A. Uang Logam
Uang logam terbuat dari logam, biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu
memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya tidak
mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa
mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu :
1. Nilai Intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang. Misalnya berapa
nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang
2. Nilai Nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp.100,00) atau lima ratus
rupiah (Rp.500,00)
3. Nilai Tukar (Rill), yaitu kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu
barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp.500,00 hanya dapat ditukarkan
dengan sebuah permen, sedangkan Rp.10.000,00 dapat ditukarkan dengan
semangkuk bakso
B. Uang Kertas
Selanjutnya Uang Kertas adalah uang yang terbuat dari kertas
dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran
yang sah. Menurut penjelasan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam
bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya
(yang menyerupai kertas).
2. Jenis uang berdasarkan lembaga yang
mengeluarkannya
Uang Kartal (kepercayaan) yaitu uang yang dikeluarkan
oleh negara berdasarkan undang-undang dan berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal di
Indonesia terdiri atas uang logam dan uang kertas.
Uang Penuh (full bodied money), Nilai uang dikatakan sebagai uang
penuh apabila nilai yang tertera diatas uang tersebut sama nilainya
dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang
tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang
tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama
dengan nilai emas yang dikandungnya.
Uang Tanda (token money), yaitu apabila nilai yang tertera diatas uang
lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau
dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang
tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp.1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp.750,00.
E. TEORI NILAI UANG
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang
dinamis.
6. Pihak berupa Lembaga selain Bank yang akan mengajukan izin sebagai Penerbit
wajib 51% sahamnya dimiliki oleh :
c. Warga Negara Indonesia
d. Badan Hukum Indonesia
Dalam hal terdapat kepemilikan asing pada Lembaga selain Bank tersebut maka
perhitungan porsi kepemilikan asing tersebut meliputi kepemilikan secara langsung
maupun kepemilikan secara tidak langsung sesuai dengan penilaian Bank Indonesia.
7. Pihak yang mengajukan izin sebagai Penyelenggara UE harus memenuhi
persyaratan :
a. Aspek umum, yaitu entitas berupa Bank atau Lembaga Selain Bank (LSP)
yang berbentuk perseroan terbatas
b. Aspek kelayakan, yang meliputi aspek kelembagaan dan hukum, aspek
kelayakan bisnis dan kesiapan operasional, aspek tata kelola, risiko dan
pengendalian. Selain itu, penyelenggara UE harus menyampaikan surat
pernyataan dan jaminan (representations and warranties).
8. Penyelenggara UE yang telah memperoleh izin akan melakukan
pengembangan prduk, aktivitas UE, dan melakukan kerja sama
dengan pihak lain, wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia.