Anda di halaman 1dari 51

MEDIA PEMBELAJARAN

IPS EKONOMI
untuk SMA/MA Kelas X

SMA/MA IPS EKONOMI


BAB 4

Uang, Lembaga Keuangan, Pasar Modal, dan OJK


Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan konsep sistem pembayaran dan
uang sebagai alat pembayaran;
• Menguraikan bank sebagai lembaga keuangan;
• Menguraikan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB);
• Menguraikan pasar modal di Indonesia; dan
• Menganalisis peran dan fungsi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).

SMA/MA IPS EKONOMI


Amatilah gambar berikut :

Gambar 1 hlm 150


Perhatikan gambar tersebut. Pada gambar terlihat seorang pembeli membayar menggunakan alat
pembayaran digital yang ada di smartphone-nya. Dalam hal ini, pembeli melakukan pembayaran
tanpa uang tunai (cashless payment). Coba perhatikan kegiatan tersebut. Apakah Anda, keluarga,
atau teman Anda pernah melakukan cashless payment? Menurut Anda, apakah merebaknya
cashless payment merupakan hal positif atau negatif bagi perekonomian Indonesia?
Diskusikanlah dengan teman Anda.
SMA/MA IPS EKONOMI
A. Uang
1. Pengertian Uang
Edward Shapiro mengatakan bahwa uang adalah suatu
benda yang umum diterima oleh masyarakat untuk
pembayaran pembelian barang, jasa, dan barang
berharga lainnya, serta untuk pembayaran utang.
Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa uang
adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran
untuk mendapatkan barang.

Maka dapat disimpulkan bahwa uang mempunyai ciri


dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat
tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
2. Sejarah Uang
• Alat Tukar;dan
Awalnya, manusia melakukan barter untuk Fungsi Asli • Alat satuan hitung
mendapatkan barang yang dibutuhkan dari orang (Pengukur Nilai).
lain. Seiring dengan perkembangan zaman,
komoditas, koin, dan akhirnya uang kertas fisik
menjadi alat pertukaran dan pembelian barang. Saat
ini telah terjadievolusi uang, yaitu dalam bentuk • Standar
nontunai. pembayaran
yang ditunda;
2. Fungsi Uang Fungsi • Alat penyimpan
Turunan kekayaan; dan
Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan alat • Alat
satuan hitung.fungsi turunan uang adalah sebagai pengalihnilai/
standar atau ukuran pembayaran yang ditunda, alat kekayaan.
penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
4. Jenis Uang
a. Pihak yang Mengeluarkan
Uang kartal adalah uang kertas dan logam
yang beredar di masyarakat. Uang ini
dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh
pemerintah.

Uang giral adalah alat pembayaran berupa


cek, bilyet giro, dan sejenisnya. Uang giral
dikeluarkan oleh bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
4. Jenis Uang

b. Bahan Uang c. Negara yang Mengeluarkan

Berdasarkan bahan yang digunakan, uang Berdasarkan negara yang mengeluarkan, uang
dibedakan atas uang logam dan uang dibedakan atas uang dalam negeri
kertas. Uang logam adalah uang yang (domestik/nasional) dan uang luar negeri.
bahannya terbuat dari logam berupa emas 1. Uang dalam negeri adalah uang yang
atau perak atau logam lainnya. Uang kertas dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan;
adalah uang yang bahannya terbuat dari dan
kertas serta penggunaannya diatur undang- 2. Uang luar negeri adalah uang yang beredar
undang. dalam suatu negara, tetapi yang
mengeluarkannya adalah negara lain.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
5. Syarat Uang

a. Mudah dibawa (portability);


b. Tahan lama (durability);
c. Dapat dipecah menjadi unit yang lebih
kecil (divisibility);
d. Nilainya stabil (stability);
e. Diterima secara umum (acceptability);
f. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat;
g. Tidak mudah dipalsukan;
h. Mudah disimpan; dan
i. Syarat psikologis, uang harus bisa
memuaskan keinginan orang yang
memilikinya.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
6. Alat Pembayaran Nontunai

a. Pengertian Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai merupakan metode


pembayaran atas barang dan jasa yang tidak
melibatkan pertukaran uang tunai. Alat
pembayaran nontunai sudah berkembang dan
semakin lazim digunakan masyarakat. Alat
pembayaran nontunai memerlukan penggunaan
satu atau lebih bank untuk menyelesaikan
transaksi.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
6. Alat Pembayaran Nontunai
b. Arus Proses Transaksi dan Aliran Pembayaran Nontunai

1) Credit transfer adalah perintah 2) Debit transfer adalah sistem transfer


penempatan dana dari pengirim ke dana di mana perintah debit transfer
penerima melalui jalur transfer dana dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang
dari bank pengirim ke bank memiliki dana.
penerima dan dimungkinkan melalui
bank lain sebagai intermediary.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
a. Pengertian Bank
Prof. Verryn Stuart mendefinisikan bank sebagai lembaga atau badan usaha yang
memiliki tugas memberikan bantuan kredit, baik dari dana yang berhasil
dikumpulkan dari orang lain ataupun dari modal yang dimiliki oleh bank sendiri, alat
transaksinya melalui uang giral, atau uang yang diciptakan sendiri oleh pihak bank .

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang


No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
b. Fungsi Bank

1) Penghimpun dana dari masyarakat


• Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat karena bank dipercaya oleh masyarakat
sebagai tempat yang aman untuk menyimpan dana.
2) Penyalur dana ke masyarakat.
• Menyalurkan dana merupakan kegiatan terpenting bank. Sebagian besar penyaluran dana kepada
masyarakat terdiri dalam bentuk kredit untuk bank konvensional dan dalam bentuk pembiayaan
untuk Bank Syariah. Melalui penyaluran dana, bank akan memperoleh pendapatan.

3) Pelayan masyarakat.
• Beberapa fungsi pelayanan jasa kepada nasabah, di antaranya jasa pengiriman uang (transfer),
pemindahbukuan, penagihan surat-surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, safe deposit box,
dan garansi bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan
a) Bank sentral b) Bank umum

Bank sentral adalah sebuah badan keuangan, yang Bank umum adalah bank yang melaksanakan
pada umumnya dimiliki pemerintah, dan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
bertanggung jawab untuk mengatur kestabilan berdasarkan prinsip Syariah yang dalam
badan-badan keuangan, serta menjamin agar kegiatannya memberikan
kegiatan badan-badan keuangan tersebut dapat jasa lalu lintas pembayaran.
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi
dan stabil. Menurut Samuelson (2020), bank sentral
memiliki sejumlah tujuan dalam menjalankan
kebijakan moneter sesuai dengan tujuan ekonomi
makro.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan
c) Bank Syariah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah,
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah.
Ada dua jenis Bank Syariah, yaitu sebagai berikut.

(a) Bank Umum Syariah, yaitu Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
(b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, yaitu Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
c) Bank Syariah
(2) Hal-hal yang dilarang Bank Umum Syariah : 3) Hal-hal yang dilarang untuk Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah:
(a) Melakukan kegiatan usaha yang
bertentangan dengan Prinsip Syariah; (a) Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan
(b) Melakukan kegiatan jual-beli saham secara dengan Prinsip Syaria;
langsung di pasar modal; (b) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta
(c) Melakukan penyertaan modal; dan dalam lalu lintas pembayaran;
(d) Melakukan kegiatan usaha perasuransian. (c) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
(d) Melakukan kegiatan usaha perasuransian;
(e) Melakukan penyertaan modal;dan
(f) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 21
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
SMA/MA IPS EKONOMI
B. Lembaga Keuangan
1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan

d) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya dan memberikan pinjaman kepada
masyarakat.BPR dilarang menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran,
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, penyertaan modal, usaha perasuransian, dan usaha
lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 UndangUndang Perbankan No. 10
Tahun 1998.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
1) Pengertian Asuransi
Berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) disebutkan asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian kepadanya
karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.

Pengertian pihak tertanggung adalah pihak yang mengasuransikan atau memercayakan miliknya
atas suatu risiko yang mungkin terjadi. Adapun pihak penanggung atau penjamin (perusahaan
asuransi) adalah pihak penerima pertanggungan yang memberikan jaminan sepenuhnya kepada
pihak tertanggung apabila terjadi musibah yang menimpa dirinya atau barang miliknya sesuai
dengan persetujuan yang disepakati.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
2) Fungsi Asuransi
a) Fungsi utama adalah mengalihkan atau membagi risiko dan pengumpulan
dana. Melalui asuransi, seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan atau
membagi risiko yang kemungkinan terjadi atas hidup dan harta benda
karena sesuatu yang tidak pasti, kepada perusahaan asuransi.

b) Fungsi sekunder asuransi antara lain mendorong pertumbuhan usaha,


adanya keamanan sehingga tertanggung dapat berkonsentrasi pada
usahanya, pencegahan kerugian melalui identifikasi berbagai risiko
potensial, pengendalian kerugian, dan manfaat sosial yaitu mempercepat
pemulihan perekonomian.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
3) Peran Asuransi

Mendorong
Memberikan Menghasilkan
pertumbuhan
keamanan sumber dana
ekonomi

4) Jenis Asuransi
a) Dari segi sifatnya,
Asuransi sosial atau
asuransi wajib
Segi Sifatnya
Asuransi sukarela

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
4) Jenis Asuransi
b) Dari segi objek dan bidang usahanya
Segi Objek & Bidang Usaha
Asuransi orang

Asuransi umum atau asuransi kerugian

Perusahaan re-asuransi umum

Perusahaan asuransi sosial

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
1) Pengertian
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana
Pensiun, disebutkan dana pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun. Lembaga yang
mengurus pertanggungan pensiun disebut
Lembaga Dana Pensiun. Lembaga Dana Pensiun
adalah lembaga atau badan yang khusus mengurus
dana pensiun dengan sumber dana dari yayasan
atau perusahaan sebagai jaminan hari tua bagi
anggota yayasan atau perusahaan bersangkutan.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
1) Fungsi
Fungsi dana pensiun yang utama adalah menyediakan dana atau uang pertanggungan apabila
peserta meninggal dunia atau mengalami kecelakaan (cacat) sebelum mencapai usia pensiun. Dana
pensiun dihimpun dari para peserta dalam bentuk tabungan bagi keperluan peserta di hari tua, yang
akan dibayarkan setelah peserta mencapai usia pension.
2) Peran
Peran Dana
Pensiun

Sarana Penambah
Penyediaan biaya
peningkatan motivasi dan
hidup di hari tua
ekonomi ketenangan kerja

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
3) Jenis
Berdasarkan Pasal 2 UU No. 11 Tahun 1992 Tentang
Dana Pensiun, jenis dana pensiun adalah dana pensiun
pemberi kerja dan dana pensiun lembaga keuangan.

a) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) merupakan


lembaga dana pensiun yang dibentuk oleh orang
atau badan yang mempekerjakan karyawan.
b) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
merupakan dana pensiun yang dibentuk oleh bank
atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti
bagi masyarakat umum.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

c. Lembaga Pembiayaan
1) Pengertian

Pengertian lembaga pembiayaan


tercantum dalam Peraturan Presiden
(Perpres) No. 9 Tahun 2009 Tentang
Lembaga Pembiayaan. Disebutkan
lembaga pembiayaan adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
2) Unsur
a) Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang
termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
b) Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan cara membiayai pihak-pihak
atau sektor usaha yang dibutuhkan.
c) Penyediaan dana, yaitu perbuatan penyediaan uang untuk suatu keperluan.
d) Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau barang lain, seperti
mesinmesin, peralatan pabrik, dan sebagainya.
e) Tidak menarik dana secara langsung (non deposit taking),artinya tidak mengambil uang secara
langsung, baik dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar, kecuali hanya untuk
dipakai sebagai jaminan hutang kepada bank yang menjadi krediturnya.
f) Masyarakat, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat, yang terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

3) Peran

Lembaga pembiayaan berperan sebagai sumber dana alternatif, lembaga


pembiayaan juga mempunyai peranan penting dalam hal pembangunan, yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif
dalam pembangunan. Berperan aktif dalam pembangunan di mana melalui
lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi
salah satu faktor penting yang umum dialami, yaitu faktor permodalan (Panjaitan,
2013).

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
4) Jenis
Lembaga pembiayaan berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009 meliputi sebagai berikut.

a) Perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan
untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/ atau usaha
kartu kredit.
b) Perusahaan modal ventura. Perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
c) Perusahaan pembiayaan infrastruktur. Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan
usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
pada proyek infrastruktur.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
d. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
1) Pegadaian
a) Pengertian
Perusahaan umum (Perum) Pegadaian adalah satusatunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam
bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gada
b) Fungsi
(1) Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
dengan cara cepat, mudah, dan aman;
(2) Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang
menguntungkan bagi masyarakat ataupun perusahaan;
(3) Mengelola keuangan, perlengkapan kepegawaian, dan diklat;
(4) Mengelola organisasi, tata kerja, dan tata laksana;
(5) Melakukan penelitian dan pengembangan; dan
(6) Mengawasi pengelola perusahaan.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
d. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
c) Peran
Kontribusi pegadaian terlihat dari layanan keuangan jasa pembiayaan, di mana pegadaian menyediakan
pola pembiayaan melalui sistem gadai. Pola pembiayaan ini membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan dana tunai secara cepat, mudah, dan dengan administrasi sederhana. Kehadiran pegadaian di
tengah masyarakat juga dapat digunakan untuk memajukan perekonomian masyarakat, khususnya
pengembangan ekonomi kerakyatan.

d) Jenis
Pegadaian dibedakan atas pegadaian konvensional dan pegadaian Syariah. Pegadaian konvensional
adalah suatu lembaga pemerintah yang memberikan uang pinjaman kepada nasabah atas dasar hukum
gadai. Pegadaian Syariah adalah suatu lembaga keuangan atau divisi dari pegadaian yang memberikan
uang pinjaman kepada nasabah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

2) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau


Indonesian Eximbank dibentuk melalui UU No. 2 Tahun
2009 Tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Pada UU No. 2 Tahun 2009 disebutkan bahwa
Pembiayaan Ekspor Nasional bertujuan untuk
menunjang kebijakan
pemerintah dalam rangka mendorong program ekspor
nasional.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
3) Pembiayaan Sekunder Perumahan

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun


2005 Tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Presiden No. 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005 Tentang Pembiayaan Sekunder
Perumahan, pembiayaan sekunder perumahan adalah
penyelenggaraan kegiatan penyaluran dana jangka menengah
dan/atau panjang kepada kreditor asal dengan melakukan sekuritisasi.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) merupakan perusahaan
pembiayaan sekunder perumahan yang didirikan pemerintah.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
4) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 16/ POJK.05/2019, PT Permodalan Nasional Madani
(Persero) atau PT PNM adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Dalam Rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Dan
Menengah. Perusahaan ini merupakan lembaga keuangan milik negara yang dibentuk sebagai
komitmen pemerintah dalam mengembangkan, memajukan, dan memelihara usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM)

5) PT Danareksa
PT Danareksa (Persero) bergerak di bidang jasa keuangan. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1976
ini berbisnis di bidang pasar modal dan pasar uang, antara lain sebagai perusahaan pembiayaan,
perantara pedagang efek, penjamin emisi, serta manajer investasi dan reksa dana

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
e. Lembaga Keuangan Mikro Tujuan LKM sebagai berikut.
1) Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi
Berdasarkan Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2013 masyarakat;
Tentang Lembaga Keuangan Mikro, Lembaga 2) Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi
Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga dan produktivitas masyarakat; dan
keuangan yang khusus didirikan untuk 3) Membantu peningkatan pendapatan dan
memberikan jasa pengembangan usaha dan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat
pemberdayaan masyarakat, baik melalui miskin atau berpenghasilan rendah.
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala
mikro kepada anggota dan masyarakat, Bentuk Badan Hukum LKM sebagai berikut.
pengelolaan simpanan, maupun pemberian 4) Koperasi; dan
jasa konsultasi pengembangan usaha yang 5) Perseroan terbatas yang sahamnya paling sedikit
tidak semata-mata mencari keuntungan. 60 persen dimiliki oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota atau badan usaha milik
desa/kelurahan.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
f. Teknologi Finansial (Financial Technology/Fintech)
Bank Indonesia memberikan definisi mengenai teknologi finansial atau financial technology/fintech
pada Pasal 1 Angka 1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial. Peraturan BI tersebut menyatakan bahwa teknologi finansial adalah penggunaan
teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model
bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau
efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran. Klasifikasi fintech berdasarkan
Bank Indonesia terbagi menjadi 4 jenis (Maulida [2019] dalam Marginingsih, 2021), yakni sebagai
berikut.

1. Peer-to-peer (P2P) lending dan 3. Payment, clearing, dan settlement


crowdfunding
2. Manajemen risiko investasi. 4. Market aggregator.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal yang sering disebut sebagai bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan
penawaran danadana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
2. Peranan Pasar Modal
Pasar modal dipandang sebagai sarana
penambah modal bagi badan usaha

Pasar modal dipandang sebagai sarana


pemerataan pendapatan
Peran pasar modal Pasar modal dipandang sebagai sarana
peningkatan kapasiitas produksi

Pasar modal dipandang sebagai sarana


penciptaan kesempatan kerja

Pasar modal dipandang sebagai sarana


peningkatan pendapatan negara

Pasar modal dipandang sebagai indikator


perekonomian negara

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal
a. Saham
Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan. Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor.

Saham biasa
(common stocks).

Jenis Saham

Saham preferen
(preferred stocks).

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal
b. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
(pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi, obligasi adalah surat perjanjian antara pemilik
modal dengan perusahaan yang menerbitkan surat obligasi

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal d. Warrant (Waran)
Warant adalah surat berharga yang dikeluarkan
c. Right issue
oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
Right issue merupakan hak untuk memegang saham
pemegangnya untuk membeli saham
baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Emiten harus
perusahaan dengan persyaratan yang berkaitan
menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama
dengan harga, jumlah dan masa berlakunya
terlebih dahulu. Biasanya harga saham yang dibeli
warrant tersebut. Biasanya warrant dijual
dengan menunjukkan right issue lebih murah dari
bersama surat berharga lainnya. Misalnya,
saham yang dibeli tanpa right issue.
obligasi atau saham.
e. Reksa Dana
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 1 Ayat (27), reksa dana adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Terdapat tiga hal terkait dari definisi
tersebut. Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam
portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
4. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal

Penjualan dan pembelian surat berharga (efek) di bursa efek disebut pula dengan
perdagangan di pasar sekunder (secondary market). Adapun perdagangan di pasar
primer, atau biasa juga disebut pasar perdana, terjadi saat pertama kali surat
berharga diperjualbelikan oleh perusahaan yang menerbitkan surat berharga
(emiten) dan investor. Jual-beli di bursa efek hanya dapat dilakukan melalui
perusahaan pialang yang resmi menjadi anggota bursa. Apabila telah menjadi
anggota bursa, berarti perusahaan yang bersangkutan telah menyetorkan modal dan
memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan untuk dapat melayani
masyarakat sebagai perantara perdagangan efek.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1. Pengertian OJK

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas
Jasa Keuangan. OJK adalah lembaga negara yang independen dan bebas dari campur tangan pihak
lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. Pimpinan tertinggi OJK adalah
dewan komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial. Anggota dewan komisioner yang bertugas
memimpin pelaksanaan pengawasan kegiatan jasa keuangan dan melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada dewan komisioner adalah kepala eksekutif.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2. Tujuan OJK

Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara


secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu


mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil

Keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu melindungi


kepentingan konsumen dan masyarakat

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
a. Fungsi
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di sektor jasa keuangan.

b. Tugas
OJK mempunyai tugas berikut.
1) Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan.
2) Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
sektor pasar modal.
3) Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
c. Wewenang

1) Untuk melaksanakan tugas pengaturan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang berikut:
a) Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011;
b) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c) Menetapkan peraturan dan keputusan Otoritas Jasa Keuangan;
d) Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
e) Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas Otoritas Jasa Keuangan;
f) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dan pihak tertentu;
g) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
h) Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan
kekayaan dan kewajiban; dan
i) Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan di sektor jasa keuangan.
SMA/MA IPS EKONOMI
D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

2) Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang


sebagai berikut:

a) Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;


b) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
c) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan
jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
d) Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu,
e) Melakukan penunjukan pengelola statute;
f) Menetapkan penggunaan pengelola statute;
g) Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
2) Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang
sebagai berikut:

h. memberikan dan/atau mencabut:


(1) Izin usaha;
(2) Izin orang perseoranga;
(3) Efektifnya pernyataan pendaftaran;
(4) Surat tanda terdaftar;
(5) Persetujuan melakukan kegiatan usaha;
(6) Pengesahan;
(7) Persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
(8) Penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

3) Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, Otoritas


Jasa Keuangan mempunyai wewenang sebagai berikut :

a) Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi hal-hal


berikut.
(1) Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan
akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank.
(2) Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi,
dan aktivitas di bidang jasa

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

b) Pengaturan dan pengawasan mengenai c) Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek


kesehatan bank meliputi hal-hal berikut: kehatihatian bank, meliputi hal-hal berikut:
(1) Likuiditas, rentabilitas, (1) Manajemen risiko;
solvabilitas,kualitas aset, rasio (2) Tata kelola bank;
kecukupan modal minimum, batas (3) Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian
maksimum pemberian kredit, rasio uang;
pinjaman terhadap simpanan, dan (4) Pencegahan pembiayaan terorisme dan
pencadangan bank; kejahatan perbankan; dan
(2) Laporan bank yang terkait dengan (5) Pemeriksaan bank.
kesehatan dan kinerja bank;
(3) Sistem informasi debitor;
(4) Pengujian kredit (credit testing); dan
(5) Standar akuntansi bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Pelayanan OJK Terhadap Konsumen dan Masyarakat

a. Untuk perlindungan konsumen dan b. OJK melakukan pelayanan pengaduan


masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan konsumen yang meliputi hal-hal berikut:
pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat 1) Menyiapkan perangkat yang memadai
yang meliputi hal-hal berikut: untuk pelayanan pengaduan konsumen
1) Memberikan informasi dan edukasi kepada yang dirugikan olehpelaku di lembaga jasa
masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan;
keuangan, layanan, dan produknya; 2) Membuat mekanisme pengaduan
2) Meminta lembaga jasa keuangan untuk konsumen yang dirugikan oleh pelaku di
menghentikan kegiatannya apabila kegiatan lembaga jasa keuangan; dan
tersebut berpotensi merugikan masyarakat; 3) Memfasilitasi penyelesaian pengaduan
dan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di
3) Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai lembaga jasa keuangan sesuai dengan
dengan ketentuan peraturan perundang- peraturan perundang-undangan di sektor
undangan di sektor jasa keuangan. jasa keuangan

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Pelayanan OJK Terhadap Konsumen dan Masyarakat
c. Untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan
berwenang melakukan pembelaan hukum, yang meliputi hal-hal berikut.
1) Memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada lembaga jasa
keuangan untuk menyelesaikan pengaduan konsumen yang dirugikan
lembaga jasa keuangan dimaksud.
2) Mengajukan gugatan:
a) Untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan
dari pihak yang menyebabkan kerugian, baik yang berada di bawah
penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud maupun di
bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau
b) Untuk memperoleh ganti rugi dari pihak yang menyebabkan kerugian
pada konsumen dan/atau lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari
pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
5. Hubungan Kelembagaan

Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam membuat
peraturan pengawasan di bidang perbankan antara lain:
a) Kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
b) Sistem informasi perbankan yang terpadu;
c) Kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan pinjaman
komersial luar negeri;
d) Produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya;
e) Penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank; dan
f) Data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.

SMA/MA IPS EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai