Jawab :
1. Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve money),
uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank sentral)
ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada bank sentral. .
Jumlah uang beredar adalah konsep variabel stok (stock concept),sedang perubahan
jumlah uang beredar adalah konsep variabel aliran (flow concept). Konsep stok
menunjukkan tingkat atau posisi dari suatu variabel. Konsep stok merupakan nilai
akumulasi variabel pada suatu penggal waktu. Sedang konsep aliran menunjukkan
perubahan nilai suatu variabel dari waktu ke waktu dalam suatu periode waktu
tertentu. Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal pencetakan uang beredar.
Pandangan pertama, berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh
Otoritas Moneter atau Bank Sentral. Sedang pandangan kedua berpendapat bahwa
selain Otoritas Moneter, lembaga lain seperti bank umum dan perilaku masyarakat
ikut menentukan besarnya jumlah uang beredar. Jika sistem moneter perekonomian
suatu negara terdiri dari bank sentral dan bank umum, proses pencetakan uang bukan
hanya ditentukan oleh Otoritas Moneter, tetapi juga oleh lembaga perbankan atau
Bank Pencetak Uang Giral (BPUG) dan perilaku masyarakat.
Mekanisme Penciptaan Uang
1. Terdiri dari tiga pelaku; bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik.
Interaksi terjadi antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang
oleh sector swasta domestik.
2. Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter.
Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut
primer/inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang”dalam proses penciptaan
uang beredar (C, D, dan T). “Uangkartal adalah uang primer TETAPI tidak semua
uang primer adalah uang kartal.”
Penciptaan Uang Oleh Bank Umum
Bank umum menciptakan uang giral dan kuasi melalui beberapa cara yaitu:
1. Substitusi; masyarakat menyetor uang kartal ke bank umum ke dalam simpanan
giro,tabungan, atau deposito.
2. Transformasi; bank umum membeli surat berharga dan kemudian membukukan
dalam bentuk simpanan giro, tabungan, atau deposito.
3. Pemberian kredit; bank umum memberikan kredit kepada nasabah dan
membukukan kredit tersebut ke rekening giro atas nama debitur yang menerima kredit
tersebut.
Adapun fungsi utama dari Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah sebagai berikut :
- Pemberi bantuan modal dalam bentuk kredit, baik itu jangka panjang maupun
jangka pendek agar kreditur tidak terjerat hutang dengan bunga yang sangat tinggi
dari pihak rentenir.
- Mengumpulkan dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga
dan menyalurkannya kembali untuk pembiayaan investasi kepada perseorangan
maupun perusahaan yang membutuhkan.
- Mendorong pengembangan perekonomian pasar uang dan pasar modal
Lembaga Keuangan Bukan Bank juga berfungsi sebagai penggerak, penanggung, dan
perantara dalam setiap pengeluaran dan penukaran saham-saham, surat hutang, obligasi, dan
surat-surat berharga lainnya.
5. Dana Pensiun
Perusahaan dana pensiun merupakan jenis badan usaha yang memiliki
kegiatan menyediakan dana pensiun atau jaminan masa tua dengan cara
mengumpulkan dana melalui pemotongan gaji pegawai setiap bulannya ketika
seseorang masih aktif bekerja. Dana yang terkumpul akan dibayarkan kembali
ketika orang tersebut telah pensiun.
7. Perusahaan Asuransi
Tujuan utama dari asuransi adalah untuk mengamankan keuangan pribadi
ketika terjadi suatu resiko. Jenis asuransi yang ada di Indonesia adalah
asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi kendaraan, asuransi jiwa,
asuransi pendidikan, asuransi kebakaran, asuransi bangunan dan lain
sebagainya. Perusahaan asuransi akan menghimpun dana melalui penarikan
premi atau sejumlah dana setiap bulannya selama jangka waktu tertentu (masa
kontrak) sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak yang tercantum dalam
polis asuransi. Ketika terjadi suatu resiko, maka pemiliknya akan mendapat
ganti rugi (klaim) dana yang jumlahnya berbeda-beda tergantung dari besaran
premi.
3. – Permintaan uang untuk transaksi
Dipengaruhi oleh pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar
keinginan memegang uang kas untuk transaksi
- Permintaan uang untuk berjaga-jaga
Ditentukan oleh tingkat transaksi yang diperkirakan pada masa yang akan datang.
Keynes juga berpendapat bahwa permintaan uang untuk berjaga jaga tergantung
pada pendapatan berkaitan dengan cadangan untuk sesuatu hal yang tak terduga.
Semakin besar pendapatan seseorang maka semakin besar pula cadangan uang
tunai untuk hal-hal yang tak terduga.
- Permintaan uang untuk spekulasi
Keynes berpendapat tujuan permintaan uang ini terutama untuk mendapatkan
keuntungan. Permintaan uang untuk spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku
bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah keinginan masyarakat akan
uang kas untuk spekulasi.
4. Teori permintaan uang klasik sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan
penawaran akan uang, beserta interaksi antara keduanya. pada teori ini berfokus pada
hubungan antara penawaran uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau
tingkat harga. Hubungan dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mengenai
permintaan akan uang
Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:
M.V = P.T
Kesimpulan :
Dari pembahasan di atas dapat di ketahui bahwa teori uang klasik adalah permintaan
dan penawaran akan uang secara riil sedangkan teori uang menurut friedman adalah
kekayaan dalam bentuk obligasi, saham , surat berharga dan bentuk kekayaan lainnya.
5. Dalam perekonomian modern digunakan sistem standart kertas dan sebagai sumber
terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter (pemerintah dan bank sentral) dan
lembaga keuangan. Otoritas moneter sebagai sumber penawaran uang inti dan
lembaga keuangan sebagai sumber penawaran uang sekunder.
Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu
penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang. angka pengganda uang atau
money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar, sistem perbankan dengan
kurs dollar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu :
- Faktor yang mempengaruhi angka pelipat ganda uang, faktor-faktor ini adalah
faktor yang mempengaruhi determinasi uang primer, yaitu biaya penggunaan uang
giral, kenyaman dan keamanan, biaya relatif (opportunity cost) yaitu suku bunga,
pendapatan masyarakat, kemajuan layanan sektor perbankan, ketentuan otoritas
moneter, dan keperluan bank akan likuiditas jangka pendek.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer terkait perubahan
transaksi keuangan oleh masyarakat yang tercermin pada pos-pos neraca otoritas
moneter, baik dari penggunaan uang primer (uang kartal dan saldo giro atau
cadangan bank umum di bank sentral). maupun faktor yang mempengaruhi uang
primer (aktiva luar negeri bersih, aktiva dalam negeri bersih dan aktiva lainnya
bersih).
Kesimpulan
Jadi determinasi faktor angka pelipat ganda uang adalah biaya penggunaan uang giral,
kenyaman dan keamanan, biaya relatif (opportunity cost).