Anda di halaman 1dari 23

Nama Kelompok :

1. Manarul Fawaid (231)


2. Arief Rachman Prabaswara (218)
3. Rintan Putri Hibell (196)
4. Frida Dwi Hartono (221)
5. Santia Tri Asmara (216)
6. Nurul Yuliyanti (219)
7. Hoirul Anwar (236)

BAB 17

Uang dan Lembaga Keuangan


Uang

Dari sudut pandang ekonom, uang (money) merupakan slot asset-asset


yang digunakan untuk transaksi. Uang adalah suatu yang diterima/dipercaya
masyarakat sebagai pembayaran dan transaksi.
Bentuk-bentuk lain dari uang :
1. Uang fiat ( Fiat money atau token money )
2. Uang Komoditas ( Commodity money )
3. Uang hampir Likuid Sempurna ( Near Money )
Uang Fiat ( Fiat Money atau
Token Money )
Uang Fiat ( Fiat Money atau Token Money ) Adalah komoditas yang
diterima sebagai uang, namun nilai nominalnya jauh besar dari nilai komoditas itu
sendiri ( Nilai intrinsiknya atau intrinsic value-nya ).
Contoh : Uang kertas Rp.100.000,00 yang anda terima. Nominalnya uang kertas
tersebut jauh lebih tinggi dari nilai kertasnya.
Uang Komoditas

Uang komoditas ( Commodity Money ) adalah uang yang nilainya sebesar


komoditas itu sendiri.
Contoh : Pada masa lalu nilai sekeping uang perunggu adalah lebih kecil dari nilai
satu keping uang perak, tetapi uang perak nilainya lebih kecil dari satu keeping
uang emas.
Uang Hampir Likuid Sempurna
( Near Money )
Jenis uang tersebut berfungsi sebagai alat transaksi yang harus dicairkan/
ditukarkan terlebih dahulu
Contoh : Cek ( demand deposit )
Fungsi Uang

1. Satuan Hitung ( Unit Of Account )


2. Alat Transaksi ( Medium Of Exchange )
3. Penyimpan nilai ( Store Of Value )
4. Standart Pembayaran di Masa Mendatang ( Standard Of Defered Payment )
Permintaan Uang

1. Teori Klasik
2. Teori Keynesian
Teori Klasik

Menurut pandangan ekonom klasik, Fungsi uang hanyalah sebagai alat


tukar.
(M/P) ͩ = k.Y
Keterangan :
(M/P) ͩ = Permintaan uang riil
M = Nilai nominal uang
Y = Pendapatan atau output
k = Proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output
Teori Klasik ( Irving Fisher )

Pendapatan tersebut dinyatakan dalam persamaan kuantitas uang Klasik


( Classical Quantity Of Money ) :
MxV=PxT
Keterangan :
M = Jumlah Uang beredar
V = Velositas Uang
P = Tingkat harga umum
T = Jumlah unit transaksi
Contoh Teori Klasik
Teori Keynesian

Menurut teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang , yaitu
untuk transaksi ( transaction motive ), Berjaga-jaga ( Precautionary motive ) dan
memperoleh keuntungan ( Speculation motive ).
Motivasi Transaksi
( Transaction Motive )
Permintaan uang untuk transaksi transaksi dalam teori Keynes adalah
sama dalam permintaan uang dalam teori klasik. Permintaan uang untuk transaksi
berhubungan positif dengan pendapatan; Bila pendapatan meningkat, maka
kebutuhan uang untuk transaksi meningkat.
Motivasi Berjaga-jaga
( Precautionary Motive )
hal lain yang juga memotivasi orang untuk memegang uang adalah
persiapan untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan dan atau tak terduga.
Misalnya : Kecelakaan, sakit, atau yang lainnya.
Mt = f(Y)
Keterangan :
Mt = Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
Y = Pendapatan
Δ𝑀𝑡
≥0
Δ𝑌
Motivasi Spekulasi
( Mendapatkan Keuntungan )
konsekuensi dari fungsinya sebagai penyimpanan nilai ( Store Of Value ) uang dapat digunakan sebagai alat
untuk mendapatkan keuntungan.
Msp = f(r)
Keterangan :
Msp = Permintaan uang untuk spekulasi
r = tingkat bunga
Δ𝑀𝑠𝑝
≤0
Δ𝑟
Sehingga Total Permintaan Uang :
Mᶛ = Mt + Msp
= f( Y,r)
Dimana :
Mᶛ = Total permintaan uang
Δ𝑀𝑡 Δ𝑀𝑠𝑝
≥0; ≤0
Δ𝑌 Δ𝑟
Jumlah Uang beredar

yang dimakasud dengan jumlah uang yang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada
di tangan masyarakat.
Contohnya : Uang kartal dan Uang giral.
M₁ = C + D
Dimana :
M₁ = Jumlah uang beredar dlaam artian sempit
C = uang kastral ( Currency ) = uang kertas + uang logam
D = uang giral atau cek ( demand deposit )
M₂ = M₁ + TD
Dimana :
M₂ = Jumlah uang beredar dalam arti sempit
TD = Deposito berjangka ( Time Deposit )
Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya meng- kimpun dan
menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya merupakan
aset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai perantara pihak-pihak yang
membutuhkan uang modal (pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).
A. Lembaga Keuangan Perbankan
(Banking Financial Institution)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7/1992 (sebagaimana diubah


dengan UU No. 10/1998) tentang Perbankan, bank didefinisikan sebagai badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya.
1). Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Kegiatan usaha bank umum
antara lain adalah:
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
b) Memberikan kredit
c) Menerbitkan surat pengakuan utang
d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya; dan
e) Kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
Kegiatan usaha yang tidak boleh dilakukan oleh bank umum adalah:
a) Melakukan penyertaan modal,
b) Melakukan usaha perasuransian, dan
c) Melakukan usaha lain seperti yang diatur undang-undang.
2). Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

adalah bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.
Kegiatan-kegiatan usaha yang diperbolehkan dilakukan oleh BPR menurut undang-undang pembayaran
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
b) memberikan kredit
c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil; dan
d) menempatkan dananya dalam bentuk SBI, deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Kegiatan usaha yang tidak diperkenankan dilakukan oleh BPR di antaranya adalah:
a) menerima simpanan dalam bentuk giro;
b) melakukan penyertaan modal;
c) melakukan usaha perasuransian; dan
d) melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha tersebut di atas.
B. Sentral (Central Bank)

Fungsi utama paling mendasar dari sebuah bank sentral suatu negara adalah
mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian (to manage nations money
supply). Secara umum ada beberapa fungsi utama bank sentral dalam dunia nyata:
1. Agen fiskal pemerintah (Fiscal agent of government)
2. Banknya bank (Banker of bank)
3. Menentukan kebijakan moneter (Monetary policy maker)
4. Pengawasan, evaluasi, dan pembinaan perbankan (Supervision examination, and
regulation of members bank)
5. Penanganan transaksi giro (The clearing and collection of checks)
6. Riset-riset ekonomi (Economic research)
C. Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral negara Republik Indonesia. Didirikan pada
tahun 1953 dengan mengubah status De Javasche Bank N.V. (yang dinasionalisasi di tahun 1951)
menjadi bank sentral Indonesia. Dalam UU No. 23/1999, aspek penting yang dikedepankan adalah
independensi bank sentral, dalam arti bank sentral harus bebas dari campur tangan pemerintah.
Wujud independensi itu terlihat dalam dua hal, yaitu:
1. Aspek kepemimpinan dan kewenangan Bank Indonesia
Berdasarkan UU No. 23/1999 (Pasal 41), Gubernur dan Deputi Senior Gubernur Bank
Indonesia diusulkan dan diangkat oleh Presiden atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dengan ketentuan ini Presiden tidak lagi mempunyai kemampuan intervensi terhadap
kepeminpinan dan kewenangan BI.
2. Hubungan keuangan dengan pemerintah
Berdasarkan UU No. 23/1999, Bank Indonesia tidak dizinkan lagi memberikan pinjaman
kepada pemerintah demi menjaga independensinya Pasal 56).
D. Lembaga Keuangan Bukan Perbankan
(Non Banking Financial Institution)

Sebagai lembaga keuangan yang tidak diizinkan menghimpun dana dalam


bentuk tabungan, maka kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan LKBB adalah
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk membiayai kegiatan
investasi dan atau konsumsi individu perusahaan. Beberapa LKBB yang terdapat dalam
suatu perekonomian, sebagai berikut :
1. Perusahaan asurasnsi
2. Lembaga dana pensiun
3. Perusahaan Investasi
4. Perusahaan pembiyaan
5. Pengadaian
Lembaga Keuangan Informal

Lembaga keuangan informal adalah lembaga yang menjalankan fungsi


lembaga keuangan namun tidak berlandaskan kekuatan hukum. Di Indonesia lembaga-
lembaga ini terutama beroperasi di pedesaan atau masyarakat kelompok bawah.
Bentuk-bentuk usaha lembaga keuangan informal yang ada diIndonesia antara lain riba
dan ijon:
• Usaha riba adalah usaha memberi pinjaman dengan mengenakan burnga yang
sangat tinggi, sehingga sering disebut sebagai lintah darat atau rentenir.
• Praktik ijon terjadi di kalangan petani, di mana pemodal memberikan dana kepada
petani, dengan syarat hasilnya nantinya harus dijual kepada pemodal.memberikan
dana kepada petani, dengan syarat hasilnya nantinya harus dijual kepada pemodal.

Anda mungkin juga menyukai