KELOMPOK 8 :
BAPTISTA FARANI GISELA MEO (2201080065)
NENENG ANJARWATI GAFUR ( 2201080092)
SAUT PANGGABEAN (2201080037)
ARMIATI CALISTA NESI (2201080063)
MARIA ENJELWATI MAU(2201080116)
1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Jumlah Uang Yang Beredar”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi
Moneter. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman akan
Jumlah Uang Beredar.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penyajiandata makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangunsemua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapatmenambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-katayang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangannya, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jumlah Uang Beredar.................................................................... 2
2.2 Jenis-Jenis Uang Berdar.................................................................................. 2
2.3 Mekanisme Penciptaan Uang.......................................................................... 3
2.4 Perhitungan Jumlah Uang Beredar.................................................................. 4
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Jumlah
Uang Yang Beredar........................................................................................10
2.6 Teori Permintaan Uang....................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Definisi Jumlah Uang Beredar
2. Mengetahui Jenis-Jenis uang yang beredar
3. Mengetahui Mekanisme Penciptaan Uang
4. Mengetahui Perhitungan Jumlah Uang Beredar
5. Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi Jumlah Uang Berdar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
M1 dedifinisikan sebagai kewajiban system moneter terhadap sector swasta
domestik yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Uang kartal terdiri dari uang
kertas dan uang logam yang beredar dan berlaku di masyarakta. Pada awalnya
uang kartal diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesai. Namun sejak
dikeluarkannya UU no.13 Tahun 1968 pasal 26 Ayat (1), hak pemerintah untuk
mencetak uang tersebut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Indonesia
sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal.
Semetara itu uang giral adalah merupakan simpanan milik sektor swasta
domestik di Bank Pencipta Uang Giral (BPUG) yang setiap saat dapat ditarik
untuk ditukarkan dengan uang kartal. Uang giral terdiri dari: rekening giro,
kiriman uang (transfer), yang belum diambil, deposito berjangka yang sudah jatuh
tempo dalam rupiah yang semuanya dimiliki penduduk serta disimpan dalam
system moneter (uteri,2014).
3
3. Masyarakat atau sektor swasta domestik
Ketiga pelaku tersebut saling bersinergi sehingga Demand & supply berada
pada keseimbangan yang diinginkan dimana Otoritas moneter sebagai pencetak
uang kartal, Bank umum sebagai pencipta Uang giral dan kuasi, Sektor swasta
domestik sebagai pengguna daripada uang yang di ciptakan otoritas moneter dan
bank umum. Otoritas moneter dalam hal ini disebut dengan Bank sentral sebagai
lembaga independen mengatur peredaran uang yang dicetaknya, hanya pada bank
sentral uang kartal di ciptakan yang nantinya uang tersebut didistribusikan ke
Bank umum dalam bentuk uang kartal, oleh bank umum di ubah lagi bentuk unag
kartal tersebut menajdi uang giral yang berbentuk tabungan giro dan saving
deposit, uang tersebut yang nantinya akan di salurkan ke sektor swasta domestik.
Dari bentuk-bentuk uang ini lah yang disebut dengan uang inti atau uang primer,
dengan kata lain, uang primer adalah uang kartal yang dipegang bank umum dan
masyarakat umum ditambahkan dengan saldo rekening giro milik bank umum dan
masyarakat di Bank Indonesia. Jika dilihat dari neraca otoritas moneter dapat
dilihat bahwa sisi pasiva adalah jumlah uanga primer yang beredar dan sebelah
aktiva adalah faktor-faktor yang mempengarui uang beredar. Penciptaan Uang
oleh bank umum hanya dalam bentuk uang giral dan kuasi, karena uang kartal
hanya diciptakan oleh bank sentral itu sendiri.
2.4. Perhitungan Jumlah Uang Beredar
Ada dua pendekatan (approach) yang digunakan untuk menghitung jumlah
uang beredar, yakni: (1) yakni Pendekatan transaksi (transactional approach) dan
(2) Pendekatan likuiditas (liquidty approach).
4
Uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam, tidak termasuk uang
kas pada kantor perbendaharaan dan kas negara (KPKN) dan bank umum.
Uang Giral terdiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka,
dan tabungan dalam rupiah yangsudah jatuh tempo yang seluruhnya
merupakan simpanan penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.
5
Jumlah uang beredar = Mata uang + Rekening Giro
Untuk memahami hal itu, kita perlu memahami interaksi mata uang dan rekening
giro serta bagaimana kebijkan Bi mempengaruhi jumlah uang beredar. Kita ambil
contoh sederhana dulu, dan beberapa pengembangan dari contoh tersebut.
6
yaitu 20% cadangan minimum, untuk itu proses penciptaan uang berlanjut. Proses
tersebut dapat berlangsung selamanya dengan bergerak kepada bank-bank
selanjutnya.
Lebih dekat dengan penciptaan uang
Asumsikan tiap bank menjaga rasio deposit-cadangan, reserve-deposit ratio
(rr)pada 20 Persen dan bahwa deposito awal sebesar $1.000. Setiap cadangan
sebesar $1 menghasilkan uang sebesar $(1/rr). Dalam contoh kita, rr = 0.2,
sehingga uang beredar sebesar $1000 menjadi $5000.
Deposito awal = $ 1000
Pinjaman Firstbank = (1 – rr) x 1000
Pinjaman secondbank = (1 – rr )2 x 1000
Pinjaman thirdbank = (1 – rr )3x 1000
a. Basis moneter (monetary base) B adalah jumlah dolar yang dipegang oleh
publik sebagai mata uang C dan oleh bank sebagai cadangan R.
b. Rasio deposito-cadangan (reserve-deposit ratio) rr adalah bagian
deposito D yang bank simpan dalam cadangan R.
7
c. Rasio deposito-uang kartal (currency-deposit ratio) cr adalah jumlah
Uang kartal C yang orang pegang dalam bentuk rekening giro D.
Model kita menunjukkan bagaimana jumlah uang beredar bergantung pada rasio
cadangan-deposito, dan deposito uang-kartal. Model itu juga memungkinkan kita
untuk mengkaji bagaimana kebijakan bank pertaman dan rumah tangga
mempengaruhi jumlah uang beredar.
Kita mulai dengan contoh definisi basi moneter dan jumlah uang beredar
M =C+D
B =C+R
Persamaan pertama menjelaskan jumlah uang beredar adalah jumlah uang kartal
dan uang giral. Persamaan kedua menyatakan bahwa basis moneter adakah jumlah
mata uang dan cadangan bank. Untuk itu digunakan fungsi variabel eksogen (B,
rr, cr);
M C D
= +
B C R
Kemudian kita bagi kedua persamaan di sebelah kanan dengan D, maka akan
mengasilkan;
C
M D 1
= +
B C R/D
D
Dengan melakukan subtitusi , dan memindahkan B dari sisi kiri ke sisi kanan
persamaan, kita mendapatkan;
cr 1
M= + xB
cr rr
Selanjutnya kita dapat melihat jumlah uang beredar bersifat proporsional terhadap
cr 1
basis moneter. Faktor proporsionalitas tersebut yaitu + x adalah m disebut
cr rr
pengganda (multiplier effect), sehingga dapat disederhankan lagi;
M =mxB
4. Pengganda Uang
8
Karena memiliki dampak pengganda terhadap jumlah uang beredar, basis
moneter kadang disebut uang berdaya-tinggi (high-powered money).
Mari kita kembali ke tiga variabel eksogen kita untuk melihat bagaimana
perubahannya menyebabkan jumlah uang beredar berubah:
Selanjutnya kita lihat bagaimana perubahan dalam variabel eksogen B, rr, dan cr,
menyebabkan jumlah uang beredar berubah.
1. Jumlah uang beredar M adalah proporsional terhadap basis moneter B.
Jadi, kenaikan basis moneter meningkatkan jumlah uang beredar dalam
persentase yang sama.
2. Semakin kecil rasio deposito-cadangan rr (R/D), semakin banyak
pinjaman yang bank buat, dan semakin banyak uang yang bank ciptakan
dari setiap dolar cadangan.
3. Semakin kecil rasio deposito-uang kartal cr (C/D) , semakin sedikit dolar
pada basis moneter yang dipegang publik, semakin besar cadangan, dan
semakin banyak uang yang bank ciptakan. Jadi, penurunan rasio deposito-
uang kartal meningkatkan pengganda uang dan jumlah uang beredar.
Bagaimana Fed mengendalikan jumlah uang beredar
Operasi pasar-terbuka (open-market operations), pembelian dan penjualan
obligasi pemerintah). Kebijakan tersebut dilakukan pada saat terjadi masalah
ekonomi, seperti pada saat ekonomi mengalami masalah. Bank akan menjual
obligasi kepada publik yang kemudian menurunkan basis moneter untuk
mengurangi jumlah uang beredar. Selanjutnya apabila uang beredar yang terlalu
sedikit maka bank akan membeli obligasi yang beredar di publik untuk menambah
jumlah uang beredar dan masalah perekonomian.
9
Persyaratan cadangan (Reserve requirements), instrumen yang paling jarang
digunakan). Bank sentral menuntut bank umum untuk menjaga cadangan
minimum yang bank sediakan. Jika cadangan minimum ditingkatkan maka jumlah
uang beredar di publik akan berkurang. Hal ini berlaku sebaliknya, jika bank
sentral mengurangi rasio cadangan uang beredar maka akan menambah uang
beredar di publik masyarakat.
Tingkat diskonto (Discount rate) di mana bank-bank anggota—tidak memenuhi
persyaratan cadangan—bisa meminjam dari the Fed. Bank meminjam dari bank
sentral ketika cadangan mereka terlalu sedikit untuk memenuhi persyaratan
cadangan. Semakin kecil tingakt diskonto, semakin murah cadangan yang
dipinjamkan, dan semakin banyak bank yang meminjam uang dengan fasilitas
discount window dari bank sentral. Jadi, penurunan diskonto meningkatkan basis
moneter dan jumlah uang beredar.
10
Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh
kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang
melalui kebijakan moneter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
uang yang beredar adalah:
1. Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter
(meliputi: politik diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik
kredit selektif) dalam mencetak dan mengedarkan uang kartal.
2. Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah
peredaran uang dengan cara mencetak uang logam dan uang kertas yang
nominalnya kecil.
3. Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan
surat berharga.
4. Tingkat pendapatan masyarakat
5. Tingkat suku bunga bank
6. Selera konsumen terhadap suatu barang (semakin tinggi selera konsumen
terhadap suatu barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik,
sehingga akan mendorong jumlah uang yang beredar semakin banyak,
demikian sebaliknya)
7. Harga barang
8. Kebijakan kredit dari pemerintah
11
Bila ada hal yang mempengaruhi permintaan uang, berarti ada hal yang
mempengaruhi penawaran uang juga, yaitu:
1. tinggi rendahnya tingkat bunga
2. tingkat pendapatan masyarakat
3. jumlah penduduk
4. keadaan letak geografis
5. struktur ekonomi masyarakat
6. penguasaan iptek
7. globalisasi ekonomi
(M/P)d = kY.
Dimana k adalah konstanta yang mengukur berapa banyak uang yang dipegang
orang dari pendapatanya. Kemudian di telaah fungsi permintaan uang yang lebih
umum dan realistis,yang mengansumsikan bahwa permintaan keseimbangan uang
riil bergantung pada tingkat bunga dan pendapatan:
12
Huruf L digunakan untuk menyatakan permintaan uang,karena uang adalah aset
perekonomian yang paling likuid (aset yang paling mudah digunakan untuk
melakukan transaksi). Persamaan itu menyatakan bahwa permintaan terhadap
likuiditas keseimbangan uang riil adalah fungsi dari pendapatan dan tingkat bunga
nominal. Semakin tinggi pendapatan,semakin besar terhadap keseimbangan uang
riil. Sebagaimana studi tetang fungsi konsumsi bertumpu pada model keputusan
konsumsi permintaan uang mikroekonomi.
Mengingat bahwa uang memiliki tiga fungsi : unit penghitung, penyimpanan nilai,
dan media pertukaran. Fungsi pertama adlah uang sebagai unit penghitung,yakni
tidak dengan sendirinya menghasilkan permintaan uang,karena orang dapat
menyatakan harga tanpa mempunyai uang. Sebaliknya,uang dapat memerankan
dua fungsi lainya hanya jika orang tersebut memegangnya. Teori permintaan uang
menekankan pada peran uang sebagai penyimpan nilai atau sebagai media
pertukaran.
13
Di mana rs adalah pengembalian riil yang diharapkan atas saham, rb adalah
pengembalian riil yang diharapkan atas obligasi, π e adalah tingkat inflasi yang
diharapkan, dan W adalah kekayaan riil. Kenaika dalam rs atau rb menurunkan
permintaan uang,karena aset lain menjadi lebih menarik. Kenaikan dalam π e juga
menurunkan permintaan uang,karena uang menjadikan kurang menarik. (Ingatlah
bahwa π e adalah pengembalian riil yang diharapkan dari memegang uang).
Kenaikan W meningkatkan permintaan uang,karena kekayaan yang lebih tinggi
beerarti portofolio yang lebih besar.
14
luas mencakup berbagai aset yang mendominasi mata uang dan rekening cek.
M2,misalnya, meliputi rekening tabungan dan reksadana pasar uang. Ketika kita
mengkaji mengapa orang memegang aset dalam bentuk M2,bukan obligasi atau
saham,pertimbangan resikodan pengembalian portofolio mungkin berada di
puncak. Jadi,meskipun tidak masuk akal ketika diterapkan pada M1,pendekatan
portofolio terhadap permintaan uang merupakan teori yang baik untuk
menjelaskan permintaan uang.
15
kenyamanan ini adalah hilangnya bunga yang akan mereka terima jika uang itu
mereka simpan di bank yang akan menghasilkan bunga.
Untuk melihat bagaimana orang meng- tradeoff manfaat dan biaya
ini,perhatikanlah orang yang ingin membelanjakan Y dolar secara bertahap selam
asatu tahun. (untuk mempermudah,asumsikan tigkat harga adlah konstan,sehingga
pengeluaran riilnya konstan selama setahun). Berapa banyak uang yang
seharusnya orang itu pegang dalam proses membelanjakan dolar ini? Yaitu berapa
ukuran optimal dari keseimbangan rata-rata?
Perhatikanlah kemungkinannya. Ia dapat menarik Y dolar pada awal tahun
dan secara bertahap membelanjakan uangnya. Bagian (a) dari 18-1 menunjukan
uang yang dipegang selama satu tahun kedepan berdasarkan rencana berikut.
Pemegang uang pada awal tahunsebesar Y dan pada akhir tahun sebesar
nol,dengan rata-rata Y/2 selama satu tahun.
Rencana kedua adalah dua kali pergi ke bank. Dalam kasuus ini ,dia
menarik Y/2 dolar apada awal tahunsecara bertahap memebelanjakan uang ini
dalam waktu setengah tahun, dan melakukan penarikan uang Y/2 lagi untuk
semester kedua. Bagian (b) dari Gambar berikut menunjukan bahwa pemegangan
uang selama tahuntersebut bervariasi antara Y/2 dan nol,dengan rata-rata Y/4.
Rencana ini mempunyai keunggulan karena,secara rata-rata,uang yang dipegang
lebih sedikit,sehinggga individu hanya kehilangan bunga yang lebih kecil. Nmun
demikian, rencana ini juga memiliki kelemahan karena orang itu harus dua kali ke
bank.
Secara lebih umum, apabila individu melakukan N perjalanan ke bank
selama setahun. Untuk sertiap perjalanan, ia menarik Y/N dollar,kemudian
membelanjakan uang itu secara bertahap selama 1/N selama setahun. Bagian (c)
dari gambar berikut adalah menunjukan bahwa pemegang uang bervariasi antara
Y/N dan nol,dengan rata-rata dan semakin kecil tingkat bunga yang hilang.
Namun, bila N naik,maka ketidak nyamanan juga karena orang itu harus berkali-
kali ke bank.
Anggaplah biaya ke bank adalah F. Kita bisa menganggap bahwa F
sebagai nilai dari waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke dan pulang dari bank
16
serta mengantri ketika melakukan penarikan. mislanya, jika perjalanan b=ke bank
memerlukan waktu 15 menit dan upah seseorang adalah $ 12 mislanya,per
jam,maka F adalah $ 13 waktu. Selain itu,menyatakan tingkat suku bunga,karena
uang tidak mendapatkan bunga mendapatkan bunga maka i mengukur iaya
oportunitas dari memegang uang.
Sekarang menganalisi mengenai pilihan N optima, yang menentukan
permintaan uang. Untuk setiap N, jumlah rata-rata uang yang dipegang adalah
Y/(2N), sehingga tingkat bunga yang hilang adalah iY/(2N). Karena F adalah biaya
perjalanan ke bank,maka biaya total melakukan perjalanan ke bank adalah FN.
Biaya total yang menjadi beban individu adalahh jumlah bunga yang hilang dan
biaya perjalan ke bank:
Biaya total = bunga yang Hilang + Biaya
Perjalana
= iY/(2N) + FN
Semakin banyak jumlah perjalanan N,semakin kecil bunga yang hilang,
dan semakin tinggi biay apergi ke bank.
Gambar selanjutnya menunjukan bagaimana biaya total bergantung
pada N. Ada satu nilai N yang meminimalkan biaya total. Nilai N
optimal,dinyatakan dengan N*,adalah
N* =
√ iY
2F
Pemegang uang rata-rata adalah sebagai berikut:
Pemegang uang rata-rata = Y/(2N)
=
√ iY
2F
Persamaan ini menyatakan bahwa individu memegang lebih banyak uang
jika biaya tetap pergi ke bank F lebih tinggi,jika pengeluaran Y itu lebih
tinggi,atau tingkat bunga ilebih rendah.
Sejauh ini,kita telah menginterprestasikan model Baumol-Tobin sebagai
model permintaan mata uang . artinya kita menggunkan jalan untuk menjelaskan
jumlah uang yang dipegang di luar bank. Tetapi kita dapat
17
menginterprestasikanmodel itu secara lebih luas. Bayangkanlah orang yang
memegang portofolio aset moneter (mata unag dan rekening cek) dan aset
nonmoneter (sahan dan obligasi). Aset moneter digunakan untuk trasnaksi tapi
memberikkan tingkat pengembalian yang rendah. Misalnya i menyatakan
perbedaan pengembalian antara aset moneter dan aset non moneter, dan F sebagai
biaya mentransfer aset nonmoneter menjadi aset moneter,seperti fee pialang.
Keputusan tentang seberapa sering membayar fee pialang serupa tentang
keputusan tentang berapa kali pergi ke bank. Karena itu, model Baoumol-Tobin
menjelaskan permintaan seseorang terhadap aset moneter. Dengan menunjukan
bahwa permintaan uang bergantung secara positif pad a pengeluaran Y dan secara
negatif pada tingkatan bunga i. Uang bergantung secara positif model tersebut
memeberikan pembenaran mikroekonomi untuk fungsi permintaan uang, L(i,Y).
Salah satu implikasi dari model Baumol-Tobin adalah bahwa setiap
perubahan biaya tetap pergi ke bank F mengubah fungsi permintaan uang,yakni
mengubah kuantitas uang yang diminta pada setiap tingkat bunga dan pendapatan
tertentu. Adalah mudah membayangkan peristiw ynag dapat mempengaruhi biaya
tetap. Penyebaran anjungan tinggi mandiri, misalnya, menurunkan F dengan
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menarik uang. Demikian
pula,peluncuran perbankan dengan internet menurunkan F dengan mempermudah
cara mentramsfer dana antar rekening. Di sisi lain, kenaikan upah riil
meningkatkan F dengan meningkatkan nilai waktu dan kenaikan fee perbankan
meningkatkan F secara langsung. Jadi meskipun memberi kita fungsi permintaan
uang yang sangat spesifik, model Baumol-Tobin tidak memberi alasan untuk
percaya bahwa fungsi ini akan stabil sepanjang waktu.
d. Inovasi Keuangan, Aktova yang Segera dapat Diuangkan (Near Money), dan
kematian Agregat Moneter
Analisi makro ekonomi tradisional mengelompokan aset menjadi dua kategori :
aset yang digunakan sebagai media pertukaran dan peyimpanan nilai (mata
uang,rekening ccek)dan aset yang hanya digunakan sebagai penyimpanan nilai
( saham,obligasi, rekening tabungan). Kategori yang pertama disebut dengan
18
“uang”. Dalam bab ini membahas tentang jumlah uang berderar dan
permintaanya.
Meskipun perbedaa antara aset moneter dan aset nonmoneter tetap merupakan
sarana teoritis yang bermanfaat, belaknagn ini perbedaan tersebut menjadi lebih
sulit untuk digunkan dalam praktek. Hal ini disebabkan karena deregulasi bank
serta lembaga-lembaga keuangan lainya, dan sebagian lagi karena kemajuan
teknologi komputer yang selama dekade lalu telah menyaksikan inovasi keuangan
ayng cepat. Aset moneter seperti rekening cek pernah dibayar tanpa bunga;
sekarang aset moneter itu mendpat tingkat bunga pasar dan dapat dibandingkan
dengan aset nonmoneter sebagai penyimpan nilai. Aset nonmoneter seperti saham
dwn obligasi perbah tidak nyaman untuk dibeli dan di jual,tetapi skerang reksa
dana mengizinkan deposan untk memegang saham serta obligasi dan dapat
melakukan penarikan dengan hanya menulis cek dari rekening mereka. Aset
nonmoneter yang telah memenuhi sebagiam dari likuiditas uang ini disebut aktiva
yang segera dapat diuangkan. (near money).
Keberadaan near money merumitkan kebijakan moneter dengan membuat
permintaan uang tidak stabil. Karena uang dan near money dapat saling
menggantikan,rumah tangga bisa dega mudah mengalihkan bentuk aset mereka
dari satu bentuk ke bentuk lainya. Perubahan itu dapat terjadi untuk alasan-alasan
kecil dan tidak mencerminkan perubaha pengeluaran. Jadi,perputaran uang
menjadi tidak stabil,dan kuantitas uang memeberikan tanda yang salah permintaan
agregat.
Salah satu tanggapan tentang masalah ini adalah menggunakan definisi uang yang
luas yang mencakup near money . namun karena ada kesatuan aset di dunia
dengan beragam karakteristik,tidak jelas bagaimana memilih kelompo yang
dinamakan “uang”. Selain itu, jika kita mengadopsi definisi uang yang luas,
kemampuan Fed dalam mengendalikan kuantitas ini akan terbatas karena
banyaknya bentuk near money ayng tidak emmiliki persyartan cadangan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uang adalah jantung analisis makroekonomi. Model-model jumlah uang
yang beredar dan permintaan uang dapat membantu memperjelas determinan
tingkat harga jangka panjang dan sebab-sebab fluktuasi ekonomi jangka
pendek. Munculnya aktiva yang segera dapat diuangkan (near money) dewasa
ini menunjukan bahwa masih banyak yang harus dipelajari. Membangun
model mikroekonomi dari uang dan near money yang dapat diandalkan tetap
menjadi tnanangan utama bagi para ahli makroekonomi.
3.2 Saran
Diharapkan pemerintah ampu untuk mengendalikan peredaran uang
dengan undang-undang yang transparansi untuk masyarakat. Dikarenakan
jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak,maka mengakibatkan kenaikan
harga yang tidak terkendali. Dan jika jumlah uang yang beredar terlalu
sedikit menjadikan kegiatan ekonomi melemah.
20
Daftar Pustaka
21