Anda di halaman 1dari 11

Sistem Moneter

Dosen Pengampu :

Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E., M.Si.

Disusun oleh :

1. Kyela Najwa Wijaya (2307511164)


2. Ni Made Ayu Ista Anandari (2307511165)
3. Ni Kadek Nadia Lestari (2307511168)
4. Ni Kadek Ayu Dwipayani (2307511169)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pengantar
ekonomi makro yang berjudul “Sistem Moneter”.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang
sistem moneter di Indonesia. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Anak Agung
Bagus Putu Widanta,S.E., M.Si. berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan
penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.

Denpasar, 15 November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Uang ................................................................................................. 3
2.2 Fungsi Uang ....................................................................................................... 3
2.3 Jenis-Jenis Uang ................................................................................................. 3
2.4 Struktur Organisasi Bank Indonesia .................................................................... 6
2.5 Kebijakan Moneter oleh Bank Indonesia ............................................................. 7
2.6 Permasalahan dalam Mengendalikan Jumlah Uang yang Beredar ....................... 7
BAB 3 PENUTUP........................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 8
3.2 Daftar Pustaka .................................................................................................... 8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem moneter pada dasarnya merupakan sistem yang menetapkan kebijakan
dan tindakan yang mempengaruhi interaksi faktor moneter dalam suatu negara, termasuk
pengawasan cadangan valuta asing. Sistem moneter meliputi seluruh aspek pengelolaan
keuangan, baik itu institusi, regulasi, kebijakan, dan instrumen pendukung dalam
memenuhi pencapaian dan tujuan.
Indonesia menganut sistem moneter free floating, artinya kurs nilai tukar Rupiah
tergantung pada kekuatan pasar. Sistem moneter Indonesia merupakan landasan penting
yang mengatur penciptaan, distribusi, dan penggunaan uang dalam konteks ekonomi
negara. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami perkembangan yang
signifikan dalam merancang dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai
stabilitas ekonomi. Pada bagian ini, kita akan menyelidiki peran sistem moneter
Indonesia, dengan fokus pada organisasi Bank Indonesia, tujuan-tujuan kebijakan
moneter, serta instrumen-instrumen yang digunakan untuk mencapai stabilitas ekonomi.
Dengan tujuan memberikan gambaran umum tentang tantangan dan permasalahan yang
dihadapi dalam mengendalikan jumlah uang beredar, yang menjadi bagian integral dari
upaya mencapai tujuan-tujuan kebijakan moneter. Melalui institusi utamanya, yaitu Bank
Indonesia, negara ini terus berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan dan stabilitas nilai rupiah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1) Apa pengertian uang?
2) Apa fungsi uang?
3) Apa saja jenis-jenis uang?
4) Apa saja stuktur oraganisasi Bank Indonesia?
5) Bagaimana kebijakan moneter oleh Bank Indonesia?
6) Bagaimana permasalahan dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar?

1
1.3 Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini
adalah :
1) Memahami tentang pengertian uang.
2) Mengetahui tentang fungsi uang.
3) Mengetahui tentang jenis-jenis uang.
4) Mengetahui tentang struktur organisasi Bank Indonesia.
5) Mengetahui tentang kebijakan moneter oleh Bank Indonesia.
6) Mengetahui tentang permasalahan dalam mengendalikan jumlah uang yang
beredar.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Uang


Uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa,
dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan. Dalam ilmu
ekonomi, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

2.2 Fungsi Uang


Fungsi uang adalah sebagai alat tukar utama dalam kegiatan ekonomi di
masyarakat. Tak hanya itu, beberapa fungsi uang lainnya adalah sebagai berikut :
1) Alat Tukar
Utamanya, fungsi uang adalah sebagai alat tukar atau medium of change.
Dalam kehidupan bermasyarakat, uang menjadi alat tukar dalam transaksi
pembayaran barang dan jasa, tanpa melibatkan kegiatan tukar menukar barang.
2) Alat Penyimpanan Nilai
Fungsi uang lainnya yaitu sebagai alat penyimpanan nilai, dimana uang
bisa mengalihkan daya beli masa kini ke masa mendatang. Jika seseorang
menjual barang dan mendapatkan uang, maka uang tersebut bisa digunakan untuk
membeli barang dan jasa di masa yang akan datang.

3) Satuan Hitung
Uang memiliki fungsi sebagai satuan hitung, di mana uang bisa
menunjukkan nilai kekayaan. Selain itu, uang juga dapat menunjukkan berbagai
nilai barang dan jasa yang diberikan serta menghitung jumlah pinjaman.

2.3 Jenis-Jenis Uang


Di Indonesia, uang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral. Secara
umum, jenis-jenis uang dibedakan menjadi dua, yaitu uang kartal dan uang giral. Uang
kartal adalah uang kertas dan logam yang beredar di masyarakat yang dikeluarkan dan

3
diedarkan oleh bank. Sedangkan uang giral adalah alat pembayaran yang sah berupa
surat-surat berharga.

1) Bank Indonesia dalam Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia membedakan


dua macam uang beredar, yaitu:
a. Uang beredar dalam arti sempit (M1): Jenis ini didefinisikan sebagai
kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang terdiri
dari uang kartal (C) dan uang giral (D).
b. Uang beredar dalam arti luas atau disebut likuiditas perekonomian (M2):
Jenis ini didefinisikan sebagai kewajiban sistem moneter terhadap sektor
swasta domestik yang terdiri dari uang kartal (C), uang giral (D), dan
uang kuasi (T).

2) Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Menerbitkannya.


Berdasarkan lembaga yang menerbitkannya, terdapat dua jenis uang,
yaitu uang kartal dan uang giral.
a. Uang Kartal
Berdasarkan bahannya, uang kartal dibagi menjadi uang logam
dan uang kertas.
1) Uang Logam: Uang logam pada awalnya terbuat dari emas atau perak
agar nilai intrinsiknya tetap stabil. Namun, sekarang uang logam
banyak terbuat dari material selain emas dan perak yang lebih murah
dan efisien. Uang logam yang beredar kini terbuat dari logam
alumunium, perak, dan tembaga. Bentuknya pipih dan bundar. Uang
logam di Indonesia terdiri atas pecahan Rp100, Rp200, Rp500, dan
Rp1.000.
2) Uang Kertas: Uang kertas terbuat dari kertas. Uang dari bahan kertas
biasanya memiliki nilai nominal yang besar sehingga mudah dibawa
untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas yang
berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap air, tidak mudah robek atau
luntur. Uang kertas di Indonesia terdiri atas pecahan Rp1.000,
Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
b. Uang Giral

4
Mengutip buku Mengenal Seluk Beluk Uang, uang giral tercipta
akibat semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap alat tukar
yang lebih mudah, praktis, dan aman. Di Indonesia, bank umum dapat
mengeluarkan uang giral selain Bank Indonesia. Menurut UU No. 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, uang giral adalah tagihan yang ada di
bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat
pembayaran. Bentuk uang giral dapat berupa cek, giro, atau telegraphic
transfer.
Dua bentuk uang giral yang paling banyak digunakan adalah cek
dan giro. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar
sejumlah uang kepada orang yang namanya tertera dalam surat tersebut.
Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahkan
sejumlah uang kepada rekening orang atau badan yang ditunjuk oleh
nasabah. Dengan menguangkan cek atau giro, uang giral dapat berubah
menjadi uang kartal.
Selain cek dan giro, terdapat sistem telegrafis. Pembayaran
melalui sistem telegrafis dilakukan dengan perintah melalui telegram
untuk memindahkan antar rekening pada bank yang sama. Pembayaran
ini dapat dilakukan dengan cepat meski kedua pihak berada dalam jarak
yang jauh.

3) Jenis-Jenis Uang Berdasarkan Nilainya


Mengutip Dasar-Dasar Perbankan, jenis uang dapat dilihat dari nilai yang
terkandung pada uang tersebut, yakni mencakup nilai intrinsik (bahan uang) atau
nilai nominal (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Jenis-jenis uang ditinjau
dari nilainya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Bernilai Penuh (full bodied money), yaitu uang yang nilai intrinsiknya
sama dengan nilai nominalnya. Contohnya uang logam yang mengandung
nilai bahan untuk membuat yang sama dengan nilai nominal yang tertera
atau tertulis pada uang tersebut.
2. Tidak bernilai penuh (representative full bodied money), yaitu uang yang
nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Contohnya uang
kertas. Uang jenis ini sering dinamakan sebagai uang bertanda atau token

5
money. Seringkali, nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai
nominalnya.

2.4 Struktur Organisasi Bank Indonesia


1) Gubernur
Gubernur Bank Indonesia adalah pimpinan tertinggi Bank Indonesia.
Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Gubernur
Bank Indonesia merupakan sosok utama dibalik produk-produk kebijakan yang
dikeluarkan. Dalam prosesnya, Gubernur Bank Indonesia bersama Anggota
Dewan Gubernur (ADC) lainnya merumuskan kebijakan dengan melalui
prosedur dan mekanisme yang terstruktur dan sistematis.
2) Wakil Gurbernur
Wakil Gubernur Bank Indonesia membantu Gubernur dalam
melaksanakan tugasnya. Biasanya terdapat berjumlah empat orang dengan tugas
tertentu.
3) Departemen
Departemen adalah unit kerja di Bank Indonesia yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan tugas tertentu. Bank Indonesia memiliki tujuh
departemen, yaitu:
 Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter
 Departemen Kebijakan Makroprudensial
 Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran
 Departemen Internasional
 Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola
 Departemen Sumber Daya Manusia
 Departemen KeuanganResearch Scholar
4) Direktorat
Direktorat adalah unit kerja di Bank Indonesia yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan tugas tertentu. Bank Indonesia memiliki tiga direktorat,
yaitu :
 Direktorat Sistem Pembayaran
 Direktorat Pengelolaan Uang Rupiah
 Direktorat Audit Internal

6
5) Kantor Perwakilan
Bank Indonesia memiliki kantor perwakilan di 27 provinsi di
Indonesia. Kantor perwakilan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas Bank
Indonesia di wilayahnya.
6) Lembaga Lainnya
Bank Indonesia memiliki lembaga lain yang mendukung pelaksanaan tugasnya,
yaitu:
 Bank Indonesia Institute
 Pusat Laboratorium dan Pengembangan Teknologi Informasi Bank Indonesia
 Pusat Pendidikan dan Studi Bank Indonesia

2.5 Kebijakan Moneter oleh Bank Indonesia


Bank Indonesia dapat menerapkan kebijakan moneter yang ketat dengan
menaikkan suku bunga yang berdampak pada permintaan agregat sehingga akan
menurunkan tekanan inflasi. Sebaliknya, penurunan BI 7DRR akan menurunkan suku
bunga kredit sehingga meningkatkan permintaan kredit dari perusahaan dan rumah
tangga.

2.6 Permasalahan dalam Mengendalikan Jumlah Uang yang Beredar


Jumlah uang beredar yang terlalu banyak dapat mendorong kenaikan harga
barang-barang secara umum akan menimbulkan inflasi. Apabila jumlah uang beredar
terlalu sedikit maka kegiatan ekonomi akan menjadi lebih lambat. Berdasarkan hal
tersebut maka jumlah uang beredar perlu diatur agar sesuai kapasitas ekonomi. Banyak
faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya jumlah uang beredar di Indonesia baik
dalam arti luas (M2) maupun dalam arti sempit (M1), antara lain tingkat suku bunga,
inflasi, nilai tukar rupiah, pengeluaran pemerintah, cadangan devisa, dan angka
pengganda uang. Adapun upaya yang dilakukan yaitu munculnya Kebijakan Moneter
Kontraktif adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy).

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter di Indonesia, memiliki peran krusial
dalam merancang dan melaksanakan kebijakan moneter. Kesimpulannya, tujuan utama
Bank Indonesia adalah mencapai stabilitas nilai rupiah, mengendalikan inflasi, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam mengendalikan jumlah uang beredar,
Bank Indonesia dihadapkan pada beberapa permasalahan, termasuk tantangan dalam
memprediksi permintaan uang, fluktuasi eksternal, dan ketidakpastian ekonomi global.
Upaya untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga
sering kali menjadi tugas yang kompleks.

3.2 Daftar Pustaka

Bank Indonesia, A. (2013). BI Institute. Diambil kembali dari Bank Indonesia:


https://www.bi.go.id/id/bi-institute/struktur-organisasi.aspx

Bank Indonesia, A. (2020). Moneter. Diambil kembali dari Bank Indonesia:


https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/default.aspx#:~:text=Bank

Humas, T. (2022, 11 29). Pengertian Uang, Sejarah, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Syarat
Uang, Jenis-Jenis dan Mcam-Macam Standar Moneter. Diambil kembali dari an-
nur.ac.id: https://an-nur.ac.id/pengertian-uang-sejarah-fungsi-ciri-ciri-dan-syarat-
syarat-uang-jenis-jenis-dan-macam-macam-standar-moneter/

Lyman, C. (2023, 4 18). Sistem Moneter. Diambil kembali dari pintu.co.id:


https://pintu.co.id/blog/sistem-moneter-adalah

OCBC, A. (2023, 8 7). Uang: Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya.
Diambil kembali dari ocbc.id: https://www.ocbc.id/id/article/2022/06/06/uang-
adalah

Anda mungkin juga menyukai