Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Luh Putu Sri Wahyuni

NIM : 043085613
Tugas 1 Ekonomi Moneter

1. Bagaimanakah proses penciptaan uang beredar? Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal
pencetakan uang beredar. Pandangan pertama, berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya
ditentukan oleh Otoritas Moneter atau Bank Sentral. Sedang pandangan kedua berpendapat
bahwa selain Otoritas Moneter, lembaga lain seperti bank umum dan perilaku masyarakat ikut
menentukan besarnya jumlah uang beredar. Menurut pandangan pertama, jumlah uang
beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh Otoritas Moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang
beredar bersifat otonom, yang tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia,
jumlah uang beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang primer. Walaupun
besarnya jumlah uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga (i) pasar uang, akan tetapi
jumlah uang primer tersebut dipengaruhi oleh kebijakan Otoritas Moneter dalam menentukan
instrumeninstrumen ”Bank Indonesia Rate/BI Rate” yang akan menjadi sinyal suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan besarnya Giro Wajib Minimum (minimum reserve
requirement; GWM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Karena besarnya jumlah uang
beredar ditentukan secara otonom oleh Otoritas Moneter, maka bentuk kurva penawaran uang
(Ms) adalah vertikal, Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan
oleh Otoritas Moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian, yang
mempengaruhi jumlah uang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang bersifat
otonom yang dilakukan Otoritas Moneter, juga dipengaruhi oleh kebijakan bank umum dalam
menentukan tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah uang beredar yang dipengaruhi
oleh bank umum tersebut ditunjukkan oleh jumlah uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang giral
maupun uang kuasi ini dipengaruhi oleh tingkat bunga. Perilaku tingkat bunga pasar ini juga
dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam menyimpan atau meminjam uang di pasar uang.
Oleh karena itu, jumlah uang beredar menurut pandangan kedua ini kurva penawaran
berbentuk miring dari kiri bawah ke kanan atas atau mempunyai kemiringan positif.
2. Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yang saat ini beroperasi di Indonesia adalah
a. Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat. Sedangkan perusahaan pembiayaan (finance company)
adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan yang termasuk
dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Bidang usaha lembaga pembiayaan pada
awalnya, sebagaimana diatur dalam Keppres No. 61 Tahun 1988 adalah sebagai berikut:
 sewa guna usaha (leasing);
 modal ventura (venture capital);
 anjak piutang (factoring);
 pembiayaan konsumen (consumer finance);
 kartu kredit (credit card);
 perdagangan surat berharga (securities company).
b. Perusahaan Asuransi
Usaha perasuransian di Indonesia diatur dengan Undang-undang No.2 tahun 1992. Dalam
undang-undang tersebut disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
c. Dana Pensiun
Dana pensiun (pension funds) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam Undang-undang
Nomor. 11 Tahun 1992. Penyelenggaraan suatu program pension oleh pemberi kerja
bersifat sukarela, artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau tidak
membentuk. Jenis dana pensiun terdiri atas dana pensiun pemberi kerja dan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan.
d. Reksa Dana
Menurut Undang-undang nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksa dana atau
investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi. Reksadana menurut ketentuan dapat didirikan dalam bentuk hukum
perseroan (corporate type) atau kontrak investasi kolektif (contractual type). Pada bentuk
reksadana perseroan, perusahaan penerbit reksadana menghimpun dana dengan menjual
saham, dan selanjutnya dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai
jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang.
e. Perusahaan Modal Ventura
Perusahaan modal ventura pada awalnya merupakan bagian dari belang usaha lembaga
pembiayaan sebagaimana diatur dalam Kepres Nomor 61 Tahun 1988 dan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251 Tahun 1988. Namun mengingat usaha modal ventura
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan usaha lembaga pembiayaan lainnya,
maka sejak tahun 1993, kegiatan usaha modal ventura dilakukan secara terpisa dari bidang
usaha pembiayaan. Bersamaan dengan itu untuk memasyarakatkan modal ventura maka di
setiap ibu kota propinsi didirikan perusahaan modal ventura daerah.
f. Perusahaan Penjamin
Perusahaan penjamin merupakan kegiatan usaha yang relatif baru dalam lingkup lembaga
keuangan bukan bank.
Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah:
 terjamin adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan
 penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari
perusahaan penjaminan, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban
perikatannya
 perusahaan penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjaminan
g. Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara gadai
yang telah dikenal sejak pemerintahan Hindia Belanda. Dasar hukum pegadaian telah
beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan peraturan pemerintah Nomor 10
Tahun 1990 yang sebelumnya berupa perusahaan jawatan. Tugas pokok Perum pegadaian
ini adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi uang
pinjaman berdasarkan hukum gadai. Tugas tersebut untuk membantu masyarakat agar tidak
terjerat dalam praktik lintah darat, ijon, pelepas uang lainnya (money lender). Perum
pegadaian merupakan lembaga satu-satunya di Indonesia yang diberikan izin memberikan
pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai.

3. Di dalam teori Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu :
a. Transaction Motive (motif transaksi)
Menurut Keynes, motif transaksi adalah dorongan orang memegang uang untuk kebutuhan
transaksi atau pembayaran, baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ataupun
rumah tangga perusahaan.
b. Precautionary motive (motif berjaga-jaga)
Keynes menganalisis teori permintaan uang klasik lebih jauh dari sekadar untuk transaksi.
Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga memberikan rasa aman menghadapi
rekening yang tidak terduga (unexpected bill), seperti untuk biaya pengobatan dan
perbaikan secara tiba-tiba. Menurut Keynes, masyarakat memerlukan uang kas untuk
transaksi dan berjaga-jaga, karena beberapa alasan, di antaranya:
 Transaksi pengeluaran sering kali terjadi lebih dahulu daripada penerimaan atau
pendapatannya.
 Pengeluaran sering kali tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
 Penerimaan yang diharapkan tidak jadi diterima.
 Pengeluaran yang terjadi sangat penting dan menguntungkan untuk dilakukan lebih
dahulu.
c. Speculative motive (motif spekulasi)
teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah: pada waktu tingkat bunga tinggi jumlah
uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit, sedangkan pada waktu tingkat
bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi besar. Berarti
tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi mempunyai hubungan terbalik

4. Perbedaannya antara teori permintaan uang Klasik dengan teori permintaan uang Friedman
terletak pada:
a. Pada persamaan Klasik yang dimaksud Y adalah current income, sementara menurut
Friedman Y adalah permanent income, yakni pendapatan rata-rata yang diharapkan
masyarakat selama periode tertentu
b. Menurut teori Klasik, yang dimaksud M adalah M,, sementara menurut Friedman adalah M₂,
dimana M₂ = M, + time deposit
c. Dalam teori Klasik, nilai V adalah konstan, namun dalam persamaan Friedman nilai V
berfluktuasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya inflasi, tingkat harga
umum, penghasilan dari saham dan penghasilan dari obligasi, dan sebagainya

5. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ?


a. Currency Ratio (c)
tinggi atau rendahnya currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku masyarakat
dalam menentukan pilihan diantara memegang uang kartal maupun uang giral. Dalam hal
ini, terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat
tersebut, diantaranya adalah biaya pemegang, kenyamanna dan keamanan dalam
mempergunakan uang kartal maupun uang giral.
b. Time and saving deposit ratio (t)
besar kecilnya nilai time deposit ratio pada umumnya dipengaruhi oleh perilaku masyarakat
dalam memilih antara memegang uamh giral atau uang kuasi.
c. Reserve Ratio (r)
jumlah uang tunai yang digunakan sebagai cadangan keseluruhannya sangatlah sulit untuk
dihitung.penyebabnya adalah karena jumlah cadangan uang tersebut terdiri atas 2
komponen yaitu komponen dengan jumlah uang tetap dan komponen lainnya yang berupa
kelebihan dari uang tetap.

Anda mungkin juga menyukai