Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 1

UANG
PENGERTIAN UANG
Pengetian uang menurut ahli yang dikutip oleh
Prataman Rahardja:
1. Segala sesuatu yang diterima umum sebagai alat
pembayaran barang barang (Robertson)
2. Segala sesuatu yang di terima umum untuk membayar
utang
(R S Sayer)
3. Segala sesuatu yang diterima umum untuk dapat
digunakan
sebagai alat penukar (A. C. Pigou)
4. Kekayaan dengan mana pemiliknya dapat melunaskan
utangnya dalam jumlah yang tertentu pada waktu itu
(Albert Gailort Hart)
Kriteria uang, menurut Julius R.
Latumaerissa:
Kriteria uang, menurut Julius R Latumaerissa:
1. Acceptability (disukai oleh umum)
2. Stability of Value (Mempunyai nilai yang stabil)
3. Elasticity of Supply
4. Portability (mudah diangkut)
5. Durability (tidak mudah rusak)
6. Divisibility (mudah dibagi bagi)

Manfaat yang diperoleh dengan adanya


uang:
1. Mempermudah untuk memperoleh dan memilih
barang dan jasa yang diinginkan secara cepat
2. Mempermudah dalam, menentukan nilai
(harga) dari barang dan jasa
3. Memperlancar proses perdagangan secara
luas
4. Digunakan sebagai tempat menimbun
Kekayaan
Fungsi uang
Fungsi uang secara umum adalah sebagai berikut:
1. Alat tukar menukar, Sebagai alat untuk menjual dan
membeli barang maupun jasa.
2. Satuan hitung. Menunjukan nilai dari barang dan jasa
yang dijua dan dibeli.
3. Penimbun kekayaan, dengan menyimpan uang berarti
kita menyimpan atau menimbun kekayaan.
4. Standar pencicilan hutang, memudahkan penentuan
standar pencicilan hutang secara tepat dan cepat.
Jenis Uang
1. Berdasarkan bahan
a. Uang logam
b. Uang kertas
2. Berdasar nilai
a. Bernilai penuh, uang yang nilai intriksiknya sama
dengan nilai nominal.
b. Tidak bernilai penuh, uang yang nilai intrinsiknya
lebih kecil dari nilai nominal 3. Berdasarkan lembaga
a. Uang kartal, uang yang diterbitkan oleh bank
Sentral baik uang logam maupun uang
kertas
b. Uang giral, uang yang diterbitkan oleh bank
umum seperti cek, bilyet giro, Traveler
Cheque dan Credit Card
4. Berdasarkan kawasan
a. Uang lokal
b. Uang regional
c. Uang internasional
Inflasi
Gardner Ackley dalam Iswandono, inflasi
adalah suatu kenaikan harga yang terus
menerus dari barang barang dan jasa secara
umum (bukan satu macam barang saja dan
sesaat)
Ap Lerner mengatakan Inflasi adalah keadaan
dimana terjadi kelebihan permintaan terhadap
barang barang daam perekomonian secara
keseluruhan.G Cowt Hrey Berpendapat inflasi
adalah suatu keadaan dari nilai
uang turun terus menerus dan
harga naik terus
Hawtry berpendapat inflasi
adalah suatu keadaan karena
terlalu banyak uang beredar
Inflasi Sebagai Konsep Teori
Teori Kuantitas, pertama bahwa inflasi hanya bisa
terjadi kalau ada penambahan volume uang
beredar.
Teori Keynes : Inflasi terjadi karena
suatu masyarakat ingin hidup diluar
batas kemampuan ekonominya.

PERTEMUAN 2
RUANG LINGKUP
BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan
yang bergerak dibidang keuangan,
menghimpun dana, menyalurkan dana atau
kedua-duanya.
Peranan Lembaga Keuangan
Peranan lembaga keuangan dalam proses
intermediasi keungan dapat dibagi dalam empat
hal yaitu :
1. Pengalihan Aset (Assets Transmutation)
Lembaga Keuangan memiliki aset dalam bentuk
pinjaman kepada pihak lain dalam jangka waktu
tertentu, dana pembiayaan aset tersebut diperoleh
dari tabungan masyarakat
2. Likuiditas (Liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk
memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan
3. Realokasi Pendapatan (Income
Reallocation)
Lembaga Keuangan sebagai tempat realokasi
pendapatan untuk persiapan di masa yang akan
datang
4. Transaksi (Transaction)
Lembaga Keuangan menyediakan jasa untuk
mempermudah transaksi moneter

Pengertian Bank
Menurut UU RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
yang dimaksud dengan bank adalah “ badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

Sejarah Perbankan
Pada awalnya sistem barter dipakai sebagai instrumen
pembayaran barang atau jasa. Hanya saya terdapat
beberapa kendala sistem ini, seperti sulit menemukan orang
yang mau menukar barang atau jasa yang sesuai selera.
Kehadiaran sistem moneter (uang) dalam dunia
perdagangan juga merupakan cikal bakal lahirnya lembaga
keuangan. Sistem moneter yang menggunakan uang
sebagai alat pembayaran membutuhkan bank untuk
mencetak, mengatur dan mengawasi peredaran uang antar
negara.
Dalam perkembangan perbankan, sejarah mencatat asal mula
perbankan terjadi pada jaman kerajaan di daratan Eropa. Lalu
berkembang ke Asia Barat yang dibawa oleh para pedagang
Selanjutnya ke benua Asia, Afrika dan Amerika. Kegiatan
perbankan yang pertama kali adalah jasa penukaran uang
(money changer). Oleh karena itu bank dikenal sebagai meja
tempat penukaran uang.

Jenis –jenis Bank


1. Dilihat dari fungsinya.
Menurut UU Pokok Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
ditegaskan dalam UU RI No. 10 tahun 1998 jenis
perbankan
terdiri dari :
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat
2. Dilihat dari kepemilikan
a. Bank Milik Pemerintah
b. Bank Milik Swasta
c. Bank Milik Koperasi
d. Bank Milik Umum
e. Bank Milik Campuran
3. Dilihat dari segi status
A. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan
transaksi
keluar negeri atau berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan,
misalnya transfer keluar
negeri, inkaso keluar
negeri, Travellers cheque, pembukaan dan
pambayaran Letter of Credit dan transaksi lain.
B. Bank non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin
untuk melaksanakan transaksi sebagai bank
devisa
.4. Dilihat dari segi cara penentuan harga
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Sistem Lembaga Keuangan Selain Bank
Lembaga yang membina dan mengawasi operasional
lembaga keuangan bukan bank adalah Departemen
Keuangan.
a. Lembaga Pembiayaan yang terdiri atas:Sewa guna
usaha, Anjak piutang, Modal ventura, Pembiayaan
konsumen, dan Kartu kredit.
b. Usaha pengasuransian, yang terdiri dari: Kerugian, Jiwa,
Sosial, Reasuransi, Broker asuransi.
c. Dana Pensiun, terbagi atas: Pemberi kerja dan
Lembaga keuangan.
d. Pegadaian.
e. Pasar Modal yang terdiri dari: Bursa efek, Perusahaan
Efek, Reksa Dana, Lembaga Penyimpan dan
penyelasaian , Biro Administrasi Efek.
PERTEMUAN 3
Otoritas jasa keuangan dan
Lembaga Penjamin simpanan
Pengertian
Otoritas jasa keuangan (OJK) di bentuk pada
tahun 2011 melalui Undang Undang RI No 21
tahun 2011. Lembaga ini dibentuk untuk
mengawasi dan mengatur kegiatan kegiatan
dari lembaga keuangan baik bank dan non
bank. Sebelum tahun 2011, fungsi pengawasan
dan pengaturan lembaga keuangan merupakan
kewenangan dari Bank Indonesia (BI).
Secara umum, OJK
membagi lembaga lembaga tersebut dalam
golongan sebagai berikut :
1. Lembaga jasa Keuangan di sektor perbankan.
Lembaga ini adalah semua lembaga atau
perusahaan yang bergerak dibidang jasa
perbankan. Lembaga ini meliputi bank umum,
bank syariah, BPR dan BPR Syariah.
2. Lembaga jasa keuangan di sektor pasar modal.
Meliputi perusahaan publik, perusahaan efek, wali
amanant, pemeringkat efek, Bank Kustodian, dan
biro administrasi efek
3. Lembaga jasa keuangan di sektor perasuransian,
dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga
jasa keuangan lainnya.
2. Pengaturan dan pengawasan mengenai
kesehatan bank, meliputi:
a. Likuiditas, rentabilitas, kualitas asset, ratio
kecukupan modal minimum, batas maksimum
pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
pinjaman dan pencadangan bank
b. Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja
bank
c. Sistem informasi debitur
d. Pengujian kredit (credit testing) dan
e. Standar Akutansi bank3. Pengaturan dan pengawasan
mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi:
a. Manajemen Resiko
b. Tata kelola bank
c. Prinsip mengenai nasabah dan dari pencucian uang
d. Pencegahan pembiayaan terosismen dan
kejahatan perbankan
Adapun kewenangan OJK adalah menetapkan peraturan
pekasanaan Undang undang tentang OJK, meliputi :
1. Menetapkan peraturan perundang undangan di
sektor jasa keuangan
2. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK
3. Menetapkan Peraturan mengenai pengawasan
sektor jasa keuangan
4. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksaaan
tugasOJK
5. Menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan perintah tertulis terhadap lembaga jasa
keuangan dan pihak tertentu6. Menetapkan peraturan
mengenai tata cara
penetapan pengelolaan statute pada lembaga
jasa keuangan.
7. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur
serta mengelola, memelihara dan
mentatusahakan kekayaan dan kewajiban
8. Menetapkan peraturan mengenai tata cara
pengenaan sanki sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan disektor jasa
keuangan.
Pimpinan OJK
OJK dipimpin oleh dewan komisioner.
Dewan komisioner ini bersifat kolektif dan kolegial.
Hal ini berarti bahwa dewan komisioner
merupakan suatu kumpulan SDM professional
yang mempunyai tingkat jabatan sejajar atau
sejawat

Lembaga Penjamin Simpanan LPS


Berdiri dengan latar belakang krisis moneter tahun
1998, Indonesia mengalami krisis moneter akibat dari
krisis politik yang tidak terkontrol. Untuk mencegah
penarikan dana yang terus menerus, pemerintah
Indonesia segera mengeluarkan kebijakan untuk
memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank
termasuk kewajiban untuk
mengembalikan uang nasabah yang disimpai di bank
(Blanket Guarantee).
Dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya, LPS bersifat independent,
transparan dan akuntabel.
LPS mempunyai 2 fungsi utama yaitu : menjamin
simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif
dalam memelihara stabilitas sistem sesuai dengan
peran dan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai