Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1 EKONOMI MONETER

Pertanyaan :

1. Sebutkan empat fungsi uang ? (10)

2. Jelaskan proses penciptaan uang beredar ? (10)

3. Sebutkan fungsi Bank Umum ? (10)

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank ? (15)

5. Sebutkan dan jelaskan tiga motif teori permintaan uang menurut Keynes ? (15)

6. Jelaskan perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang
Friedman ? (10)

7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang ? (15)

8. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ? (15)

Jawaban :

1. Uang memiliki 4 fungsi :

a) Uang sebagai alat tukar-menukar (medium of exchange).


b) Uang sebagai satuan nilai (measure of value).
c) Uang sebagai standar atau ukuran pembayaran yang tertunda (standar for deferred
payment).
d) Uang sebagai alat penyimpanan nilai dan kekayaan (store of value dan store of wealth).

2. Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal percetakan uang beredar. Pandangan pertama,
berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter atau bank sentral.
Sedangkan pandangan kedua berpendapat bahwa selain otoritas moneter, lembaga lain seperti bank
umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan besarnya jumlah uang beredar.

Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh otoritas
moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang bersifat otonom, dalam arti bahwa jumlah uang beredar
tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang.

Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan oleh otoritas moneter
melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian, yang mempengaruhi jumlah
uang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang bersifat otonom yang dilakukan
otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum dalam menentukan tingkat bunga pasar uang.

3.Fungsi-fungsi bank umum yaitu:

a) Penciptaan uang
b) Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
c) Penghimpunan dana simpanan masyarakat
d) Mendukung kelancaran transaksi internasional
e) Penyimpanan barang-barang berharga
f) Pemberian jasa-jasa lainnya.
4. Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu :

1. Lembaga pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat. Sedangkan perusahaan pembiayaan (financed company) adalah badan usaha
yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha
lembaga pembiayaan.

2. Perusahaan asuransi

Usaha peransuransian di Indonesia diatur dengan undang-undang No. 2 Tahun 1992.


Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
bertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pengganti kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.

3. Dana pensiun

Dana pensiun (pension funds) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam undang-undang
Nomor. 11 Tahun 1992. Penyelenggaraan suatu program pensiun oleh pemberi kerja bersifat
sukarela, artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk.

4. Reksa Dana

Menurut undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal reksa Dana atau
investmen fund atau mutual fund adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestaskian dalam protofolio efek oleh
manajer investasi. Dari definisi tersebut terdapat tiga unsur penting dalam reksanada yaitu
adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, investasi dalam bentuk protofolio
efek dan Manager investasi sebagai pengelola dana. Dalam hal ini manajer investasi adalah
pihak yang dipercayakan mengelola dana.

5. Perusahaan modal ventura

Perusahaan modal ventura pada awalnya merupakan bagian dari bidang usaha lembaga
pembiayaan sebagaimana diatur dalam Kepres Nomor. 61 tahun 1988 dan keputusan
menteri keuangan nomor 1251 tahun 1988. Namun mengingat usaha modal ventura
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan usaha lembaga pembiayaan lainnya,
maka sejak tahun 1993, kegiatan usaha modal ventura dilakukan secara terpisah dari bidang
usaha pembiayaan.

6. Perusahaan penjamin

Perusahaan penjamin merupakan kegiatan usaha yang relatif baru dalam lingkup lembaga
keuangan bukan bank. Perusahaan penjamin didirikan dengan keputusan menteri keuangan
nomor486/KMK. 017/1996 tanggal 30juli 1996. Fungsi perusahaan penjamin dalam proses
intermeidasi perbankan sampai saat ini dapat dikatakan masih sangat terbatas dan relatif
belum signifikan. Bidang usaha perusahaan penjaminan adalah melakukan kegiatan dalam
bentuk pemberian jasa penjaminan untuk menanggung pembayaran kewajiban keuangan
terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya kepada penerima
jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anak piutang, pembiayaan
konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta pembelian barang secara angsuran.

7. Pegadaian

Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikut cara gadai
yang telah dikenal sejak pemerintah Hindia Belanda. Dasar hukum pegadaian telah beberapa
kali mengalami perubahan terakhir dengan peraturan pemerintah Nomro 10 tahun 1990
yang sebelumnya menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi uang
pinjaman tidak terjerat dalam praktik lintah darat, ijin, pelepas uang lainnya (money lender).

5. Teori permintaan uang keynes

A. Permintaan uang untuk transaksi

Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang uang kas untuk
transaksi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan Lir. Dalam hal ini
keynes mengikuti jejak klasik bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan,
namun perbedaannya terletak pada penekanan motif untuk spekulasi. Secara matematis,
permintaan uang untuk tujuan transaksi (Ms) dirumuskan sebagai berikut.

Mdt=KY

Dimana Y merupakan tingkat pendapatan yang berhubungan positif dengan permintaan


uang untuk transaksi (Nopirin, 1998).

B. Permintaan uang untuk jaga-jaga


Keynes menganalisis toeri permintaan uang klasik lebih jauh dari sekedar untuk transaksi.
Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaya-jaga terhadap kebutuhan yang tak terduga
(unexpected need). Tersedianya uang di tangan untuk jaga-jaga memberikan rasa aman
menghadapi rekening yang tidak terduga (unexpected Bill) misalnya untuk biaya pengobatan
dan perbaikan secara tiba-tiba (Mishkin, 2007).
C. Permintaan uang untuk spekulasi
Sejauh ini telah dibicarakan dua motif permintaan uang keynes dan nampaknya tidak jauh
berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh ekonom klasik yang mengatakan bahwa tingkat
pendapatan merupakan faktor yang dominan bagi masyarakat ungu k memegang uang.
Kontribusi penting keynas dalam ekonomi moneter adalah konsepnya mengenai permintaan
uang untuk tujuan spekulasi. Keynes berpendapat bahwa orang berminat memegang uang
“to satify the object of securing profit from knowing better than the market what the future
will baring froth”. Dengan demikian tujuan permintaan uang ini terutama u tu mendapatkan
keuntungan.
6. Perbedaannya antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang Friedman
terletak pada:

a. Pada persamaan klasik yang dimaksud Y adalah current income, sementara menurut
Friedman Y adalah permanen income, yakni pendapatan rata-rata yang diharapkan
masyarakat selama periode tertentu.
b. Menurut toeri klasik, yang dimaksud M adalah M1, sementara menurut Friedman adalah
M2, dimana M2=M1+ time deposit.
c. Dalam teori klasik, nilai V adalah konstan, namun dalam persamaan Friedman nilai V
berfluktuasivkarena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya inflasi, tingkat harga
umum, penghasilan dari saham dan penghasilan dari obligasi, dan sebagainya.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang

1. Tingkat bunga
Tingkat bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang
pada gilirannya menyebabkan dunia usaha menjadi lesu. Ketika suku bunga menurun, maka
masyarakat akan cenderung mengambil uangnya di bank untuk diinvestaskian kepada sektor
riil yang lebih menghasilkan.
2. Tingkat inflasi
Tingkat inflasi yang meningkat mengakibatkan jumlah uang yang di butuhkan dalam kegiatan
transaksi perekonomian juga meningkat, sehingga nantinya jumlah uang yang beredar pula
meningkat
3. Pendapatan Nasional
Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang
yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha
(melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).
4. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar,
sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik
dan nilai rupiah pun akan meningkat.

8. Determinasi Angka Pelipat Uang

Ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang sebagai:

1) Currency ratio (C)


Tinggi atau rendahnya Currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku masyarakat
dalam menentukan pilihan diantara memegang uang karya maupun uang giral. Dalam hal ini,
terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat tersebut,
diantaranya adalah biaya pemegangan, kenyamanan, dan keamanan dalam mempergunakan
uang kartal ataupun uang giral.

a. Biaya penggunaan uang kartal


Saat untuk memutuskan untuk menggunakan uang kartal ataupun uang giral,
masyarakat pastinya akan memperhitungkan biaya-biaya yang muncul dari
penggunaan uang tersebut, diantaranya adalah biaya transportasi menuju ke bank
serta biaya pemeliharaan rekening giro yang dikenakan oleh bank.

b. Kenyamanan dan keamanan


Akan tetapi, kondisi diatas bukanlwh kasus dalam perekonomian yang maju, dimana
masyarakatnya selalu mempertimbangkan faktor lain yang dianggap lebih relevan
diantaranya kelebihan uang giral jika dibandingkan dengan uang kartal.

2) Time and saving deposit ratio (t)


Besar kecilnyanilai time deposit ratio pada umumnya dipengaruhi oleh perilaku masyarakat
dalam memilih antara memegang uang giral ataupun uang kuasi. Terkait dengan hal
tersebut, ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut diantaranya
adalah biaya relatif (opportunity Cost), pendapatan masyarakat serta inovasi atau kemajuan
layanan dari sektor perbankan.

a. Biaya relatif (opportunity Cost)


Dalam menjelaskan faktor ini, pertama-taman, kita harus mengasumsikan bahwa
adanya bunga atau jasa giro walaupun nilainya itu sangatlah rendah. Dengan
demikian, rasio uang kuasi atau uang giral akan berubah secara berlawanan arah
dibandingkan dengan biaya untuk menahan uang kuasi relatif atas biaya menahan
uang giral.

b. Pendapatan masyarakat
Sama seperti dengan rasio uang kartal atau uang giral, perubahan terhadap
pendapatan pada umumnya dapat mendorong perubahan rasio uang kuasi terhadap
uang giral, selama kedua uang tersebut diatas mendapatkan respons ( elastisitas)
terhadap tingkat pendapatan yang berbeda.

c. Kemajuan layanan sektor perbankan


Dalam keadaan perekonomian yang belum maju serta belum adanya layanan
perbankan secara otomatis melalui layanan elektronik, untuk bisa mempergunakan
uang kuasi dalam kegiatan bertransaksi setiap orang harus melakukan pengorbanan
waktu, biaya, dan ketidaknyamanan.

3) Reserve ratio (r)


Dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan, jumlah uang tunai yang digunakan
sebagai cadangan keseluruhannya sangatlah sulit untuk dihitung. Penyebabnya adalah
karena jumlah cadangan uang tersebut terdiri atas 2 komponen, yakni komponen dengan
jumlah uang tetap dan komponen lain yang berupa kelebihan dari uang tetap. Komponen
yang dapat diperhitungkan jumlahnya biasa dikenal sebagai cadangan resmi. Selain itu
komponen kedua yang berupa kelebihan cadangan.

a. Ketentuan otoritas moneter


Berubahnya legal Reserve ratio dapat terjadi manakala bank sentral atau otoritas
moneter menghendaki dalam rangka pengaturan uang beredar. Berbeda dengan
Currency ratio dan time and deposit ratio yang perubahannya terjadi dalam jangka
panjang akibat dari Berubahnya struktur dan perkembangan ekonomi secara umum
dan tingkat pendapatan masyarakat pada khususnya, legal Reserve ratio ini dapat
diubah oleh bank sentral sewaktu-waktu baik dari segi rasio ataupun komponen ya.

b. Likuiditas bank
Berubahnya excess Reserve ratio sangatlah dipengaruhi oleh pengelolaan likuiditas /
kekayaan yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh bank. Contohnya, perbankan
yang dana pihak ketiganya mayoritasnya berbentuk giro pastinya akan menjaga
likuiditas yang lebih besar dari perbankan yang mayoritas dana pihak ketiganya
berasal dari deposito.

Anda mungkin juga menyukai