Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

TUGAS 1 ADBI4211

Kerjakan Tugas 1 berikut ini.

1. Ada banyak sekali ketidakpastian dan risiko yang bisa merugikan kita. Coba identifikasi
ketidakpastian dan risiko tersebut.

2. Rangking ketidakpastian dan risiko pada Poin 1 di atas berdasarkan kriteria yang dianggap
paling relevan dan paling besar dampaknya terhadap individu, perusahaan, atau organisasi.
Urutkan ketidakpastian dan risiko yang paling relevan dan penting.

3. Identifikasi dan analisislah berbagai macam risiko operasional perusahaan.

Tugas diketik dengan huruf Times New Roman font 12 dan di-upload dalam format Pdf. pada
tempat yang disediakan.

Hindari plagiasi, jika mengutip pendapat orang lain silakan disebutkan sumbernya.

Selamat mengerjakan Tugas, semoga sukses.

Jawaban

1. Ketidakpastian atau uncertainty sering diartikan dengan keadaan di mana ada beberapa
kemungkinan kejadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi,
tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara
kuantitatif. Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian
ketidakpastian dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan
ketepatan hasilnya masih diragukan. Dengan demikian, ketidakpastian itu disebabkan
karena pengetahuan yang tidak sempurna (imperfect knowledge) dari manusia.
Risiko merupakan suatu konsepsi dengan berbagai makna, tergantung atas konteks disiplin
ilmu atau cara pandang yang menggunakannya. Bagi orang awam, risiko diartikan sebagai
menghadapi kesulitan atau bahaya, yang mungkin menimbulkan musibah cedera atau hal-
hal semacam itu yang sifatnya akan merugikan. Cara pandang matematis melihat risiko
dari sudut tingkah laku daripada fenomenanya, "Risiko adalah tingkat penyebaran nilai
dalam suatu distribusi di sekitar nilai rata-ratanya". Ini berarti, makin besar tingkat
penyebarannya, akan makin besar risikonya. Kamus Besar Bahasa Indonesia
mendefinisikan risiko sebagai akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan
Ketidakpastian Risiko
• Jenis subjek yang tidak kuantitatif • Ukuran kuantitas (quantity subject)
ukuran empiris.

• Tidak dapat mengukur fluktuasi • Dapat mengukur kemungkinan nilai


dengan probabilitas suatu kejadian dengan fluktuasi

• Tidak ada data pendukung mengukur • Ada data pendukung (pengetahuan)


kemungkinan kejadian mengenai kemungkinan kejadian

• Unknown and unquantified outcomes • Unknown but unquantified outcomes

2. Ranking ketidakpastian dan risiko

No Individu Perusahaan / Organisasi


1 Kondisi kesehatan (risiko sakit) Kegagalan usaha (risiko gagal)
2 Kondisi keamanan (risiko Permasalahan Lingkungan perusahaan
kecurian / kemalingan dsb)
3 Investasi (risiko rugi) Permasalahan regulasi pemerintah

3. Risiko operasional

Risiko operasional secara umum terdiri dari: (1) Risiko SDM, (2) Risiko Teknologi, (3)
Risiko inovasi, (4) Risiko sistem, dan (5) Risiko proses.

a. Risiko SDM

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting, bahkan asset terpenting dalam
perusahaan, apalagi bagi perusahaan jasa. Semakin tinggi komponen jasa yang ditawarkan
perusahaan, semakin tinggi nilai dan peran SDM. Nilai SDM dalam perusahaan manufaktur
mie kalah dibandingkan dengan nilai SDM dalam restoran yang menjual mie. Bagi
perusahaan manufaktur, produk berupa barang yang paling utama untuk ditawarkan ke
pembeli. Bagi restoran, bukan saja barang berupa mie yang telah dimasak yang paling
penting, tetapi berbagai bentuk jasa justru yang mampu memberi nilai tambah tinggi. Tidak
mengherankan bila sebuah rumah makan menjual makanan dan minuman dengan harga
murah karena yang ditawarkan lebih pada makanannya. Sementara restoran mampu menjual
makanan dan minuman yang sama dengan harga jauh lebih tinggi karena yang ditawarkan
bukan sekedar makanan atau minuman, tetapi juga cara penyajian, suasana, keramahan, dan
produk jasa lainnya. Semua jasa tersebut sangat bergantung pada SDM perusahaan yang
bersangkutan.

Risiko SDM adalah risiko yang terkait dengan permasalahan SDM suatu perusahaan. Risiko
SDM terjadi akibat dari tindakan yang sengaja maupun yang secara kebetulan dilakukan
SDM pada bagian tertentu dari suatu organisasi. Dalam kenyataannya, kejadian risiko SDM
dapat terjadi pada bagian organisasi yang berperanan melaksanakan risk management
functions. Dengan demikian, menjadi penting sekali bagi manajemen perusahaan untuk
memastikan bahwa seluruh staf telah dibekali dengan kemampuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Kejadian risiko SDM biasanya terkait dengan permasalahan - permasalahan, antara lain:

(a) health dan safety issues;

(b) highstaffturnover;

(c) internal fraud;

(d) labordisputes;

(e) poor management practices;

(f) poor staff training;

(g) over reliance on key staff;

(h) activities of a rogue trader.

b. Risiko Teknologi

Risiko teknologi berupa potensi penyimpangan hasil karena teknologi yang digunakan tidak
lagi sesuai dengan kondisi. Misalnya, transaksi terhambat karena teknologi perusahaan
dengan teknologi klien tidak compatible, atau karena terjadinya perubahan kualitas dan
spesifikasi bahan baku menyebabkan teknologi pengolahan saat ini tidak lagi sesuai.

Secara umum, teknologi yang tepat bisa menurunkan biaya operasional perusahaan

Sistem teknologi bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi organisasi, di lain pihak,
sistem tersebut akan memunculkan risiko baru bagi organisasi. Jika perusahaan terlalu
tergantung pada sistem komputer, misal, maka risiko yang berkaitan dengan kerusakan
komputer akan semakin tinggi. Beberapa risiko yang muncul berkaitan dengan sistem berikut
ini:

(1) Kerusakan data;


(2) Kesalahan pemrograman;
(3) Sistem keamanan yang kurang baik (misal, bisa dimasuki oleh hacker);

(4) Penggunaan teknologi yang belum teruji;


(5) Terlalu mengandalkan model tertentu untuk keputusan bisnis.
c. Risiko Inovasi

Risiko inovasi adalah potensi penyimpangan hasil karena terjadinya pembaharuan,


modernisasi, atau transformasi dalam beberapa aspek bisnis. Penyimpangan positif
(perbaikan kinerja) terjadi apabila inovasi tersebut membantu proses operasi.

Sebaliknya, inovasi beberapa aspek dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan negatif


apabila perusahaan tidak segera melakukan penyesuaian.

d. Risiko Sistem
Risiko sistem (system risk) yaitu potensi penyimpangan hasil karena adanya cacat atau
ketidaksesuaian sistem dalam operasi perusahaan. Contohnya antara lain, kesalahan
membangun sistem dan program komputer, kesalahan dalam memformulasikan model-model
matematik ke dalam sistem, kesalahan dalam melakukan perhitungan jumlah mark-to-market,
informasi manajemen yang tidak memadai atau tidak tepat waktu, kegagalan jalur
komunikasi atau jaringan network, dan tidak tersedia atau tidak memadainya rencana
kontinjensi (contingency system) pada saat sistem atau telekomunikasi tidak berfungsi.

e. Risiko Proses

Risiko proses adalah risiko mengenai potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan dari
proses karena ada penyimpangan atau kesalahan dalam kombinasi sumber daya (SDM,
keahlian, metode, peralatan, teknologi, dan material) dan karena perubahan lingkungan.
Kesalahan prosedur merupakan salah satu bentuk perwujudan risiko proses.

Risiko proses (process risk) adalah risiko yang terkait dengan kegagalan yang menyebabkan
tidak efektifnya penerapan proses atau prosedur yang berlaku dalam manajemen perusahaan.

Dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, semua staf wajib menjalankan pedoman
kerja seperti dimuat dalam procedures dan policies. Di dalamnya terdapat petunjuk checks
dan controls bagi staf untuk memastikan bahwa customers telah memperoleh pelayanan yang
tepat dan perusahaan tetap berada dalam jalur hukum serta sesuai peraturan yang berlaku.

Untuk itu, perusahaan perlu melakukan review dan penyempurnaan yang berkelanjutan atas
semua proses dan prosedur yang berlaku sebagai bagian dari operational risk management
untuk meningkatkan efisiensi. Perlu dicatat bahwa sering kali kesalahan dalam menerapkan
pedoman kerja tersebut justru karena perumusannya terlalu complicated, tidak sistematis, dan
sulit dicerna. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya inefficient business practices.

Sumber: BMP ADBI 4211/3SKS/Modul 1-9 edisi 2

Anda mungkin juga menyukai