Anda di halaman 1dari 39

KELEMBAGAAN BANK SENTRAL

Palembang, 13 April 2016


2
Topik Bahasan

1 Perkembangan Kelembagaan Bank Sentral

Perkembangan Bank Sentral di Beberapa


2 Negara

3
Perkembangan Tujuan, Fungsi dan
Kelembagaan Bank Indonesia

4 Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia

5 Tata Kelola Bank Indonesia


Perkembangan Kelembagaan Bank
Sentral 3

Enam Peran dan Fungsi Bank Sentral


Bank sentral merupakan lembaga keuangan sentral yang berperan strategis
bagi perekonomian suatu negara. Secara garis besar, peranan strategis bank
sentral dapat dilihat dari enam peran dan fungsi bank sentral yaitu:
Perkembangan Kelembagaan Bank Sentral 4
Evolusi Bank Sentral

Keseluruhan fungsi tersebut mengalami evolusi dari masa ke masa sesuai dengan
perkembangan ekonomi, sosial politik serta teori ekonomi. Pendirian Sveriges Risk
Bank (1668) di Swedia dan Bank of England (1694) di Inggris merupakan cikal bakal
bank sentral modern.
Bank Sirkulasi Bank Sentral Bank Sentral
& Bankers bank (dahulu) (dewasa ini)
Bank komersial Peran kebijakan Tujuan tunggal, yaitu
berfungsi sbg moneter, perbankan, stabilitas harga, utk
bank sirkulasi. dan sistem pertumbuhan
Juga sbg pembayaran ekonomi.
bankers bank meningkat. Fokus pd tiga tugas:
(lenders of the Kadang masih sbg kebijakan moneter,
last resort). bank komersial. perbankan, dan
Peran kebijakan Sebagai bagian dr sistem pembayaran.
moneter, Pemerintah, termasuk Independen dr
perbankan, dan pembiayaan fiskal dan Pemerintah dg
sistem program Pemerintah. koordinasi.
pembayaran Tujuan jamak (inflasi, Penguatan
terbatas. kurs, pertumbuhan, akuntabilitas dan
lapangan kerja, neraca transparansi.
Perkembangan Kelembagaan Bank 5
Sentral
Definisi dan Fungsi Bank Sentral

Dalam definisi yang paling sederhana, bank sentral adalah bank


yang memegang simpanan bank lain dan menggunakannya
untuk settlement pembayaran antar bank (Singleton, 2011)
Menurut Hawke (1973), bank sentral adalah sebuah organisasi
yang berdiri antara pemerintah dan perbankan
Menurut Kisch dan Elkin (1932), bank sentral adalah bagian dari
kebijakan publik dan bukan merupakan instrumen dari
kepentingan pribadi. Bank sentral menerapkan (dan kadang
membantu memformulasikan) kebijakan publik pada sektor
perbankan guna memengaruhi variabel ekonomi.
Perkembangan Kelembagaan Bank 6
Sentral
Definisi dan Fungsi Bank Sentral
Kegiatan bank sentral menurut Singleton (2006):

1. Bank sentral menerbitkan uang (dalam bentuk kertas dan koin) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.Moneter dan Sistem Pembayaran
2. Bank sentral menerapkan dan memformulasikan kebijakan moneter.-- Moneter
3. Bank sentral menjalankan tugas sebagai bank dan lembaga pelayanan bagi
pemerintah, dan terkadang mengelola utang luar negeri Hubungan dg
Pemerintah
4. Bank sentral menyimpan cadangan/simpanan bank umum dan membantu
settlement keuangan antar bank Bankers Bank
5. Bank sentral memelihara dan mempertahankan kekuatan sistem keuangan, dan
pada saat tertentu bertindak sebagai lender of last resort serta bertugas
mengawasi perbankan Bankers Bank dan Keuangan
6. Bank sentral menjalankan kebijakan pemerintah dalam hal nilai tukar dan
memelihara serta mengelola cadangan devisa Bank komersial
7. Bank sentral turut mendorong pembangunan ekonomi Agent of Development
8. Bank sentral memberi saran kepada pemerintah menyangkut kebijakan
ekonomiHubungan dengan Pemerintah
9. Bank sentral turut serta dalam perjanjian kerjasama moneter internasional
Hubungan dengan Pemerintah
10. Bank sentral adalah bank yang memegang simpanan bank lain dan
menggunakannya untuk setelmen pembayaran antar bank Sistem Pembayaran
Perkembangan Kelembagaan Bank 7
Sentral
Definisi dan Fungsi Bank Sentral

Tujuh area utama tugas bank sentral (McKinley dan Banaian, 2005)
1. Pengendalian kebijakan moneter;
2. Pengelolaan nilai tukar dan cadangan devisa;
3. Agen fiskal
4. Sebagai lender of last resort;
5. Mengawasi dan mengatur perbankan;
6. Mengelola sistem pembayaran;
7. Mengelola dan memelihara mata uang;

Menurut Charles Goodhart (1991, p.5), kenapa bank sentral karena posisinya
dalam sistem berada di tengah-tengah/sentral, bank sentral memiliki kekuatan
politik sebagai bank pemerintah, kekuasaan yang dimiliki biasanya sangat
besar, dan yang terpenting adalah kemampuan bank sentral untuk
menyediakan uang dalam jumlah besar menjadikan bank sentral sebagai
bank-nya bank, yaitu bank yang menyediakan likuiditas ekstra pada saat
bank umum mengalami kesulitan.
Perkembangan Kelembagaan Bank 8
Sentral
Tujuan dan Tugas Bank Sentral

Tujuan jamak
(multiple objectives)
Pertumbuhan ekonomi
Kesempatan kerja
Kestabilan harga

Tujuan tunggal
(single objective)
Kestabilan harga
Perkembangan Kelembagaan Bank 9
Sentral
Tujuan dan Tugas Bank Sentral

Stabilitas harga Industri


perbankan yang
Stabilitas nilai sehat
tukar

Stabilitas Stabilitas
Moneter Perbankan

Stabilitas Stabilitas
Sistem Sistem
Pembayaran Keuangan

Kelancaran sistem Sistem Keuangan


pembayaran tunai yang sehat
dan non tunai
Lender of last
resort
Perkembangan Kelembagaan Bank
Sentral 10

Peran Bank Sentral dalam Aliran Dana

Sistem Keuangan

Laba/Rugi Pasar Laba/Rugi


Dana Keuangan Dana

Keterlibatan
Pemerintah /
Rmh Tangga Perush. Pemerintah Bank Sentral Rmh Tangga Perush. Pemerintah

Penabung Peminjam

Dana Dana
Perantara
Laba/Rugi Laba/Rugi
Keuangan

Infrastruktur dan
Lingkungan

Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi


Perkembangan Bank Sentral di Beberapa 11
Negara

Bank of BoE didirikan pada tahun 1694 dengan tujuan awal sebagai bank
England pemerintah dan pengelola utang negara. Berawal sebagai bank
komersial kemudian dinasionalisasi menjadi bank sentral. Sejak
April 2013 kewenangan BoE diperluas dengan berdirinya
Prudential Regulatory Authority (PRA).

Federal The Fed dibentuk tahun 1913 setelah kongres menyetujui The
Reserve Federal Reserve Act. The Fed semula sebagai bank bentukan
Banks pemerintah dan dikontrol oleh pemerintah, dan menjadi independen
pada tahun 1951 setelah berakhirnya depresi besar dan Perang
Dunia II. Namun independensinya dipertanggungjawabkan dengan
melaporkan secara rutin kegiatannya kepada senat dan parlemen.

Hong Kong HKMA didirikan pada tahun 1993 yang merupakan penggabungan
Monetary badan pengelola pertukaran mata uang dan badan pengawasan
Authority perbankan. Dalam melaksanakan tugasnya HKMA melaporkan
kepada Menteri Keuangan. HKMA merupakan lembaga pemerintah
yang diberi otoritas untuk memelihara kestabilan moneter dan
perbankan.
Perkembangan Bank Sentral di Beberapa 12
Negara

Monetary MAS merupakan bank sentral Singapura didirikan pada 1 Januari


Authority of 1971. Pembentukan MAS dilatarbelakangi tingginya perkembangan
Singapore sektor keuangan di Singapura yang menjadi salah satu pusat
keuangan di Kawasan Asia. MAS merupakan lembaga yang
memegang mandat penuh untuk melaksanakan fungsi bank
sentral yang bertugas mengatur dan mengawasi lembaga
keuangan dan moneter. Sebelum dibentuknya MAS, fungsi
moneter dilakukan oleh Departemen Keuangan.

European ECB merupakan bank sentral Eropa yang berdiri pada 1 Juni 1998.
Central Bank ECB memiliki dua tugas utama yaitu menjaga nilai tukar mata uang
Euro dan menjaga kestabilan harga di Eurozone. Eurozone terdiri
dari 17 negara yang sejak tahun 1999 sepakat untuk menggunakan
mata uang tunggal, Euro dan membangun sistem bank sentral yang
dinamakan Eurosystem. ECB merupakan bank sentral kawasan
yang independen secara politik maupun keuangan. Jadi, ECB tidak
dapat diintervensi oleh pemerintah negara dalam Eurosystem dan
anggaran operasional ECB berasal dari iuran anggota dan memiliki
otonomi untuk mengelola anggaran tersebut.
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan 13

Bank Indonesia
Kelembagaan bank sentral di Indonesia dimulai dengan pendirian DE
JAVASCHE BANK NV yang berevolusi dari bank sirkulasi hingga
menjadi bank sentral saat ini
De javasche bank didirikan tahun 1822 sebagai bank komersiil.
Tahun 1828 pertama kali memperoleh hak octrooi (hak mengedarkan uang) dari
Pemerintahan Hindia Belanda
1 Januari 1828 s.d 31 Maret 1921 sebagai bank sirkulasi Gulden (mata uang
Belanda) untuk wilayah Hindia Belanda.
1922, melalui penetapan UU De Javasche-bank wet, fungsi diperluas:
Mengeluarkan uang kertas bank,
Memberikan layanan jasa bank: pengiriman uang, rekening giro/deposito,
negosiasi wesel luar negeri, kredit, diskonto wesel luar negeri,
kasir pemerintah dan memberikan kredit kepada Pemerintah,
Menyelenggarakan kliring antar bank,
Melaksanakan pengawasan bank.

TUGAS BANK SENTRAL PADA MASANYA


Namun tidak sepenuhnya mengingat Fungsi utama sebagai Otoritas Moneter, tetap
berada di tangan Pemerintah c.q Bank Sentral Belanda
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan 14
Bank Indonesia
Peran dan kelembagaan bank sentral di Indonesia juga mengalami evolusi dari
bank sirkulasi hingga menjadi bank sentral dewasa ini.

1945-1952 1953-1967
Status

Bentuk formal bank sentral BI sebagai bank sentral RI.


belum ada. Bagian dr Pemerintah
De Javasce Bank (DJB) vs BNI. Kebijakan oleh Dewan Moneter
Landasan
Hukum

UUD 1945 Pasal 23: BI sbg UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg


bank sentral pengganti DJB wet 1922.
UU Nasionalisasi DJB Tugas: (i) Stabilitas moneter,
(ii)Pengedaran uang, (iii) Sistem
DJB dan BNI sbg bank pembayaran.
Peran

sirkulasi. Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii) Kasir


Mata uang Belanda & Jepang Pem, (ii) Bankers bank
vs. ORI. Masih menjalankan fungsi bank
Dominasi politik dan komersial.
Peristiwa
Penting

pembiayaan bank sentral.


Pencetakan uang utk defisit fiskal
Pencetakan uang vs. Sanering vs. Sanering 1959 dan hyperinflasi
(Gunting Sjafrudin) 1950. 1965/68.
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan 15
Bank Indonesia

1968-1998 1999-Sekarang
BI sebagai bank sentral RI
Status

Bagian dari Pemerintah


Peran dan kebijakan oleh Dewan Moneter
UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.
Landasan
Hukum

Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii)


Mendorong produksi, kesempatan kerja.
Masih berperan sbg: (i) Agen Pembangunan, BANK
(ii) Kasir Pemerintah, (ii) Bankers bank. INDONESIA
Fungsi bank komersial tidak ada lagi. dewasa ini ...
Peran

Stabilisasi ekon (1968-72)


Hasil minyak (1973-82) & kebijakan kredit
selektif KLBI).
Deregulasi (1983-92) dan kebijakan moneter
Peristiwa
Penting

tidak langsung.
Krisis 1997, BLBI, reformasi.
Konflik tujuan stabilitas harga dan kurs
rupiah vs. tujuan ekonomi lain.
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan 16
Bank Indonesia Pasca reformasi terdapat
perubahan politik hukum
yang cukup mendasar,
dengan lingkungan sosial
dan politik yang berubah
1946 cepat turut menyumbang
Pendirian atas fenomena
BNI ditransformasikan-nya BI
sbg bank umum yg menjadi bank sentral yang
berfungsi sbg bank independen.
sirkulasi 1951
Nasionalisasi
de Javasche Bank
menggantikan BNI sbg
1997/1998
bank sirkulasi 1953 Krisis
Pendirian BI 1999
sbg Bank Sentral BI sebagai bank sentral
2008
(UU no. 11 Th 1953) independen Krisis
1968
BI sebagai bank (UU no. 23 Th 1999)
komersial dg fungsi Diundangkan
2004
bank sirkulasi dan UU no. 13 Th 1968 2008
pengawasan bank UU 3 Th 2004
ttg Bank Sentral PERPPU
amandemen
BI (sebagai bagian BI sbg bagian Pemerintah, amandemen
pertama UUBI
dari pemerintah) Setingkat kementerian negara kedua UUBI
diminta untuk Perlunya langkah responsif
membiayai proyek- dalam membendung
proyek pemerintah. dampak krisis
Menjaga kepercayaan masy.
Kedudukan BI sebagai thd perbankan
BI menjalankan peran sebagai
lembaga negara yang Mengatasi kesulitan
otoritas moneter, pengawasan
independen berada Penguatan akuntabilitas, pendanaan jangka pendek
bank dan kasir pemerintah dan
diluar pemerintahan transparansi, dan bagi bank
pengedaran uang
yang diberikan krediibilitas
Mengubah ketentuan kriteria
wewenang pembentukan BSBI
agunan FPJP
mengatur/menerbitkan Fungsi LOLR
peraturan. pengaturan mengenai 16
FPD
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
Bank Indonesia 17

Status dan Kedudukan BI


Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia tentang Bank
Indonesia No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan
UU No.3 tahun 2004 dan UU No.6 tahun 2009

BI adalah
Bank
Sentral RI

BI adalah badan hukum


dan lembaga negara
yang independen
dalam melakukan tugas Pemberian
dan wewenangnya independensi
bebas dari campur diimbangi dengan
tangan Pemerintah dan pelaksanaan
atau pihak lain, kecuali akuntabilitas dan
untuk hal-hal tertentu transparansi.
yang secara tegas
diatur dalam undang-
undang
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
Bank Indonesia 18

Status dan Kedudukan BI

Bank Indonesia adalah lembaga Negara yang mempunyai wewenang :


Mengeluarkan alat pembayaran
yang sah bagi NKRI

Merumuskan dan melaksanakan


kebijakan moneter

Mengatur dan menjaga kelancaran


sistem pembayaran

Menjaga stabilitas sistem keuangan

Menjalankan fungsi sebagai lender


of the last resort
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
Bank Indonesia 19

Status dan Kedudukan BI

Meyampaikan
laporan keuangan
BI yang telah
Kepala Kepala
BPK
diperiksa
DPR Negara Pemerintahan MA
- Laporan Tahunan,
triwulanan/
Presiden Mengambil
sumpah
Hasil sewaktu-waktu dan janji
telaah - persetujuan ATBI o Menetapkan anggota
(operasional)
UU BI Dewan
BADAN SUPERVISI Gubernur
o Pemilihan
Laporan Pimpinan BI
triwulanan/ Koordinasi Menteri
sewaktu-waktu,
Tahunan Kementerian
Memeriksa
laporan keuangan
BI

PUBLIK
(Informasi
Tahunan)

Primary Constitutional Organs: Presiden,


DPR, MPR, BPK, MK, DPD, MA
Auxiliary Institutions: BI, KPK, KY
Perkembangan Tujuan, Fungsi, dan Kelembagaan
20
Bank Indonesia
Status dan Kedudukan BI Hubungan UU BI dan UU Lainnya

Kewenangan Mikroprudensial
perbankan oleh OJK. Kewenangan BI dalam
Makroprudensial perbankan UU OJK memberikan izin,
oleh BI. UU N0.21 mengatur, dan
Koordinasi bauran kebijakan mengawasi, serta
BI-OJK (pengaturan dan
Tahun 2011 mendapat laporan dari
pengawasan). penyelenggara transfer
dana.
Sistem informasi yang
terintegrasi.
UU BI UU
UU Mata No.23/199 Transfer
Uang - UU 9 diubah Dana UU
No.7 Tahun No.4/2004
dan No.3 Tahun
2011
No.6/2009 2011
Kewenangan BI dalam
pengelolaan Rupiah
Perencanaan,
pencetakan, dan UU
pemusnahan Rupiah Perbankan Pengalihan perizinan,
berkoordinasi dengan UU pengaturan dan pengawasan
Pemerintah. No.7/1992 dari BI ke OJK
Cakupan Sistem diubah UU
Pembayaran (tunai dan No.10/1998
non tunai).
Perkembangan Status dan Kedudukan
21
Bank Indonesia
Kestabilan nilai rupiah terhadap barang
Tujuan BI terhadap barang
dan jasa diukur dengan atau tercermin
& jasa (harga) dari perkembangan laju inflasi.

Mencapai dan memelihara


kestabilan nilai rupiah

Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang


terhadap mata negara lain diukur dengan atau tercermin
uang negara lain dari perkembangan nilai tukar rupiah
Kestabilan nilai rupiah sangat terhadap mata uang negara lain.
penting untuk mendukung
pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Wacana perubahan Tujuan BI (dual objectives) *:
Tujuan Bank Indonesia adalah
- mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah
- serta ikut mendorong terpeliharanya
kestabilan sistem keuangan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan

*Rekomendasi IMF (2010): mandat mendorong


SSK perlu dinyatakan secara eksplisit sebagai
tujuan di dalam UU BI
Perkembangan Status dan Kedudukan
22
Bank Indonesia
Tugas dan Wewenang BI

Sistem keuangan yang


sehat serta kelancaran dan
keamanan sistem
Stabilitas pembayaran merupakan
Sistem Stabilitas prasyarat efektivitas suatu
Keuangan Moneter kebijakan moneter.
Kebijakan moneter yang
tidak tepat dapat
mengakibatkan
terganggunya stabilitas
Stabilitas sistem keuangan
Sistem
Pembayaran Kelancaran dan keamanan
sistem pembayaran
mendukung stabilitas
sistem keuangan dan
efektivitas kebijakan
moneter.
Perkembangan Status dan Kedudukan
23
Bank Indonesia
Ruang Lingkup Kebijakan Moneter

Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Menetapkan sasaran-sasaran
moneter dengan memerhatikan
sasaran laju inflasi,

Melakukan pengendalian moneter dengan


tidak terbatas pada operasi pasar terbuka
di pasar uang, baik rupiah maupun valuta
asing

Menetapkan tingkat diskonto,


menetapkan cadangan minimum, dan
mengatur kredit atau pembiayaan
Perkembangan Status dan Kedudukan
24
Bank Indonesia
Ruang Lingkup Kebijakan PerbankanSistem Keuangan
Tugas mengatur dan mengawasi bank*)
1) Menetapkan peraturan,
2) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan
usaha tertentu dari bank,
3) Mengawasi bank baik secara individual maupun sebagai sistem
perbankan,
4) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

*) sejak 1 Januari 2014 tugas mengatur dan mengawasi bank, sesuai dengan
UU No 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dialihkan dari
Bank Indonesia ke OJK. Tugas tersebut digantikan dengan tugas Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara stabilitas sistem keuangan
Perkembangan Status dan 25
Kedudukan Bank Indonesia
Ruang Lingkup Kebijakan Sistem Pembayaran
Tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Melaksanakan penyelenggaraan Jasa sistem pembayaran yang dapat dilaksanakan oleh BI
jasa SP a.l. jasa transfer dana nilai besar

Persetujuan terhadap penyelenggaraan jasa sistem


memberikan persetujuan & izin pembayaran dimaksudkan agar penyelenggaraan jasa
atas penyelenggaraan jasa SP sistem pembayaran oleh pihak lain memenuhi persyaratan,
khususnya keamanan dan efisiensi

mewajibkan penyelenggara jasa BI dapat memantau penyelenggaraan SP.


SP untuk menyampaikan laporan Informasi yang diperoleh dari penyelenggaraan SP juga
tentang kegiatannya diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas BI

menetapkan penggunaan alat Hal ini dimaksudkan agar alat pembayaran yang digunakan
dalam masyarakat memenuhi persyaratan keamanan bagi
pembayaran pengguna

Dalam rangka pelaksanaan kewenangan di atas, BI dapat melakukan


pemeriksaan terhadap penyelenggara jasa sistem pembayaran.
Perkembangan Status dan Kedudukan
26
Bank Indonesia
Peran BI Pasca OJK
Kebijakan makroprudensial
Adalah kebijakan yang ditetapkan Bank Indonesia untuk ikut mendorong
terpeliharanya SSK, melalui pengaturan dan pengawasan sistem keuangan, dalam
rangka upaya pencegahan dan pembatasan risiko sistemik, peningkatan fungsi
intermediasi, dan peningkatan akses dan efisiensi sistem keuangan

Mikroprudensial Makroprudensial

Mikroprudensial lebih Makroprudensial lebih mengarah


kepada analisis sistem keuangan
mengarah kepada analisis
secara keseluruhan sebagai
perkembangan individu kumpulan dari individu lembaga
lembaga keuangan. keuangan.
Keeping individual financial institutions sound is not enough. A broader approach is
needed to safeguard the financial system.
Perkembangan Status dan Kedudukan
27
Bank Indonesia
Mikroprudensial vs Makroprudensial
Sebagai lembaga yang memiliki otoritas di bidang keuangan, sifat pelaksanaan
tugas bank sentral dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan
makroprudensial (macroprudential) dan mikroprudensial (microprudential).

a. Makroprudensial, yaitu bank sentral melakukan asesmen dan upaya-upaya


untuk menjaga kestabilan harga khususnya dan menjaga stabilitas sistem
keuangan pada umumnya. Dilakukan melalui peran sebagai lender of last
resort dan menerbitkan peraturan kehati-hatian terhadap bank dan lembaga
keuangan yang menjadi bidang pengawasannya.

b. Mikroprudensial, yaitu bank sentral melakukan asesmen terhadap lembaga


keuangan yang menjadi kewajiban bank sentral sebagai supervisor atau
pengawas. Bank sentral dapat menerbitkan ketentuan terhadap lembaga
yang ada dalam lingkup pengawasannya.
Perkembangan Status dan Kedudukan
28
Bank Indonesia
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis BI
VISI BANK INDONESIA

Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang
dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil

MISI BANK INDONESIA

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap
gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat
berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional
3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap
perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan
akses dan kepentingan nasional
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam
rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA

Trust and Integrity Professionalism Excellence Public Interest Coordination and Teamwork
Hubungan Kelembagaan Bank
Indonesia 29
Hubungan Keuangan dengan Pemerintah

Hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah diatur dengan jelas


dalam Undang Undang Repuplik Indonesia tentang Bank Indonesia
No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 tahun
2004 dan UU No.6 tahun 2009, yaitu:
1. Sebagai counterpart pemerintah dalam menetapkan sasaran
inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah dan penetapan asumsi-
asumsi makro ekonomi dengan penyusunan APBN
2. Sebagai pemegang kas pemerintah
3. Dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan pihak
creditor luar negeri
4. Memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan daerah)
dalam rangka memajukan perekonomian dan pembangunan
(nasional dan daerah)
Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia 30
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan Internasional dan
Pihak Terkait Lainnya

Koordinasi dengan pemerintah dan DPR:


Bank Indonesia setiap awal tahun anggaran menyampaikan informasi
tertulis mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan moneter den rencana
kebijakan moneter yang akan datang kepada pemerintah.
Bank Indonesia menyampaikan laporan triwulanan dan sewaktu-waktu
kepada DPR tentang perkembangan pelaksanaan tugas dan
wewenangnya.
Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada
BPK.
Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia dalam rapat kabinet
yang membahas ekonomi, perbankan, dan keuangan yang berkaitan
dengan tugas BI.
Pemerintah dapat menghadiri Rapat Dewan Gubernur BI dengan hak
bicara, tetapi tanpa hak suara.
Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia 31
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan Internasional dan
Pihak Terkait Lainnya

Hubungan Internasional
Bank Indonesia menjalin hubungan kerja dengan lembaga-lembaga internasional
dalam bidang: (a) investasi bersama untuk kestabilan pasar valuta asing, (ii)
penyelesaian transaksi lintas negara, (iii) hubungan koresponden, (iv) tukar-
menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-tugas selaku bank
sentral, termasuk dalam melakukan pengawasan bank, dan (v) pelatihan/penelitian
di bidang moneter dan sistem pembayaran

Keanggotaan Bank Indonesia di beberapa lembaga dan forum internasional:


1) The South East Asian Central Banks Research and Training Centre (SEACEN
Centre),
2) The South East Asian, New Zealand and Australia Forum of Banking
Supervision (SEANZA).
3) The Executive Meeting of East Asian and Pacific Central Banks (EMEAP),
4) ASEAN Central Bank Forum (ACBF), dan
5) Bank for International Settlement (BIS)
Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia 32
Koordinasi dengan Pemerintah, Hubungan Internasional dan
Pihak Terkait Lainnya

Keanggotaan Bank Indonesia mewakili pemerintah Indonesia di beberapa


lembaga dan forum internasional:
1) Association of South East Asian Nations (ASEAN)
2) ASEAN + 3 (ASEAN + China, Jepang, dan Korea)
3) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
4) Manila Framework Group (MFG)
5) Asia-Europe Meeting (ASEM)
6) Islamic Development Bank (IDB)
7) International Monetary Fund (IMF)
8) World Bank, termasuk keanggotaan di International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD), International Development Association (IDA), International
Finance Cooperation (IFC), dan Multiateral Investment Guarantee Agency (MIGA)
9) World Trade Organization (WTO)
10) Intergovernmental Group of 20 (G20)
11) Intergovernmental Group of 15 (G15 sebagai observer), dan
12) Intergovernmental Group of 24 (G24 sebagai observer)
Tata Kelola Bank Sentral 33

Independensi

Tata
Kelola

Akuntabilitas Transparansi
34
Tata Kelola Bank Indonesia
Audit Kinerja
1. Penyampaian laporan tugas
2. Laporan bhn evaluasi kinerja BI
dan Dewan Gubernur oleh DPR
3. DPR meminta penjelesan pelaks
tugas & wewenang BI

Independensi Audit Anggaran


Bank Indonesia Penyampaian anggaran operasional
1. Institutional UU No.23/1999
2. Goal sbgmn diubah Akuntabilitas & kebijakan khusus ke DPR
3. Instrument Terakhir dgn Pemeriksaan keuangan oleh BPK
UU No.6/2009
4. Personal Penyampaian laporan keuangan
5. Budget tahunan ke masyarakat

Pengawasan Lain
Badan Supervisi

Transparansi
Informasi evaluasi pelaks kebijakan
Komunikasi keputusan RDG
Penerbit publikasi
Laporan triwulan & tahunan ke pemerintah
Forum diskusi pakar,masyarakat, pemerintah
Kurikulum kebanksentralan
35
Tata Kelola Bank Indonesia : Independensi
Scr kelembagaan berada di luar pemerintah, bebas dari campur tangan
pemerintah
Institutional Pemimpin BI berada di luar susunan kabinet pemerintah

Kebebasan menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter (inflasi atau


Goal
pertumbuhan ekonomi) sebagai penjabaran dari tujuan yang ditetapkan dalam UU

Kebebasan menggunakan instrumen moneter & menetapkan target operasional kebijakan moneter
Kewenangan menetapkan jumlah uang beredar dan suku bunga, larangan pemberian pinjaman
Instrument kepada pemerintah

Kewenangan Dewan Gubernur menolak campur tangan Pemerintah dan atau


pihak lain dalam melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan UU
Personal Penetapan masa jabatan berbeda dengan Pemerintah

Kewenangan menetapkan & mengelola anggaran & aset kekayaan tanpa


persetujuan pemerintah atau parlemen
Financial Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dilakukan auditor independen
36
Tata Kelola Bank Indonesia : Transparansi

Political
Keterbukaan mengenai tujuan kebijakan seperti
Informasi evaluasi pelaks
sasaran stabilitas harga atau inflasi
kebijakan
Economic, Procedural and Policy Komunikasi keputusan
RDG
Pengungkapan data, model dan prakiraan ekonomi Penerbit publikasi
Laporan triwulan &
Informasi mengenai strategi kebijakan dan prosedur tahunan ke pemerintah
pengambilan keputusan internal Forum diskusi
Komunikasi keputusan kebijakan, spt perubahan suku pakar,masyarakat,
bunga pemerintah
Kurikulum
Operational kebanksentralan

Keterbukaan pelaksanaan kebijakan yang diputuskan


seperti operasi moneter
Geraats (2002)

Empat target utama : (i) media massa &


masyarakat, (ii) pemerintah & parlemen, (iii)
pasar keuangan, (iv) pemerhati bank sentral
37
Tata Kelola Bank Indonesia : Akuntabilitas
Bank sentral yang baik adalah yang berwibawa, dapat dipercaya, dan melakukan tugasnya dengan baik. Bank
sentral harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugasnya dan diawasi oleh lembaga pengawas
berkoordinasi dengan pemerintah. Akuntabilitas tersebut juga ditunjukkan kepada masyarakat yang direalisasikan
dengan mengkomunikasikan berbagai kebijakan yang ditempuhnya.

Penyampaian laporan tugas


Laporan bhn evaluasi kinerja BI dan A
Audit Kinerja Dewan Gubernur oleh DPR
DPR meminta penjelesan pelaks. tugas &
K
wewenang BI U
N
Penyampaian anggaran operasional &
T
Audit kebijakan khusus ke DPR A
Pemeriksaan keuangan oleh BPK B
Anggaran Penyampaian laporan keuangan tahunan
ke masyarakat I
L
I
T
Pengawasan A
Badan Supervisi Bank Indonesia
Lain S
Independensi, Akuntabilitas, & 38

Transparansi Bank Indonesia


Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI)
Membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang
anggaran terhadap BI, yaitu berupa:
1. Telaah atas laporan keuangan tahunan BI
2. Telaah atas anggaran operasional dan investasi BI
3. Telaah atas prosedur pengambilan keputusan kegiatan operasional
di luar kebijakan moneter dan pengelolaan aset BI

BSBI dalam menjalankan tugasnya tidak melakukan penilaian terhadap


kinerja Dewan Gubernur dan tidak ikut mengambil keputusan serta
tidak ikut memberikan penilaian terhadap kebijakan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia, baik kebijakan di bidang moneter, sistem
pembayaran, maupun makroprudensial.
More queries :
m_fatoni@bi.go.id

Anda mungkin juga menyukai