Disusun Oleh :
B. PEMBAHASAN
a. Pengerian Pasar Uang
Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang
bersruplus dana dengan pihak yang berdefisit dana dimana dananya
berjangka pendek. Pasar uang (money market) juga merupakan
mekanisme untuk memperdagangkan dana jangka pendek yaitu dana
berkurang dengan satu tahu. Kegiatan dipasar uang ini terjadi karena
ada dua pihak. Pihak pertama yang kekurangan dana yang sifatnya
jangka pendek, pihak kedua yang kelebihan dana dalam jangka waktu
pendek juga. Mereka itu dipertemukan didalam pasar uang sehingga
unit yang kekurangan memperoleh dana yang yang dibutuhkan
sedangkan unit yang kelebihan dana memperoleh dana dari uang yang
berlebih tersebut.1
Pengertian pasar uang yaitu permintaan dan penawaran apabila
permintaan bertemu penawaran dipasar makan akan terjadi transaksi.
1
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga keuangan Syariah,(Jakarta:Kencana,2014),hlm. 201
Transaksi adalah kesepakatan antara apa yang diinginkan oleh pembeli
dan apa yang diinginkan oleh penjual dalam transaksi tersebut maka
kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang diinginkan penjual dan
pembeli.
Dalam transaksi tersebut penjual dam pembeli mencapai
kesepakatan dalam dua hal yaitu harga dan volume dari apa yang
ditransaksikan. Dalam pasar uang hal yang ditransaksikan adalah hak
dalam menggunakan uang dalam jangka waktu tertentu jadi dipasar
tersebut terjadi transaksi pinjam meminjam dana.
Ciri-ciri pasar uang
Berkaitan dengan pasar uang pandji anoraga dengan piji pakarti
menjelasakan bahwa ada beberapa ciri dari pasar uang yaitu :
1. Jangka waktu uang yang diperdagangkan masanya pendek
2. Tidak terakit dengan tempat dan waktu
3. Pada umumnya supply dan demand bertemu secara langsung
tanpa adanya guarantor dan underwriter
Ada jenis pasar Uang
Ada dua jenis pasar uang yaitu:
1. Pasar uang secara langsung (direct and negoatiated) atau pasar
uang bagi nasabah (customer money market)
2. Pasar uang bagi siapa saja (impersonal) atau pasar uang terbuka
(open money market) yaitu pasar yang fasilitasnya sangat
kompleks dimana ada berbagai dana yang menganggur serta
berbagai perusahaan yang dana nya menganggur sehingga
menyalurkan dananya kepada siapa saja yang memerlukan
dengan pinjaman jangka pendek.2
Manfaat pasar uang
2
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam penyelenggaran investasi dipasar modal syariah Indonesia,
(Jakarta:Kencana,2009), hlm.18-19
1. Terpenuhi kebutuhan dana jangka pendek bagi perusahaan,
Lembaga keuangan dan pemerintah dari overnight sampai
tempo 1 tahun.
2. Bagi pihak yang kekurangan dana akan mendapatkan manfaat
yaitu mudah dan cepat dalam mengatasi kesulitan keuangan
dengan biaya yang relative murah.
3. Bagi pihak yang kelebihan dana pasar uang dapat dimanfaatkan
untuk menyalurkan dana yang tidak terpakai dan dijadikan
peluang untuk menambah pendapatan serta mengurangi resiko
finansial.
4. Bagi pihak perbankan pasar uang untuk memenuhi kebutuhan
likuiditasnya agar saldo giro pada bank sentral tidak negative
akibat kegiatan kliring dengan adanya pasar uang juga
membantu melaksanakan kebijakan moneter.
b. Pengertian Uang Beredar
Uang beredar adalah suatu istilah yang digunakan dalam
ilmu ekonomi moneter. Pada manio abad ke-19 dimana bank
umum (Bank Komersial) baru pada tahap perkembangannya,
simpanan dalam bentuk rekening giro (Uang Giral) belum dikenal
oleh masyarakat. Pada waktu itu masih diperdebatkan apakah
simpanan dalam bentuk giro dikategorikan sebagai uang kemudian
disepakati bahwa yang disimpan dibank tidak dianggap sebagai
uang.
Pada pertengahan abad ke-20 kegiatan bank umum semakin
berkembang yang diikuti oleh berkembangnya kegiatan ekonomi
yang ditandai semakin banyak masyarakt yang dimanfaatkan jasa-
jasa bank umum kemudian pada waktu itu disepakati bahwa
simpanan dibank dalam bentuk giro yang merupakan subtansi uang
tunai (Uang Giral) mulai diakui sebagai uang beredar.
Bank sentral berupa uang kartal maupun uang giral dan
kuasi (tabungan,valas,deposito) menurut sadono sukirno uang
beredar adalah semua jenis uang yang berada di perekonomian
yaitu jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan
uang giral dari bank-bank umum serta perubahan uang beredar
ditentukan hasilnya oleh interaksi antara mayarakat. Lembaga
keuangan serta bank sentra.
e. Pengertian Bank
Bank didirikan sebagai Lembaga keuangan yang kegiatan
utamnaya adalah menghimpun dana dari masyarakat serta
menyalurkan Kembali dana tersebut kemasyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya pengertian bank menurut Undang-
Undang RI No.10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan Kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.
Dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dari
uraian diatas dapat dijelaskan bank adalah Lembaga yang bergerak
dibidang keuangan artinya usaha perbankan adalah usaha yang
selalu berkaitan dengan masalah bidang keuangan.
Fungsi Bank
Fungsi utama dari Bank adalah menyediakan jasa
menyangkut pennyimpanan niali dan perluasan kredit
evualuasi bank adalah berawal dari tulisan dan berlanjut
sampe sekrang sampai bank menjadi istitut keuangan yang
menyediakna jasa keuangan
Jenis-Jenia bank
1. Bank Sentral
2. Bank umum
f. Kebijakan moneter
Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah upaya
mengendalikan atau mengarakan perekonomian makro ke kondisi
yang diinginkan (yang lebih baik) dengan mengatur jumlah uang
yang beredar serta dapat meningkatkan output keseimbangan dan
terpelihara stabilitas harga (inflasi terkontrol).
Kebijakan moneter digolongkan menjadi dua yaitu;
1. Kebijakan moneter yang ekspansif
2. Kebijakan moneter yang kontrak
Peranan Uang dalam Perekonomian
Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
seorang diri. Ada kebutuhan yang harus didapat dari pihak
lain. Maka dari itu antara manusia yang satu dengan yang
lainnya harus saling berkontribusi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Seiring dengan kemajuan zaman,
merupakan suatu hal yang tidak praktis jika masih
menggunakan sistem barter yang mana manusia harus
mencari dan bertemu dengan pihak lain yang sama-sama
membutuhkan pertukaran barang. Maka dari itu, diperlukan
sebuah sarana lain, yang dipandang lebih praktis dan
memiliki fungsi sebagai media pertukaran serta merupakan
satuan pengukur nilai dalam sebuah transaksi.3
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran
ekonomi dan finansial. Semua aspek kehidupan dalam masa
modern saat ini tidak terlepas dari uang. Dengan adanya
uang, semua orang baru dapat melakukan kegiatan
ekonomi. Hal ini disebabkan kegiatan ekonomi bermacam-
macam seperti produksi, konsumsi dan distribusi
memerlukan uang sebagai modal. Disamping itu, uang
tidak hanya digunakan untuk mempermudah transaksi
perdagangan, tapi untuk sekarang ini uang menjadi
komoditas yang diperdagangkan di pasar uang. Akibatnya,
3
Aziz Abdul, Jannati Mawar, “Uang dalam Tinjauan Ekonomi Islam”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, Cirebon, Januari, Hal.96-97
jumlah yang beredar menjadi semakin meningkat
jumlahnya dan sulit diprediksi. Kegiatan ekonomi
dilakukan oleh para pengusaha untuk mendapatkan uang
sebanyak-banyaknya agar memenuhi kebutuhan hidup.
Uang ibarat darah dalam tubuh manusia, tanpa uang,
perekonomian tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Secara sederhana uang didefinisikan segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran. Secara hukum,
uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai
uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada
aturan atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat
digunakan sebagai alat tukar.
Dalam konsep ekonomi Islam, uang merupakan milik
masyarakat (money is goods public). Barang siapa yang menimbun
uang atau dibiarkan tidak produktif berarti mengurangi jumlah
uang beredar yang dapat mengakibatkan tidak berjalannya
perekonomian. Jika seseorang sengaja menumpuk uangnya tidak
dibelanjakan, sama artinya dengan menghalangi proses atau
kelancaran jual beli. Dalam masyarakat yang maju, dikenal alat
pertukaran dan satuan pengukur nilai untuk melakukan sebuah
transaksi. Islam telah mengenal alat pertukaran dan pengukur nilai
tersebut, bahkan Al Quran secara eksplisit menyatakan alat
pengukur nilai tersebut berupa emas dan perak.
Dalam sistem moneter konvensional yang menggunakan
uang fiat mempunyai kelemahan utama yaitu nilai nominal uang
dengan nilai intrinsiknya sangat jauh berbeda, sehingga memicu
upaya orang untuk memalsukannya. Kelemahan lain yaitu apabila
uang kertas tersebut terbakar maka habislah uang tersebut tidak
meninggalkan bekas lagi, dan masa berlaku uang kertas singkat
serta mudah rusak. Sedangkan dalam sistem moneter Islam yang
menggunkan mata full bodied yang berupa uang emas yang
digunakan dalam Islam pada zaman Rasulullah seperti Dinar dan
Dirham, nilai intrinsiknya hampir sama dengan nilai nominalnya.
Uang emas atau uang logam tidak mudah rusak/habis meskipun
terbakar. Pemilik uang tidak akan menjadi miskin walaupun uang
milik terbakar. Dalam sistem moneter Islam kontemporer yang
menggunakan fully backed money yang nilai nominalnya di back
up 100% dengan emas yang disimpan oleh otoritas yang
menerbitkannya. Dalam penerbitan uang baru ini tidak ada daya
beli baru yang diciptakan (tidak ada seigniorage), sehingga tidak
mengandung unsur riba.
Secara mikro, perekonomian yang menggunakan uang akan
memudahkan para pemilik sumber daya ekonomi dalam menerima
pendapatan yang berupa uang, yang kemudian dapat mereka
tukarkan dengan barang dan jasa yang mereka pilih sendiri. Dalam
hal ini masyarakat yang menerima penghasilannya, baik berupa
upah, gaji, sewa, bunga deviden dan segala bentuk yang dapat
dipersamakan dengan uang. Dengan hal ini akan mempermudah
membelanjakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.
a. KESIMPULAN
Dari penjeasan di atas bahwa dapat disimpulkan yaitu, pasar uang
(money market) merupakan mekanisme untuk memperdagangkan dan
jangka pendek yaitu dana berjangka waktu kurang dari 1 tahun,
kegiatan dipasar ini terjadi karena dua belah pihak yang pertama yaitu
orang yang kekurangan dana dan yang kedua adalah penyedia dana
mereke dipertemukan di pasar uang sehingga unit yang kekurangan
dapat memperoleh dana yyang dibutuhkan sedangkan unit yang
kelebihan dana memperoleh penghasilan atas uang yang berlebih.
Pada perkembangan perekonomian saat ini sebenarnya yang
dimaksud uang bukan dalam arti sempit yaitu uang yang diciptakan
oleh bank Indonesia saja, melainkan dalam arti yang lebih luas yang
mencakup alat alat liquid lainnya. Jenis jenis uang tersebut adalah: 1)
uang primer, 2)uang penuh, 3) uang tanda, 4) uang giral. Peranan uang
dalam perekonomian uang ibarat darah dalam tubuh manusia, tanpa
uang, perekonomian tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Secara sederhana uang didefinisikan segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam pertukaran. Secara hukum,
uang adalah sesuatu yang dirumuskan oleh undang-undang sebagai
uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima sebagai uang jika ada aturan
atau hukum yang menunjukkan bahwa sesuatu itu dapat digunakan
sebagai alat tukar. Fungsi asli (utama) uang ada 3 (tiga), yaitu sebagai
alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Mohammad, 2020 Mei buku Ekonomi Moneter
Puji Etty, “Peranan Uang dalam Perekonomian”, Ekonomi
Moneter Modul 1, Hal 1.5-1.9
Ichsan Muchammad, “Konsep Uang dalam Perspektif
Ekonomi Islam”, Jurnal Studi Islam, Yogyakarta, Hal.31-32.
Aziz Abdul, Jannati Mawar, “Uang dalam Tinjauan
Ekonomi Islam”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Cirebon,
Januari,
Natsir, Buku Ekonomi Moneter, Teori dan Kebijakan,
Hal.6-9.
SERAMBI : Jurnal Ekonomi dan Bisnis islam, 2020, Hal.
83-90