Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH UANG DAN PERBANKAN

Disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis

Dosen:

Siti Ridloah,

Disusun Oleh:

Enno Erniawati (7311415176)


Muhamad Hilmy Baihaqi (7311415177)
Kharisma Zuliardi (7311415178)
Desy Fahmawati (7311415179)
Desi Catur Wulandari (7311415214)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2015
UANG DAN PERBANKAN
I. Uang
A. Definisi Uang
Pengertian uang dibagi menjadi dua, yaitu: Pengertian uang dalam ilmu
ekonomi tradisional dan modern.
1. Pengertian uang dalam ekonomi tradisional
Didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang
seperti ini disebut Uang Barang.
2. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern
Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-
jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran.

B. Fungsi Uang
Uang merupakan aspek yang menarik dan merupakan salah satu unsur
yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Oleh karena itu uang memiliki
beberapa fungsi diantaranya:
1. Alat penukar
Uang merupakan alat pernukar yang sah dan diakui oleh masyarakat,
sehingga kegiatan ekonomi yang berlangsung sehari-hari akan menjadi
lebih mudah dan lancar. Berbeeda dengan dulu yang masih menggunakan
sistem barter yang cenderung menemui beberapa kesulitan.
2. Pengukur nilai
Dengan uang nilai suatu produk baik barang atau jasa lebih bisa diukur,
juga dipakai untuk menentukan harga barang atau jasa.
3. Satuan hitung
Uang dijadikan alat untuk menghitung dan menunjukkan nilai dari barang
dan jasa.
4. Penimbun kekayaan
Uang dapat digunakan untuk membentuk membentuk kekayaan. Jadi kita
dapat menabung kekayaan sedikit demi sedikit maka kekayaan kita akan
bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan
pembentuk atau penimbun kekayaan.
C. Jenis Uang
Berdasarkan jenisnya, uang dibagi menjadi dua, yaitu Uang Kartal dan
Uang Giral.
1. Uang Kartal
Uang kartal adaalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari (common
money).
2. Uang Giral
Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Contohnya, cek.

D. Syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang kalau benda tersebut
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
2. Untuk memenuhi kriteria poin 1, benda tersebut harus bernilai tinggi atau
setidaknya dijamin oleh pemerintah.
3. Terbuat dari bahan yang bisa tahan lama (durability).
4. Kualitasnya sama (uniformity).
5. Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tersebut.
6. Tidak mudah dipalsukan (scarcity).
7. Mudah dibawa (portable).
8. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility).
9. Memiliki cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).

E. Uang Menurut Bahan Pembuatannya


1. Uang Logam
Adalah uang yang terbuat dari logam. Dipilih menggunakan logam
karena logam bisa tahan lama. Pada awal kemunculannya, uang logam
dibuat dengan bahan emas atau perak. Semakin tinggi kadar emas atau
peraknya, maka semakin tinggi pula daya tukarnya. Dengan begitu uang
seperti ini memiliki tiga nilai:
a. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahannya.
b. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercetak /tercantum pada uang tersebut.
c. Nilai tukar, yaitu nilai daya tukarnya. Misalnya Rp500 nilai tukarnya
mendapat permen, Rp10.000 nilai tukarnya bisa dapat sepiring nasi.
2. Uang Kertas
Yaitu uang yang terbuat dari bahan kertas. Uang jenis ini hanya
memiliki nilai nominal dan nilai tukar yang tinggi, sedangkan nilai
intrinsiknya tidak. Begitu juga pada zaman sekarang, uang logam dibuat
dengan logam biasa sehingga nilai intrinsiknya tidak sebanding dengan
nilai nominalnya.
F. Uang Menurut Nilainya
1. Uang Penuh (Full Bodied Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di
atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan
kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang
terkandung dalam uang tersebut.
2. Uang Tanda (Token Money)
Uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi
dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata
lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya,
untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya
Rp750,00.

II. Bank
A. Definisi Bank
Menurut UU No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,
yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank
lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan
pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan
pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya
sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai
rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian
pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan
untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. Bank didirikan oleh
Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE. Inilah beberapa manfaat perbankan dalam
kehidupan:
1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan
sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya
merupakan jenis investasi jangka pendek (yield enhancement).
2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi
sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung
nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk management.
3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai
sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi
tertentu dikemudian hari (price discovery).
4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan
kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar
dari transaksi derivatif itu sendiri.
5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti,
transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen
produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan
pasar pada masa mendatang.
Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan (bank) yang utama atau turunannya,
maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan secara
filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam
Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan,
Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Meninjau
lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, maka bank (perbankan) Indonesia
dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi
yang menggunakan prinsip kehati-hatian.4 Hal ini, jelas tergambar, karena
secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses
pembangunan bangsa.

B. Jenis-jenis Bank dan Fungsinya


Tiga kelompok utama Institusi keuangan - bank komersial, lembaga
tabungan, dan credit unions - yang juga disebut lembaga penyimpanan karena
sebagian besar dananya berasal dari simpanan nasabah. Bank-bank komersial
adalah kelompok terbesar lembaga penyimpanan bila diukur dengan besarnya
aset. Mereka melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga tabungan dan
credit unions, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman
(Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang jauh
lebih bervariasi).
Perbandingan konsentrasi aset ukuran bank, menunjukkan bahwa
konsolidasi perbankan tampaknya telah mengurangi pangsa aset bank paling
kecil (aset di bawah $ 1 miliar. Bank-bank ini - dengan aset dibawah $ 1 milliar
- cenderung mengkhususkan diri pada ritel atau consumer banking, seperti
memberikan hipotek perumahan, kredit konsumen dan deposito lokal.
Sedangkan aset bank yang relatif lebih besar (dengan aset lebih dari $ 1 miliar),
terdiri dari dua kelas adalah bank regional atau super regional. Mereka terlibat
dalam grosir yang lebih kompleks tentang kegiatan komersialperbankan,
meliputi kredit konsumen dan perumahan serta pinjaman komersial dan
industri (D & I Lending), baik secara regional maupun nasional. Selain itu,
bank - bank besar memiliki akses untuk membeli dana (fund) - seperti dana
antar bank atau dana pemerintah (federal funds)- untuk membiayai pinjaman
dan kegiatan investasi mereka. Namun, beberapa bank yang sangat besar
memiliki sebutan yang berbeda, yaitu Bank Sentral. Saat ini, lima organisasi
perbankan membentuk kelompok Bank Sentral,yaitu: Bank New York ,
Deutsche Bank( melalui akuisisi bankir-bankir saling mempercayai), Citigroup,
JP Morgan , dan Bank HSBC di Amerika Serikat. Namun, jumlahnya telah
menurun akibat megamergers. Penting untuk diperhatikan bahwa, aset atau
pinjaman tidak selalu menjadi indikator suatu bank adalah bank sentral. Tapi,
gabungan dari lokasi dengan ketergantungan pada sumber nondeposit atau
pinjaman dana.

C. Jasa Perbankan
Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan
menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan
simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara
lain sebagai berikut:
1. Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah.
2. Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah.
3. Jasa pengiriman uang (transfer).
4. Jasa penagihan (inkaso).
5. Kliring.
6. Penjualan mata uang asing.
7. Penyimpanan dokumen.
8. Jasa cek wisata.
9. Kartu kredit.
10. Jasa-jasa yang ada di pasar modal, seperti pinjaman emisi dan pedagang
efek.
11. Jasa Letter of Credit (L/C).
12. Bank garansi dan referensi bank.
13. Jasa bank lainnya.

D. Jenis - Jenis Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank


1. Bank Umum
Bank Umum menurut Undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992
tentang perbankan sebagaimana diperbaharui dengan UU nomor 10 Tahun
1998, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selanjutnya untuk pembahasan tentang
Bank Umum akan dipisahkan menjadi Bank Umum Konvensional dan
Bank Umum Syariah sebagai berikut:
a. Bank Umum Konvensional
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula
dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank
umum
sering disebut bank komersil sering disebut bank komersil
Usaha utama bank umum adalah funding yaitu menghimpun dana dari
masyarakat luas, kemudian diputarkan kembali atau dijualkan kembali
ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit. Dalam penghimpunan dana, penabung diberikan jasa
dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam pemberian kredit,
penerima kredit (debitur) dikenakan jasa pinjaman dalam bentuk
bunga dan biaya administrasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
yaitu:
1) Menghimpun dana dari masyarakat (funding):
a) Simpanan Giro (Demand Deposit).
b) Simpanan Tabungan (Saving Deposit).
c) Simpanan Deposit (Time Deposit).
2) Menyalurkan dana ke ke masyarakat (Lending) dalam bentuk:
a) Kredit Investasi.
b) Kredit Modal Kerja.
c) Kredit Konsumsi.
3) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services):
a) Transfer (Kirimsn Uang).
b) Inkaso (Collection).
c) Kliring (Clearing).
d) Save Deposit Box.
e) Credit/Debit Card.
f) Valas (Bank Notes).
g) Bank Garansi.
h) Referensi Bank.
i) Bank Draft.
j) Letter of Credit (L/C).
k) Travellers Cheque.
l) Jual beli surat-surat berharga.
m) Pelayanan payment point seperti pembayaran pajak, telepon,
air, listrik, biaya pembayaran ibadah, haji (BPIH), uang
kuliah.
n) Di dalam pasar modal perbankan dapat memberikan atau
menjadi: Pinjaman emisi, Pinjaman, Wali amanat.
o) Jasa-jasa lainnya. Biasanya bentuk-bentuk badan hukum bank
umum konvesial yaitu: persero, perseroan daerah, koperasi,
dan perseroan terbatas.
b. Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan
Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah.
Adapun prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan
atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan
sesuai dengan syariah. Kegiatan usaha bank umum syariah:
1) Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk:
a) Giro berdasarkan prinsip wadiah.
b) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.
c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah.
d) Bentuk lain berdasarkan prinsip mudharabah.
2) Menyalurkan dana dalam bentuk:
a) Piutang dengan prinsio jual beli meliputi:
- mudharabah.
- isthishna.
- ijarah.
- salam.
b) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi:
- mudharabah.
- musyarakah.
c) Pembiayaan berdasarkan prinsip qardh.
3) Membeli, menjual dan atau menjamin atas risiko sendiri surat-
surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi
nyata (underlying transaction) berdasarkan prinsip jual-beli atau
hiwalah.
4) Surat-surat berharga Pemerintah dan atau BI yang diterbitkan atas
dasar Prinsip Syariah.
5) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan atau nasabah
berdasarkan prinsip wakalah.
6) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang
diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak
ketiga dengan prinsip wakalah.
7) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat
berharga berdasarkan prinsip wadiah yad amanah.
8) Melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya untuk
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip
wakalah.
9) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek
berdasarkan prinsip ujrah.
10) Memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) berdasarkan prinsip
walakah, murabahah, mudharabah, musyarakah, dan wadiah,
serta memberikan fasilitas garansi bank berdasarkan prinsip
kalafah.
11) Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip walakah.
12) Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujrah.
13) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang
disetujui oleh Dewan Syariah.
14) Kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf.
15) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip
musyarakah dan atau mudharabah.
16) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana
pensiun berdasarkan Prinsip Syariah.
17) Dapat bertindak sebagai lembaga baitul maal yaitu menerima
dana yang berasal dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf, hibah atau
dana sosial lainnya.
Larangan melakukan kegiatan-kegiatan sbb :
1) Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud
dalam kegiatan usaha Bank Umum di atas.
2) Melakukan usaha perasuransian.
3) Usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam
kegiatan usaha Bank Umum.
4) Melakukan kegiatan usaha secara konvensional.
Berdasarkan bentuk hukumnya bank ini dapat berupa perseroan
terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.

2. Lembaga Keuangan Bukan Bank


Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB ) merupakan
badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara
langsung ataupun tidak langsung, menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk kegiatan produktif.
Usaha Usaha yang dilakukan LKBB antara lain :
a. Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga.
b. Sebagai perantara untuk mendapatkan kompanyon ( dukungan dalam
bentuk dana ) dalam usaha patungan.
c. Perantara untuk mendapatkan tenaga ahli.
Peran peran LKBB antara lain :
a. Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang /
jasa.
b. Memperlancar distribusi barang.
c. Mendorong terbukanya lapangan pekerjaan.
Jenis Jenis LKBB :
1. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang memberikan jasa-
jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugian, kehilangan manfaat,
dan tanggung jawab hukum pada pihak ketiga karena peristiwa
ketidakpastian.
2. Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN )
Taspen adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Tugas koperasi simpan pinjam yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan meminjamkan kembali kepada anggota atau
masyarakat.
a. Simpanan Pokok adalah dibayar sekali pada awal menjadi
anggota.
b. Simpanan Wajib adalah dibayar selama menjadi anggota dengan
jangka waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota.
4. Bursa Efek / Pasar Modal
Bursa efek adalah tempat jual beli surat-surat berharga.
a. Saham adalah surat berharga dimana pemiliknya merupakan
pemilik perusahaan
b. Obligasi adalah surat berharga yang merupakan instrumen utama
perusahaan. Pemiliknya bukan
5. Perusahaan Anjak Piutang
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
6. Perusahaan Modal Ventura
Badan Usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk penyertaan
modal kedalam perusahaan.
7. Pegadaian
Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan
barang bergerak.
8. Perusahaan Sewa Guna
Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.
DAFTAR PUSTAKA

admin, 04/10/15, http://uangindonesia.com/tentang-uang-pengertian-sejarah-fungsi-


syarat-jenis-dan-teorinya/, 19.57 WIB.

anonim, 04/10/15, http://fajardwianggororevenge.blogspot.co.id/2012/04/jenis-jenis-


lembaga-keuangan-bank-dan.html , 20.57 WIB.

anonim ,04/10/15, http://ssbelajar.blogspot.co.id/2013/04/teori-kuantitas-uang.html,


21.01WIB.

anonim, 06/10/15, https://id.wikipedia.org/wiki/Bank , 22.25 WIB.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 6th Ed, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai