari terakhir. Menurut
saudara saham yang manakah yang lebih memiliki risiko perubahan harga saham, saham A
atau saham B. Sertakan perhitungan jawaban sauadara tersebut.
Halaman 8 dari 16
Jawab
Chart Title
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Saham A Saham B
Saham Saham
A Perubaha persentas B Perubaha persentas
Hari
dalam n e dalam n e
Rp Rp
1 5000 0 - 10000 0
-
10,0 10
2 5500 500 11000 1000
0 ,00
9,0 4
3 6000 500 11500 500
9 ,55
16,6 -
4 7000 1000 10000 -1500
7 13,04
- 5
5 6500 -500 10500 500
7,14 ,00
- 4
6 6000 -500 11000 500
7,69 ,76
16,6 4
7 7000 1000 11500 500
7 ,55
7,1 -
8 7500 500 10000 -1500
4 13,04
- 2
9 7000 -500 10200 200
6,67 ,00
3,5 2
10 7250 250 10500 300
7 ,94
- -
11 6000 -1250 10000 -500
17,24 4,76
- 14
12 5500 -500 11400 1400
8,33 ,00
-
13 5000 -500 11400 0
9,09 -
-
14 5000 0 - 10000 -1400
12,28
Halaman 9 dari 16
- 15
15 4500 -500 11500 1500
10,00 ,00
4,4
16 4700 200 11500 0
4 -
6,3 -
17 5000 300 11250 -250
8 2,17
40,0 -
18 7000 2000 10000 -1250
0 11,11
3,5 5
19 7250 250 10500 500
7 ,00
- -
20 7000 -250 10000 -500
3,45 4,76
- 4
21 6000 -1000 10400 400
14,29 ,00
10,0 -
22 6600 600 10300 -100
0 0,96
- 0
23 6500 -100 10400 100
1,52 ,97
- 5
24 5000 -1500 11000 600
23,08 ,77
10,0 1
25 5500 500 11200 200
0 ,82
9,0 0
26 6000 500 11300 100
9 ,89
8,3 -
27 6500 500 10700 -600
3 5,31
7,6 5
28 7000 500 11300 600
9 ,61
4,2 -
29 7300 300 10350 -950
9 8,41
- 0
30 6700 -600 10450 100
8,22 ,97
50,2 11
1700 450
3 ,96
Dalam berinvestasi di bursa, indeks harga saham sangat penting yaitu untuk menentukan
indicator awal dari kondisi pasar. Tren yang menurun, berarti pasar sedang bearish maka
dapat disimpulkan Jika dilihat dari analisis tekhnikal maka saham A lebih memiliki resiko
perubahan harga saham yang tinggi yaitu sebesar 1700 ketimbang saham B yang hanya
mengalami perubahan Rp 450
Namun Jika kita hanya melihat analisis tekhnikal seperti table di atas maka bagi saya masih
belum cukup untuk menilai saham mana yang lebih beresiko meskipun bisa kita lihat kinerja
Saham A Lebih baik dari Saham B karena memberikan capital gain yang tinggi, namun perlu
di cermati juga analisis fundamentalnya apakah ada fenomena tertentu yang menyebabkan
saham B begitu kecil atau ada fenomena tertentu di saham A yang membuat saham naik,
maka di perlukan analisis fundamental untuk melihat fenomena fenomena tersebut
Halaman 10 dari 16
3. Soal Teori
1. Jelaskan langkah manajemen risiko secara konprehensif. Setiap langkah berikan penjelasan
secukupnya
Jawab
1. Risk Identification
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat
terjadi pada organisasi atau perusahaan. Ini bertujuan untuk mengetahui keadaan yang akan
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan tersebut dalam berbagai aspek seperti sosial,
hukum, ekonomi, produk/jasa, pasar, dan teknologi yang ada. Risiko dari setiap aspek akan
diklasifikasikan menurut kategorinya masing – masing agar mempermudah proses
selanjutnya.
2. Risk Assessment
Setelah risiko telah diidentifikasi pada perusahaan atau organisasi tersebut, selanjutnya akan
dinilai potensi keparahan kerugian dan kemungkinan terjadinya. Dalam hal ini, diperlukan
kemampuan individu disetiap bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko – risiko
yang telah diidentifikasi. Tujuannya adalah agar setiap risiko berada pada prioritas yang
tepat.
3. Risk Response
Proses ini dilakukan untuk memilih dan menerapkan langkah – langkah pengelolaan risiko.
Tantangan bagi manajer risiko adalah untuk menentukan portofolio yang tepat untuk
membentuk sebuah strategi yang terintegrasi sehingga risiko dapat dihadapi dengan baik.
Tanggapan risiko umumnya terbagi dalam kategori seperti berikut:
5. Implementation
Melaksanakan seluruh metode yang telah direncanakan untuk mengurangi atau
menanggulangi pengaruh dari setiap risiko yang ada.
Halaman 11 dari 16
2. Jelaskan strategi mitigasi/pengelolaan risiko yang saudara ketahui. Strategi pengelolaan
risiko ini berkaitan dengan tinggi rendahnya risiko.
Jawab
Perencanaan mitigasi risiko adalah proses pengembangan opsi dan tindakan untuk
meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Implementasi mitigasi
risiko adalah proses pelaksanaan tindakan mitigasi risiko. Standar manajemen risiko COSO
Integrated Framework 2004 maupun ISO 31000:2009 menyebutkan 4 strategi mitigasi risiko,
yaitu:
1. Hindari (avoid)
2. Kurangi (reduce)
3. Berbagi dengan pihak ketiga (share)
4. Terima (accept)
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan mitigasi risiko. Diantaranya:
1. Karena merupakan proses dalam Manajemen Risiko yang tidak dapat dipisahkan.
Salah satu proses manajemen risiko setelah tahap asesmen risiko adalah penyusunan
rencana mitigasi/respons risiko.
2. Karena perusahaan perlu mengambil sikap setelah mendapatkan informasi mengenai
risiko yang akan dihadapi. Dalam proses mitigasi risiko ini, perusahaan harus
menyusun serangkaian rencana aksi penanganan guna memperkecil eksposur risiko.
Tentu sebuah tindakan yang fatal jika perusahaan melakukan identifikasi risiko, dan
melakukan penilaian terhadap risiko yang akan dihadapi, namun tidak menanggapi
risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Oleh karenanya, secara tidak langsung perusahaan diharuskan untuk melakukan mitigasi
risiko. Karena akan sia-sia analisis risiko yang dilakukan jika tidak dilakukan tindakan
apapun untuk mengatasi risiko.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan risiko strategi dan risiko hukum bagi entitas bisnis.
Sertakan contoh untuk kedua jenis risiko tersebut
RISIKO STRATEGIK
Risiko strategik berdasarkan PBI ialah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan
dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang
tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
Dapat dijelaskan lebih lanjut oleh Adiwarman Karim bahwa risiko strategik
merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan
strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau
bank tidak mematuhi / tidak melaksanakan perubahan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui
penerapan sistem pengendalian internal secara konsisten. Indikasi dalam risiko
Halaman 12 dari 16
strategik ini dapat dilihat dari kegagalan dalam mencapai target bisnis yang telah
ditetapkan, baik target keuangan maupun non-keuangan.
4. Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta faktor
penyebab tidak tercapainya target bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor
risiko penyebab kegagalan.
5. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upaya bank mencapai target
yang telah ditetapkan.
1. Persiapan untuk suatu risiko dengan memitigasi risiko tersebut dan tentunya
dapat melindungi stabilitas perusahaan.
2. Persiapan yang lebih baik dibandingkan kompetitor salah satunya dengan cara
mencari suatu sumber daya yang lebih menguntungkan dan kompetitif.
3. Dapat mengubah ancaman strategik menjadi pertumbuhan peluang atau
kesempatan.
4. Volatilitas dapat direduksi sehingga diperoleh analisa komunitas yang lebih
baik.
5. Penggunaan modal yang lebih efektif dan mereduksi biaya.
6. Pengorganisasian sistem dan proses yang meningkatkan risk adjusted rate on
capital (RAROC yaitu sebuah alat untuk pengambilan keputusan yang efisien
berkenaan dengan adanya hubungan timbal balik antara risiko dan return
dalam aset yang berbeda).
7. Melindungi reputasi perusahaan.
RISIKO HUKUM
Cara yang sederhana untuk memahami risiko operasional di bank adalah dengan
mengelompokkan semua risiko di luar cakupan risiko kredit atau risiko pasar. Namun
hal ini masih merupakan definisi yang luas dan tidak membantu dalam mengelola
risiko operasional. Oleh karena itu, risiko operasional dibagi ke dalam beberapa
kategori kejadian risiko yang diperkirakan merupakan penyebab utama kerugian.
Kategori kejadian risiko operasional tersebut adalah :
Baik secara konvensional maupun syariah ”risiko hukum” mempunyai pengertian atau
definisi yang hampir sama. Risiko hukum adalah risiko dari ketidakpastian tindakan
atau tuntutan hukum (legal action) atau ketidakpastian dari pelaksanaan atau
interpretasi dari kontrak, hukum, atau peraturan.Yaitu risiko hukum merupakan terkait
dengan risiko bank yang menanggung kerugian sebagai akibat adanya tuntutan
hukum, kelemahan dalam aspek legal atau yuridis. Kelemahan ini diakibatkan antara
lain oleh ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat-syarat syahnya kontrak dan pengikatan
agunan yang tidak sempurna.
Di beberapa negara, risiko hukum disebabkan oleh posisi hukum yang kurang jelas,
misalkan kepemilikan properti atau masalah kepailitan. Risiko hukum dari suatu
negara umumnya berbeda dengan negara lainnya.
Dalam kaitan dengan risiko hukum ini, hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
Halaman 14 dari 16
4. Jelaskan hubungan tata kelola perusahaan dengan manajmen risiko perusahaan. Pada
penjelasan ini berikan paparan bagaimana peran penting tata kelola perusahaan untuk
mencapai efektivitas manajemen risiko
Secara umum good corporate governance meliputi empat hal pokok yaitu: fairness,
transparency, accountability dan responsibility.
Fairness didefinisikan sebagai perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi
hak-hakstakeholderyang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku.
Transparency diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses
pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan. Dalam mewujudkan transparansi ini sendiri,
perusahaan harus menyediakan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut.
Accountability merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertangungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana
secara efektif. Dengan adanya kejelasan inilah maka perusahaan akan terhindar dari
conflict of interest (benturan kepentingan peran).
Responsibility merupakan kepatuhan di dalam pengelolaan perusahaan terhadap
prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan
yang berlaku di sini termasuk yang berkaitan dengan masalah pajak, hubungan
industrial, perlindungan lingkungan hidup, kesehatan serta keselamatan kerja,
standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
Halaman 16 dari 16