Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : Kiki Rosandi

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042134293

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4277/EKONOMI MONETER

Kode/Nama Program Studi : 54/ Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 42/ Semarang

1.Proses Penciptaan Uang Beredar


Berdasarkan peranannya, secara umum dikelompokkan tiga pelaku utama dalam proses
penciptaan uang, yaitu:
 Otoritas moneter
 Bank umum
 Masyarakat atau sektor swasta domestik.
Secara sederhana dapat diuraikan : otoritas moneter menciptakan uang kartal, sementara bank
umum menciptakan uang giral dan uang kuasi, sedangkan masyarakat akan menggunakan
uang yang diciptakan oleh otoritas moneter dan bank umum tersebut untuk melakukan kegiatan
ekonomi. Sebagai pelaksana fungsi otoritas moneter, bank sentral mempunyai wewenang untuk
mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal. Selain menciptakan uang kartal, dalam
prakteknya Bank Indonesia juga menerima simpanan giro bank umum. Uang kartal dan
simpanan bank umum di bank sentral selanjutnya disebut sebagai uang primer base money.
Dalam praktek uang primer tersebut diberi simbol M0. Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi uang primer perlu diketahui terlebih dahulu Neraca Otoritas Moneter. Di
Indonesia, neraca tersebut secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 2.
Neraca Otoritas Moneter di Indonesia Aktiva Pasiva Aktiva Luar Negeri Bersih ALNB Aktiva
Dalam Negeri Bersih ADNB • Tagihan bersih pada pemerintah pusat • Tagihan pada sektor
swasta domestik • Tagihan pada bank umum Aktiva Lainnya Bersih M0 Uang Kartal • Di
masyarakat C • Di bank umum R Saldo giro • Milik bank umum • Milik masyarakat M0 Sumber :
Solikin dan Suseno, 2002. Secara garis besar, sisi pasiva Neraca Otoritas Moneter memuat
komponen-komponen uang primer, yaitu terdiri dari : i uang kartal, dan ii saldo rekening giro
atau cadangan milik bank umum dan masyarakat di Bank Indonesia. Sementara itu, dari sisi
aktiva, neraca otoritas moneter yang mempengaruhi uang primer yaitu i aktiva luar negeri
bersih, ii aktiva dalam negeri bersih, dan iii aktiva lainnya bersih.
2.JENIS LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

A,Pasar Uang
Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pemberi dana dengan calon
konsumen. Di tempat ini, suatu pihak dapat meminjam dana dari pihak lain dengan tingkat
bunga tertentu sebagai imbalannya. Instrumen yang diperdagangkan di pasar uang biasanya
dalam bentuk surat berharga seperti Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), dan Deposito.

B,Pasar Modal
Hampir sama dengan pasar uang, pasar modal juga merupakan Lembaga Keuangan
Bukan Bank yang menjadi tempat jual beli surat-surat berharga. Namun, yang membedakan
keduanya terletak pada jangka waktu. Pasar uang memperdagangkan surat berharga dalam
jangka pendek, kurang dari setahun hingga setahun, sedangkan pasar modal
memperdagangkan surat berharga dalam jangka panjang.
Pasar modal mempertemukan para pencari dana atau emiten dengan para penanam modal
atau investor. Investor perusahaan maupun individu dapat membeli saham melalui perusahaan
sekuritas.

C.Pegadaian
Pegadaian termasuk salah satu Lembaga Keuangan Bukan Bank milik negara yang
memiliki fungsi sebagai penyalur kredit kepada masyarakat. Pegadaian dapat menjadi solusi
bagi orang yang ingin mengajukan pinjaman dengan menggadaikan barang berharga miliknya
sebagai jaminan.

D.Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi simpan pinjam merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang
menghimpun dana dari para anggota koperasi dan menyalurkannya kembali baik kepada
sesama anggota maupun non-anggota. Bunga yang diberikan oleh koperasi biasanya lebih
besar daripada bank atau pegadaian. Di akhir periode, setiap anggota berhak mendapatkan
selisih hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun
buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha.

E.Dana Pensiun
Perusahaan dana pensiun merupakan jenis badan usaha yang menyediakan layanan
jaminan hari tua dengan cara menghimpun dana yang didapatkan dari pemotongan gaji
pegawai setiap bulan selama seseorang masih aktif bekerja. Dana tersebut akan diserahkan
atau dikembalikan lagi kepada masyarakat ketika sudah waktunya pensiun atau tidak bekerja
lagi. Taspen, Asabri, dan BPJS Ketenagakerjaan merupakan contoh Lembaga Keuangan
Bukan Bank yang bergerak untuk mengelola dana pensiun.

F.PERUSAHAAN MODAL VENTURA


Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan modal ventura dapat didefinisikan
sebagai badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan usaha
dalam perusahaan jenis ini dapat berbentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian
obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

G.Perusahaan Sewa Guna Usaha


Perusahaan sewa guna atau yang sering disebut dengan leasing merupakan Lembaga
Keuangan Bukan Bank yang memberikan layanan pembiayaan dengan sistem kontrak sewa
yang digabungkan dengan pembelian secara angsuran, baik itu kepada individu maupun
perusahaan. Selama pembayaran belum lunas, hak barang masih tetap berada di pihak leasing
meskipun kamu sudah dapat menggunakan barang tersebut secara utuh.

H.Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi adalah Lembaga Keuangan Bukan Bank yang berfungsi
melindungi nasabah ketika terjadi suatu resiko. Ada berbagai jenis asuransi yang ada di
Indonesia, misalnya, asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi kendaraan, asuransi
jiwa, asuransi pendidikan, serta asuransi kepemilikan rumah dan properti.
Perusahaan ini menghimpun dana melalui premi yang dibayarkan oleh nasabah dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak yang tercantum dalam polis
asuransi. Asuransi juga dapat mengamankan keuangan pribadimu ketika terjadi hal yang tidak
diinginkan.

I.Perusahaan Anjak Piutang


Beberapa dari kalian mungkin baru pertama kali mendengar jenis perusahaan ini.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988, perusahaan anjak piutang
atau yang bisa disebut dengan factoring company merupakan badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar
negeri.

J.Financial Technology (Fintech)


Perusahaan berbasis financial technology atau biasa disingkat dengan nama fintech
juga merupakan bagian dari Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam bentuk yang lebih modern.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan ini beragam mulai dari crowdfunding atau
penggalangan dana, micro financing atau layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah
ke bawah untuk membantu keperluan hidup mereka sehari-hari, sampai dengan Peer-to-Peer
(P2P) lending service yang menyediakan layanan peminjaman uang tanpa harus melalui proses
panjang seperti yang sering ditemui di bank konvensional.
Namun, kamu harus lebih berhati-hati sebelum memutuskan menggunakan layanan kredit
melalui fintech karena bunga yang dikenakan biasanya lebih tinggi dari bank konvensional pada
umumnya.

3.MOTIF TEORI PERMINTAAN UANG MENURUT KEYNES


 Motif Transaksi (Transaction Motive)
Menurut Keynes, motif transaksi adalah dorongan orang memegang uang untuk kebutuhan
transaksi atau pembayaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ataupun rumah
tangga perusahaan.
Bagi konsumen motif transaksi berkaitan dengan pembayaran listrik, telepon, dan uang belanja
harian. Sementara itu, rumah tangga perusahaan berhubungan dengan pengeluaran upah atau
gaji karyawan dan lainnya.
 Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Keynes menganalisis teori permintaan uang klasik lebih jauh dari sekadar untuk transaksi.
Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga memberikan rasa aman menghadapi
rekening yang tidak terduga (unexpected bill), seperti untuk biaya pengobatan dan perbaikan
secara tiba-tiba.
 Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Keynes mempunyai ide yang bertujuan agar seseorang memegang uang untuk spekulasi ini,
sesuai dengan fungsi uang sebagai alat penyimpanan nilai dan kekayaan atau sebagai aset.
Motif spekulasi pada suatu sistem ekonomi modern di mana lembaga keuangan sudah
mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk menggunakan
uang untuk kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat berharga,
seperti obligasi pemerintah, saham, dan instrumen lainnya.

4.PERBEDAAN ANTARA TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK DENGAN PERMINTAAN


UANG FRIEDMAN
 Teori Klasik

Teori ini sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan penawaran akan uang, beserta
interaksi antara keduanya. Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran uang
atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan dua variable
dijabarkan lewat konsepsi teori mereka mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan
jumlah uang beredar atau penawaran uang berinteraksi dengan permintaan akan uang dan
selanjutnya menentukan nilai uang.

 Milton Friedman (Monetaris)


Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan. Ia disebut-sebut sebagai
orang kedua yang paling berpengaruh sepanjang sejarah ekonomi setelah Adam Smith. Yang
lain mengatakan, setelah John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang sanggup mengubah
cara berpikir dan bagaimana menggunakan perangkat ilmu ekonomi selain Friedman.
Puncaknya, pada 1976, ia dianugerahi hadiah nobel ekonomi dari pemerintah Swedia. Dalam
pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel mengatakan, Friedman
adalah “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling berpengaruh pada abad
ini. Milton mungkin adalah ekonom yang diketahui hidup dengan makmur.”

Dua tema pokok dalam karya Friedman adalah pentingnya arti uang dan kebebasan.
Tiga aspek pemikiran Friedman adalah:
 Study tentang fungsi konsumsi
 Argumennya tentang kesulitan dan permasalahan dalam penerapan kebijakan stabilitas
 Konstribusinya pada teori dan sejarah moneter
Teori konsumsi sederhana, yang dikemukakan Keynes, menyatakan bahwa pengeluaran
konsumsi terutama dipengaruhi oleh penghasilan saat sekarang. Sedangkan menurut
Friedman, yang dikemukakan dikenal dengan hipotesa pendapatan permanen, berpendapat
bahwa konsumsi menyesuaikan pengeluaran mereka dengan ekspektasinya tentang
pendapatan selama periode yang lebih lama.

5.DITERMINASI FAKTOR ANGKA PELIPAT GANDA UANG


B = C + R ................................................................................(6)
Atas dasar cadangan bank (R) yang ada pada bank tersebut, bank menciptakan uang giral
berupa saldo-saldo rekening koran (giro) yang dimiliki oleh masyarakat umum yang disimpan
pada bank. Seluruh saldo kita sebut DD.
Jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) adalah seluruh uang kartal (uang Inti yang
dipegang masyarakat) plus seluruh saldo rekening koran (giro) pada bank (uang giral).
M1 = C + DD ............................................................................(7)
Apabila persamaan (7) dibagi dengan persamaan (6), dan dapat didefenisikan C = C/M1 dan r =
R/DD, dan selanjutnya dilakukan perpindahan B kesebelah kanan persamaan maka akan
diperoleh :
M1 = ......................................................................(8)
Persamaan (8) menunjukkan bagaimana uang inti dilipatkan menjadi uang beredar (M1).
Sedangkan adalah koefisien pelipat uang atau Money Multiplier. Nilai koefisien ini biasanya
lebih besar dari 1, karena bank (c) maupun (r) adalah lebih kecil dari 1.

Anda mungkin juga menyukai