NIM : 048837286
Jawab.
Terdapat dua pandangan yang berbeda dalam hal pencetakan uang yang beredar
A. Pandangan pertama
Berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter. Atau
bank sentral . hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar bersifat otonom, dalam arti
bahwa jumlah uang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di
Indonesia jumlah uang beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang
primer. Meskipun Besarnya jumlah uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga
(i) pasar uang, akan tetapi jumlah uang primer tersebut dipengaruhi oleh kebijakan
otoritas moneter dalam menentukan instrumen-instrumen yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Oleh karena itu bentuk kurva penawaran uang adalah vertikal.
Keterangan:
I : Tingkat Bunga
Ms : Jumlah uang beredar
B. Pandangan Kedua
Pandangan Kedua berpendapat bahwa selain otoritas moneter, lembaga lain seperti bank
umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan besarnya jumlah uang yang beredar.
Menurut pandangan ini jumlah uang yang beredar bukan hanya ditentukan oleh otoritas
moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian yang
mempengaruhi jumlah uang yang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen yang bersifat
otonom yang dilakukan otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum dalam
menentukan tingkat bunga pasar uang.
Keterangan:
I : Tingkat Bunga
Ms : Jumlah uang beredar
Jumlah uang beredar yang dipengaruhi oleh bank umum tersebut ditunjukkan oleh jumlah
uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang giral maupun uang kuasi ini dipengaruhi oleh
tingkat bunga. Perilaku tingkat bunga pasar ini juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat
menyimpan atau meminjam uang di pasar uang. Oleh karena itu, jumlah uang beredar
menurut pandangan kedua ini kurva penawaran berbentuk miring dari kiri bawah ke
kanan atas seperti pada gambar di atas
Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Kegiatan Usaha Bank Umum di Indonesia :
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Memberikan kredit.
Menerbitkan surat pengakuan utang.
Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya:
- Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya
tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
- Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.
- Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
- Obligasi.
- Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
- Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank
lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel
unjuk, cek atau sarana lainnya.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan antar pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuangan,
seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, dan
Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Teori Kuantitas mengenai Uang (Quantity Teory of Money) Teori ini sebenamya merupakan
teori mengenai permintaan sekaligus penawaran akanuang, dan juga interaksi diantara keduanya.
Fokus dari teori ini adalah hubungan antara penawaran uang (jumlah uang beredar) dengan nilai
uang (tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dijelaskan melalui konsepsi
(teori) mereka tentang permintaan akan uang. Perubahan jumlah uang yang beredar (penawaran
uang) berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang.
(Boediono, 1994)Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan adanya hubungan langsung
antaraperubahan jumlah uang beredar dengan perubahan harga barang. Hubungan tersebut dapat
dijelaskan bahwa harga barang berbanding lurus dengan jumlah uang yang beredar. Teori
kuantitas tersebut dikemukakan oleh Irving Fisher, dalam rumus sebagai berikut
M = Kpt
Dimana:
- Apabila terjadi perubahan pada M atau V maka dapat mengakibatkan perubahan yang
sebanding dengan P.
- Apabila terdapat perubahan terhadap T maka akan terjadi perubahan yang sebaliknya
terhadap P
Sekian. Terimakasih
Sumber Referensi :