Anda di halaman 1dari 56

MEDIA PEMBELAJARAN

IPS EKONOMI
untuk SMA/MA Kelas X

SMA/MA IPS EKONOMI


BAB 4

Uang, Lembaga Keuangan, Pasar Modal, dan OJK


Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
• Menjelaskan konsep sistem pembayaran dan
Gambar hal uang sebagai alat pembayaran;
183 • Menguraikan bank sebagai lembaga keuangan;
• Menguraikan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB);
• Menguraikan pasar modal di Indonesia; dan
• Menganalisis peran dan fungsi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).

SMA/MA IPS EKONOMI


Amatilah gambar berikut :

Gambar 1 hlm 150

Perhatikan gambar tersebut. Pada gambar terlihat seorang pembeli membayar menggunakan alat pembayaran
digital yang ada di smartphone-nya. Dalam hal ini, pembeli melakukan pembayaran tanpa uang tunai (cashless
payment). Coba perhatikan kegiatan tersebut. Apakah Anda, keluarga, atau teman Anda pernah melakukan
cashless payment? Menurut Anda, apakah merebaknya cashless payment merupakan hal positif atau negatif
bagi perekonomian Indonesia? Diskusikanlah dengan teman Anda.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
1. Pengertian Uang

Edward Shapiro mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang umum
diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan
barang berharga lainnya, serta untuk pembayaran utang.
Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa
diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang.

Maka dapat disimpulkan bahwa uang mempunyai ciri dapat diterima umum,
dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
2. Sejarah Uang
• Alat Tukar;dan
Awalnya, manusia melakukan barter untuk Fungsi Asli • Alat satuan hitung
mendapatkan barang yang dibutuhkan dari orang (Pengukur Nilai).
lain. Seiring dengan perkembangan zaman,
komoditas, koin, dan akhirnya uang kertas fisik
menjadi alat pertukaran dan pembelian barang. Saat
ini telah terjadievolusi uang, yaitu dalam bentuk • Standar
nontunai. pembayaran
yang ditunda;
2. Fungsi Uang Fungsi • Alat penyimpan
Turunan kekayaan; dan
Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan alat • Alat
satuan hitung. Fungsi turunan uang adalah sebagai pengalihnilai/
standar atau ukuran pembayaran yang ditunda, alat kekayaan.
penyimpan kekayaan, dan alat pengalih kekayaan.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
4. Jenis Uang
a. Pihak yang Mengeluarkan
Uang kartal adalah uang kertas dan logam
yang beredar di masyarakat. Uang ini
dikeluarkan dan diatur peredarannya oleh
pemerintah.

Uang giral adalah alat pembayaran berupa


cek, bilyet giro, dan sejenisnya. Uang giral
dikeluarkan oleh bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
4. Jenis Uang

b. Bahan Uang c. Negara yang Mengeluarkan

Berdasarkan bahan yang digunakan, uang Berdasarkan negara yang mengeluarkan, uang
dibedakan atas uang logam dan uang dibedakan atas uang dalam negeri
kertas. Uang logam adalah uang yang (domestik/nasional) dan uang luar negeri.
bahannya terbuat dari logam berupa emas 1. Uang dalam negeri adalah uang yang
atau perak atau logam lainnya. Uang kertas dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan;
adalah uang yang bahannya terbuat dari dan
kertas serta penggunaannya diatur undang- 2. Uang luar negeri adalah uang yang beredar
undang. dalam suatu negara, tetapi yang
mengeluarkannya adalah negara lain.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
5. Syarat Uang

a. Mudah dibawa (portability);


b. Tahan lama (durability);
c. Dapat dipecah menjadi unit yang lebih
kecil (divisibility);
d. Nilainya stabil (stability);
e. Diterima secara umum (acceptability);
f. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat;
g. Tidak mudah dipalsukan;
h. Mudah disimpan; dan
i. Syarat psikologis, uang harus bisa
memuaskan keinginan orang yang
memilikinya.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
6. Standar Mata Uang
Standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah
satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung.
a. Standar Logam (Metalic Standard)
Standar logam adalah suatu penetapan logam tertentu sebagai standar dalam keuangan. Logam
tersebut dapat berupa emas atau perak. Standar logam dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Sistem Standar Tunggal. Sistem ini menggunakan satu jenis logam menjadi mata uang. Logam
yang digunakan biasanya berupa emas atau perak, tetapi lebih lazim digunakan emas. Oleh
karena itu standar tunggal disebut juga dengan standar emas.
2) Sistem Standar Kembar. Pada standar kembar, beredar dua jenis uang, yaitu emas dan perak.
Jika perbandingan nilai emas dan perak tidak ditentukan, melainkan tergantung pada pasar
disebut standar emas paralel. Jika standar kembar menggunakan emas dan perak, nilai
perbandingannya ditetapkan berdasarkan undang-undang, akan berlaku hukum Gresham.
3) Sistem Standar Pincang. Pemerintah menetapkan uang emas sebagai mata uang standar. Tetapi
mata uang perak juga beredar dalam jumlah yang tidak terbatas, meskipun masyarakat umum
tidak dapat secara bebas mencetaknya.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
6. Standar Mata Uang
b. Standar Kertas
Apabila dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah tidak terbatas, dan uang itu tidak dijamin
atau tidak bisa ditukar dengan emas, maka negara tersebut menganut standar kertas. Agar dapat
berfungsi dengan baik, perekonomian internasional memerlukan sistem moneter internasional yang juga
berfungsi dengan baik. Sistem moneter internasional terkait dengan penentuan kurs (nilai tukar) mata
uang.

7. Unsur Pengaman Uang Rupiah


a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features). Unsur pengaman terbuka dapat dilihat
dengan mudah oleh masyarakat. Pendeteksian unsur pengaman dapat dilakukan dengan mata
telanjang (kasatmata), perabaan tangan, dan peralatan sederhana.
b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features). Pendeteksian unsur pengaman yang
tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan mesin yang memiliki sensor dengan tingkat kepastian
dan kecepatan yang cukup tinggi.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
8. Alat Pembayaran Nontunai

a. Pengertian Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai merupakan metode


pembayaran atas barang dan jasa yang tidak
melibatkan pertukaran uang tunai. Alat
pembayaran nontunai sudah berkembang dan
semakin lazim digunakan masyarakat. Alat
pembayaran nontunai memerlukan penggunaan
satu atau lebih bank untuk menyelesaikan
transaksi.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
8. Alat Pembayaran Nontunai
b. Arus Proses Transaksi dan Aliran Pembayaran Nontunai

1) Credit transfer adalah perintah 2) Debit transfer adalah sistem transfer


penempatan dana dari pengirim ke dana di mana perintah debit transfer
penerima melalui jalur transfer dana dibuat atau diotorisasi oleh pihak yang
dari bank pengirim ke bank memiliki dana.
penerima dan dimungkinkan melalui
bank lain sebagai intermediary.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Uang
8. Alat Pembayaran Nontunai

c. Jenis Media Pembayaran Nontunai


Ada tiga jenis media pembayaran nontunai yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) Media pembayaran berbasis kertas (paper-based payment). Misalnya, cek atau perintah pembayaran
yang dapat ditulis dengan tangan atau mesin tik, seperti nota kredit dan nota debit.
2) Media pembayaran elektronik (electronic payment), yaitu intruksi antarbank tanpa ketergantungan pada
pengolahan atau pengiriman kertas. Misalnya, SMS banking, transfer kredit via Real Time Gross
Settlement Systems, dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (server-based e-money).
3) Media pembayaran berbasis kartu (card-based payment). Pembayaran berbasis kartu digunakan untuk
pembayaran konsumen pada titik penjualan. Misalnya, kartu ATM, kartu kredit, kartu debit, dan kartu e-
money.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
a. Pengertian Bank
Prof. Verryn Stuart mendefinisikan bank sebagai lembaga atau badan usaha yang memiliki tugas
memberikan bantuan kredit, baik dari dana yang berhasil dikumpulkan dari orang lain ataupun
dari modal yang dimiliki oleh bank sendiri, alat transaksinya melalui uang giral, atau uang yang
diciptakan sendiri oleh pihak bank .

Dalam UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana diubah dengan UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan pada Pasal 14, dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
b. Fungsi Bank

1) Penghimpun dana dari masyarakat


• Bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat karena bank dipercaya oleh masyarakat sebagai
tempat yang aman untuk menyimpan dana.

2) Penyalur dana ke masyarakat.


• Menyalurkan dana merupakan kegiatan terpenting bank. Sebagian besar penyaluran dana kepada masyarakat
terdiri dalam bentuk kredit untuk bank konvensional dan dalam bentuk pembiayaan untuk Bank Syariah. Melalui
penyaluran dana, bank akan memperoleh pendapatan.

3) Pelayan masyarakat.
• Beberapa fungsi pelayanan jasa kepada nasabah, di antaranya jasa pengiriman uang (transfer), pemindahbukuan,
penagihan surat-surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, safe deposit box, dan garansi bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan

a) Bank sentral b) Bank umum


Bank sentral adalah sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, dan bertanggung jawab Bank umum adalah bank yang melaksanakan
untuk mengatur kestabilan badan-badan keuangan, serta kegiatan usaha secara konvensional dan/atau
menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan tersebut berdasarkan prinsip Syariah yang dalam
dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi kegiatannya memberikan
dan stabil. Menurut Samuelson (2020), bank sentral jasa lalu lintas pembayaran.
memiliki sejumlah tujuan dalam menjalankan kebijakan
moneter sesuai dengan tujuan ekonomi makro.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan

1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan
c) Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah sebagaimana
diubah dengan UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Perbankan, Bank Syariah
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan/atau bentuk lain berdasarkan Prinsip Syariah.

Ada dua jenis Bank Syariah, yaitu sebagai berikut.


• Bank Umum Syariah, yaitu Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
• Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, yaitu jenis Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas giral secara langsung.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan

1. Bank
c) Bank Syariah
(2) Hal-hal yang dilarang Bank Umum Syariah : 3) Hal-hal yang dilarang untuk Bank Pembiayaan Rakyat
(a) melakukan kegiatan usaha yang Syariah:
bertentangan dengan Prinsip Syariah; (a) melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan
(b) melakukan kegiatan jual-beli saham secara Prinsip Syariah;
langsung di Pasar Modal; (b) menerima simpanan berupa giro;
(c) melakukan penyertaan modal, kecuali pada (c) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
Bank Umum Syariah atau lembaga jasa (d) melakukan kegiatan usaha perasuransian;
keuangan dengan Prinsip Syariah; dan (e) melakukan penyertaan modal; kecuali pada lembaga
(d) melakukan kegiatan usaha perasuransian. penunjang BPR Syariah;
(e) melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha (f) membeli surat berharga, kecuali yang diterbirkan BI,
Pasal 19 Ayat (1) dan Pasal 20 Ayat (1) UU RI pemerintah atau pemerintah daerah; dan
No. 4 Tahun 2023. (g) Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 21 dan Pasal 21A
UU RI No. 4 Tahun 2023.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan

1. Bank
C. Jenis Bank
1) Pembagian bank menurut jenis kegiatan

d) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya dan memberikan pinjaman kepada
masyarakat.BPR dilarang menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran,
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, penyertaan modal, usaha perasuransian, dan usaha
lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 UndangUndang Perbankan No. 10
Tahun 1998.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan

1. Bank
C. Jenis Bank
2) Pembagian bank menurut bentuk badan hukum
Menurut bentuk badan hukum, bank dibedakan menjadi bank yang berbadan hukum perseroan
terbatas (PT), koperasi, dan perusahaan daerah.

3) Pembagian bank menurut kepemilikan


a) Bank pemerintah adalah bank yang modalnya berasal dari pemerintah dan bertugas meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Contohnya, Bank Tabungan Negara (BTN).
b) Bank swasta adalah bank yang pemilik modalnya dimiliki oleh pihak swasta, dengan tujuan mencari
laba. Contohnya, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, dan Bank OCBC NISP.
c) Bank campuran adalah bank yang sebagian modalnya dimiliki pemerintah dan sebagian lain dimiliki
swasta. Contohnya, BNI 1946, Bank Mandiri, dan BRI.
d) Bank pemerintah daerah adalah bank pembangunan milik pemerintah daerah yang terdapat pada
setiap daerah tingkat satu. Contohnya, Bank DKI, BPD Sumatra Barat (Bank Nagari), dan BPD Jawa
Barat (Bank BJB).

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
1) Pengertian Asuransi
Berdasarkan UU RI No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian sebagaimana diubah dengan UU RI No. 4
Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dijelaskan bahwa asuransi adalah
perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi
penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagaimana imbalan untuk:
a) memberikan pergantian jepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntunga, atau tanggung jawab hukum; atau
b) Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang
didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau
berdasarkan hasil pengelolaan dana.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
2) Fungsi Asuransi
a) Fungsi utama adalah mengalihkan atau membagi risiko dan pengumpulan
dana. Melalui asuransi, seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan atau
membagi risiko yang kemungkinan terjadi atas hidup dan harta benda
karena sesuatu yang tidak pasti, kepada perusahaan asuransi.

b) Fungsi sekunder asuransi antara lain mendorong pertumbuhan usaha,


adanya keamanan sehingga tertanggung dapat berkonsentrasi pada
usahanya, pencegahan kerugian melalui identifikasi berbagai risiko
potensial, pengendalian kerugian, dan manfaat sosial yaitu mempercepat
pemulihan perekonomian.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
a. Asuransi
3) Peran Asuransi

Mendorong
Memberikan Menghasilkan
pertumbuhan
keamanan sumber dana
ekonomi

4) Jenis Asuransi
a) Dari segi sifatnya,
Asuransi sosial atau
asuransi wajib
Segi Sifatnya
Asuransi sukarela

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
4) Jenis Asuransi
b) Dari segi objek dan bidang usahanya
Asuransi orang

Asuransi umum atau asuransi


kerugian
Segi Objek & Bidang
Usaha
Perusahaan re-asuransi umum

Perusahaan asuransi sosial

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
1) Pengertian
Berdasarkan Pasal 134 UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang
Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dana
pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun. Adapunn manfaat pensiun dijelaskan sebagai
manfaat yang diterima oleh peserta baik secara berkala
dan/atau sekaligus sebagai penghasilan hari tua yang
dikaitkan dengan usia pensiun, masa kerja, dan/atau
masa mengiur.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
1) Fungsi
Fungsi dana pensiun yang utama adalah menyediakan dana atau uang pertanggungan apabila
peserta meninggal dunia atau mengalami kecelakaan (cacat) sebelum mencapai usia pensiun. Dana
pensiun dihimpun dari para peserta dalam bentuk tabungan bagi keperluan peserta di hari tua, yang
akan dibayarkan setelah peserta mencapai usia pension.
2) Peran
Peran Dana
Pensiun

Sarana Penambah
Penyediaan biaya
peningkatan motivasi dan
hidup di hari tua
ekonomi ketenangan kerja

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
b. Dana Pensiun
3) Jenis
Berdasarkan Pasal 137 UU RI No. 4 Tahun 2023, jenis dana
pensiun terbagi sebagai berikut.
a) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun
yang dibentuk oleh pendiri bagi kepentingan sebagian
atau seluruh karyawannya.
b) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah dana
pensiun yang dibentuk oleh lembaga jasa keuangan
tertentu.
Adapun program dana pensiun dibedakan sebagai berikut.
a) Program pensiun iuran pasti.
b) Program pensiun manfaat pasti.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

c. Lembaga Pembiayaan
1) Pengertian

Pengertian lembaga pembiayaan menurut


UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang
Pengembangan dan Penguatan Sektor
Keuangan adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang
modal.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
2) Unsur
a) Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang
termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
b) Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan cara membiayai pihak-pihak
atau sektor usaha yang dibutuhkan.
c) Penyediaan dana, yaitu perbuatan penyediaan uang untuk suatu keperluan.
d) Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau barang lain, seperti
mesinmesin, peralatan pabrik, dan sebagainya.
e) Tidak menarik dana secara langsung (non deposit taking),artinya tidak mengambil uang secara
langsung, baik dalam bentuk giro, deposito, tabungan dan surat sanggup bayar, kecuali hanya untuk
dipakai sebagai jaminan hutang kepada bank yang menjadi krediturnya.
f) Masyarakat, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat, yang terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
3) Peran
Lembaga pembiayaan berperan sebagai sumber dana alternatif, lembaga
pembiayaan juga mempunyai peranan penting dalam hal pembangunan, yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif
dalam pembangunan. Berperan aktif dalam pembangunan di mana melalui
lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi
salah satu faktor penting yang umum dialami, yaitu faktor permodalan (Panjaitan,
2013).

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
4) Jenis
Lembaga pembiayaan meliputi sebagai berikut.
a) Perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan
untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/ atau usaha
kartu kredit.
b) Perusahaan modal ventura. Perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
c) Perusahaan pembiayaan infrastruktur. Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan
usaha yang didirikan khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
pada proyek infrastruktur.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
d. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
1) Pegadaian
a) Pengertian
Menurut OJK, yang dimaksud dengan gadai adalah hak tanggung atas barang bergerak; barang jaminan harus lepas
dari kekuasaan debitur. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang
mempunyai utang atau oleh orang lain yang mempunyai utang.
b) Fungsi
Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar
Mengelola organisasi, tata kerja, dan tata laksana.
hukum gada dengan cepat, mudah, dan aman.

Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha


lain yang menguntungkan masyarakat atau Melakukan penelitian dan pengembangan.
perusahaan.

Mengelola keuangan, perlengkapan kepegawaian, Mengawasi pengelola perusahaan.


dan diklat.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
d. Lembaga Jasa Keuangan Khusus
c) Peran
Kontribusi pegadaian terlihat dari layanan keuangan jasa pembiayaan, di mana pegadaian menyediakan
pola pembiayaan melalui sistem gadai. Pola pembiayaan ini membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan dana tunai secara cepat, mudah, dan dengan administrasi sederhana. Kehadiran pegadaian di
tengah masyarakat juga dapat digunakan untuk memajukan perekonomian masyarakat, khususnya
pengembangan ekonomi kerakyatan.

d) Jenis
Pegadaian dibedakan atas pegadaian konvensional dan pegadaian Syariah. Pegadaian konvensional
adalah suatu lembaga pemerintah yang memberikan uang pinjaman kepada nasabah atas dasar hukum
gadai. Pegadaian Syariah adalah suatu lembaga keuangan atau divisi dari pegadaian yang memberikan
uang pinjaman kepada nasabah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

2) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau


Indonesian Eximbank dibentuk melalui UU RI No. 2
Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia sebagaimana diubah dalam UU RI No. 4 Tahun
2023. Pembiayaan Ekspor Nasional bertujuan untuk
menunjang kebijakan pemerintah dalam rangka
mendorong program ekspor nasional.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
3) Pembiayaan Sekunder Perumahan
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2020
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden No. 19 Tahun 2005
tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan, pembiayaan sekunder
perumahan adalah penyelenggaraan kegiatan penyaluran dana jangka
menengah dan/atau panjang kepada kreditor asal dengan melakukan
sekuritisasi. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) merupakan
perusahaan pembiayaan sekunder perumahan yang didirikan
pemerintah.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

4) PT Permodalan Nasional Madani (Persero)


Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 16/ POJK.05/2019, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PT
PNM adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
1999 Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
Dalam Rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah. Perusahaan ini merupakan lembaga
keuangan milik negara yang dibentuk sebagai komitmen pemerintah dalam mengembangkan, memajukan, dan
memelihara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

5) PT Danareksa
PT Danareksa (Persero) bergerak di bidang jasa keuangan. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1976 ini
berbisnis di bidang pasar modal dan pasar uang, antara lain sebagai perusahaan pembiayaan, perantara
pedagang efek, penjamin emisi, serta manajer investasi dan reksa dana

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Tujuan LKM sebagai berikut.
e. Lembaga Keuangan Mikro
1) Meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi
Berdasarkan Pasal 1 UU No. 1 Tahun 2013 masyarakat;
tentang Lembaga Keuangan Mikro sebagaimana 2) Membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan
diubah dengan UU RI No. 4 Tahun 2023 , produktivitas masyarakat; dan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga 3) Membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
keuangan yang khusus didirikan untuk masyarakat, terutama masyarakat miskin atau
memberikan jasa pengembangan usaha dan berpenghasilan rendah.
pemberdayaan masyarakat, baik melalui
pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala Bentuk Badan Hukum LKM sebagai berikut.
mikro kepada anggota dan masyarakat, 4) Koperasi; dan
pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa 5) Perseroan terbatas yang sahamnya paling sedikit 60
konsultasi pengembangan usaha yang tidak persen dimiliki oleh pemerintah daerah kabupaten/kota
semata-mata mencari keuntungan. atau badan usaha milik desa/kelurahan.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Lembaga Keuangan
2. Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
f. Teknologi Finansial (Financial Technology/Fintech)
Bank Indonesia memberikan definisi mengenai teknologi finansial atau financial technology/fintech
pada Pasal 1 Angka 1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial. Peraturan BI tersebut menyatakan bahwa teknologi finansial adalah penggunaan
teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis
baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi,
kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran. Klasifikasi fintech berdasarkan Bank Indonesia
terbagi menjadi 4 jenis (Maulida [2019] dalam Marginingsih, 2021), yakni sebagai berikut.

a. Peer-to-peer (P2P) lending dan crowdfunding c. Payment, clearing, dan settlement

b. Manajeman risiko investasi d. Market aggregator

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal yang sering disebut sebagai bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan
penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
2. Peranan Pasar Modal
Pasar modal dipandang sebagai sarana
penambah modal bagi badan usaha

Pasar modal dipandang sebagai sarana


pemerataan pendapatan
Peran pasar modal Pasar modal dipandang sebagai sarana
peningkatan kapasiitas produksi

Pasar modal dipandang sebagai sarana


penciptaan kesempatan kerja

Pasar modal dipandang sebagai sarana


peningkatan pendapatan negara

Pasar modal dipandang sebagai indikator


perekonomian negara

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal
a. Saham
Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan. Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor.

Saham biasa
(common stocks).

Jenis Saham

Saham preferen
(preferred stocks).

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal
b. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
(pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi, obligasi adalah surat perjanjian antara pemilik
modal dengan perusahaan yang menerbitkan surat obligasi.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
3. Produk Pasar Modal
c. Right issue
Right issue merupakan hak untuk memegang saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten. Emiten harus
menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama terlebih dahulu. Biasanya harga saham yang dibeli dengan
menunjukkan right issue lebih murah dari saham yang dibeli tanpa right issue.

d. Warrant (Waran)
Warant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang berkaitan dengan harga, jumlah dan masa berlakunya warrant
tersebut. Biasanya warrant dijual bersama surat berharga lainnya. Misalnya, obligasi atau saham.

e. Reksa Dana
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 1 Ayat (27) sebagaimana diubah dengan
Pasal 22 Ayat (26) UU RI No. 4 Tahun 2023, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Terdapat tiga hal
terkait dari definisi tersebut. Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan
dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal
4. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal

Penjualan dan pembelian surat berharga (efek) di bursa efek disebut pula dengan perdagangan di
pasar sekunder (secondary market). Adapun perdagangan di pasar primer, atau biasa juga disebut
pasar perdana, terjadi saat pertama kali surat berharga diperjualbelikan oleh perusahaan yang
menerbitkan surat berharga (emiten) dan investor. Jual-beli di bursa efek hanya dapat dilakukan
melalui perusahaan pialang yang resmi menjadi anggota bursa. Apabila telah menjadi anggota
bursa, berarti perusahaan yang bersangkutan telah menyetorkan modal dan memenuhi segala
persyaratan yang telah ditentukan untuk dapat melayani masyarakat sebagai perantara
perdagangan efek.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Pasar Modal

5. Investasi di Pasar Modal


Proses investasi menjelaskan bagaimana seharusnya investor melakukan investasi dalam sekuritas.
a. Sekuritas apa yang menjadi pilihan investasi?
b. Berapa besar investasi?
c. Kapan investasi tersebut dilaksanakan?
Untuk mengambil keputusan-keputusan tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menentukan kebijakan investasi d. Melakukan revisi portofolio

b. Analisis sekuritas
e. Penilaian hasil portofolio
c. Penentuan portofolio

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

1. Pengertian OJK

Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diubah dengan Pasal
8 UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) adalah lembaga negara yang independen yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Pimpinan
tertinggi OJK adalah dewan komisioner yang bersifat kolektif dan kolegial. Anggota dewan komisioner yang
bertugas memimpin pelaksanaan pengawasan kegiatan jasa keuangan dan melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Komisioner adalah Kepala Eksekutif.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2. Tujuan OJK

Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara


secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

Agar keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu


mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil

Keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu melindungi


kepentingan konsumen dan masyarakat

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
a. Fungsi
1) Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
2) Memelihara Stabilitas Sistem Keuangan secara aktif sesuai dengan
kewenangannya.
3) Memberikan pelindungan terhadap konsumen dan masyarakat.
b. Tugas
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawas terhadap:
1) kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2) kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, keuangan derivatif, dan bursa karbon;
3) kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun;
4) kegiatan jasa keuangan di sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura,
lembaga keuangan mikro, dan LJK lainnya;
5) kegiatan di sektor ITSK serta aset keuangan digital dan aset kripto;
6) perilaku pelaku usaha jasa keuangan serta pelaksanaan edukasi dan pelindungan
konsumen; dan
7) sektor keuangan secara terintegrasi serta asesmen dampak sistemik konglomerasi
keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
c. Wewenang
1) Untuk melaksanakan tugas pengaturan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang berikut:
a) menetapkan peraturan pelaksanaan UU RI No. 21 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan UU RI No. 4
Tahun 2023;
b) menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
c) menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
d) menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;
e) menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
f) menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan
dan pihak tertentu;
g) menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
h) menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan
kekayaan dan kewajiban; dan
i) menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan di sektor jasa keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

2) Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang sebagai
berikut:
a) menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
b) mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
c) melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain
terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
d) memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu,
e) melakukan penunjukan pengelola statuter;
f) menetapkan penggunaan pengelola statuter;
g) menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK
2) Untuk melaksanakan tugas pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang
sebagai berikut:

h. memberikan dan/atau mencabut:


(1) izin usaha;
(2) izin orang perseoranga;
(3) efektifnya pernyataan pendaftaran;
(4) surat tanda terdaftar;
(5) persetujuan melakukan kegiatan usaha;
(6) pengesahan;
(7) persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
(8) penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

3) Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, Otoritas


Jasa Keuangan mempunyai wewenang sebagai berikut.
a) Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank yang meliputi hal-hal
berikut.
(1) Perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan
akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank.
(2) Kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi,
dan aktivitas di bidang jasa.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
3. Fungsi, Tugas, dan Wewenang OJK

b) Pengaturan dan pengawasan mengenai c) Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek


kesehatan bank meliputi hal-hal berikut: kehatihatian bank, meliputi hal-hal berikut:
(1) likuiditas, rentabilitas, solvabilitas,kualitas (1) manajemen risiko;
aset, rasio kecukupan modal minimum, batas (2) tata kelola bank;
maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman (3) prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian
terhadap simpanan, dan pencadangan bank; uang;
(2) laporan bank yang terkait dengan kesehatan (4) pencegahan pembiayaan terorisme dan
dan kinerja bank; kejahatan perbankan; dan
(3) sistem informasi debitor; (5) pemeriksaan bank.
(4) pengujian kredit (credit testing); dan
(5) standar akuntansi bank.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Pelayanan OJK Terhadap Konsumen dan Masyarakat
a. Untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, b. OJK melakukan pelayanan pengaduan konsumen
OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan yang meliputi hal-hal berikut:
kerugian konsumen dan masyarakat yang meliputi 1) menyiapkan perangkat yang memadai untuk
hal-hal berikut: pelayanan pengaduan konsumen yang
1) memberikan informasi dan edukasi kepada dirugikan olehpelaku di lembaga jasa
masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan;
keuangan, layanan, dan produknya; 2) membuat mekanisme pengaduan konsumen
2) meminta lembaga jasa keuangan untuk yang dirugikan oleh pelaku di lembaga jasa
menghentikan kegiatannya apabila kegiatan keuangan; dan
tersebut berpotensi merugikan masyarakat; 3) memfasilitasi penyelesaian pengaduan
dan konsumen yang dirugikan oleh pelaku di
3) tindakan lain yang dianggap perlu sesuai lembaga jasa keuangan sesuai dengan
dengan ketentuan peraturan perundang- peraturan perundang-undangan di sektor jasa
undangan di sektor jasa keuangan. keuangan

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4. Pelayanan OJK Terhadap Konsumen dan Masyarakat
c. Untuk perlindungan konsumen dan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan pembelaan
hukum, yang meliputi hal-hal berikut.
1) Memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada lembaga jasa keuangan untuk menyelesaikan
pengaduan konsumen yang dirugikan lembaga jasa keuangan dimaksud.
2) Mengajukan gugatan:
a) untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan dari pihak yang
menyebabkan kerugian, baik yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan
kerugian dimaksud maupun di bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau
b) untuk memperoleh ganti rugi dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen dan/atau
lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di
sektor jasa keuangan.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
5. Hubungan Kelembagaan
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam membuat
peraturan pengawasan di bidang perbankan antara lain:
a. kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
b. sistem informasi perbankan yang terpadu;
c. kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan
pinjaman komersial luar negeri;
d. produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya;
e. penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank; dan
f. Data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.

OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan wajib membangun serta
memelihara sarana pertukaran informasi secara terintegrasi.

SMA/MA IPS EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai