PEREKONOMIAN
Dosen Pengampuh
Disusun Oleh :
Kelompok : I
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai harapan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi
kita semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpilan.................................................................................................10
3.2. Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Peran uang sangat penting dalam perekonomian. Semua barang dan jasa
dalam ekonomi diukur dalam unit uang. Dengan perkembangan ekonomi atau
dalam ekonomi modern, uang memiliki fungsi yang beragam tidak hanya sebagai
sarana pertukaran lagi, tetapi juga sebagai alat unit menghitung, alat penyimpanan
nilai, sebagai ukuran pembayaran terlambat, dan mata uang komoditas.
(CommodityCurrency). Jenis dan bentuk uang tidak lagi hanya uang kertas atau
uang logam, tetapi ada juga bentuk dan jenis uang lainnya, seperti kartu kredit,
rekening atau deposito uang publik di bank dan sebagainya. Semakin berkembang
ekonomi, semakin luas peran uang.
Uang dalam sirkulasi dibagi menjadi uang elang, uang giral dan mata uang.
Mata uang adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sentral dalam
bentuk uang kertas atau uang logam. Kuota ini mencakup tabungan, deposit
futures, dan rekening mata uang asing. (Subagyo, 1997). Peran uang membuat
kegiatan ekonomi lebih terintegrasi, terutama bagi produsen dan konsumen. Di
Indonesia, jumlah uang yang beredar di masyarakat telah meningkat dan menurun.
2
1.3. Tujuan
Adapun tujuan Makalah ini diantaranya adalah untuk mengetahui,
mengidentifikasi, dan menganalisis:
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Uang
Masa ini, faktor utama yang menjadi penggerak roda perekonomian dalam
kehidupan di masyarakat sehari-hari diantaranya adalah uang. Tanpa
menggunakan uang sebagai perantara pembayaran, barter menjadi bagian penting
dalam proses pemenuhan kebutuhan barang maupun jasa sejak beribu tahun lalu.
Demi memenuhi kebutuhan manusia terhadap barang atau jasa yang pada
realitasnya tidak dapat sepenuhnya diproduksi dengan kemampuan sendiri, barter
kemudian hadir sebagai solusi atas masalah tersebut. Lewat sistem pertukaran
antara barang dengan barang, barang dengan jasa maupun sebaliknya, barter
tentunya dilakukan atas dasar saling membutuhkan satu sama lain.
Menurut KBBI dalam Dessy Anwar (2001 : 563) Uang adalah suatu
instrumen pembayaran yang resmi dan diterima secara umum untuk memenuhi
kewajiban sehari-hari. Dikeluarkan dan dicetak oleh pemerintah dari suatu negara,
berupa logam seperti emas dan perak hingga berupa kertas dengan nilai dan
jumlah tertentu. Uang ditetapkan sebagai alat pembayaran, alat pertukaran hingga
sebagai standar pengukur nilai (satuan hitung) yang sah.
2. Fungsi Uang
Fungsi uang itu sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan
fungsi turunan. Berikut ini penjelasannya.
4
Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar (medium of exchange). Uang
merupakan alat untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. Sebagai satuan
hitung (unit of account). Uang dapat ditukarkan sebagai alat ukur dengan
menentukan harganya.
3. Bentuk Uang
a. Uang Kartal
Uang Logam
Uang logam pada awalnya terbuat dari emas atau perak agar nilai intrinsiknya
tetap stabil. Namun, sekarang uang logam banyak terbuat dari material selain
emas dan perak yang lebih murah dan efisien. Uang logam yang beredar kini
terbuat dari logam aluminium, perak, dan tembaga. Bentuknya pipih dan bundar.
Uang logam di Indonesia terdiri atas pecahan Rp100, Rp200, Rp500, dan
Rp1.000.
Uang Kertas
Uang kertas terbuat dari kertas. Uang dari bahan kertas biasanya memiliki
nilai nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
Uang jenis ini terbuat dari kertas yang berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap
air, tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas di Indonesia terdiri atas pecahan
Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
5
b. Uang Giral
Mengutip buku Mengenal Seluk Beluk Uang, uang giral tercipta akibat
semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap alat tukar yang lebih
mudah, praktis, dan aman. Di Indonesia, bank umum dapat mengeluarkan uang
giral selain Bank Indonesia. Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum yang dapat digunakan sewaktu-
waktu sebagai alat pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau
telegrafic transfer. Dua bentuk uang giral yang paling banyak digunakan adalah
cek dan giro. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah
uang kepada orang yang namanya tertera dalam surat tersebut.
Sementara itu, giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk
memindahkan sejumlah uang kepada rekening orang atau badan yang ditunjuk
oleh nasabah. Dengan menggunakan cek atau giro, uang giral dapat berubah
menjadi uang kartal. Selain cek dan giro, terdapat juga sistem telegrafis.
Pembayaran melalui sistem telegrafis dilakukan dengan perintah melalui telegram
untuk memindahkan antar rekening pada bank yang sama. Pembayaran ini dapat
dilakukan dengan cepat meski kedua pihak berada dalam jarak yang jauh.
sudah maju. Di desa-desa tersebut masih banyak dijumpai siswa yang membayar
biaya sekolah dengan menggunakan hasil-hasil bumi, misalnya kelapa dan beras
atau pun hasil ternak, seperti telor. Sementara itu, di perkotaan hal tersebut
sangatlah jarang ditemukan. Mereka pada umumnya sudah mampu untuk
membayar biaya sekolahnya dengan menggunakan uang.
Arus kas yang tinggi biasanya dikaitkan dengan ekonomi berkembang. Jika
sebaliknya terjadi, maka biasanya dikaitkan dengan resesi dan kontraksi. Dalam
proses ekonomi, kecepatan uang adalah metrik yang dihitung oleh ekonom. Biaya
barang dan jasa. Meskipun tidak selalu merupakan indikator ekonomi utama,
dapat diikuti bersama dengan indikator kunci lainnya yang membantu
menentukan kesehatan ekonomi. Seperti GDP, pengangguran, atau inflasi. Jumlah
uang dalam sirkulasi adalah dua komponen dari rumus peredaran mata uang.
7
Penjualan uang yang lebih tinggi atau kecepatan uang dibandingkan dengan
yang lain cenderung dianggap lebih berkembang. Penjualan uang juga
menunjukkan fluktuasi dalam siklus bisnis. Ketika ekonomi berkembang,
konsumen dan cenderung lebih bersedia untuk menghabiskan uang sehingga
penjualan uang meningkat. Ketika perekonomian berkontraksi, pelanggan dan
umumnya lebih enggan untuk berbelanja pada penjualan rendah.
Karena kecepatan uang adalah proses yang berkorelasi dengan siklus usaha,
itu dianggap sebagai indikator kunci. Dengan demikian, perdagangan mata uang
biasanya diperkirakan akan meningkat ketika GDP dan inflasi terjadi, atau
menurun ketika indikator ekonomi utama seperti GDPdan inflasi jatuh di ekonomi
kontraktif.
Pada dasarnya, peran dan hubungan dekat antara uang dan aktivitas
ekonomi dapat dilihat sebagai sesuatu yang universal karena semua kegiatan
ekonomi modern, seperti produksi, investasi, dan konsumsi, selalu melibatkan
uang. Bahkan, dalam evolusi uang tidak hanya digunakan untuk memfasilitasi
transaksi perdagangan di pasar komoditas tetapi uang itu sendiri menjadi komoditi
yang dapat diperdagangkan di pasar uang. Dalam kondisi ini, sangat sulit untuk
membayangkan ketika tidak ada sesuatu yang disebut uang.
Perkembangan ekonomi pada dasarnya dapat diamati dari dua sektor yang
saling terkait, sektor nyata (barang dan jasa) dan sektor moneter (uang). sektor
nyata dan sektor uang tidak hanya terkait erat, kedua sektor ini bahkan seperti dua
sisi dari mata uang yang tak terpisahkan. Misalnya, dalam sebuah kesepakatan,
ada penjual yang memiliki barang dan pembeli yang memiliki uang. seorang
pembeli memiliki uang tetapi membutuhkan barang, sementara penjual memiliki
barang tetapi membutuhkan uang. Dengan demikian, ketika Transaksi dilakukan,
dan nilai transaksi penjualan dan pembelian barang dan barang sama dengan
jumlah uang yang diserahkan kepada penerima.
1. Media Pertukaran: Salah satu tujuan utama uang adalah sebagai media
pertukaran yang diterima secara luas. Dengan adanya uang, orang dapat
dengan mudah menukar barang dan jasa tanpa perlu melakukan pertukaran
barang langsung (barter), yang bisa menjadi sulit karena adanya
ketidakcocokan keinginan dan kebutuhan.
2. Satuan Penilaian: Uang memberikan satuan penilaian yang konsisten
untuk menilai nilai relatif dari berbagai barang dan jasa. Ini
memungkinkan perbandingan nilai antara berbagai produk atau layanan,
memfasilitasi proses harga dan penilaian ekonomi yang efisien.
3. Penyimpan Nilai: Uang memungkinkan individu dan bisnis untuk
menyimpan nilai dengan cara yang mudah dan efisien. Dengan
menyimpan uang, mereka dapat menjaga daya beli mereka dari waktu ke
waktu dan melindungi kekayaan mereka dari inflasi atau fluktuasi nilai
aset lainnya.
4. Alat Pembayaran Utang: Uang memungkinkan pembayaran utang, baik
antarindividu maupun antara individu dan lembaga keuangan. Ini
memfasilitasi transaksi kredit, investasi, dan bisnis yang lebih luas.
5. Fasilitator Kebijakan Moneter: Pemerintah dan bank sentral menggunakan
uang sebagai alat untuk menerapkan kebijakan moneter. Mereka dapat
mengontrol jumlah uang beredar, suku bunga, dan aktivitas ekonomi
lainnya untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu, seperti mengendalikan
inflasi atau merangsang pertumbuhan ekonomi.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Uang adalah suatu instrumen pembayaran yang resmi dan diterima secara
umum untuk memenuhi kewajiban sehari-hari. Dikeluarkan dan dicetak oleh
pemerintah dari suatu negara, berupa logam seperti emas dan perak hingga berupa
kertas dengan nilai dan jumlah tertentu.
Penjualan uang yang lebih tinggi atau kecepatan uang dibandingkan dengan
yang lain cenderung dianggap lebih berkembang. Penjualan uang juga
menunjukkan fluktuasi dalam siklus bisnis. Ketika ekonomi berkembang,
konsumen dan cenderung lebih bersedia untuk menghabiskan uang sehingga
penjualan uang meningkat. Ketika perekonomian berkontraksi, pelanggan dan
umumnya lebih enggan untuk berbelanja pada penjualan rendah.
1. Media Pertukaran:
2. Satuan Penilaian:
3. Penyimpan Nilai:
4. Alat Pembayaran Utang:
5. Fasilitator Kebijakan Moneter:
3.2. Saran
Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk
memperbaiki atau memperdalam kajian.
DAFTAR PUSTAKA
https://fajriarifwibawa.blogspot.com/2015/04/makalah-peranan-uang-dalam
perekonomian.html pada tanggal 1 april 2024, pukul 9:48
https://id.scribd.com/embeds/529071123/content?
start_page=1&view_mode=sgulung&access_key=key-ffexxf7MbzEfwu3HKwf pada
tanggal 1 april 2024, pukul 9:49